Nyawa
Surastini-2012
Kejahatan Terhadap Nyawa
Diatur dalam Bab XIX Buku II KUHP
Terdiri dari:
- Pembunuhan biasa/tidak direncanakan (Psl 338 KUHP)
- Pembunuhan diikuti, disertai atau didahului tindak
pidana lain (Psl 339 KUHP)
- Pembunuhan berencana (Psl 340 KUHP)
- Pembunuhan anak (oleh ibu) (Psl 341 KUHP)
- Pembunuhan anak berencana (Psl 342 KUHP)
- Pembunuhan atas permintaan si korban (Psl 344 KUHP)
- Membujuk atau menolong orang bunuh diri (Psl 345
KUHP)
- Pengguguran kandungan (aborsi) Psl 346 Psl 349
KUHP
Pembunuhan (doodslag)
Pasal 338 KUHP
Unsur-unsurnya:
- dengan sengaja
- menghilangkan
- nyawa
- orang lain
Dengan syarat :
Usia janin belum 40 hari dan hanya
bagi korban perkosaan saja.
Aborsi
KUHP: dilarang dengan alasan apapun
RKUHP: Tidak dipidana,
Dokter yang melakukan tindakan medis tertentu
dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan
jiwa ibu hamil dan atau janinnya.
UU Kesehatan
(UU N0. 36 tahun 2009)
Pasal 75:
- Aborsi dilarang
- Tapi dapat dikecualikan berdasarkan:
indikasi kedaruratan medis yang dideteksi
sejak usia dini kehamilan
kehamilan akibat perkosaan
- Tindakan aborsi dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan pra
tindakan dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor
yang kompeten dan berwenang
Pasal 76
Aborsi hanya dapat dilakukan:
a. Sebelum kehamilan berumur 6 minggu
dihitung dari hari pertama haid terakhir,
kecuali dalam hal darurat medis
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh
menteri
c. Dengan persetujuan ibu hamil ybs.
d. Dengan izin suami, kecuali korban
perkosaan
e. Penyedia layanan kesehatan yang
Pengguguran Kandungan
(Pasal 346 Pasal 348
KUHP)
Arrest HR 12 April 1898:
Pengguguran itu artinya memisahkan
janin atau anak dari tubuh ibu
sebelum waktunya
Pada waktu melakukan pengguguran,
janin harus dalam keadaan hidup
Sebagai akibat dari pemisahan
sebelum waktunya dari tubuh
ibunya, janin atau anak tersebut
tidak perlu harus menjadi mati
Kejahatan pengguguran kandungan
dipandang telah selesai dilakukan,
yakni segera setelah janin atau anak
yang berada dalam kandungan ibu
berhasil dipisahkan sebelum
waktunya dari tubuh ibu, baik dalam
keadaan hidup maupun dalam
keadaan mati
Undang-undang tidak
memperhatikan apakah janin atau