Anda di halaman 1dari 63

Assalamualaikum, Wr.

Wb

Selamat pagi
Silabus Pendidikan
Anatomi Fisiologi
PERTEMUAN 7
Sistem Endokrin
Anatomi kelenjar Hipofise, tyroid, paratiroid,
pancreas, dan adrenal.
Kelenjar hipotalamus
Mekanisme umpan balik hormon
Obat Terkait
Sistem Hormonal
(Endokrin)
dr. M. Zaniar Ramadhani

Akademi Kebidanan
Delima Persada
Gresik
Pendahuluan
Sistem endokrin merupakan sistem hormon dalam
tubuh

Hormon merupakan produk kimiawi yang


dihasilkan oleh kelenjar dalam konsentrasi yang
sangat kecil

Hormon ditransportasikan ke seluruh tubuh


melalui darah.

Hormon bertugas mengatur dan mengkoordinir


fungsi organ-organ yang berbeda dalam tubuh
merupakan salah satu sistem regulasi.
HORMON
Hormon adalah :
Bahan substansi biologi yang dihasilkan oleh kelenjar
tanpa saluran (ductless) dalam jumlah kecil, kemudian
masuk aliran darah menuju ke target organ, dan dapat
mendorong atau menghambat fungsi dari target organ
tersebut

SIFAT HORMON:
Bekerja spesifik pada organ
Jumlah sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
pada aktivitas dalam tubuh
Bekerja lambat
Diproduksi hanya apabila dibutuhkan
Perbedaan Sistem Endokrin dan
Sistem Saraf
FUNGSI HORMON
1. Perkembangan
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
Biologi reproduksi intra / ekstra uterus sampai dengan pubertas
Antara lain : estrogen, progesteron , testosteron

2. Metabolisme
Mengatur metabolisme tubuh
Antara lain : insulin, glukagon, GH

3. Tropik
Hormon ini merupakan perangsang bagi kelenjar lain untuk
menghasilkan hormon
Antara lain : FSH, LH, ACTH, Releasing hormone

4. Pengatur metabolisme air dan mineral


Antara lain : calcitonin, ADH
Kontrol Hormon
Hormon mengendalikan dirinya sendiri
melalui mekanisme feedback control
(umpan balik)

Feedback control pada dasarnya adalah


penghentian produksi hormon ketika suplai
hormon telah mencukupi

Ketika level hormon rendah, glandula akan


mensekresikan lagi sampai kadar dalam
darah cukup
Mekanisme Feedback Control
Hormon
Perubahan
konsensentrasi Releasing
hormon Hormone

Hipotalamus Hipofisis Tropin

Inhibiting
Hormone
Kelenjar Hormon
Hormon perifer
perifer
Macam-macam Kelenjar

Endokrin
Kelenjar Pineal (epifisis)

Kelenjar Pituitari (hipofisis)

Kelenjar Tiroid

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar Thimus

Kelenjar Adrenal

Kelenjar Pankreas

Kelenjar Kelamin:
Ovarium (wanita)
Testis (pria)
Hormon
Kelenjar Thyroid
HORMON TIROID

Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Sel-sel sekretorik utama tiroid tersusun menjadi


gelembung gelembung berongga, yang
masing-masing membentuk unit fungsional
yang disebut folikel.
Sintesa hormon tiroid butuh 2 bahan utama :
Tirosin
Disintesa oleh sel-sel epitel tiroid dan disekresikan
ke lumen folikel, disebut tiroglobulin.

Iodium (Iodine, atau lebih tepatnya Iodide (I-)


pada membran epitelial luar memiliki sodium-iodide
symporter or "iodine trap".
Begitu berada di dalam sel, iodide segera dibawa ke dalam
lumen folikel bersama-sama tiroglobulin.
Produksi Kelenjar tiroid
Sel Folikular :
Tetraiodothyronine (thyroxin or T4) :
Yang akan diubah menjadi bentuk aktif dalam sel tubuh

Triiodothyronine (T3) :
Bentuk aktif (2-4x) lebih kuat dibandingklan T4
20 % diproduksi dalam tiroid and 80 % berasal dari
diiodinated T-4

rT3 tidak aktif

Sel Parafolikular:
Calcitonin
Sel Folikuler dan
Parafolikuler
Fungsi Hormon Tiroid
Hormon ini penting / essential untuk hidup
karena perannya dalam metabolisme tubuh,
pertumbuhan dan perkembangan.

