1. BANGSA (BREEDS).
Pada bangsa ternak digolongkan kedalam dua bagian yakni
ternak bangsa besar dan bangsa kecil.
a). Bangsa besar (large breeds)
Pada bangsa ternak besar peroduksi susu dan produksi
lemak meningkat dan lain halnya dengan kadar lemak
umumnya menurun.
Contoh ternak besar antara lain :
Friesien Holstein
-Brown Swiss
b). Bangsa kecil (small breeds)
Pada bangsa ternak kecil produksi susu dan produksi lemak
menurun dan lain halnya dengan kadar lemak umumnya
meningkat.
2. FAKTOR INDIVIDU.
Bila bangsa sama seperti sapi FH,kelompok sama
pada saat sapi berumur 2 tahun dan berat badan
berbeda, cenderung akan memperoduksi susu
yang berbeda.
. GENETIK
3.
Tiap bangsa sapi mempunyai sifat tertentu yang
menyebabkan produksi dan komposisi susu.. Lemak
susu adalah bagian yang paling sering berbeda
namun kandungan mineral dan laktosa jarang
berbeda. prekuensi gena mengakibatkan perbedaan
genetic bangsa-bangsa sapi. Gen mengatur kualitas
dan kuantitas produksi susu. Akan tetapi perbedaan
genetic antarindividu sapi dalam satu bangsa lebih
besar daripada perbedaan antarbangsa sapi.
Sebagai contoh, ada sapi FH yang menghasilkansusu
4. FAKTOR UMUR
.
9. TINGKAT LAKTASI
Variasi terbesar komposisi susu terjadi pada kadar lemak.
Kolostrum mengandung kadar lemak tertinggi. Perubahan
komposisi berlangsung setelah 5 hari. Kandungan lemak
susu terus menurunsampai 3 4 bulan laktasi kemudian
relative konstan setealah itu. Kadar lemak susu sedikit
meningkat pada akhir laktasi. Produksi susu dimulai
dengan jumlah relative tinggi dan terus meningkat hingga
2 3 bulan laktasi. Setelah itu,produksi susu menurun
perlahan. Lemak susu dan bahan kering tanpa lemak
menurun sebanyak 0,2 0,4 % antara laktasi kesatu dan
kelima. Ilustrasi 3 memperlihatkan keadaan produksi susu
sapi setelah beranak hingga dikeringkan. Estrus
mengakibatkan produksi susudan lemak berfluktuasi
terutama pada hari ovulasi. Estrus sering menyebabkan
10. UKURAN
hasil susu TUBUH tinggi menurun. Sapi yang
sapiproduksi
Bangsa sapi tinggisering
berproduksi besar menghasilkan susu lebih
pula menunda banyak
estrusnya.
dibandingkan bangsa sapi kecil. Pertambahan berat badan
meningkatkan produksi susu secara proporsional sebesar
70% dari jumlah pertambahan berat badan .
11. PERSISTENSI PRODUKSI
Produksi susu merupakan perkembangan dari laktasi. Produksi
susu tiap bulan sekitar 90 persen dari bulan sebelumnya.
Peneliti lain menyatakan persistensi berkisar 94 96%. Sapi
tidak bunting terus menghasilkan susu dengan jumlah
terbatas.
FAKTOR LUAR (EKSTERNAL)
1. MUSIM (SUHU + RH)
Sapi yang beranak pada musim gugur/dingin produksi susu
dan kadar lemak susunya meningkat pada sapi yang
beranak pada musim panas.sapi yang beranak pada musim
rontok/gugur produksinya lebih banyak. Sapi yang beranak
pd musim musim semi /panas produksi susu lebih sedikit
dan kadar lemak susu rendah.
2. FAKTOR FREKUENSI PEMERAHAN
sapi perah yang berproduksi tinggi bila diperah 3/4 x/hr
produksi susunya lebih dari 20% dibandingkan dengan
pemerahan 2x/hr. sapi perah yang produksi rendah, kenaikkan
produksi susu sebagai akibat dari peningkatan frekuensi
pemerahan sangatlah kecil.
Umumnya sapi diperah 3 x/hr pada saat produksi susunya
tertinggi yaitu 60 90 hari setelah beranak.Pada periode
berikutnya sapi diperah 2 kali saja dalam sehari. Peningkatan
frekuensi pemerahan menjadi 3 x/hr produksi susu naik 10
3. FAKTOR KECEPATAN PEMERAHAN
25% ,Pemerahan 4x/hr akan memberikan tambahan lagi 5
Pemancaran susu (milk let down) dikontrol oleh hormon
15%.
oxytosinyang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria. Penggunaan
hormone ini sangat singkat dan hanya bersifat sementara yaitu
5 8 menit.
Oxtosin dalam darah akan menyebabkan kontraksi sel-sel
miyoepithel yang menyusun dinding alveoli.
.
4. PERGANTIAN PEMERAH
.
Faktor Pergantian pemerah.
.
Pada sapi perah lebih suka diperah secara teratur oleh
pemerah yang sama. Kalau terjadi pergantian pemerah dapat
menyebabkan stress, karena setiap pemerah mempunyai
perabaan yang berbeda.
Selanjutnya jika pemerah dilakukan dengan mesin, maka
pemerah dapat dilakukan dengan bekerja tanpa
menyebabkan
5. PAKAN sapi menjadi takut yang menyebabkan ternak
stress.
6. OBAT OBATAN
7. PENYAKIT
Faktor penyakit.
Penyakit pada ternak mempunyai pengaruh yang sangat nmerugikan.
pada sapi perah, penyakit seperti mastitis, ketosis, milk fever, dan
ganguan pencernaan mempengaruhi produksi susu dan bahkan dapat
menyebabkan kematian. Bahwa untuk melalukan hal ini maka kita harus
melakukan pencegahan.
Penyakit mempengaruhi komposisi dan jumlah produksi susu. Penyakit
mastitis menyebabkan jumlah produksi susu maupun komposisi susu
menurun.California Mastitis Test (CMT) membandingkan salah satu
quarter ambing yang menghasilkan air susu yang tidak normal dengan
quarter yang berlawanan pada sapi yang sama yang mempunyai hasil
CMT yang negatif. Susu sapi yang terkena infeksi mastitis mempunyai
kandungan lactose dan potassium yang lebih rendah dan sodium; chlor
yang lebih tinggi dari sapi yang sehat. Selama sapi terinfeksi mastitis,
kandungan globulin susu, kandungan serum albumin dan protease juga
ada peningkatan. Sedangkan kandungan kaseinnya menurun.
8. FAKTOR INTERVAL
Waite dan Blakcburn (74) susu yang mempunya bakteri lebih dari
1000.000/ml akan menyebabkan produksi dan komposisi susunya
menurun.
9. FAKTOR PEMBERIAN AIR