Anda di halaman 1dari 27

TEORI DIFUSI

INOVASI
Perilaku Pemakaian Kondom pada PSK
KELOMPOK 4
Risa Kartika Putri (25010113130321)
Syara Octaviana (25010113140322)
Regina Pradesi (25010113140339)
Lutfy Laksita Pranandari (25010113130342)
Andri Dwi P (25010113140348)
Sarah Ayu Tifana (25010113130358)
Aulia Gita Safitri (25010113140366)
Marla Tandi Kamma (25010113130373)
Tiara Budi Indrajati (25010113130377)
Septi Wulandari (25010113140378)
Azzahra Pratidina (25010113140380)
LATAR BELAKANG
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk
mencegah bertemunya sperma dan ovum. Penggunaan
kondom pada pekerja seks komesial (PSK) merupakan
salah satu inovasi dalam mencegah penularan penyakit
menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS di Indonesia
Pekerja seks komersial dan pelanggannya merupakan
seseorang yang sangat berisiko tinggi dalam menularkan
penyakit PMS dan HIV/AIDS karena menularkan perilaku
seksual yang tidak aman. Penyakit menular seksual
tersebut, diantaranya : gonorhea, sifilis, herpes, dll
Pemakaian kondom pada PSK merupakan proses panjang.
Hal ini bermula dari pengetahuan PSK tentang pentingnya
kondom untuk pencegahan PMS dan HIV/AIDS. Proses
selanjutnya adalah persuasi ( sikap/keyakinan PSK
terhadap kondom itu sendiri ). Ketika pengetahuan dan
sikap/keyakinan sudah dimiliki, PSK akan membuat
keputusan untuk memakai ataupun tidak memakai
kondom. Pemakaian kondom secara konsisten
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait
seperti pemerintah, dinas, masyarakat, dll.
Perilaku penggunaan kondom secara konsisten pada PSK
dapat diamati dengan menerapkan teori difusi inovasi.
PSK diamati karena merupakan kelompok risiko tinggi
terhadap penularan penyakit menular seksual dan
HIV/AIDS. Pada pengamatan ini mengambil daerah
lokalisasi Argorejo, Semarang. Dengan demikian,
diharapkan dapat melihat sejauh mana perilaku
penggunakan kondom secara konsisten ini dilaksanakan
TUJUAN
Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi perilaku pemakaian kondom
secara konsisten pada PSK (pekerja seks komersial) di
Kawasan Lokalisasi Argorejo, Semarang.
Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi pengetahuan pemakaian pemakaian
kondom secara konsisten pada PSK (pekerja seks komersial) di
Kawasan Lokalisasi Argorejo, Semarang.
Untuk mengidentifikasi persuasi (perasaan, keyakinan, dan sikap)
pemakaian pemakaian kondom secara konsisten pada PSK (pekerja
seks komersial) di Kawasan Lokalisasi Argorejo, Semarang.
Untuk mengidentifikasi pengambilan keputusan pemakaian
pemakaian kondom secara konsisten pada PSK (pekerja seks
komersial) di Kawasan Lokalisasi Argorejo, Semarang.
Untuk mengidentifikasi dukungan stakeholder terhadap pemakaian
pemakaian kondom secara konsisten pada PSK (pekerja seks
komersial) di Kawasan Lokalisasi Argorejo, Semarang
TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN
Definisi Kondom

Kondom merupakan selubung/sarung karet yang tipis yang terbuat dari


berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produk hewani) berwarna atau tidak berwarna yang dipasang pada penis
saat berhubungan seksual. Berbagai bahan telah ditambahkan pada
kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan
spermicide) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi
tersebut dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas, rasa, ketebalan,
dan bahan.
Efektifitas Kondom Untuk Mencegah Penularan Penyakit Seksual