Fungsi Primer adalah produksi thyroxin, yaitu


hormon yang dapat mempertahankan level
metabolisme optimum:
Menstimulasi konsumsi oksigen pada sel
Terlibat dalam metabolisme lipid, karbo dan protein
Pertumbuhan dan proses pematangan sel
Hypothyroidism
Pada orang dewasa
Tiredness & lethargy
Berat badan naik
Intoleran kondisi dingin
Kulit kering
Bradikardi
Penurunan mental

Pada Anak-anak
Pertumbuhan tulang terganggu
Retardasi mental pada infant
Cretinism
Hyperthyroidism

Penigkatan basal metabolic rate (BMR)


Berat badan menurun
Peningkatan suhu tubuh
Nervousness
Tremor
Takhikardi
Gangguan penglihatan
TERAPI DISFUNGSI TIROID
Hyperthyroidism
1. Thioamides :
Methimazole, Propylthiouracil (PTU)
MK : penghambatan tiroid peroksidase, menyebabkan penurunan
sintesis & penyimpanan hormon tiroid

2. Anion inhibitor
Iodine, Iodide, Potassium perchlorate
MK : Iodine dan iodide menyebabkan penghambatan konversi T4
menjadi T3 dan penghambatan sekresi hormon.

3. Antagonis Beta Adrenoseptor


Propanolol & Atenolol
Mk : mengatasi symptoms menurunkan takhikardi, BMR,
nervousness, tremor
OBAT DOSIS
Hipertiroid Propiltiourasil (propacil) O : 3xsehari 70-200 mg selama 6-8
minggu

Tiamazol (Metimazol, O : 1xsehari 15-30 mg, maks


Strumazol) 120 mg/hari selama 6-8 minggu
Anak (6-10thn) : mula-mula 0,4
mg/kg/hari lalu o,2 mg/kg/hari
Larutan iodin kuat O : 2-6 tts 3xsehari
(lugol)
Kalium iodida Sebelum pembedahan : 15ml
lar KI/NaI 1% selama 10-14 hari
TERAPI DISFUNGSI TIROID
Hypothyroidism
1. Levothyroxine
MK : mengkonversi Thyroxine menjadi T3 di dlm
tubuh

2. Liothyronine (l-triiodithyronine sodium)


MK : Liothyronine dengan cepat diubah
menjadi T3
OBAT DOSIS
Hipotiroid Thyrotropin (Thytropar) I.M : 4xsehari 10 U selama 1-3
hari
Kalsitonin ( Cibacalsin, I.M : S.C : o,5 mg 1-2xsehari
Calsynar)

Tiroglobulin (Proloid) O : mula-mula 32mg/hari, lalu


65-200 mg/hari
Levotiroksin (Synthroid) O : mula-mula 25mcg/hari, lalu
50-200 mcg/hari
I.V : 0,2-0,5 mg dalam larutan
Anak (>1thn) O : 5-
6mcg/kg/hari
Liotironin (Cytomel) O : mula-mula 25mcg/hari. Lalu
25-100mcg/hari.
Anak (>3thn) O : 50-
100mcg/kg/hari
Hormon
Kelenjar Pancreas
Pankreas
Pankreas
Fungsi Endokrin dan Fungsi Non-endokrin
Fungsi non-endokrin sebagai akibat aktivitas
bagian eksokrin pankreas -> enzim
pencernaan
Bagian endokrin pankreas terwujud dalam
bentuk islets of Langerhans yang mengandung
4 jenis sel:
Sel-sel beta (60%) hormon insulin
Sel-sel alpha (25%) hormon glukagon
Sel-sel D (10%) somatostatin
Sel-sel F atau PP Pancreatic polypeptide
(parakrin)
HORMON PANKREAS
Fungsi hormon pankreas :
1. Menyimpan glukosa dari makanan dalam
bentuk glikogen dan lemak (insulin)
2. Menggerakan cadangan energi pada saat
lapar / kerja / stress (glukagon)
3. Mempertahankan dan mengusahakan
kadar glukosa darah tetap pada batas
normal
4. Merangsang pertumbuhan
Insulin dan Metabolisme
Karbohidrat
Glukosa dibebaskan dari karbohidrat makanan dan kemudian diserap ke dalam
darah

Konsentrasi glukosa yang meningkat dalam darah menstimulir pelepasan


insulin

Insulin menstimulasi uptake, utilisasi, dan penyimpanan glukosa.

