Anda di halaman 1dari 49

Lecture-2

CARA-CARA ANALISA
TITRIMETRI
ANALISA TITRIMETRI/
VOLUMETRI
Volumetri atau titrimetri
merupakan suatu metode analisis
kuantitatif didasarkan pada pengukuran
volume titran yang bereaksi sempurna
dengan analit.

Penentuan konsentrasi suatu contoh


dengan pengukuran volume larutan
yang telah diketahui konsentrasinya .
Definisi:
Analisa volumetri adalah analisa
berdasarkan pengukuran volume suatu
larutan yang konsentrasinya telah
diketahui dengan teliti yang bereaksi
secara kuantitatif dengan larutan dari
suatu zat yang akan ditentukan

Larutan yang telah diketahui


konsentrasinya disebut Larutan
Standard.
Titran

Analit
Metode Titrimetri /
Volumetri
Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada
pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi
dengan analit.
Larutan titran : larutan yang digunakan untuk
mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar
Larutan standar: larutan yang telah diketahui
konsentrasinya
titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi
sedikit titran ke dalam analit
Level volume titran

Klem Analisis titrimetri


berdasarkan reaksi:

buret aA + t T produk

sejumlah a molekul analit A


bereaksi dengan t molekul
Stopcock reagensia T.

erlenmeyer T (titran). Penambahan


titran dilakukan sedikit demi
Larutan sedikit melalui buret.
analit Pengaduk
magnet
Titik ekuivalen
Titik dimana jumlah titran yang
ditambahkan ekuivalen dengan
jumlah analit secara
stoikhiometri
Kadangkala suatu reaksi terjadi secara perlahan
sehingga titik ekivalen tidak dapat dicapai.
Contoh: titrasi tablet antasid dengan asam kuat
HCl.
dapat dilakukan titrasi kembali yang juga dapat
memberikan hasil yang akurat.
Dalam tehnik ini sejumlah pereaksi (titran)
ditambahkan ke dalam sampel dalam jumlah
yang berlebih. Setelah pereaksi dan analit
bereaksi sempurna, kelebihan pereaksi (pereaksi
yang tidak bereaksi) ditentukan dengan cara
titrasi dengan larutan baku lain.
Dengan mengetahui jumlah mmol sisa, kita
dapat menghitung mmol analit dalam sampel
yang telah bereaksi dengan pereaksi, sehingga
jumlah analit dapat dihitung dengan cara:
mmol pereaksi yang bereaksi = mmol pereaksi
yang ditambahkan - mmol yang tertitrasi
Contoh Soal:
Komposisi magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida dalam obat
maag dapat dapat dilakukan dengan titrasi menggunakan larutan baku HCl.
HCl distandarisasi dengan NaOH yang telah dilketahui konsentrasinya
dengan tepat

1. Jika konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 0,1050 N,


dan volume rata-rata NaOH yang diperlukan 10,53 mL.
berapa konsentrasi 10,0 mL HCl yang dititrasi.
2. Selanjutnya HCl ditambahkan dalam larutan untuk
penentuan kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3. 5,0 mL larutan
sampel diencerkan sampai volumenya 100 mL, dan dari
sampel yang diencerkan tersebut diambil 10,0 mL,
kemudian ditambah 10,0 HCl untuk dititrasi dengan
NaOH, jika volume rata-rata NaOH yang diperlukan
sebesar 9,63 mL dan kadar Mg(OH) 2 dan Al(OH)3 dalam
emulsi sama (mg/L), berapa kadar masing-masing.
Jawab:
1. Diket: volume HCl: 10,0 mL
volume NaOH 0,1050 N: 10,53 mL
VHCl . NHCl = VNaOH . NNaOH
NHCl = 10,53 x 0,1050 = 0,1106 N
10,0
2. Diket: Volume sampel: 10,0 mL; volume HCl 10,0
mL
volume NaOH: 9,63 mL
Mek OH- emulsi yg diencerkan= Mek HCl Mek
NaOH
= (10,0 x 0,1106) (9,63 x 0,1050) = 0,09485
Mek
Mek OH- = Mek Mg(OH)2 + Mek Al(OH)3
Mek OH- = mmol Mg(OH)2 . 2 + mmol Al(OH)3. 3
mis mg Mg(OH)2 = mg Al(OH)3 = X
0,09485 = 2X + 3X
58 78
(156 + 174) X = 429,1 X = 1,3 mg
Jadi kadar masing-masing senyawa dalam obat
maag yang diencerkan = 1,3 mg / 10 mL sampel
Karena dari 100 mL sampel diambil 10 mL, maka
kadar masing-masing senyawa dalam obat maag
sebesar 13 mg / 100 mL sampel
Sistem Konsentrasi
Dalam titrimetri sistem konsentrasi molaritas
dan normalitas yang paling banyak digunakan
Formalitas dan konsentrasi analitik berguna
dalam keadaan terjadi disosiasi atau
pembentukan kompleks
Sistem persen berat biasa digunakan
menyatakan konsentrasi pendekatan dari
pereaksi lab
Untuk larutan-larutan yang sangat encer
menggunakan satuan seperjuta atau
seperseribu juta (ppm or ppb)
Besaran yang digunakan dalam
titrimetri
Berat Ekuivalen
Berat ekivalen suatu zat yang terlibat dalam suatu reaksi, dideff sbb:

1.Asam-basa: BE adalah berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan


untuk bereaksi dengan 1 mol (1,008 gram) H+

2.Redoks: BE adalah berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan


untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron.

3.Pengendapan atau pembentukan kompleks: BE adalah berat dalam gr


dari zat yang diperlukan untuk menyediakan atau bereaksi dengan 1 mol
kation univalen, mol kation divalen, 1/3 mol kation trivalen, dst)
Berat ekivalen
BERAT EKIVALEN (BE)
tergantung pada reaksi yang dialami zat tersebut sehingga untuk
mengetahui BE
perlu mengetahui proses apa yang dialami zat tersebut
Contoh : FeSO4 (Fe2+)

pada reaksi netralisasi BE = BM


(1 molek = mol)

pada reaksi redoks BE = BM


(1 molek = 1 mol)
BERAT EKIVALEN DALAM PROSES NETRALISASI (Reaksi asam-
basa)

ASAM ATAU BASA


Asam-asam berbasa n , misal HnA atau basa berasam n, misal
L(OH)n
BM
BE = n n = jumlah atom H atau ion OH -
GARAM
Valensi asam dan basa sama : NaCl, NH 4Br, KI, AgCl, CaCO3, BaSO4,
AlPO4 BM
BE =
valensi asam atau basa
Valensi asam dan basa tidak sama : Na2CO3 ,
Al2(SO4 )3
BM
BE =
hasil kali valensi asam dan basa
BERAT EKIVALEN DALAM SISTEM REDOKS
1 molek adalah banyaknya mol zat yang dapat melepas/mengikat satu
elektron
BM ne = jumlah elektron
BE = ne

Contoh :
BM
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O BE =
5

BM
MnO4 + 4 H + 3 e MnO2 + 2H2O
- + BE =
3
PENGGUNAAN SISTEM EKIVALEN

pembuatan larutan baku untuk titrimetri


Contoh : membuat larutan baku asam oksalat H2C2O4.2H2O (Mr = 126)

0,1 N sebanyak 100 mL


BM 126
BE = = = 63
2 2
100
0,1 N 100 mL = 0,1 x 1000 x 63 = 0,6300 gram

mempermudah perhitungan karena pada titrimetri titrasi


berakhir pada titik ekivalen (banyaknya molek zat pentitrasi
dan molek zat yang dititrasi sama)
Konsentrasi Larutan / Molaritas (M)
Sistem konsentrasi didasarkan pada volum larutan sehingga besaran ini sangat
bersesuaian dengan prosedur lab yang menggunakan volume sebagai jumlah
yang diukur.
Molaritas = jumlah mol solut per liter larutan

mol A mmol A
M= =
Liter larutan mL larutan

mol
M=
V

Untuk mencari gram zat terlarut:


g = M x V x BM
Soal:

Hitung molaritas suatu larutan H2SO4 yang


mempunyai densitas 1,30 g/ml dan mengandung
32,6% bobot SO3. BM SO3=80,06

Jawab: 1 liter larutan mengandung


1,30 g/ml x 1000ml/L x 0,326 = 424 g SO3
(424g) / (80,06 g/mol)
M= = 5,3 mol/L
1 liter
Karena 1 mol SO3 menghasilkan dalam air
maka ada 5,3 mol/L H2SO4 dalam larutan itu
Soal
Berapa gram Na2SO4 (142,1 g/mol)
diperlukan untuk membuat larutan
sebanyak 250 mL dengan konsentrasi
0,683 M

Hitung jumlah mol dan jumlah gram


KMnO4 (BM = 158) dalam larutan
sebanyak 3 L, 0.25 M
Formalitas
Contoh:
Sebuah contoh asam dikloro asetat
Cl2CHCOOH (BR = 128,94) seberat 6.447
gr dilarutkan dalam 500 mL larutan.
Pada konsentrasi ini asammya telah
terdisosiasi sekitar 45%. Hitung
formalitas asam dikloro asetat dan
molaritas kedua zat (molekul Cl2CHCOOH
dan ion Cl2CHCOOH)
Normalitas (N)

Seperti halnya dengan molaritas dan formalitas, sistem


konsentrasi ini berdasarkan volume larutan.
Deff :
Normalitas = jumlah ekivalen solut per liter larutan

ek A mek A
N= =
Liter larutan mL larutan
gram
ek ek =
N= Berat Ekuivalen
V
Untuk mencari gram zat terlarut:
g = N x V x BE
Persen Berat gram zat terlarut dalam 100 g larutan
g zat terlarut
%= x 100%
g zat terlarut + g pelarut

HCl pekat (BM 36,5) mempunyai g = M x V x BM


densitas 1,19 g/ml dan
mengandung 37% berat HCl. Berapa = (0,100 mol/L) x (1 L) x
ml asam pekat ini harus diambil dan (36,5 g/mol) = 3,65 gram
diencerkan menjadi 1 liter untuk dalam 1 ml HCl pekat terdapat
membuat larutan 0,100 M 1,19 g/ml HCl x 0,37 = 0,44
g/ml

Berapa M HCl pekat? 3,65 g


ml = = 8,3 ml
M = mol/L = g/(BM x V) 0,44 g/ml
gram HCl = (1,19 g/ml) x (1000ml/L) M2 x V2 0,1 x 1
x 0,37 = 440 g/L V1 = =
M = 440 g / {(36,5 g/mol) x 1 L }= M1 12,055
12,055 M = 0,0083 L = 8,3 ml
Soal:

Hitung berapa gram Na2CO3 murni diperlukan


untuk membuat 250 ml larutan 0,150 N. Natrium
karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut
persamaan
CO32- + 2H+ H2CO3

Jawab:

Tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , oleh karena itu berat


ekuivalennya setengah BM nya, 106/2 = 53 g/ek
jadi, banyaknya Na2CO3 yang diperlukan:
ek = g/BE
g = (0,15 ek/L) x (0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g
Seperjuta (ppm)
Make solution from solid

Gram zat 1000


Molari = MR Zat
X
V pelarut
tas

Zat Gram Volume


Soal Latihan:
1. Jelaskan pembuatan 5,0 L larutan 0,1 M Na 2CO3
(105,99 g/mol) dari padatan standar primer
2. 0,1M larutan standar Na+ diperlukan untuk
mengkalibrasi metode fotometri nyala. Jelaskan
bagaimana 500 mL larutan tersebut disiapkan dari
standar primer Na2CO3
3. Hitung konsentrasi molar etanol dalam suatu larutan
aqueous yang mengandung 2,3 g C2H5OH (46,07
g/mol) dalam 3,5 L larutan
4. Hitung konsentrasi molar analitik dan kesetimbangan
dari spesi solut dalam suatu larutan aq yang
mengandung 285 mg asam trikloro asetat Cl3CCOOH
(163,4 g/mol) dalam 10 mL (asam mengalami 73%
ionisasi dalam air)
contd
5. Terangkan cara pembuatan 2 L larutan 0,108 M BaCl2
dari BaCl2.2H2O (244,3 g/mol)

6. Hitung molaritas K+ dalam larutan aq yang


mengandung 63,3 ppm K3Fe(CN)6 (329,2 g/mol)

7. Terangkan cara pembuatan 100 mL 6 M HCl dari


larutan pekat dengan specific gravity 1,18 dan
mengandung 37% (w/w) HCl (36,5 g/mol)

8. Titrasi 0,2121 g Na2C2O4 ( 134,00 g/mol) murni


memerlukan 43,31 mL KMnO4. Hitung molaritas
larutan KMnO4.

Anda mungkin juga menyukai