Di Virginia, Juni 2000 dilaksanakan workshop, yang bertujuan untuk mengetahui


efektifitas kondom laki-laki yang terbuat dari latex dalam mencegah 12 penularan
penyakit sexual. Berikut penyakit menular seksual yang masuk dalam penelitian :
HIV/AIDS
Gonorrhea
Infeksi Clamydia
Trichomoniasis
Genital Herpes
Chancroid
Syphylis
Human Papillomavirus
Macam-Macam Kondom
Kulit
a. Dibuat dari membrane usus biri-biri (caecuma)
b. Tidak meregang atau mengkerut
c. Menjalarkan panas tubuh, sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas
selama senggama.
d. Lebih mahal.
Lateks
a. Paling banyak dipakai
b. Murah
c. Elastis
Plastik
a. Sangat tipis (0.025 0.035 mm)
b. Juga menghantarkan panas tubuh.
c. Lebih mahal dari kondom lateks
Definisi HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang


menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah singkatan dari ,
yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya
kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia
mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti
kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem
pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis
penyakit lain.
Penularan hiv
1. Seksual
2. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan virus
HIV.
3. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk ke
dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti jarum tato atau
pada pengguna narkotik suntik secara bergantian.
4. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian hendaknya
dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda-benda tersebut
disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan.
5. Melalui transplantasi organ pengidap HIV
6. Penularan dari ibu ke anak Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari
ibunya saat ia dikandung, dilahirkan dan sesudah lahir melalui ASI.
7. Penularan HIV melalui pekerjaan: Pekerja kesehatan dan petugas laboratorium.
Syarat-Syarat Standar yang Harus Dipenuhi oleh Kondom
1.Pengisian air (water volume tetsTest)
2.Kekuatan kondom
3.Umur kondom (aging)
4.Kemasan kondom
5.Ukuran kondom
PERSUASI
Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi
atau detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam
tingkatan pemikiran calon pengguna . inovasi yang dimaksud berkaitan
dengan karakteristik inovasi tersebut seperti :
kelebihan inovasi
tingkat keserasian
Kompleksitas
dapat dicoba dan dapat dilihat.
KEPUTUSAN
Pada tahapan ini individu membuat keputusan apakah menerima atau
menolak suatu inovasi. Menurut Rogers adoption (menerima) berarti bahwa
inovasi tersebut akan digunakan secara penuh, sedangkan menolak berarti
not to adopt an innovation. Rogers menyatakan ada dua jenis penolakan,
yaitu active rejection dan passive rejection.
IMPLEMENTASI DAN KONFIRMASI
Pada tahap implementasi, sebuah inovasi dicoba untuk dipraktekkan, akan
tetapi sebuah inovasi membawa sesuatu yang baru apabila tingkat
ketidakpastiannya akan terlibat dalam difusi. Ketidakpastian dari hasil-hasil
inovasi ini masih akan menjadi masalah pada tahapan ini. Maka si
pengguna akan memerlukan bantuan teknis dari agen perubahan untuk
mengurangi tingkat ketidakpastian dari akibatnya. Apalagi bahwa proses
keputusan inovasi ini akan berakhir. Dapat disimpulkan tahapan
implementasi adalah ketika seorang individu atau unit pengambil
keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu inovasi sambil
mempelajari tentang inovasi tersebut.
Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si penguna akan mencari
dukungan atas keputusannya ini. Menurut Rogers keputusan ini dapat
menjadi terbalik apabila si pengguna ini menyatakan ketidaksetujuan atas
pesan-pesan tentang inovasi tersebut.
Pada kasus sendiri tahapan konfirmasi ini kita tahu apakah para PSK akan
terus menggunakan kondom atau tidak. Setelah mencoba atau
mengimplementasikan perilaku penggunaan kondom, tentunya para PSK
itu sendiri merasakan sendiri manfaatnya. Lalu pertanyaannya apakah dari
manfaat yang dirasakan akan membuat mereka akan melakukan perilaku
terus menerus. Bagaimana orang-orang di sekitar PSK seperti keluarga dan
teman mendukung perilaku penggunaan kondom? Karena disini PSK
mencari dukungan untuk mencari penguatan terhadap keputusan
penerimaan pemakaian kondom agar mereka lebih mantap menerapkan
pemakaian kondom.
Lalu muncul juga pertanyaan, bagaimana dukungan dari tenaga kesehatan
sebagai change of agent terhadap perilaku penggunaan kondom?
Maksudnya apakah ada peran dari tenaga kesehatan untuk terus
mendukung dan mengingatkan untuk memakai kondom. Kemudian dari sisi
di pelanggan, apakah mereka mendukung dan memperbolehkan
penggunaan kondom pada PSK itu sendiri. Disini dukungan dari pelanggan
juga penting karena yang berhubungan langsung terhadap pemakain
kondom pada PSK itu sendiri.
Singkatnya tahapan konfirmasi adalah ketika seorang individu atau unit
pengambil keputusan lainnya mencari penguatan terhadap keputusan
penerimaan atau penolakan inovasi yang sudah dibuat sebelumnya agar si
pengguna semakin mantap menerapkan inovasi tersebut.
KERANGKA TEORI
KUESIONER
Variabel Pengetahuan
Berikan tanda () untuk pernyataan yang sesuai dibawah ini.

N
PERNYATAAN B S
O

Kondom merupakan selubung/sarung karet


yang tipis yang terbuat dari berbagai bahan di
antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau
1
bahan alami (produk hewani) berwarna atau
tidak berwarna yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual

Tujuan pemakaian kondom adalah Untuk


2
mencegah / menghindari terjadinya kehamilan

Manfaat kondom adalah mencegah kehamilan,


3 memberikan perlindungan terhadap penyakt
infeksi menular seksual

Dampak saat tidak menggunakan kondom


4 adalah terbebas dari IMS ( Infeksi Menular
Seksual)

Macam macam kondom yaitu kondom laki laki


5
dan kondom perempuan
HIV adalah kumpulan gejala atau sindroma
6 akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus

Cara Penularan HIV yaitu dengan


1.Hubungan Seksual
2. Melalui transfusi darah atau produk darah yang
sudah tercemar dengan virus HIV.
3.Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang
7 ditusukkan atau tertusuk ke dalam tubuh yang
terkontaminasi dengan virus HIV
4.Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara
bergantian
5.Melalui transplantasi organ pengidap HIV
6.Penularan dari ibu ke anak

Orang orang yang beresiko adalah wanita pekerja


8
seks, Supir, Ibu rumah tangga
Cara penggunaan kondom yaitu Pastikan
tanggal penggunaan belum expired,
Keluarkan dari wadah, Tempatkan kondom di
ujung penis Jika di ujung terdapat
gelembung udara, tekan dengan ibu jari
untuk mengeluarkannya. Gulung ke bawah
secara perlahan ke pangkal penis (Jika
kondom tidak mau menggulung ke bawah,
mungkin Anda memegangnya dengan salah.
9 Ini bisa membuatnya tidak efektif, buang
saja dan ganti dengan yang baru)
Setelah seks selesai, lepaskan kondom saat
posisi penis masih ereksi. Tahan bagian
pangkalnya agar tidak tumpah saat dilepas.
Setelah dilepas, pastikan penis tidak
bersentuhan dengan vagina lagi. Bungkus
dengan tissue saat membawa kondom bekas
agar tidak tumpah. Buang ke tempat
sampah. Jangan membuang ke toilet

Syarat syarat standar yang harus dipenuhi oleh


kondom
1.Test pengisian air (water volume tets)
10 2.Kekuatan kondom
Keterangan : 3.Umur kondom (aging)
4.Kemasan kondom
B : Benar 5.Ukuran kondom
S : Salah
Variabel Persuasi
Berikan tanda () untuk pernyataan yang sesuai dibawah ini.
N
PERNYATAAN S TS R
O
Penggunaan kondom secara rutin sangat
1 efektif dalam pencegahan penularan PMS
dan HIV/AIDS
Kondom tergolong alat kontrasepsi yang
2
sulit untuk diperoleh
Harga kondom terjangkau untuk semua
3
kalangan.
Pembelian kondom tidak dipersulit oleh
4
penjual.
Penggunaan kondom sangat mudah dan
5
gampang.
Kondom dapat menyebabkan iritasi dan
6
alergi apabila konsisten digunakan.
Penggunaan kondom tidak mengganggu
7 saat berhubungan seksual dengan
pelanggan.
Harga tarif melayani pelanggan tanpa
8 menggunakan kondom cenderung lebih KETERANGAN :
mahal. S : SETUJU
Penggunaan kondom dapat TS : TIDAK SETUJU
9
mempengaruhi kepuasan pelanggan. R : RAGU-RAGU
Penggunaan kondom secara tidak rutin
10 mengakibatkan mudahnya tertular PMS
dan HIV/AIDS
VARIABEL KEPUTUSAN

NO PERNYATAAN YA TIDAK

Pelanggan lebih puas ketika tidak menggunakan


1
kondom saat melakukan hubungan seksual

Tidak menggunakan kondom karena harganya


2
mahal
Memilih menggunakan kondom ketika
3 berhubungan seksual karena mudah untuk
membeli atau mendapatkannya
Upah atau hasil yang didapatkan saat tidak
4 menggunakan kondom lebih banyak daripada
saat menggunakan kondom
Pemakaian kondom saat melakukan hubungan
5
seksual sangat penting
Penggunaan kondom tidak berkaitan dengan
6
penyakit menular seksual
Sering diadakan sosialisasi tentang penggunaan
7 kondom oleh pemerintah atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan lain
Adanya aturan yang ketat tentang penggunaan
8
kondom di lokalisasi
Tidak menggunakan kondom karena tidak tahu
9
cara menggunakannya
Lebih nyaman tidak menggunakan kondom saat
10
berhubungan seksual
Variabel Implementasi dan Konfirmasi
Berikan tanda () untuk pernyataan yang sesuai dibawah ini.

NO PERNYATAAN YA TIDAK

Penggunaan kondom diwajibkan di


1 lingkungan anda

Tidak melayani pelanggan yang tidak


2 mau menggunakan kondom

Selalu menggunakan kondom setiap melayani


3 pelanggan dan memaksa pelanggan untuk
Telah mengetahui bahwa
menggunakan kondom HIV menular melalui cairan
Banyak teman seprofesi yang menggunakan
4 7 kemaluan, kontak langsung
Kondom
Berpikir bahwa penggunaan kondom dengan darah penderita
5
memang penting melindungi diri

dan ASI
sendiri setelah melihat teman seprofesi
Telah mengetahui bahwa HIV
Telah menerapkan Cara penggunaan kondom 8 merupakan penyakit yang
dengan baik ,yaitu: belum ditemukan obatnya
a.Perhatiakan tanggal kadaluarsanya
b.Buka kemasan dengan hati-hati Selalu Ikut berpartisipasi
c.Tunggu sampai penis ereksi, jangan buka menggunakan kondom untuk
gulungan kondom sebelumnya. 9
d.Pegang bagian atas kondom, pencet ujung kesehatan diri sendiri dan
kondom antara dua jaritangan untuk pelanggan
mengeluarkan udar di dalamnya
e.Dengan pelan-pelan buka gulungan kondom
1 Telah mengantisipasi HIV dan
kebawah sampai pangkal penis dan tinggalkan gejalanya
6
sedikit rongga I ujungsebagaitempat sperma
0
f.Setelah ejakulasi, bila ereksi mulai berkurang,
arahkan penis bawah dan lepaskan kondom
perlahan lahan
g.Masukan kondom kedalam kantong plastic.
Ikat kantong plastic dan buang ketempat
sampah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai