Anda di halaman 1dari 25

Tatalaksana Nonfarmakologis

Nyeri Punggung Bawah Kronik


Pembimbing: dr Jimmy Barus,
Sp.S
Penyusun: Fidelis Jacklyn
Adella
Latar Belakang
Low back pain: back pain tersering
Prevalensi: 38%, puncak pada 80
tahun
Kontributor terbesar disabilitas global
DALY 1990: 58,2 juta 2010: 83,0
juta
Latar Belakang
LBP kronik 15%
Merupakan penyumbang terbesar
disabilitas + biaya terkait LBP
Komorbiditas tinggi
Tatalaksana efektif meningkatkan
QoL pasien
Terbagi farmakologis dan
nonfarmakologis
Rumusan Masalah
Apa saja terapi nonfarmakologis
untuk LBP kronik, dan bagaimana
penerapannya dalam klinis?
Tujuan Penulisan
Mengetahui berbagai pilihan
modalitas terapi nonfarmakologis
yang efektif untuk LBP kronik
Mengetahui bentuk modalitas
tersebut secara konkret sehingga
dapat menggunakan pengetahuan
tersebut dalam praktek klinis
Tinjauan Umum
ACP dan APS:
LBP ec radikulopati atau stenosis spinal
LBP ec penyebab spesifik lain pada
tulang belakang
Non-specific LBP
Guidelines ACP-APS dan

NICE
Rekomendasi 5: Klinisi perlu memberikan informasi berbasis
bukti kepada pasien mengenai nyeri punggung bawah terutama
pada aspek perjalanan klinisnya, menyarankan pasien untuk tetap
aktif, dan memberikan informasi tentang pilihan self-care yang
efektif.
Rekomendasi 7: Untuk pasien-pasien yang tidak membaik dengan
self-care, klinisi perlu mempertimbangkan terapi nonfarmakologik
yang sudah terbukti bermanfaat untuk nyeri punggung bawah
akut, manipulasi spinal; untuk nyeri punggung bawah kronik atau
subakut, rehabilitasi interdisipliner intensif, terapi
olahraga, akupunktur, terapi pijat, manipulasi spinal, yoga,
terapi kognitif-behavioral, atau relaksasi progresif.
Terapi
Posisi (fleksi
Tetap aktif olahraga
lumbar)
sederhana

Aplikasi
panas/dingi Alas tidur
n
McKenzie Exercise
3. Ekstensi sambil
berbaring (1-2 detik)

2. Berbaring tengkurap
dalam posisi ekstensi
(2-3 menit)

1. Berbaring tengkurap
(2-3 menit)
Rehabilitasi Intensif
Interdisipliner
Kombinasi terapi fisik, psikologis,
edukasi, okupasi
Lebih efektif dibanding tatalaksana biasa
(bukti sedang) dan terapi fisik (bukti
lemah) untuk nyeri jangka panjang dan
disabilitas jangka panjang
Kemungkinan kembali bekerja >>
Rehabilitasi Intensif
Interdisipliner
Cost-effectiveness?
NICE: 100 jam sesi terapi dalam
maksimal 8 minggu untuk pasien
yang pernah menjalani satu terapi
kurang intensif, dan memiliki
disabilitas dan gangguan psikologis
signifikan
Terapi Olahraga Strength/Resistance
Latihan Otot yang Terlibat
Leg press Gluteus maximus
Leg extension Quadriceps femoris
Leg curl Hamstring, gracilis, sartorius
Bench press Pectoralis mayor
Incline bench press Pectoralis mayor
Lat pull-down Latissimus dorsi
Low cable row Latissimus dorsi
Db shoulder press Deltoid
Arm curl Biceps brachii
Triceps pushdown Triceps brachii
Abdominal crunch Rectus abdominus (oblique
internus dan eksternus)

Swiss ball crunch Rectus abdominus (oblique


internus dan eksternus)

Prone superman Erector spinae


Terapi Olahraga Coordination/Stabilisation
Latihan Otot yang Terlibat
Abdominal bracing Transversus abdominus
Bracing with heel silides Transversus abdominus
Bracing with leg lifts Transversus abdominus
Bracing with bridging Transversus abdominus
Bracing in standing Transversus abdominus
Bracing with standing row Transversus abdominus
Braicng with walking Transversus abdominus
Quadruped arm lifts with Paraspinal/multifidus
bracing
Quadruped leg lifts with Paraspinal/multifidus
bracing
Quadruped alternate arm Paraspinal/multifidus
and leg lifts with bracing
Side plank with knees Quadratus lumborum dan
flexed, extended quadratus oblique
Trunk curl
Akupunktur
Akupunktur dan sham
acupuncture menurunkan
nyeri jangka pendek lebih
baik daripada tanpa terapi
dan beberapa terapi
konvensional
Tidak jelas keunggulan
terhadap terapi lain
NICE: maksimal 10 sesi
selama 12 minggu, kemudian
dievaluasi
Terapi Pijat
Terapi pijat lebih baik
daripada kontrol inaktif
untuk mengurangi nyeri
dan memperbaiki fungsi
jangka pendek
Jangka panjang belum
jelas
Keunggulan terhadap
kontrol aktif belum jelas
Manipulasi Spinal
SMT: efek kecil jangka pendek mengurangi LBP
dan mengembalikan fungsi normal signifikan
bila dilakukan bersama terapi lain
Efek samping: sindroma kauda equina,
paraplegia, kematian
Yoga
Menciptakan keseimbangan fisik
dan emosional
Mengurangi nyeri dan disabilitas
secara umum, beberapa
penelitian mengatakan lebih baik
daripada NSAID
Bukti kuat efek jangka pendek,
bukti menengah efek jangka
panjang menurunkan LBP
Bukti untuk perbandingan dengan
terapi lain sulit disimpulkan
Lebih efektif dibanding edukasi
Terapi Behavioral
Operant aspek perilaku
Kognitif aspek kognisi
Responden aspek respon fisiologis
Terapi Behavioral
Terapi operant efektif untuk
mengurangi nyeri jangka pendek
Terapi behavioral lebih efektif daripada
tatalaksana biasa untuk mengurangi
nyeri secara jangka pendek
NICE: dapat dicoba untuk pelengkap
terapi lain
Terapi Lain
Traksi
Lumbar suppports
Back school
Transcutaneous electrical nerve
stimulation (TENS)
Kesimpulan
Efektif:
Self-care (kebiasaan, posisi, olahraga sederhana, alas
tidur)
Rehabilitasi intensif
Terapi olahraga (strength/resistance,
coordination/stabilisation)
Terapi pijat
Manipulasi spinal
Yoga
Terapi behavioral
Kesimpulan
Tidak efektif:
Aplikasi panas/dingin superfisial
Traksi
Lumbar supports
Back school
TENS
Saran
Perlu tanggap terhadap penelitian
dan rekomendasi/guideline baru
Penelitian lebih lanjut untuk terapi
nonfarmakologis LBP

Anda mungkin juga menyukai