Menurunkan konsentrasi glukosa darah

Sekresi insulin berhenti


Insulin dan Metabolisme Lemak
Insulin mendorong sintesa asam-asam lemak dan glikogen di hati.

Namun, ketika glikogen sudah terakumulasi banyak dan sintesanya


dihambat. tambahan glukosa yang diambil oleh hepatocytes akan dialihkan
ke jaras sintesa asam-asam lemak

Insulin menghambat pemecahan lemak pada adipose tissue

Insulin menstimulir akumulasi lemak pada adipose tissue.


Glucagon
Fungsi: mempertahankan
konsentrasi normal glukosa
dalam darah
Mempunyai efek berlawanan dengan
insulin meningkatkan kadar
glukosa darah
Glukagon menstimulasi pemecahan
glikogen yang tersimpan di hati
Glukagon mengaktifkan hepatic
GLUCONEOGENESIS
Kontrol Sekresi Glukagon
Glucagon disekresikan sebagai respons terhadap
hipoglikemia ( konsentrasi glukosa yang rendah dalam
darah)
Dua keadaan lain juga memicu sekresi glukagon:
Peningkatan kadar asam-asam amino darah, seperti
sehabis menyantap makanan yang tinggi proteinnya.
Olah raga: menurunnya kadar glukosa darah
Sekresi glukagon dihambat oleh kadar glukosa darah
yang tinggi
Interaksi Komplementer Glukagon dan
Insulin
Diabetes Mellitus
Diabetes Melitus (DM) :
suatu penyakit kronik yang terjadi akibat
kekurangan metabolisme glukosa, disebabkan
oleh kurangnya sekresi insulin di sel-sel beta.

Ada 2 jenis DM:


DM TIPE I (INSULIN DEPENDENT, JUVENIL-
ONSET DIABETUS)
DM TIPE II (NON INSULIN DEPENDENT, ADULT-
ONSET DIABETUS)
DIAGNOSIS
NORMAL: FPG < 110 MG/dl
DM:
FPG 126 MG/DL, RANDOM PLASMA
200 MG/dl DAN DUA JAM setelah TEST
TOLERANSI GULA (TTG) 200 MG/dl
PLASMA GLUKOSA 200 MG/DL
Insulin
Insulin tidak dapat diberikan per-oral
karena sekresi gastrointestinal merusak
susunan insulin.
Mekanisme:
Berikatan dengan tyrosine kinase
menyebabkan peningkatan transport
glukosa pada sel otot dan jaringan
adiposa
Ada 4 tipe insulin :
Antidiabetik Oral
Penderitan DM tipe 2 memiliki sedikit sekresi
insulin di pankreas.
Terapi DM tipe 2 : diet, olah raga, berhenti
merokok dan antidiabetik oral.
Antidiabetik oral : merangsang sel-sel beta untuk
mensekresikan lebih banyak insulin.
Tujuan terapi :
secara primer di tujukan pada pencegahan
jangka pendek (menormalkan)
Secara sekunder : pencegahan komplikasi
penyakit.
Antidiabetik Oral
Macam-macam:
1. SULFONILUREA
Klorpropamid, Tolazamid, Tolbutamid, Glimepirid, Glipizid
2. BIGUANID
Metformin
3. -GLUCOSIDASE INHIBITORS
Acarbose

4. THIAZOLIDINEDIONES
Tioglitazone, Rosiglitazone, Pioglitazone

5. MEGLITINIDE
Repaglinide, Nateglinide
TERAPI KOMBINASI
Tujuan terapi kombinasi:
Memperlambat perburukan sel beta
* Menurunkan produksi glukosa hati
* Meningkatkan aksi insulin dengan
mengurangi resistensi insulin
* Meningkatkan sekresi insulin
Untuk menghidari efek samping karena
dosis tinggi
PILIHAN KOMBINASI
SULFONILUREA

GLITAZON METFORMIN -GLU

MEGLITINIDE
Hormon
Kelenjar Reproduksi
(Ovarium & Testis)
ANATOMI ENDOKRIN ORGAN REPRODUKSI

1.Hipotalamus GnRH
2.Hipofisa anterior dan posterior LH, FSH
3.Kelenjar Kelamin
a. Ovarium Estrogen, Progesteron
Bagian yang menghasilkan hormon
adalah membran sel-sel granulosa, Teka
Interna dan korpus Luteum.
b. Testis Testosteron
Menghasilkan hormon pada sel-sel sertoli
dan leydig
Hypothalamus-Pituitary Axis
G nR H H y p o th a la m u s G nR H

HH
R
n
G y p
us G
lm
a
th
o H
R
n
rio
te
n
A
rn F
sto
e
T L P
H
S ry O
a
itu n F
g
stro
e L
H
S
ib
h
In ib
h
In
e yd
L ig
ls lsrto
S
e
C iT e G s in
d
a
n
o ry e
a
v
tO a
rn
c a
h
T
sG
lo -
u
n
Aa
n
a e
rg
licd
o
b
n fts ry O
o
la
u
tim
S icf
n
g
stro
e
ry
to
ib
h
In e s
g
ro
d
n
A

A n te r io r
LH P itu ita r y LH
FSH Aa
n
a e
rg
d
rn In
lic
o
b
n
to
s
e
T
e d
L
fts
yC
ig
HH
R
n
G

L P
H
S
F
y p

ls ls
S
e iT
us G
lm
a
th
o

ib O
rto
h
e G
H
R
n
rio
te
n
A
ry F
a
itu
s in
d
a
n
o
ry O
o
la
u
tim
S
ry A
to
ib
h
In
n In
g
tro
s
e
ry e
a
v
tO
f
ic
n
g
tro
s
e
a
L
H
S
rn
c a
h
T
G
s
lo
e s
g
ro
d
n
ib
-
u
n
h
FSH
T e s to s te ro n e O e s tro g e n

In h ib in I n h ib in

G onads
L e y d ig S e r to li Theca G ra n u -
C e lls C e lls T e s tis O v a ry in te r n a lo s a
A n d r o g e n ic O e s t r o g e n ic
a n d a n a b o lic e ffe c ts
e ffe c ts S tim u la to r y
In h ib ito r y A n d ro g e n s
Fase Menstruasi
NO Fertilisasi corpus
luteum regresi dan jumlah
hormon menurun.
Prostaglandins meningkat
tjd konstriksi arteri spiral,
endometrium Ischaemic and
tjd kematian sel.
Degenerasi sel meningkatkan
PG lebih jauh & lysozymes
diproduksi shg terjadi
kerusakan jaringan lebih
jauh.
Permukaan endometrium
LURUH dan disebut
MENSTRUASI.
o

1 F o ll i c l e
o

2 F o llic le M a tu r e F o llic le C o rp u s L u te u m C o rp u s
a lb ic a n s
R e la tiv e H o r m o n e le v e ls in b lo o d

P r o g e s te r o n e

O e s tro g e n

LH

1 7 14 21 28
-1 4 -7 0 +7 +14
M e n s t r u a t io n D a y s o f C y c le
( R e la tiv e to L H S u r g e )
P hases:
O V A R IA N : F o llic u la r L u te a l
O v u la t io n S e c re to ry
U T E R IN E : P r o lif e r a t iv e
Kontrol Ovulasi dan Korpus Luteum
Ovulasi :
disebabkan oleh peningkatan tajam gonadotropin
preovulatori (Luteinizing Hormone/ LH) yang
diinduksi oleh Estrogen

Korpus Luteum
Terbentuk setelah ovulasi ,mensekresi Progesteron
yang diperlukan bagi kehamilan
Luteinizing hormon penting untuk mempertahankan
korpus luteum
Regresi korpus luteum bila tidak ada fertilisasi,
dikontrol oleh sekresi prostaglandin F2-alpha dari
uterus
KONTROL HORMONAL PADA SEL SERTOLI, LEYDIG
DAN SPERMA
Meksnisme Kerja OBAT
HORMONAL
Estrogen
menghambat ovulasi dengan menekan hipotalamus
dalam mensekresi FSH releasing factor, LH releasing
factor, dan selanjutnya mengurangi sekresi FSH dan LH.

Progesteron
menghambat pergerakan sperma dengan meningkatkan
kekentalan mukus pada servik, memperlambat transport
ovum, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma
yg diperlukan utk fertilisasi, dan menghambat ovulasi
melalui pengurangan sekresi FSH dan LH.
Estrogen & Progesteron diperlukan untuk
pematangan folikel gravida dlm ovarium, krn
hambatan tersebut menyebabkan ovulasi
terhambat yg mengakibatkan pembuahan tidak
dapat terjadi.

E + P akan menyebabkan perubahan


endometrium hingga lebih sukar terjadi
inflantasi sel telur yg sudah dibuahi.

