Anda di halaman 1dari 26

MENINGIOMA

Oleh:
Boegi Anisa Kinanti
ANATOMI MENINGEN
LAPISAN LAMINA MENINGEALIS
DEFINISI MENINGIOMA
Meningioma adalah tumor pada meningen, yang
merupakan selaput pelindung yang melindungi
otak dan medula spinalis. Tumbuhnya
meningioma kebanyakan di tempat ditemukan
banyak vili arachnoid.
EPIDEMIOLOGI
Angka tertinggi penderita meningioma adalah
pada usia 50-60 tahun. Di Indonesia,
meningioma banyak ditemukan pada wanita
dibandingkan pria (2:1), sedangkan pada kanalis
spinalis lebih tinggi lagi (4:1). Meningioma pada
bayi lebih banyak pada pria2.
ETIOLOGI MENINGIOMA
Faktor-faktor terpenting sebagai penyebab
meningioma adalah trauma, kehamilan, dan
virus.
FAKTOR RESIKO MENINGIOMA
1. Radiasi ionisasi
2. Radiasi Telpon Genggam
3. Cedera Kepala
4. Genetik
5. Hormon
KLASIFIKASI MENINGIOMA
Tumor diklasifikasikan melalui tipe sel dan
derajat pada hasil biopsi yang dilihat di bawah
mikroskop. Penatalaksanaanya pun berbeda-
beda di tiap derajatnya
a. Grade I
Meningioma tumbuh dengan lambat. Jika tumor
semakin berkembang, maka pada akhirnya dapat
menimbulkan gejala, kemudian penatalaksanaan
bedah dapat direkomendasikan. Kebanyakan
meningioma grade I diterapi dengan tindakan
bedah dan observasi lanjut.
b. Grade II
Meningioma pada grade II disebut juga
meingioma atypical. Tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan grade I dan mempunyai
angka kekambuhan yang lebih tinggi juga.
Pembedahan adalah penatalaksanaan awal pada
tipe ini. Meningioma grade II biasanya
membutuhkan terapi radiasi setelah pemedahan.
C. Grade III
Berkembang dengan sangat agresif dan disebut
juga meningioma malignant atau meningioma
anaplastik. Pembedahan adalah
penatalaksanaan yang pertama untuk grade III
diikuti dengan terapi radiasi. Jika terjadi
rekurensi tumor, dapat dilakukan keoterapi.
Meningioma juga diklasifikasikan ke dalam subtype
berdasarkan lokasi dari tumor :
Meningioma falx dan parasagital (25% dari kasus

meningioma). Falx adalah selaput yang terletak antara


dua sisi otak yang memisahkan hemisfer kiri dan
kanan. Parasagital meningioma terdapat disekitar falx.
Meningioma Convexitas (20%). Tipe meningioma ini

terdapat pada permukaan atas otak.


Meningioma Sphenoid (20%). Daerah sphenoidalis

berlokasi pada daerah belakang mata.


Meningioma Olfaktorius (10%). Tipe ini terjadi di
sepanjang nervus yang menghubungkan otak dengan
hidung.
Meningioma fossa posterior (10%). Tipe ini
berkembang di permukaan bawah bagian
belakang otak.
Meningioma suprasellar (10%). Terjadi dibagian
atas sella turica, sebuah kotak pada dasar
tengkorak dimana terdapat kelenjar pituitary.
Spinal meningioma (kurang dari 10%). Akan

selalu terjadi pada medula spinalis.


Meningioma infraorbital (kurang dari 10%). Tipe
ini berkembang pada atau di sekitar mata cavum
orbita.
Meningioma intraventrikular (2%). Terjadi pada
ruangan yang berisi cairan di seluruh bagian
otak.
MANIFESASI KLINIK
1) Sakit kepala
2) Mual dan muntah
3) Kejang
4) Edema papil
5) Hemiparase
6) Gangguan mental
Gejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor:
1. Meningioma falx dan parasagital
Gejala yang timbul biasanya kelamahan/nyeri
pada tungkai bawah.
2. Meningioma convexitas
Kejang, sakit kepala, defisit neurologis fokal,
perubahan status mental serta gangguan
ingatan.
3. Meningioma sphenoid
Kurangnya sensibilitas wajah, gangguan lapang
pandang, kebutaan dan penglihatan ganda.
4. Meningioma olfaktorius
Gejala dapat berupa kurangnya kepekaan
penciumn, masalah visus.
5. Meningioma fossa posterior
Nyeri tajam pada wajah, mati rasa dan spasme
otot-otot wajah, mati rasa dan spasme otot-otot
wajah, berkurangnya pendengaran, gangguan
menelan, gangguan gaya berjalan.
6. Meningioma suprasellar
Pembengkakan duktus optikus, masalah visus.
Dapat juga terjadi anosmia dan sakit kepala.
7. Meningioma spinal
Gejala paling sering berupa nyeri radukuler pada
anggota gerak, paraparesis, perubahan refleks
tendon, disfungsi sfingter, nyeri dada dan lengan.
8. Meningioma intraorbital
Penurunan visus, penonjolan bola mata.
9. Meningioma intraventrikular
Perubahan mental dan sakit kepala.
DIAGNOSA BANDING
Diagnosa banding tergantung dari bentuk gejala
sebenarnya dan usia penderita. Kira-kira
setngah dari kasus-kasus dengan insufisiensia
serebral sepintas dan berulang-ulang pada
penderita yang tua menyerupai chronic subdural
hematoma, perdarahan subarachnoid dan
meningitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) CT Scan
Pada CT scan, tumor terlihat isodens atau
sedikit hiperdens jika dibandingkan dengan
jaringan otak normal.
2) MRI
Pada MRI, tumor terlihat isointens pada 65%
kasus dan hipointens pada sisanya jika
dibandingkn dengan jaringan otak normal.
3) Angigrafi
Angiografi secara khusus mampu
menunjukkan masa hipervaskular, menilai
aliran darah sinus dan vena. Angiografi
dilakukan hanya jika direncanakan dilakukan
embolisasi preoperasi untuk mengurangi resiko
perdarahan intaoperatif
PENATALAKSANAAN MENINGIOMA
1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. Terapi medis
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis meningioma adalah
baik, dengan angka harapan hidup lima tahun
sebsar 75%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai