Anda di halaman 1dari 18

T E RO W ON G

AN MEKANIKA BATUAN

JOHANES PATRICK PETTER SOLLAR


120211051
TEROWONGAN
TEROWONGAN ADALAH STRUKTUR BAWAH TANAH YANG
MEMPUNYAI PANJANG LEBIH DARI LEBAR PENAMPANG GALIANNYA,
DAN MEMPUNYAI GRADIEN MEMANJANG KURANG DARI 15%.
TEROWONGAN UMUNYA TERTUTUP DI SELURUH SISI KECUALI DI KEDUA
UJUNGNYA YANG TERBUKA PADA LINGKUNGAN LUAR.
BERDASARKAN KEGUNAAN,
TEROWONGAN
LALU LINTAS / TRAFFIC TUNNEL

Terowongan Terowongan
Kereta Api Jalan Raya
BERDASARKAN KEGUNAAN,
TEROWONGAN
LALU LINTAS / TRAFFIC TUNNEL

Terowongan Transportasi di Terowongan


Tambang Pejalan Kaki
BERDASARKAN KEGUNAAN,
TEROWONGAN
ANGKUTAN

Terowongan Saluran Terowongan untuk Terowongan untuk


Air Kotor Perpipaan Pembangkit Listrik
tenaga Air
BERDASARKAN LOKASINYA,
TEROWONGAN

Underwater Mountain
Tunnel Tunnel
BERDASARKAN MATERIAL YANG DIPAKAI,

TEROWONGAN
Terowongan batuan (rock tunnels)
Terowongan batuan dibuat langsung pada batuan massif dengan cara pemboran atau peledakan. Terowongan
batuan umumnya lebih mudah dikonstruksikan daripada terowongan melalui tanah lunak karena pada umumnya batuan
dapat berdiri sendiri kecuali pada batuan yang mengalami fracture.

Terowongan melalui tanah lunak (soft ground tunnels)


Terowongan melalui tanah lunak dibuat melalui tanah lempung atau pasir atau batuan lunak (soft rock). Karena jenis
material ini runtuh bila digali, maka dibutuhkan suatu dinding atau atap yang kuat sebagai penahan bersamaan dengan
proses penggalian. Umumnya digunakan shield (pelindung) untuk memproteksi galian tersebut agar tidak runtuh. Teknik
yang umum digunakan pada saat ini adalah shield tunneling. Pada terowongan melalui tanah lunak ini, lining langsung
dipasang dibelakang shield bersamaan dengan pergerakan maju dari mesin pembor terowongan (tunnel boring machine).

Terowongan gali timbun (cut and cover tunnel)


Terowongan ini dibuat dengan cara menggali sebuar trench pada tanah, kemudian dinding dan atap terowongan
dikonstruksikan di dalam galian. Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada dibawah timbunan
tanah.
METODE PENGGALIAN
TEROWONGAN
FULL FACE
Metode full face adalah suatu cara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan.
Metode ini sangat cocok untuk terowongan yang mempunyai ukuran penampang melintang kecil hingga
terowongan dengan diameter 3 meter. Cara penggaliannya yaitu dimana seluruh bidang muka setelah dibor
untuk tempat detonator kemudian diledakkan seluruh bidang muka.
METODE PENGGALIAN
TEROWONGAN
HEADING AND BENCH
Metode heading and bench adalah cara penggalian dimana bagian atas penampang terowongan
digali terlebih dahulu sebelum bagian bawah penampangnya. Setelah penggalian bagian atas mencapai
panjang 3 3,5 meter (heading), penggalian bawah penampang dikerjakan ( bench cut) sampai membentuk
penampang terowongan yang diinginkan.
METODE PENGGALIAN
TEROWONGAN
DRIFT
Metode drift adalah suatu metode yang menggali terlebih dahulu sebuah lubang bukaan berukuran
kecil sepanjang lintasan terowongan yang kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang
direncanakan.
METODE PENGGALIAN
TEROWONGAN
PILOT TUNNEL
Pilot Tunnel digali paralel pada jarak kurang lebih 25 meter dari sumbu terowongan yang akan
direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan utama sendiri dilakukan dengan
metode drift. Pilot tunnel adalah cara terbaik untuk menyelidiki lokasi terowongan dan harus digunakan bila
terowongan berukuran besar akan dilaksanakan pada jalur yang mempunyai kondisi geologi yang kritis
METODE PENGGALIAN
TEROWONGAN
SUMURAN VERTICAL
Sumuran Vertical adalah suatu terowongan yang digali secara vertikal (yang menyerupai sumur besar),
dimana pada dinding atau dasar sumur tadi dapat digali lubang-lubang ke arah horizontal. Metode ini
dilaksanakan dengan membuat lubang vertikal tegak lurus sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan
dibuatnya satu lubang yang memotong lintasan terowongan akan didapatkan paling sedikit tiga buah heading
face.
PELAKSANAAN PEMBUATAN,
TEROWONGAN
TAHAP PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan di sini meliputi perencanaan dan pembuatan fasilitas-fasilitas sementara (temporary facilities) yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan terowongan. Fasilitas-fasilitas diperlukan antara lain adalah :

Penyediaan air ( water supply) :


Penyediaan air diperlukan untuk peralatan pada waktu melakukan penggalian terowongan dan pada waktu
pembetonan. Dari hasil perhitungan perencanaan akan diperoleh jumlah kapasitas dan spesifikasi pompa air dan
pemipaannya yang diperlukan.

Penyediaan udara (air supply)


Penyediaan udara diperlukaan didalam terowongan untuk peralatan dan pekerja. Dari hasil perhitungan
perencanaan akan diperoleh jenis, kapasitas dan spesifikasi compressor dan pemipaan yang diperlukan.
PELAKSANAAN PEMBUATAN,
TEROWONGAN
TAHAP PERSIAPAN
Penyediaan tenaga listrik (power supply)
Penyediaan listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik baik bagi peralatan maupun untuk penerangan
dengan memperhitungkan cadangan yang diperlukan apabila listrik dari PLN mati. Dari hasil perhitungan perencanaan
akan diperoleh kapasistas dan spesifikasi generator cadangan dan instalasi listrik yang diperlukan.

Pembuatan saluran pembuang (drainage)


Untuk pembuangan air kerja maupun air tanah keluar dari dalam terowongan. Dari hasil perhitungan perencanaan
diperoleh pompa submersible dan pipa drainage atau parit pembuangan air yang diperlukan.

Pembuatan ventilasi (ventilation)


Yang dimaksud di sini adalah pemberian udara segar ke dalam terowongan, sehingga pekerja tidak kekurangan
oksigen/udara bersih, mengingat pekerjaan yang dilakukan di dalam terowongan bisa menimbulkan gas yang kadang
kadang berbahaya buat kesehatan pekerja. Dalam hal ini mengacu kepada syarat-syarat yang dikeluarkan. Depnaker
dan ketentuan dari ACGIH (american conference of government industrial hygienist).
PELAKSANAAN PEMBUATAN,
TEROWONGAN
TAHAP PENGGALIAN
Pekerjaan penggalian / Excavation terowongan meliputi pekerjaan :

Pekerjaan persiapan/surveying; meliputi pekerjaan marking dan pengukuran, pemanasan alat-alat, pembagian tugas
pekerja, dll.

Drilling adalah pembuatan lubang untuk diisi dinamit dan dilaksanakan menurut pola yang sudah ditentukan

Charging adalah pengisian dinamit dalam lubang bor dengan alat stick kayu d= 30 mm.

Blasting merupakan proses peledakan dinamit yang telah terpasang sesuai pola drilling yang ada, menggunakan
blasting machine.

Ventilating adalah penghembusan udara segar dari blower setelah selesai blasting, untuk membersihkan udara dari asap
dan gas yang ditimbulkan oleh peledakan.

Mucking adalah pekerjaan pembuangan material hasil blasting keluar tunnel, menggunakan alat-alat angkut seperti
wheel loader, dump truck atau dengan lori maupun conveyor, tergantung kondisi setempat.
PELAKSANAAN PEMBUATAN,
TEROWONGAN
TAHAP PENGGALIAN

Stealling yaitu pekerjaan membongkar batu-batu yang masih tersedia pada permukaan galian setelah blasting, yang
dapat membahayakan. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat backhoe dan dump truck.

Shotcreting dikerjakan setelah scalling sebagai konstruksi penyangga sementara terowongan, menggunakan alat khusus
yang di sebut juga robot shotcrete atau alivia shotcrete placer.

Rock bolting yaitu pemasangan rock bolt sebagai konstruksi penyangga sementara di samping shotcrete.
Pemasangannya adalah dengan alat bor.
PELAKSANAAN PEMBUATAN,
TEROWONGAN
TAHAP PEMBETONAN
Setelah galian terowongan selesai digali dan telah diberi lapisan shotcrete maka tahap
berikutnya adalah pekerjaan pembetonan yang meliputi tahapan :

Pembesian

Pemasangan bekisting

Pengecoran beton
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tunnel dibagi dalam keadaan dua bagian yaitu bagian
bawah dan bagian atas atau disebut juga dengan half face tunnel. Pembetonan dimulai pada bagian
bawah dan selanjutnya bagian atas. Menggunakan alat-alat tackle untuk mengangkat, menyetel,
dan membongkar bekisting setelah dicor untuk bagian bawah, sedangkan untuk pembetonan bagian
atas menggunakan alat traveler.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai