Anda di halaman 1dari 11

Pemikiran Yunani kuno yang diketahui

terlebih dahulu mengajukan batasan-batasan


pengertian tentang seni adalah
Socrates.Kemudian disusul oleh Plato dan
Aristoteles.

Umumnya mereka membahas karya seni


masih dalam hubungannya dengan estetika
(Filsafat Keindahan) dan dari perspektif filsafat
umum.Pembahasan mereka tentang seni dan
karya seni masih sarat dengan pembahsan
sepekulatif tentang keindahan .Yaitu
keindahan alam dan keindahan karya seni.
Pada pertengahan abad ke-17 di
Eropa ,muncul pemikiran yang
membedakan filsafat keindahan secara
umum dan filsafat seni secara
khusus.Pemikiran utamanya adalah
Schelling.Schelling dicatat dalam
sejarah sebagai pemikir pertama yang
mengarahkan pemikitan dari filsafat
keindahan(Aesthetic)ke filsafat
Keindahan(Philoshophy of art).Ia
mengembangkan filsafat ini sebagai
bagian ketiga dari sitem idealisme
transendentalnya yang mengeikuti
teori dan filsafat praktis.
Menurut Schelling suatu filsafat baru
diberikan kepada seni dengan
doktrin bahwa identitas subjek dan
objek hanya jelas dapat dilihat di
dalam persepsi artistik.Dengan
demikian seni merupakan suatu
wahyu dari kemutlakan yang
nampak untuk mencapai suatu
martabat yang tidak ahnya
mengatasi alam tetapi mengatasi
filsafat itu sendiri.Dengan ini
Schelling menyinarkan cahaya
pemikirannya kepada bentuk-bentuk
keindahan yang konkret.
Sejak saat itu seni itu dikategorikan sebagai
benda-benda buatan manusia (artefact).Arus
pemikiran seperti ini berkembang terus sampai abad
ke-19 di Eropa .

Beberapa pemikir estetika pada abad ke-19 seperti


1.Hypotelite 2.Taine
3.GustavFechner

Mulai beralih kepada metode ilmiah (empiris) yang


memikirkan ikhwal estetika bukan dari pemikitran
rasionalsemata ,tetapi melalui metodeilmiah
empiris ,yaitu berangkat dari fenomena-fenomena
yang terserap dari karya seni itu sendiri.
Dalam proses perkembangannya ,masalah ini
juga terkait dengan pengenalan istilah
estetikaoleh tokoh pemikiran
Jerman,alexander Gotlieb Baumgarten,yang
diambil dari bahasa Yunani kino
aistheton.Dalam bahasa Yunani kata ini
mengandung pengertian sebagai kemampuan
melihat melalui penginderaan.Baumgarten
memasukkan seni dalam kategori
pengetahuan sensoris berbeda dengan
pengetahuan logis yang dinamakannya
pengetahuan intelektual.Dia berpendapat
bahwa jika tujuan logika adalah kebenaran
,maka tujuan estetika adalah keindahan.
Sumargo (2000 :
29) menjelaskan 3
pokok persoalan
filsafat seni yaitu Pencipta seni
Seniman sebagai
penghasil seni Persoalan tentang
,karya seni atau benda seni
benda-benda seni Publik seni
itu sendiri dan
kaum penerima Konteks seni
seni.Dengan Nilai-nilai seni
demikian terdapat
enam Pengalaman seni
pembahasan
pokok dalam
filsafat seni yaitu :
Pembahasan tentang benda seni mencakup
persoalan tentang material atau medium seni
.Sebagai subyek indrawi ,seni terwujud dengan
medium yang diserap dengan

1.indra pendengaran (audio) dan,

2.indra pengelihatan (visual)


Pembahasan tentang penciptaan seni umumnya menyangkut pada
pertannyaan pertannyaan tentang :

1.kreatifit 2.Ekspres 3.Pribadi


as i seniman
yang
tercermin
pada
karyannya
,dan
proses
kreatifitas 1.keaslian
2.Otentisita 4.karakter
karya seni karya
tersebut
s
3.keunikan
dalam seni
itu
sendiri
.Lebih jauh

dibicaraka
n juga
tentang :
Ternyata tidak mampu
menguniversalkan nilai itu
sendiri.Sebagian besar
masyarakat tidak
mengetahuinya ,atau ada
yang mengetahuinya tetapi
tidak mengena dalamNilai-
nilai universal suatu karya
seni yang telah dirumuskan
oleh filsuf maupun ahli teori
sepanjang zaman
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai