Anda di halaman 1dari 14

PEMANTAUAN

POST OPERASI
FRACTURE
Kelompok 2
NAMA KELOMPOK 2
1. Nila Sari 1. Erna Susanti
2. Dwi Medayani 2. Oktayani
3. Wina Ayuni 3. Sri Hartini
4. Indah Susanti 4. Bayu Wedhayana
5. Diah Utari 5. Candra Beratha
DEFINISI FRAKTUR
Terputusnya hubungan / kontinuitas jaringan
tulang , tulang rawan epifisis atau tulang
rawan sendi.
JENIS JENIS FRAKTUR
1.Menurut Garis Fraktur
a.Fraktur Komplit
b.Fraktur Inkomplit
Hairline fraktur (Patah retak rambut)
Buckle fraktur ( Torus fraktur )
Greenstick fraktur ( Fraktur tangkai dahan
muda )
LANJUTAN
2. MenurutBentuk Fragmen dan Hubungannya
dengan Mekanisme Trauma
a.Fraktur transversal (bentuk fragmen
melintang), trauma angulasi atau langsung
b.Fraktur patah oblique : Trauma angulasi
c.Fraktur Spiral : Trauma rotasi
d.Fraktur kompresi : Trauma axial fleksi pada
tulang spongiosa
e.Fraktur avulsi : Trauma tarikan / taksi otot
pada tulang, ex. Fraktur patella.
LANJUTAN
3. Fraktur tertutup
4. Fraktur Patologi
TANDA DAN GEJALA FRAKTUR
1.Nyeri sedang sampai hebat, lebih saat digerakan.
2.Hilangnya fungsi pada bagian yang tekluka
3.Tampak deformitas yang jelas, saat dibandingkan
dengan ekstermitas yang normal.
4.Tulang rigiditas / kekakuan pada bagian yang
terluka.
5.Terdengar suara krepitasi saat digerakan
6.Adanya bengkak dan perubahan warna ( mungkin
tidak nyata terlihat pada jam jam pertama )
7.Shock, yang disebabkan karena luka yang hebat
dan kehilangan darah dari jaringan yang luka.
ETIOLOGI
1. Trauma langsung/direct trauma
2. Trauma yang tak langsung/indirect trauma
3. Trauma ringan
4. Kekerasan akibat tarikan otot
PERAWATAN PASIEN POST-OPERASI FRAKTUR

Segera pasca operasi klien dikirim ke area


khusus yang disebut ruang pemulihan, unit
setelah operasi atau unit penyembuhan
setelah operasi (PACU).
Anestesi dan prosedur operasi mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap tubuh
dan merupakan masa kritis. Klien
diobservasi secara ketat pascaoperasi,
untuk memastikan bahwa sistem tubuhnya
kembali ke keadaan normal (Lukman, 2009).
PENGERTIAN TINDAKAN
OPERASI
ORIF (Open Reduction Internal
Fixation)adalah suatu bentuk pembedahan
dengan pemasangan internal fiksasi pada
tulang yang mengalami fraktur.
TUJUAN TINDAKAN OPERASI
Tujuan dari operasi ORIF untuk
mempertahankan posisi fragmen tulang agar
tetap menyatu dan tidak mengalami
pergeseran. Internal fiksasi ini berupa Intra
Medullary Nail biasanya digunakan untuk
fraktur tulang panjang dengan tipe fraktur
tranvers
PEMANTAUAN POST OPERASI
A. Keadaan Post Operasi
Agent anestesi masih dipertahankan dengan tujuan agar tindakan
eksubasi dilakukan dalam keadaan sadar sehingga tidak
menimbulkan batuk,dan mencegah kejang otot yang dapat
menyebabkan gangguan nafas.
B. Ruang pemulihan
Pasien dipindah ke ruang recovery dan diawasi,di ruangan ini
hendaknya pasien diobservasi mengenai pernafasan,tekanan darah
dan nadi,setelah membaik dapat dikirim ke bangsal.
Program Post operasi
-Infus RL 20 tpm
-Antibiotik cefotaxime 2 x 1 gr
-Antalgin 1 x 1
-Bila peristaltik (+),boleh minum perlahan-lahan
KESIMPULAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau
tulang rawanyang disebabkan oleh rudapaksa (trauma
atau tenaga fisik). Untuk memperbaiki posisi fragmen
tulang pada fraktur terbuka yang tidak dapat direposisi
tapi sulit dipertahankan dan untuk memberikan hasil yang
lebih baik maka perlu dilakukan tindakan operasi
ORIF(Open Rreduktion wityh Internal Fixation).
ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi),open reduksi
merupakan suatu tindakan pembedahan untuk
memanipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah /
fraktur sedapat mungkin kembali seperti letak
asalnya.Internal fiksasi biasanya melibatkan penggunaan
plat, sekrup, paku maupun suatu intramedulary (IM) untuk
mempertahan kan fragmen tulang dalam posisinya sampai
penyembuhan tulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif Mansjoer, dkk, 2000, Kapita Selekta
Kedokteran, Media Aesculapius, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Susan Martin Tucker, dkk, 1995, Standart
Keperawatan Pasien, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
3. Nasrul Effendi, 1995, Pengatar Proses
Keperawatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

4.http://wacanamedis.blogspot.co.id/2013/11/lap
oran-pendahuluan-post-operasi_27.html

Anda mungkin juga menyukai