Anda di halaman 1dari 60

PENGENALAN BATUAN

Ekrar Winata

MAN 2 MODEL PEKANBARU


2/6/17
BATUAN: MACAM DAN
PEMBENTUKANNYA
Pembentukan Mineral
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan
menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu.
Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis
batuan yang berbeda pula.
Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku.
Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah,
seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan
kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/
evaporasi.

2/6/17 2
BATUAN: MACAM DAN
PEMBENTUKANNYA
Pembentukan Mineral
Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan
piroklastik.
Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang
telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami
peningkatan temperature atau tekanan yang cukup tinggi,
namun peningkatan temperature itu sendiri maksimal di
bawah temperature magma

2/6/17 3
BATUAN BEKU
Definisi
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari
pembekuan magma, baik di bawah permukaan bumi maupun
di atas permukaan bumi.
Ciri khas batuan beku adalah kenampakan yang kristalin

2/6/17 4
BATUAN BEKU
Komposisi
Ada delapan mineral yang umum dijumpai sebagai penyusun
batuan beku, dan biasa disebut sebagai mineral batuan beku
(igneous mineral)
Mineral-mineral tersebut dapat dibedakan menjadi dua
kelompok:
1. Mineral-mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina,
berwarna cerah, dan biasanya disebut mineral asam (felsik),
kecuali plagioklas Ca. Mineral tersebut adalah

2/6/17 5
BATUAN BEKU
Komposisi
1. Mineral-mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina,
berwarna cerah, dan biasanya disebut mineral asam (felsik),
kecuali plagioklas Ca. Mineral tersebut adalah:
a. Kuarsa : Jernih, putih susu seperti gelas, tanpa belahan
b. Muskovit : Jernih sampai coklat pucat, tampak sebagai
lembaran-lembaran
c. Ortoklas : Putih sampai merah daging, belahan dua arah
tegak lurus
2/6/17 6
BATUAN BEKU
Komposisi
1. Mineral-mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina,
berwarna cerah, dan biasanya disebut mineral asam (felsik),
kecuali plagioklas Ca. Mineral tersebut adalah:
d. Plagioklas : Putih abu-abu (Na), abu-abu gelap (Ca),
terdapat striasi pada bidang belahan

2/6/17 7
BATUAN BEKU
Komposisi
2. Mineral-mineral yang tersusun oleh unsur-unsur besi,
magnesium, dan kalsium, berwarna gelap, dan biasa disebut
sebagai mineral basa (mafik). Mineral tersebut adalah:
a. Olivin : Kuning kehijauan, Kristal berbutir seperti gula
b. Piroksen : Hijau tua, hitam suram, prismatik, pendek,
belahan dua arah tegak lurus
c. Hornblende : Hitam mengkilat, prismatik panjang, belahan
dua arah menyudut 60hingga 120
2/6/17 8
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Batuan beku terbentuk dari mekanisme pendinginan magma.
Pada proses tersebut, sebetulnya magma tidak langsung
semuanya membeku, tetapi secara perlahan dan bertajap
mengalami penurunan suhu
Penurunan suhu ini disertai mulainya pembentukan dan
pengembangan mineral-mineral yang diakibatkan oleh
penurunan suhu pada tubuh magma, sebuah bagan disusun
oleh Bowen

2/6/17 9
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Mineral-mineral pada
deret sebelah kanan
diwakili oleh mineral
Plagioklas, karena mineral
inilah yang paling banyak
terdapat dan
penyebarannya luas.

2/6/17 10
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Anortit (Plagioklas Ca)
adalah mineral yang
terbentuk pertama kali
pada suhu tinggi dan
banyak terdapat pada
batuan beku basa.

2/6/17 11
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Sementara itu mineral
yang terbentuk pada suhu
rendah pada kelompok
Plagioklas adalah Albit
(Plagioklas Na), di mana
mineral ini banyak
ditemukan pada batuan
beku asam.

2/6/17 12
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Mineral-mineral di sebelah
kiri diwakili mineral-
mineral mafik yang
pertama kali terbentuk
dalam suhu yang sangat
tinggi, Olivin.
Tapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2, maka
Piroksen yang akan
terbentuk terlebih dahulu.
2/6/17 13
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen

Mineral paling akhir yang


terbentuk adalah Biotit,
yang terbentuk pada suhu
yang rendah. Proses ini
selanjutnya dikenal
dengan istilah Partial
Melting.

2/6/17 14
BATUAN BEKU
Deret Reaksi Bowen
Mineral-mineral sebelah
kanan dan sebelah kiri
bertemu pada mineral
Ortoklas (K-Feldspar),
Muskovit, dan terakhir
sekali mineral Kuarsa,
maka mineral Kuarsa
adalah mineral paling stabil
di antara seluruh mineral
felsik atau mineral mafik

2/6/17 15
BATUAN BEKU
Tekstur
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan
ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan.

2/6/17 16
BATUAN BEKU
Tekstur
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan
ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan.

2/6/17 17
BATUAN BEKU
Tekstur
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan
ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan.

2/6/17 18
BATUAN BEKU
Tekstur
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan
ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan.

2/6/17 19
BATUAN BEKU
Struktur
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.
Macam-macam struktur batuan beku adalah:
1. Masif, bila batuan pejal, tanpa retakan maupun lubang-lubang gas.

2. Jointing, bila batuan nampak mempunyai retakan-retakan. Kenampakan ini


akan sangat jelas apabila dilihat di lapangan.
3. Vesikuler, bila batuan mempunyai lubang-lubang gas. Bila lubang-
lubangnya sangat banyak, maka disebut:
.Skoriaan, bila lubang banyak dan tidak saling berhubungan, umumnya
dijumpai pada batuan beku basa
.Pumisan, bila lubang sangat banyak dan saling berhubungan, umumnya
dijumpai pada batuan beku asam 2/6/17 20
BATUAN BEKU
Klasifikasi
Batuan beku dapat
dibedakan/diklasifikasikan
antara lain berdasarkan :
1. Sifat Kimia
.Batuan Beku Asam (Felsik)
.Batuan Beku Sedang
(Intermediat)
.Batuan Beku Basa (Mafic)
.Batuan Beku Ultra-Basa
(Ultra-Mafic)
2/6/17 21
BATUAN PIROKLASTIK
Definisi
Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang bertekstur klastik
yang dihasilkan oleh serangkaian proses yng berkaitan dengan
letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda dimana
material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi
sebelum mengalami transportasi oleh air atau es (William, 1982)

2/6/17 22
BATUAN PIROKLASTIK
Tekstur
Yang khas pada batuan piroklastik adalah bentuk batuan yang
runcing yang tajam, terutama dikenal sebagai glass hard atau
gelas runcing tajam serta adanya batu apung (pumica)
Tingkat Kristalisasi
Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari gelas
Granularitas
Pada batu piroklastik memilki tingkat granularitas Afanitik apabila
ukuran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau
ukuran kristalnya sangat halus
2/6/17 23
BATUAN PIROKLASTIK
Tekstur
Struktur Batuan Piroklastik
Seperti halnya struktur batuan beku , pada batuan piroklastik juga
dijumpai struktur seperti jointing, skoriaan, vesikuler, serta
amygdaloidal.
Jointing : Batuan tampak mempunyai retakan.
Vesikuler : Pada batuan terdapat lubang gas
1. Skoriaan : lubang-lubang tidak saling berhubungan
2. Pumisan : Lubang-lubang gas saling berhubungan
3. Aliran : Terdapat kenampakn aliran dari kristal-kristal maupun
lubang gas
Amigdaloidal : Lubang-lubang gas terisi oleh mineral sekunder
2/6/17 24
BATUAN PIROKLASTIK
Tipe Endapan Piroklastik
Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi (Unconsolidated)
1. Bom Gunung Api
Bom adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran
lebih besar dari 64mm.
2. Block Gunung Api
Block Gunung Api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan
oleh erupsi eksplosive dari fragmen batuan yang sudah memadat
lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64 mm.

2/6/17 25
BATUAN PIROKLASTIK
Tipe Endapan Piroklastik
Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi (Unconsolidated)
3. Lapili
Lapili berasal bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi
eksplosif gunung api yang berukuruan 2mm 64mm.
4. Debu Gunung Api
Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm-
1/256mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat
erupsi eksplosif

2/6/17 26
BATUAN PIROKLASTIK
Tipe Endapan Piroklastik
Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated)
1. Breksi piroklastik
Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block block
gunung api yang telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih
50 %
2. Aglomerat
Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material
material dengan kandungan yang didominasi oleh bomb gunung
api

2/6/17 27
BATUAN PIROKLASTIK
Tipe Endapan Piroklastik
Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated)
3. Batu lapili
Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili
dengan ukuran 2 64 mm
4. Tuf
Tuf adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami
konsolidasi

2/6/17 28
BATUAN PIROKLASTIK
Tipe Endapan Piroklastik
Endapan Piroklastik Jatuhan
1. Endapan Jatuhan (Pyroclastic Fall)
Endapan piroklastik jatuhan yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan
melalui udara. Endapan ini umumnya akan berlapis baik. Endapan ini
meliputi aglomerat, breksi, piroklastik, tuf dan lapili
2. Endapan Aliran ( Pyroclastic Flow)
Endapan piroklastik aliran yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi,
endapan ini meliputi lava collapse, hot ashes
3. Endapan Surge (Pyroclastic Surge)
Endapan piroklsatik surge merupakan suatu awan campuran dari bahan
padat dan gas (uap air) 2/6/17 29
BATUAN SEDIMEN
Definisi
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi
material hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme,
yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang
kemudian mengalami pembatuan

2/6/17 30
BATUAN SEDIMEN
Komposisi
Dalam batuan sedimen dapat dijumpai fragmen batuan
maupun mineral. Mineral-mineral yang umum dan banyak
dijumpai dalam batuan sedimen antara lain kwarsa,mika,
dolomit,feldspar,kalsit dan mineral lempung.

2/6/17 31
BATUAN SEDIMEN
Tekstur
batuan sedimen dibedakan menjadi batuan sedimen klastik
dan nonklastik.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari material-material hasil rombakan batuan yang
telah ada sebelumnya
Batuan sedimen nonklastik adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari material-material hasil aktivitas kimia
(termasuk biokimia).

2/6/17 32
BATUAN SEDIMEN
Tekstur
Dari kedua macam batuan
sedimen terebut dikenal
tekstur klastik dan nonklastik.
1. Tektur Klastik

2/6/17 33
BATUAN SEDIMEN
Tekstur
Dari kedua macam batuan sedimen terebut dikenal tekstur
klastik dan nonklastik.
2. Tekstur Nonklastik
.Ciri khas dari tekstur nonklastik adalah adanya kristal-kristal
yang saling menjari, tidak ada ruang pori-pori antar butir, dan
umumnya monomineralik. Butiran kristal dalam tekstur
nonklastik diklasifikasikan sebagai berikut

2/6/17 34
BATUAN SEDIMEN
2. Tekstur Nonklastik
.Beberapa tekstur kristalin yang penting adalah:

a. Amorf. Partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau koloid,


nonkristalin; misal: rijang masif.
b. Oolitik. Tersusun oleh krital-kristal kecil berbentuk bulat atau
ellipsoid,terkumpul seperti telur ikan, butiran berukuran 0,25-2,0 mm;
misal: batugamping oolit.
c. Pisolitik. Seperti oolitik, tetapi butiran berukuran lebih besar dari 2
mm;misal: batugamping pisolitik
d. Sakaroidal. Partikel-partikel berbutir halus, sama besar
(equigranular); missal: batugamping sakaroidal
e. Kristalin. Bila tersusun oleh kristal-kristl besar.
2/6/17 35
BATUAN SEDIMEN
Bentuk Butiran

2/6/17 36
BATUAN SEDIMEN
Sortasi
keseragaman dari ukuran besar butir
penyusun batuan sedimen, artinya
bila semakin seragam ukuran dan
besar butirnya maka pemilahan
semakin baik. Macamnya antara lain:
1. Sortasi baik : bila besar butir
merata atau sama besar.
2. Sortasi buruk : bila besar butir
tidak merata, terdapat matriks dan
fragmen

2/6/17 37
BATUAN SEDIMEN
Struktur
Berlapis

susunannya berlapis-lapis, tebal lebih dari 1 cm


Bergradasi

butirannya batuan makin dalam berubah secara gradual


Silang siur

perlapisan yang saling memotong


Masif

tidak terlihat struktur sedimen


2/6/17 38
BATUAN SEDIMEN
Penamaan Batuan
Penamaan batuan sedimen klastik ditentukan terutama oleh ukuran
butir dan bentuk butir (tekstur), selain itu juga dibantu dengan
komposisi atau struktur
Ukuran butir dalam batuan sedimen klastik bisa seragam bisa tidak
seragam,pada yang tidak seragam dikenal:
Fragmen, yaitu butiran berukuran lebih besar dari pasir.
Matrik, yaitu butiran butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen
danterdapat disela-sela fragmen
Semen, yaitu material yang sangat halus (hanya dapat dilihat dengan
mikroskop) yang berfungsi sebagai pengikat.
2/6/17 39
BATUAN SEDIMEN
Penamaan Batuan
1. Batuan Sedimen klastik
.Ukuran butir:

.Batupasir: bila butiran berukuran pasir

.Batupasir kerikilan: butiran dominan berukuran pasir tetapi ada juga


ukuran kerikil yang cukup banyak
. Ukuran dan bentuk:
.Konglomerat: bila fragmen dominan dan membulat.

.Breksi: bila fragmen dominan dan meruncing

2/6/17 40
BATUAN SEDIMEN
Penamaan Batuan
1. Batuan Sedimen klastik
.Ukuran butir dan komposisi::

.Batupasir kwarsa: batupasir yang banyak mengandung


kwarsa.
.Batulempung gampingan: batulempung yang mengandung
mineral karbonat.

2/6/17 41
BATUAN SEDIMEN
Penamaan Batuan
2. Batuan Sedimen Nonklastik
.Batugamping kristalin: bila tersusun oleh kristal-kristal kalsit..

.Batugamping koral: bila tersusun oleh koral.

2/6/17 42
BATUGAMPING
BATUGAMPING KRISTALIN BATUGAMPING BIOKLASTIK

2/6/17 43
BATUGAMPING

BATUGAMPING OOLITE
2/6/17 44
KLASIFIKASI DUNHAM

2/6/17 45
BATUAN METAMORF
Definisi
Metamorfosa atau Metamorfisme sendiri berasal dari bahasa
yunani yaitu Meta yang berarti berubah dan morph yang
artinya bentuk.
Dari segi etiologinya dapat dikatakan bahwa Metamorfisme
adalah proses perubahan bentuk yang disebabkan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam hal ini adalah
suhu dan tekanan

2/6/17 46
BATUAN METAMORF
Faktor-Faktor Metamorfisme
Faktor utama yang mempengaruhi proses metamorfisme
adalah Suhu (T) dan Tekanan (P).
Selain suhu dan tekanan aktifitas fluida juga berpengaruh
pada cepat lambatnya proses metamorfisme

2/6/17 47
BATUAN METAMORF
Tipe Metamorfisme
Tipe-tipe metamorfisme dapat dibedakan berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi pembentukan batuan metamorf
tersebut. Berikut macam-macam tipe metamorfisme

2/6/17 48
BATUAN METAMORF
Tipe Metamorfisme
1. Metamorfisme kontak : Metamorfisme kontak terjadi pada
batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa
batuan beku intrusif maupun ekstrusif.

2/6/17 49
BATUAN METAMORF
Tipe Metamorfisme
2. Metamorfisme Dinamik. Metamorfisme yang diakibatkan
oleh tekanan (P).

2/6/17 50
BATUAN METAMORF
Tipe Metamorfisme
3. Metamorfisme regional : metamorfisme yang terjadi pada
volume batuan yang relative besar (ribuan kilometer kubik)
dengan melibatkan Tekanan (P) dan Suhu (T).

2/6/17 51
BATUAN METAMORF
Tekstur Batuan Metamorf
TEKSTUR KRISTALOBLASTIK

Terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asal tidak
nampak lagi)
1.Lepidoblastik: didominasi mineral pipih dengan orientasi sejajar, ex: biotit, muskovit.
2.Nematoblastik: mineral-mineral barbentuk prismatik menjarum dengan orientasi
sejajar, ex: amphibol, piroksen.
3.Granoblastik: mineral-mineral membentuk butiran yang seragam, ex: kuarsa, kalsit,
garnet.
4.Porfiroblastik: kristal besar(fenokris) tertanam pada masa dasar yang relatif halus
(identik dengan porfiritik batuan beku).

2/6/17 52
BATUAN METAMORF

2/6/17 53
BATUAN METAMORF
Tekstur Batuan Metamorf
TEKSTUR PALIMSET

Merupakan tekstur sisa dari batuan asal


1.Blastoporfiritik: sisa dari batuan asal porfiritik.
2.Blastopsephite: sisa batuan asal yang butirnya lebih dari pasir.
3.Blastopsamit: sisa batuan asal yang butirnya sama dengan pasir.
4.Blastopollite: sisa batuan asal yang butirnya lanau dan lempung.

2/6/17 54
BATUAN METAMORF
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Foliasi

Ditujukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral


1.Slatycleavage: metamorfisme derajat rendah dari lempung. Mineral dengan
kesejajaran yang halus dengan kenampakan belahan-belahan yang rapat.
2.Phylitic: mirip dengan slatycleavage namun tingkatannya lebih tinggi,
ditunjukkan oleh kehadiran kilap sutera yang disebabkan oleh kehadiran mika
yang sangat halus.
3.Schistosic: dimana mineral pipih lebih dominan dibanding mineral butiran
hasil metamorfisme. Kenampakan belahannya lebih jelas dari filit sehingga
lebih mudah dibelah.
4.Gneissic: dimana jumlah mineral-mineral butiran relatif lebih banyak
dibanding mineral pipih.
2/6/17 55
METAMORFISME PADA
SERPIH

2/6/17 56
BATUAN METAMORF
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Non-Foliasi

Struktur yang tidak memperlihatkan pensejajaran mineral-mineral.


1.Hornfelsik: butiran-butiran yang seragam,
2.Granulosa: hampir sama dengan hornfelsik tapi butirannya tidak
sama besar.
3.Milonitik: berkembang karena penghancuran batuan asal, berbutir
halus dan liniasi ditunjukan oleh orientasi mineral berbentuk
lentikuler.
4.Kataklastik: hampir sama dengan milonitik namun butirannya lebih
kasar
2/6/17 57
BATUAN METAMORF
Struktur Batuan Metamorf

2/6/17 58
BATUAN METAMORF
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Foliasi

2/6/17 59
BATUAN METAMORF
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Non-Foliasi

2/6/17 60

Anda mungkin juga menyukai