DI BIDANG
NEONATOLOGI
Mahesa Suryanagara
Pendahuluan
Seorang bayi dengan tanda
bahaya merupakan masalah
serius
Satu tanda bahaya tidak
terdeteksi akan
berkelanjutan pada
kegawatan yang lain
Nilailah secepat mungkin
BEBERAPA KEGAWATAN NEONATUS
BBLR
Hipotermi
Hipoglikemia
Ikterus
Masalah Pemberian Air Minum
Asfiksia BBL
Gangguan Nafas pada BBL
Kejang pada BBL
Infeksi Neonatal
Rujukan dan Transportasi BBL
Perdarahan
Syok/renjatan
BEBERAPA KEGAWATDARURATAN
NEONATUS
BBLR
Hipotermi
Hipoglikemia
Ikterus
Masalah Pemberian Air Minum
Asfiksia BBL
Gangguan Nafas pada BBL
Kejang pada BBL
Infeksi Neonatal
Rujukan dan Transportasi BBL
Perdarahan
Syok/renjatan
Penilaian TANDA
cepat BAHAYA
Manajemen
segera
Penilaian lanjut
Penilaian cepat
Indikasi :
Bayi dengan berat badan < 1800 g yang kebutuhan
nutrisi enteralnya tidak dapat terpenuhi > 3 hari.
Bayi dengan berat badan > 1800 g yang kebutuhan
nutrisi enteralnya tidak terpenuhi > 5 hari.
Gangguan respirasi > 4 hari (termasuk seringnya
serangan apnea)
Malformasi kongenital traktus gastrointestinalis
Enterokolitis netrotikans
Diare berlanjut atau malabsorbsi
Pasca operasi (khusunya operasi abdomen)
Cara Perhitungan TPN
Cara Perhitungan TPM
Kejang:
Gerakan abnormal pada wajah, mata,
mulut, lidah dan ekstrimitas
Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas,
gerakan seperti mengayuh sepeda, mata
berkedip, berputar, juling.
Tangisan melingking dengan nada tinggi,
sukar berhenti.
Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus,
ubun-ubun besar membonjol, suhu tubuh
tidak normal.
DIAGNOSIS
Spasme:
Bayi tetap sadar, menangis kesakitan
Trismus, kekakuan otot mulut, rahang kaku,
mulut tidak dapat dibuka, bibir mencucu.
Opistotonus, kekakuan pada ekstremitas,
perut, kontraksi otot tidak terkendali. Dipicu
oleh kebisingan, cahaya, atau prosedur
diagnostik.
Infeksi tali pusat.
Pemeriksaan / Kemungkinan
Anamnesis Pemeriksaan
diagnosis lain diagnosis
Timbul saat lahir Kejang, tremor, letargi Kadar glukose Hipoglikemia
sampai dengan hari atau tidak sadar darah kurang
ke 3 Bayi kecil (< 2,500 g dari 45 mg/dL
Riwayat ibu atau umur kehamilan < (2.6 mmol/L)
Diabetes 37 mg)
Bayi sangat besar
(berat lahir < 4,000 g)
2 kg
Keadaan umum
Suhu tubuh tidak normal (hipotermi atau
hipertermi), letargi atau lunglai, mengantuk atau
aktivitas berkurang
Malas minum sebelumnya minum dengan baik.
Iritabel atau rewel,
Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis
Gastrointestinal: Muntah, diare, perut kembung,
hepatomegali Tanda mulai muncul sesudah hari ke
empat.
Kulit: Perfusi kulit kurang, sianosis, pucat, petekie,
ruam, sklerem, ikterik
Kardiopulmoner: Takipnu, gangguan napas,
takikardi, hipotensi
Neurologis: Iritabilitas, penurunan kesadaran,
kejang, ubun-ubun membonjol, kaku kuduk sesuai
INFEKSI NEONATORUM
KATEGORI A KATEGORI B
Kesulitan bernapas (mis. apnea, napas Tremor
lebih dari 60 kali per menit, retraksi Letargi atau lunglai
dinding dada, grunting pada waktu Mengantuk atau aktivitas
ekspirasi, sianosis sentral) berkurang
Kejang Iritabel atau rewel
Tidak sadar Muntah (menyokong ke arah
Suhu tubuh tidak normal, (tidak normal sepsis)
sejak lahir & tidak memberi respons Perut kembung (menyokong ke
terhadap terapi atau suhu tidak stabil arah sepsis)
sesudah pengukuran suhu normal
Tanda tanda mulai muncul sesudah
selama tiga kali atau lebih, menyokong
hari ke empat (menyokong ke arah
ke arah sepsis)
sepsis)
Persalinan di lingkungan yang kurang
Air ketuban bercampur mekonium
higienis (menyokong ke arah sepsis)
Malas minum sebelumnya minum
Kondisi memburuk secara cepat dan
dengan baik (menyokong ke arah
dramatis (menyokong kearah sepsis)
sepsis)
Pemeriksaan penunjang
Tumbuh Kembang
Komplikasi yang sering
terjadi pada penderita
dengan kegawatan dapat
akibatkan gangguan
tumbuh kembang, mis.
gejala sisa neurologis
berupa retardasi mental,
BAYI RISIKO TINGGI
Terapi :
O2 lembab L/m/nasal
Pasang OGT
Antibiotik IV :
Cefotaxime
Gentamisin
Puasa (direncanakan)
Menentukan TPN
Perhitungan TPN
KCT : 150 x 2,6 = 390 cc 16
gtt/jam
Minum : Puasa
Sisa : -
NaCl : 2,6 x 2 x 1 = 10,4 cc
KCl : 2,6 x 1 x 3 = 7,8 cc
CaGlu : 4 cc
As : 3 x 2,6 / 0,06 = 130 cc
Perhitugan TPN
KH : 390 10,4 7,8 4 130 =
237,8
D% : 10 x 6 x 2,6 / 16 = 9,75
D40 : 3900 2318,5 / 30 = 52,7 cc
D10 : 237,8 52,7= 185,1 cc
As : 3
GIR : 10
D% : 9,75
Perhitungan TPN
D10 : 185,1
D40 : 52,7
NaCl : 10,4 16 gtt/24 jam
KCl : 7,8
CaGlu : 4
As : 130
Ilustrasi Kasus
Pemantauan ke-1 :
Keluhan utama tampak letargi, HR : 180 x/menit
kecil dan lemah, T : 36,4 oC, RR : 78 x/menit,
saturasi O2 : 90%, akral teraba dingin, kesan syok.
Terapi :
O2 lembab L/m/nasal
Bolus NaCl 0,9% 2,6 cc (10 cc/kgBB) dalam jam
Observasi TTV
Pemantauan ke-2 :
Masih syok Dopamin 30xBB/sediaan (20 atau 40
mg)
Pemantauan selanjutnya : syok teratasi.
Ilustrasi Kasus
Pemantauan ke-3 :
KU : Kejang. HR :154 x/menit, RR : 70 x/menit, T :
36,6 oC, saturasi O2 : 93%. Cek GDS dengan
dextrose stick : 40 mg/dL (hipoglikemik).
Terapi :
Bolus D10 2cc/kgBB
Phenobarbital loading dose 20 mg/kgBB Lanjut
maintenance 2 x 3 gram/kgBB
Cek GDS 1 jam setelahnya
Ilustrasi Kasus
Pemantauan ke-4 :
KU : letargis, HR : 152 x/menit, RR : 70 x/menit, T :
36,5 oC, satrasi O2 : 95%, GDS : 65 mg/dL.
Terapi : Dilanjutkan