Juga terjadi perubahan lendir servik dan


motilitas tuba falopi yg mengganggu pergerakan
sperma.
Estrogen Sintetik
Estrogen sintetik :
diethylstilbestrol, ethynil estradiol, mestranol
metabolisme lebih lambat masa kerja
lebih panjang & potensinya lebih besar
daripada estrogen alami.
Larut dalam lemak dapat disimpan
dalam jaringan lemak dan secara lambat
dilepaskan.
ANTI-ESTROGEN
Senyawa yang bersifat antagonis murni
terhadap hampir semua jaringan
Mekanisme kerja : kompetitif antagonis thd
reseptor estrogen (RE)
Mis :
klomifen

Klomifen hambat feedback (-) pd


pituitari FSH, LH ovulasi (Tx.
Infertilitas)
PROGESTIN
Sintesa & sekresi di ovarium (korpus luteum, fase luteal,
stimulasi oleh LH), korteks adrenal, testis, plasenta
Efek Fisiologi
Fase sekresi endometrium, sekret kelenjar
endoserviks lbh pekat & jml berkurang penetrasi
sperma ke cervix lbh sulit.
Hamil (progestin ): hambat kontraksi uterus,
implantasi, cegah reaksi penolakan thd fetus,
mempertahankan kehamilan, proliferasi kelenj asini
Menyebabkan withdrawl bleeding ketika kadar
Progesteron tiba-tiba turun
Farmakokinetik : mirip estrogen
PROGESTIN SINTETIK
a. Derivat progesteron : medroxyprogesteron
acetate (parenteral)
b. Derivat testosteron : norethindrone, norgestrel,
ethynodiol diacetate, levonogestrel (peroral)
Progestin terbaru ( efek androgenik minimal) :
desogestrel, norgestimate, gestodene
Efek androgenik progestin : me HDL, me
LDL, toleransi glukosa.
Desogestrel (inaktif), metabolitnya aktif
Indikasi Progestin
Kontrasepsi. Umumnya digunakan dalam bentuk
kombinasi dengan estrogen. Progestin bekerja
sebagai kontrasepsi dengan cara menurunkan
kemungkinan terjadinya konsepsi dan implantasi
melalui efeknya pada mucus cervical, uterus dan
endometrium serta motilitas uterus. Pada dosis
tinggi (mis. depot medroxyprogesterone)
progesterone juga menghambat pelepasan GnRH
sehingga kontrasepsi menjadi lebih efektif.
Mengontrol perdarahan fungsional dari uterus.
Terapi endometriosis (ectopic endometrial tissue)
& dysmenorrhea
Mengatur haid
KONTRASEPSI HORMONAL
Mekanisme kerja kontrasepsi :
Estrogen : hambat release FSH, LH (cegah ovulasi),
menebalkan mukosa cerviks (cegah penetrasi sperma),
perub. endometrium (cegah implantasi), perub motilitas
tuba
Progestin : supresi GnRH (cegah ovulasi), menebalkan
mukosa cerviks

Keuntungan penggunaan kontrasepsi oral :


- siklus mens teratur, dismenorrhea , endometriosis
- me insiden Ca ovarium, Ca endometrium,
fibroadenoma mamae, fibrocystic disease, kista
fungsional, kehamilan ektopik
- me densitas tulang
Kerugian : Ca mamae, Kegemukan
Obat Penunda
Menstruasi
Komposisi : Progestin only
Contoh : norethisterone (Primolut N),
lynesterol (Endometril), Luthenyl
Pemakaian :
dimulai 7-10 hari sebelum hr I menstruasi yg
akan datang , diminum 2-3x 1 tab dan
dihentikan 3 hari sebelum waktu yang diinginkan
utk haid. 2-3 hr stlh obat dihentikan withdrawl
bleeding
Efek samping : perdarahan terus menerus,
spotting
KI : hamil, gangguan faal hepar
Kontraindikasi Kontrasepsi Oral
hamil, < 6 minggu post partum, riwayat iskemia
jantung / stroke, riwayat gangguan pembekuan
darah, perokok berat, usia > 35 tahun, hipertensi
(180/110), DM (lebih dari 20 tahun), migren,
penderita Ca mamae, tumor hepar.
Hati-hati penggunaannya pada : riwayat
perdarahan pervaginam, hipertensi (160/100 dan
< 180/110), pernah menderita Ca mamae, sedang
terapi epilepsy (fenitoin) atau TBC (rifampicin).
?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai