Anda di halaman 1dari 35

Aritmia

Nurul Dwi Rahmawati


Renawati
Definisi
Gangguan pada frekuensi, konduksi, atau
asal irama yang bukan dari nodus sinus.
Jadi yang dapat didefinisikan sebagai aritmia
adalah:
Irama yang berasal bukan dari nodus SA
Irama yang tidak teratur, sekalipun ia berasal
dari nodus SA, misalnya sinus aritmia
Frekuensi < 60x/menit (sinus bradikardia)
atau > 100x/menit (sinus takikardia)
Adanya hambatan konduksi impuls jantung
Etiologi
Persarafan autonom dan obat-obatan yang
mempengaruhinya
Lingkungan sekitarnya seperti beratnya iskemia,
pH dan berbagai elektrolit dalam serum, obat-
obatan
Kelainan jantung seperti fibrosis dan sikatris,
inflamasi, metabolit-metabolit dan jaringan-
jaringan abnormal / degeneratif dalam jantung
seperti amiloidosis, kalsifikasi, dll
Rangsangan dari luar jantung seperti pace
maker
Mekanisme Terjadinya
Aritmia
Pengaruh persarafan autonom (simpatis dan
parasimpatis) yang mempengaruhi Heart Rate
Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus irama
jantung diambil alih yang lain
Fokus yang lain lebih aktif dari nodus SA dan
mengontrol irama jantung
Nodus SA membentuk impuls, akan tetapi tidak dapat
keluar (sinus arrest) atau mengalami hambatan
dalam perjalanannya keluar nodus SA (SA block)
Terjadi hambatan perjalanan impuls sesudah keluar
nodus SA, misalnya di daerah atrium, berkas His,
ventrikel dan lain-lain.
Klasifikasi Aritmia
Irama berasal dari nodus SA
Irama sinus normal
Sinus aritmia
Sinus takikardia
Irama Sinus Normal
Aritmia Sinus

ngaruh respirasi melalui stimulasi reseptor saraf vagus di paru


hir inspirasi : frekuensi > cepat, akhir ekspirasi frekuensi > lam
Takikardia Sinus

Kriteria : irama sinus, rate > 100/menit


Klasifikasi Aritmia
Aritmia Atrial
Fibrilasi atrial (AF)
Fluter atrial
Atrial takikardia, biasanya
paroksismal (Paroxysmal Atrial
Tachycardia)
Ekstrasistol atrial
Fibrilasi Atrial

Gelombang f ( fibrilasi ) : gelombang-gelombang P yang tak terat


rekuensi 350-600/menit
Gelombang QRS tak teratur, frekuensi 140-200/menit
A halus ( fine ) : defleksi gelombang P < 1 mm
A kasar ( coarse ) : defleksi gelombang P > 1 mm
Fibrilasi Atrial
Fluter Atrial

Denyut atria cepat dan teratur, frekuensi 250-350/menit


Gelombang fluter : seperti gergaji
Biasanya terdapat konduksi 2:1, karena simpul AV tak dapat
Meneruskan semua impuls dari atria
Ekstrasistol Atrial

Kriteria : - gelombang P prematur dari atrium


- biasanya pause kompensasi tak lengkap
Tipe Ekstrasistol Atrial

Couplet : 2 EA, Takikardia atrial : 3 atau lebih


EA
Bigemini : 1 kompleks sinus diikuti 1 EA
Trigemini : 2 kompleks sinus diikuti 1 EA
Atrial ekstrasistol unifokal, multifokal dan
wandering atrial pacemaker

Unifokal : satu foku


ektopik

Multifokal : 2
atau
lebih fokus
ektopik

Wandering PM : fokus
ektopik berbeda-beda
Takikardia Atrial

iteria : 3 atau lebih ekstrasitol atrial berturutan


ambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit
- sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada
- interval P-P dan R-R teratur
Klasifikasi Aritmia
Aritmia AV Jungsional
Irama AV Jungsional, biasanya
bradikardia ; bisa tinggi, sedang
atau rendah
AV Jungsional takikardia non
paroksismal
AV Jungsional ekstrasistol
AV Jungsional takikardia
paroksismal
Irama Penghubung / Junctional

Gelombang P prematur berasal dari penghubung AV :


vektor P lawan arus ( P negatif di II, III dan aVF )
Irama Penghubung /Junctional
Klasifikasi Aritmia
Aritmia Supra Ventrikular (SV)
Aritmia SV multifokal / wandering
pace maker
Multifokal SV takikardia
Multifokal SV takikardia dengan
blok
SV ekstrasistol non conducted
Supravent. takikardi

Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit


- sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T
- interval P-P dan R-R teratur
Takikardia Supraventrikular Paroksismal
Klasifikasi Aritmia
Aritmia Ventrikular
Irama Idio Ventrikular
Paroksismal Ventrikular Takikardi
(PVT)
Fluter Ventrikular (VFl) serta
Fibrilasi Ventrikular (VFi)
Parasistol ventrikular
Klasifikasi Aritmia
Gangguan hantaran pada sekitar
berkas His dan percabangannya
(Bundle Branch)
Blok AV (AVB)
Bundle Branch Block (BBB), mungkin
Right Bundle Branch Block (RBBB)
atau Left (LBBB)
Gejala aritmia
Palpitasi
Rasa tidak enak di dada
Angina
Lemas
Sesak
Pingsan
Kejang
Obat-obat Antiaritmia
Kelas I
MK : penyekat kanal Na+ dan juga
mempunyai efek anestetik lokal.
I A : Kinidin, prokainamid dan disopiramid.
I B : Lidokain, mexiletin, tokainid, fenitoin.
I C : Flekainid, propafenon,moricizin.

Efek thd ECG : prolonged QRS.


IA : intermediate ; I B : fast ; IC : slow
Kelas II : Beta bloker
ex : Propranolol, asebutalol, esmolol
Efek thd ECG : prolonged PR

Kelas III : Memperpanjang fase


repolarisasi, dengan memblok ion K
ex : Amiodaron, bretilium, sotalol, ibulitid.
Efek thd ECG : prolonged QT

Kelas IV : Pemblok Kanal Ca+


ex : Verapamil dan diltiazem
Efek thd ECG : prolonged PR.
Penatalaksanaan
1.Obat yang efektif pada aritmia supraventrikular ( biasa
tjd pd atrium or nodus AV )
ex : adenosin i.v ; verapamil & digoksin

2. Obat yang efektif pada aritmia ventrikular


ex: likodain i.v

3. Obat yang efektif pada keduanya


ex: amiodaron, sotalol, kinidin, disopiramid dan flekainid.

4. Aritmia yang berhubungan dengan kondisi stress diobati


dgn beta bloker.

Penanganan lain :Implantasi Pacemaker


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai