Anda di halaman 1dari 24

MATA KULIAH

PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN
SEMESTER IV (EMPAT)
TAHUN 2012

Bentuk, Model
Perumahan

DR. IR. TITIEN WORO MURTINI, MSA


Tipologi Perumahan di Perkotaan

yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas)

Permukiman di rencanakan sebagian (site and services)

Permukiman tumbuh spontan & incremental

Permukiman kampung yang mengalami pemadatan dan


tumbuh menjadi urban Squater

Permukiman pada lahan-lahan marginal di kota-diambil


oleh kelompok masyarakat yang kemudian membangun
rumah-biasanya dimulai dari rumah non permanen, bahkan
mulai dari berupa gubug.
Tipologi perumahan berdasarkan
pola jalan yang digunakan :
Pola Linear
Pola Curva Linear
Pola Grid Iron / Papan Catur
Pola Radial
Grid Radial
Tipe-tipe perumahan

Row House
Town House
Flat
Patio House
Maisonette
Terrace House
Tipologi perumahan dalam kavling :

Rumah tunggal
Rumah kopel
Rumah deret
Perumahan Sederhana
DEFINISI
Rumah sederhana tidak bersusun adalah:

Tempat kediaman yang layak dihuni dan harganya


terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan
rendah dan sedang.
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal
keluarga, termasuk didalamnya tipe maisonette
dengan luas lantai 21 m 38 m2 dan luas tanah
minimal 54 m, maksimal 200 m2. (SNI 03-6981-2004)
TATA RUANG

Tata ruang adalah wujud struktural dan


pemanfaatan ruang baik direncanakan
maupun tidak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 4


Tahun 1992, Pasal7 , Penataan Ruang : Badan
usaha di bidang pembangunan perumahan wajib
melakukan :
Melakukan pematangan tanah, penataan
penggunaan tanah, penataan penguasaan
tanah, dan penataan pemilikan tanah dalam
rangka penyediaan kavling tanah matang.

Membangun jaringan prasarana lingkungan


mendahului kegiatan membangun rumah,
memelihara dan mengelolanya sampai dengan
pengesahan dan penyerahannya lepada
pemerintah daerah.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan
persediaan utilitas umum.

Membantu masyarakat pemilik tanah yang


tidak berkeinginan melepaskan hak atas
tanah di dalam atau sekitarnya dalam
melakukan konsolidasi tanah.

Melakukan penghijauan lingkungan.


Membangun rumah.
STANDAR PERENCANAAN
Berdasarkan surat keputusan
Menteri Pekerjaan Umum pada
tahun 1980 tentang Pedoman Teknik
Pembangunan Rumah Sederhana
Tidak Bersusun
Kriteria Pemilihan lokasi, lahan hunian bebas
dari pencemaran air, pencemaran udara, dan
kebisingan baik yang berasal dari sumber
daya buatan atau sumber daya alam (gas
beracun, sumber air beracun).
Kondisi tanahnya bebas banjir
Terjamin adanya kepastian.
Kepadatan rendah Mudah di akses atau
dicapai.
Lingkungan, di mana suatu lingkungan
perumahan rata-rata 50 unit rumah/ha dan
maksimum luas persil perencanaan yang
tertutup bangunan adalah 40% dari luas
seluruh lingkungan perumahan.

Prasarana lingkungan perumahan


1.Jalan
2.Air limbah,
3.Pembuangan air hujan
Utilitas Umum
1.Air bersih
2.Pembuangan sampah
3.Jaringan Listrik
Persyaratan Kesehatan Perumahan
dan Lingkungan Pemukiman
menurut Kepmenkes No
829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :

Lokasi

Kualitas udara

Kebisingan dan Getaran


Kualitas Tanah di daerah Perumahan dan
Pemukiman harus memenuhi persyaratan
berikut:

Kandungan Timah hitam (Pb) mak 300


mg/kg
Kandungan Arsenik (As) total mak 100
mg/kg
Kandungan Cadmium ( Cd) mak 20
mg/kg
Kandungan Benzoa pyrene mak 1 mg/kg
Prasarana dan Sarana
Lingkungan Pemukiman:
Memiliki taman bermain untuk anak,
Memiliki sarana drainase
Memiliki sarana jalan lingkungan
Tersedia cukup air bersih
Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga
Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah
tangga
Memiliki akses terhadap sarana sosial
Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan
penghuninya
Tempat pengelolaan makanan harus menjamin tidak
terjadi kontaminasi
Fasilitas Sosial, kebutuhan fasilitas ini
disesuaikan dengan keadaan kawasan
permukiman yang akan dibangun :
Umum
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Niaga
Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan
Umum
Fasilitas Peribadatan
Fasilitas Rekreasi dan Kebudayaan
Fasilitas olahraga dan lapangan terbuka
STRUKTUR KONSTRUKSI
Berbicara tentang letak sebuah rumah yang sehat, maka harus termasuk di
dalamnya beberapa persyaratan dibawah ini :
Luasan Lantai dan Kavling Minimum agar orang dapat tinggal dengan sehat
Luas Lantai / kavling minimum di Indonesia : 36 / 60

Permukaan
tanah
Arah Rumah
Adapun Persyaratan Rumah Tinggal Menurut
Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah:

Bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat
melepaskan bahan yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain:
debu total kurang dari 150 ug/m2,
asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24
jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg
Tidak terbuat dari bahan yang dapat
menjadi tumbuh dan bekembangnya
mikroorganisme patogen
Komponen dan Penataan Ruang

Lantai kedap air dan mudah dibersihkan


Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar
mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah
dibersihkan
Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan
tidak rawan kecelakaan
Ada penangkal petir
Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya
Dapur harus memiliki sarana pembuangan
asap
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/ atau buatan
langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan dengan
intensitas penerangan 60 lux dan tidak
menyilaukan mata
Kualitas udara
Suhu udara nyamannya 18-30 0 c
Kelembaban udara 40-70 %
Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam
UTILITAS BANGUNAN

Bidang Air Bersih instalasi pengolahan air.


distribusi:
1) reservoir;
2) jaringan distribusi utama, sekunder, tersier;
3) sambungan pelanggan (SR).
Bidang SampahPengadaan fasilitas:
1) tempat pembuangan sementara (TPS);
2) tempat pembuangan akhir (TPA);
3) fasilitas pengolahan sampah;
4) pengadaan alat angkut sampah;
5) pengumpulan sampah dari rumah-rumah.
JENIS RUMAH-RUMAH LAINNYA :

RUMAH SUSUN

APARTEMEN

RUMAH MEWAH
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai