Slide
Slide
Nama kelompok :
1. Rona (H1D113038)
2. Novia Rahmawati (H1D113043)
3. Hesti Kesumadewi(H1D113040)
4. M. Irham Rasidi (H1D113021)
5. M. Adzhari Ansari (H1D113047)
6. Anisa Purwanti (H1D113027)
Latar belakang
Dalam sel membran, ruang anoda dan katoda dipisahkan oleh membran kation-permeabel. Larutan
garam (NaCl) yang terdiri dari ion Na+ dan Cl- diumpankan ke ruang anoda. Arus DC dilewatkan
melalui sel.
Pada anoda, ion klor (Cl) di larutan garam (NaCl) dioksidasi menjadi klorin (Cl2):
2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) 2 NaOH(aq) + Cl2(g) + 2 H+ + 2 e
Dan pada katoda, ion hidrogen (H+) dalam air direduksi menjadi gas hidrogen (H2):
2 H+ + 2 e H2(g)
Membran ion-permeabel di tengah sel memainkan peran penting memungkinkan ion natrium (Na+) di
ruang anoda untuk lolos ke ruang katoda dimana mereka bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) untuk
menghasilkan soda kaustik (NaOH ). Maka reaksi elektrolisis larutan garam sepenuhnya adalah:
2NaCl(aq) + 2H2O(l) Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq)
Keunggulan dan Kelemahan dalam
Proses Industri Klor-Alkali
1) Sel Diafragma
Sel diafragma memiliki keunggulan antara lain:
Beroperasi pada tegangan yang lebih rendah
dibandingkan sel merkuri.
Dapat beroperasi dengan air garam kurang murni
daripada yang dibutuhkan oleh sel membrane.
Sel diafragma memiliki kelemahan yaitu bila
menggunakan diafragma asbes, proses diafragma pada
dasarnya menimbulkan masalah lingkungan. Asbes
merupakan bahan beracun, menyebabkan kanker paru-paru
dan asbestosis, dan tumor ganas pada paru-paru.
2) Sel Merkuri
Sel merkuri memiliki keunggulan yaitu menghasilkan
NaOH pekat dengan kemurnian tinggi sehingga tidak
memerlukan prosedur lanjutan lebih banyak.
Adapun kelemahannya sel merkuri antara lain:
Sel merkuri memerlukan voltase yang lebih tinggi (kira-
kira 4,5 V) dibandingkan sel diafragma (3,5 V) dan juga
menggunakan energi listrik yang cukup banyak, yaitu
sekitar 3100 kWh/t (kilo Watt tons per metric ton)
dibandingkan dengan 2700 kWh/t dalam sel diafragma.
Merkuri mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan.
Tragedi yang dikenal dengan Minamata Disease
(penyakit Minamata)
3) Sel Membran
Sel membran memiliki keunggulan antara lain:
Dapat memproduksi larutan soda kaustik murni
dan menggunakan listrik kurang dari proses lainnya
(2200-2500 kWh/t).
Proses membran tidak menggunakan bahan yang
sangat beracun seperti merkuri dan asbes.
Sel membran memiliki kelemahan yaitu air garam
memasuki sel membran harus dengan kemurnian
sangat tinggi sehingga sering membutuhkan langkah
pemurnian mahal tambahan sebelum elektrolisis .
Manfaat Produk
1. Soda kaustik (NaOH)
.Industri pulp dan kertas.
.Rayon.
.Industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses
pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester).
.Industri sabun dan deterjen.
.Industri minyak dan gas bumi (migas).
.Industri kimia (sebagai bahan baku pembuatan
plastik, obat-obatan, pelarut, kain sintetik, zat
pewarna, cat, tinta, dan lain-lain).
2. Klorin
.Sebagai disinfektan air dalam proses pembuatan air
minum.
.Obat-obatan.
.Pulp dan kertas, pelarut, zat pewarna, tekstil,
perminyakan, antiseptik, insektisida, makanan, cat,
plastik, pemutih.
.Unsur halogen klorin dalam Kalium Klorida (KCl)
digunakan sebagai pupuk tanaman.
.Fungsi klorin dalam ammonium klorida (NH4Cl) yang
digunakan sebagai bahan pengisi batu baterai.
.Klorin dalam Kalsium hipoklorit [Ca (OCl2)2]
digunakan sebagai desifektan dan bahan pemutih.
.Fungsi klorin dalam bentuk Kalium klorat (KCl)
bahanbaku pembuat mercon dan korek api.
3) Hidrogen
Hidrogen sering dibuat menjadi senyawa,
misalnya asam klorida dan amonia, atau
digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik.
Gas ini dapat pula dibakar untuk pembangkitan
kalor atau digunakan di dalam sel bahan bakar
untuk pembangkitan listrik
KESIMPULAN
Bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali adalah larutan
garam (brine), air, Na2CO3, merkuri dan H2SO4.
Proses industri klor-alkali ada tiga, yaitu sel diafragma, sel merkuri,
sel membran.
Proses industri klor-alkali di PT. Asahimas Subentra Chemical
menggunakan teknik sel membran.
Soda kaustik (NaOH) biasanya digunakan pada Industri pulp dan
kertas , rayon, industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses
pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester), industri sabun
dan deterjen, industri minyak dan gas bumi (migas), industri kimia
(sebagai bahan baku pembuatan plastik, obat-obatan, pelarut, kain
sintetik, zat pewarna, cat, tinta, dan lain-lain).
TERIMA KASIH