Anda di halaman 1dari 25

FKK 1

KELOMPOK 2-A

NDAH IRAWATI 18144357A
UNI ZUKA ABIDAH 18144358A
MERISA SETYARA 18144359A
NABILA KARSAN 18144360A
I LUH AYU GUNA P 18144361A
Penyakit jantung koroner (PJK) juga disebut penyakit
arteri koroner (CAD) adalah suatu keadaan akibat terjadinya
penyempitan, penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi
koroner. Penyempitan atau penyumbutan ini dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering
ditandai dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999).
PJK terjadi ketika zat yang disebut plak menumpuk di
arteri yang memasok darah ke jantung (disebut arteri
koroner), penumpukan plak dapat menyebabkan angina,
kondisi ini menyebabkan nyeri dada dan tidak nyaman
karena otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup,
seiring waktu, PJK dapat melemahkan otot jantung, hal ini
dapat menyebabkan gagal jantung dan aritmia (Centers for
Disease Control and Prevention, 2009).
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab
tunggal terbesar kematian di negara maju dan di
negara berkembang. Menurut statistik dunia, ada
9.4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan
oleh penyakit kardiovaskular dan 45% kematian
tersebut disebabkan oleh penyakit jantung
koroner (WHO, 2013).
1. Asimptomatik (Silent Myocardial Ischemia)

2. Angina Pektoris

Angina Pectoris Stabil (STEMI)

Angina Pectoris tidak Stabil (NSTEMI)

Variant Angina (Prinzmetal Angina)

3. Infark Miokard Akut

4. Dekompensasi Kordis

5. Aritmia Jantung
Penyakit jantung koroner dapat
disebabkan oleh beberapa hal :

Penyempitan (stenosis) dan


penciutan (spasme) arteri
koronaria, tetapi penyempitan
terhadap akan memungkinkan
berkembangnya koleteral yang
cukup sebagai pengganti.
Aterosklerosis, menyebabkan
sekitar 98% kasus PJK
Penyempitan arteri koronaria
pada sifilis, aortitis takayasu,
berbagai jenis arteritis yang
mengenai arteri coronaria, dll.
Dada terasa sakit, terasa Gelisah
tertimpa beban, terjepit, Pusing kepala yang
diperas, terbakar dan berkepanjangan
tercekik. Nyeri terasa di
bagian tengah dada, Sekujur tubuhnya
menjalar ke lengan kiri, terasa terbakar tanpa
leher, bahkan menembus sebab yang jelas
ke punggung. Nyeri dada Keringat dingin
merupakan keluhan yang Lemah
paling sering dirasakan
Pingsan
oleh penderita PJK.
Sesak nafas Bertambah berat
dengan aktivitas
Takikardi
Jantung berdebar-debar
Cemas
Penyakit Jantung Koroner dapat memberikan manifestasi
klinis yang berbeda-beda. Untuk menentukan manifestasi
klinisnya perlu melakukan pemeriksaan yang seksama.
Dengan memperhatikan klinis penderita, riwayat
perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi
saat istirahat, foto dada, pemeriksaan enzim jantung
dapat membedakan subset klinis PJK.
1. Asimptomatik (Silent
Myocardial Ischemia)
2. Angina Pektoris
a. Angina Pectoris Stabil
b. Angina Pectoris tidak Stabil
c. Variant Angina (Prinzmetal
Angina)
3. Infark Miokard Akut
4. Dekompensasi kordis
5. Aritmia Jantung
6. Mati mendadak (suddent death)
7. Syncope. (Joewono, 2003)
SASARAN TERAPI
Sasaran terapi dari CAD adalah penurunan
LDL kolesterol adalah < 70 mg/dL

TUJUAN TERAPI
a. Memperbaiki prognosis dengan cara
mencegah infark miokard dan kematian.
b. Penurunan mortalitas dan morbiditas
Terapi farmakologi :
Obat anti iskemia menyebabkan vasodilatasi pembuluh
vena dan arteriol perifer
a.nitrat
b.beta blocker
c.antagonis kalsium darah
Obat antiagregasi trombosit
Obat antitrombin
Direct thrombin inhibitors
Inhibitor ACE dan Penghambat Reseptor Angiotensin
Statin
Jalani pola hidup sehat
Hindari dan berhenti merokok
Hindari makan berkolesterol tinggi agar terhindar
dari penyakit janung coroner
Luangkan waktu untuk berolahraga setiap hari
atau menciptakan gerakan-gerakan kecil
(olahraga ringan)
Istirahat teratur dan cukup
Menghindari stress
J.T. adalah seorang pria 58-tahun keluar dari rumah sakit setelah
menjalani diagnosa kateterisasi jantung yang pada saat tes
treadmill menunjukkan beberapa kelainan ringan. Sejarah medis
pasien adalah hiperkolesterolemia. Prosedur menunjukkan lesi
70% dari proksimal kiri anterior descending arteri, pada stented
dengan stent logam obat-eluting, selain itu terdapat
penyimpangan luminal ringan di sebagian arteri lainnya. Riwayat
pengobatan sebelum masuk RS dengan aspirin 81 mg / hari dan
simvastatin 40 mg setiap malam (terakhir low-density lipoprotein
kolesterol [LDL-C] adalah 105 mg / dL). tanda-tanda vitalnya
termasuk BP 135/75 mm Hg dan HR 80 denyut / menit.
Pengobatan saat ini sebagai berikut: aspirin 81 mg / hari,
clopidogrel 75 mg / hari selama 12 bulan (untuk memastikan
stent patensi), simvastatin 40 mg setiap malam, dan ezetimibe
10 mg / hari. Pada debit, salah satu pendekatan yang terbaik
untuk memaksimalkan terapi obat pasien ini adalah?
Subyektif :
Nama Pasien : J.T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 58 tahun
Menjalani diagnosa kateterisasi jantung yang pada
saat tes treadmill menunjukkan beberapa kelainan
ringan. Pada prosedur menunjukkan lesi 70% di
proksimal kiri anterior descending arteri, pemakaian
stented dengan stent metal-eluting, selain itu
terdapat penyimpangan luminal ringan di sebagian
arteri lainnya.
Problem medik : hiperkolesterolemia, CAD
BP: 135/75 mm Hg dan
HR: 80 denyut / menit
Pasien diberikan kombinasi aspirin 81 mg/hari dan
clopidogrel 75 mg/hari selama 12 bulan : Aspirin merupakan
obat utama untuk mencegah thrombosis, clopidrogel
merupakan antagonis ADP dan menghambat agregasi
trombosit, sebagai antiplatelet dimana pemberian
keduanya sudah tepat. Kombinasi aspirin dan clopidogrel
diberikan pasien PCI dengan pemasangan metal stent
dengan durasi pemberian selama 12 bulan serta umtuk
mengurangi resiko perdarahan.
kebutuhan dan suplai oksigen. Pada vaskular ACE-I dapat
berefek antihipertensi, memperbaiki dan kelenturan arterial.
Simvastatin 40 mg dan ezetimibe 10 mg/hari: pasien
mengalami hyperlipidemia dimana dengan menggunakan
simvastatin mono terapi tidak menujukkan perubahan.
Dalam kasus ini penambahan ezetimibe 10 mg/hari sudah
tepat, ezetimibe yang dikombinasikan dengan statin
direkomendasikan sebagai obat penurun koleterol LDL jika
target tidak tercapai dengan statin dosis maksimal.
Goal : konsentrasi LDL-C kurang dari 100 mg / dL
Enalapril 5 mg 2kali sehari : pasien mengalami disfungsi
arteriol proksimal kiri dan juga peningkatan BP. Enalapril
merupakan golongan ACE-I efeknya dapat menurunkan
massa ventrikel kiri, menurunkan stimulasi simpatis, serta
menyeimbangkan
Aspirin
Aspirin bekerja dengan cara menekan pembentukan
tromboksan A2 dengan cara menghambat siklooksigenase di
dalam platelet (trombosit) melalui asetilasi yang ireversibel.
Kejadian ini menghambat agregasi trombosit melalui jalur
tersebut dan bukan yang lainnya.
Dosis : Dosis awal 160 mg, lalu dilanjutkan dengan dosis 80 mg
sampai 325 mg untuk seterusnya.
Clopidogrel
Obat ini bekerja berbeda dari jalur ASA-tromboksan A2 dengan
menghambat adenosin diphospat (ADP), menghasilkan
penghambatan agregasi trombosit. Clopidogrel disarankan
untuk diberikan bersama dengan aspirin
Dosis : Klopidogrel 75 mg selama 1 tahun
Simvastatin
obat pilihan penurun konsentrasi kolesterol LDL dan
digunakan sampai dosis terbesar yang dapat ditoleransi
untuk mencapai target konsentrasi kolesterol LDL.
Dosis : 40-80 mg/ hari
Ezetimibe
merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat
ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa
mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak.
Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari
dan harus digunakan bersama statin, kecuali pada
keadaan tidak toleran terhadap statin, di mana dapat
dipergunakan secara tunggal.
Enalapril
Golongan Penghambat ACE (ACE-I) bekerja dengan
cara menghambat enzym ACE secara kompetitif
melalui ikatan pada active catalytic enzym tersebut,
dengan demikian akan terjadi hambatan perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II.
Dosis : 2,5-5 mg 2x sehari
Tindakan Revaskularisasi
Termasuk di sini yaitu operasi pintas koroner (coronary
artery bypass grafting, CABG) dan PCI (angioplasti koroner
atau percutaneous transluminal coronary angioplasty /
PTCA) dan tindakan terkait seperti misalnya pemasangan
stent, aterektomi rotablasi, dan aterektomi direksional)

Rehabilitasi medik
Tes evaluasi, dengan treadmill atau Esrocycle test
Pelaksanaan fisioterapi
Pelaksanaan monitoring telemetri
Program Rehabilitasi Fase II dan III
Rehabilitasi Pasca MCI atau Pasca Operasi di ruang rawat
Treadmill analyser/Ergocycle analyzer
1. Berhenti merokok, Pasien yang berhenti merokok akan
menurunkan angka kematian dan infark dalam 1 tahun
pertama.
2. Berat badan, Untuk mencapai dan /atau
mempertahankan berat badan optimal.
3. Latihan, melakukan aktivitas sedang selama 30-60
menit 3-4x/minggu (jalan, bersepeda, berenang atau
aktivitas aerobic yang sesuai)
4. Diet mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol
rendah atau lemak dengan saturasi rendah
5. Kolesterol mengkonsumsi obat-obatan penurun
kolesterol. Target primer kolesterol LDL < 100mg/dl.
6. Hipertensi target tekanan darah <120/80 mmHg.
Diantaranya dengan mengubah kebiasaan hidup
sekarang juga dengan strategi PANCA USAHA
KESEHATAN JANTUNG, yakni: Seimbangkan gizi,
Enyahkan rokok, Hindari dan awasi stress, Awasi
tekanan darah dan Teratur dan terukur
berolahraga (SEHAT).
Monitoring EKG kontinu untuk iskemik yang masih
berlanjut dan direksi aritmia bagi pasien-pasien
dengan risiko tinggi.
Monitoring tekanan darah yang seksama
Monitoring kadar kolesterol (LDL)

Anda mungkin juga menyukai