HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyebabkan kerusakan luas terhadap
daya tahan tubuh manusia Penderita TB memiliki daya tahan tubuh yg rendah sehingga mudah terkena HIV dan HIV akan memperburuk daya tahan tubuh pasien TB lingkaran setan TB-HIV Indonesia sekarang menempati posisi tertinggi di Asia dalam hal kecepatan munculnya kasus HIV HIV/Aids HIV adalah penyakit infeksi pembunuh no I di dunia HIV meningkatkan angka kematian pada pasien TB TB dan HIV bukan penyakit keturunan dan kutukan TB dapat disembuhkan dengan berobat secara teratur dan tuntas HIV dapat dikendalikan dengan obat ARV (Anti Retro Viral) secara teratur. Bagaimana cara melaksanakan tugas Kader terkait TB-HIV?
1. Mengajak penderita TB untuk memeriksakan diri ke Klinik Konseling
dan Testing HIV (KTS/VCT). 2. Melapor kepada Tim SSR jika berhasil merujuk pasien ke klinik VCT 3. Melakukan pengecekan di Klinik apkah hasil testing sudah selesai 4. Memastikan penderita TB yg sudah di test menerima hasil test tersebut 5. Melapor ke Tim SSR jika hasil test sudah diterima penderita TB 6. Mendampingi penderita TB dengan hasil test HIV + untuk menjalani pengobatan TB hingga sembuh 7. Melakukan rujukan pendampingan pasien HIV+ kepada kelompok dukungan sebaya HIV/AIDS jika diminta oleh pasien TB dengan HIV + Cara mengetahui kemungkinan adanya HIV pada pasien TB? Beberapa ciri adanya kemungkinan terkena HIV: 1. Pengguna narkoba suntik (penasun) 2. Pekerja Seks (wanita, pria termasuk waria) 3. Berganti ganti pasangan 4. Pernah sakit Infeksi Menular Seksual 5. Jenis pekerjaan beresiko tinggi : orang yang pekerjaannya berpindah- pindah tempat (supir, pelaut, ojek), migran, tuna wisma, pekerja bar/salon 6. Riwayat transfuse darah dan produk darah 7. Adanya tattoo/tindikan/bekas penggunaan jarum suntik pada tubuh INGAT:
1. Sebagian penularan HIV tidak diketahui asalnya.
2. Siapapun bisa tertular HIV, dan TIDAK hanya orang yang berprilaku seksual/pengguna jarum suntik saja. 3. Semua orang dengan daya tahan tubuh rendah mempunyai kemungkinan tertular HIV. 4. Penurunan daya tahan tubuh pada pasien TB memudahkan untuk terkena HIV. Sebelum mengajukan pertanyaan, Kader HARUS melakukan pendekatan pribadi terlebih dahulu kepada penderita TB tersebut sehingga pasien percaya dan terbuka untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
1. Riwayat kerja penderita (saat ini dan sebelumnya) 2. Riwayat kerja pasangan/teman hidup (saat ini dan sebelumnya) 3. Riwayat pernikahan/teman hidup 4. Apakah pernah mendapat transfusi darah atau mungkin pernah menggunakan obat2an dengan suntikan sendiri 5. Apakah pernah mengalami atau mendapat pengobatan terhadap organ kelamin (keputihan, dll) 6. Amati: apakah pada tubuh pasien terdapat tattoo, banyak tindikan, ataupun bekas tanda penggunaan jarum suntik (perhatikan pada lipatan siku lengan dalam) Bagaimana sikap kader jika menemukan penderita dengan faktor resiko HIV? 1. Mengajak pasien untuk memeriksakan diri ke klinik VCT 2. Melapor kepada SR/SSR untuk memantau perkembangan hasil pemeriksaan