Anda di halaman 1dari 20

Industri klor-alkali

Nama kelompok :
1. Rona (H1D113038)
2. Novia Rahmawati (H1D113043)
3. Hesti Kesumadewi(H1D113040)
4. M. Irham Rasidi (H1D113021)
5. M. Adzhari Ansari (H1D113047)
6. Anisa Purwanti (H1D113027)
Latar belakang

Dalam bab tentang industri klor-alkali dibahas tentang


proses pembuatan soda kaustik, dimana materi itu
sangat penting dalam pemahaman dalam mata kuliah
Proses Industri Kimia. Soda kaustik merupakan zat
kimia yang sangat penting dalam kehidupan
perindustrian dan kehidupan sehari-hari. Maka
sebagai mahasiswa teknik kimia perlu dipelajari
tentang proses pembuatannya.
Bahan Baku Industri Klor-Alkali
Bahan baku utama dalam industri klor alkali adalah
sebagai berikut:
Larutan garam (brine, 20-25% NaCl)
Air
Na2CO3
Listrik
Bahan baku samping dalam industri klor alkali adalah
sebagai berikut:
Asam sulfat (H2SO4)
Merkuri (Hg)
Proses Pembuatan Klor-Alkali secara
Umum
Proses elektrolisis adalah salah satu cara untuk
membuat soda kaustik dan klor yang masih banyak
dipergunakan di industri.
Ada tiga jenis rancangan sel yang paling banyak
digunakan di industri sebagai berikut:
Sel diafragma
Sel merkuri
Sel membran
Proses Elektrolisis dengan Sel Diafragma

Soda kaustik dan klorin dapat bereaksi


membentuk natrium hipoklorit (NaClO), dengan
reaksi lebih lanjut untuk menghasilkan natrium
klorat (NaClO3) pada temperatur operasi diatas
400C. Untuk mencegah hal tersebut, maka ruang
katoda dan anoda dipisahkan menggunakan
sekat yang disebut diafragma, sehingga sel ini
dinamakan sel diafragma .
Pada elektrolisis dengan menggunakan sel
diafragma, arus DC dialirkan melalui sel dan
arahnya dari anoda ke katoda.
reaksi yang terjadi adalah :
Oksidasi :2 Cl- (aq) Cl2 (g) + 2 e- Eooks = - 1,36 V
Reduksi:2 H2O (l) + 2 e-H2 (g) + 2 OH- (aq) Eored = - 0,83 V
2 NaCl(aq) + 2 H2O(aq) H2(g)+ Cl2(g) + 2 NaOH(aq) Eosel = -
2,19 V
Proses Elektrolisis dengan Sel Merkuri

Menghasilkan NaOH(aq) dengan kemurnian


yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel
diafragma.
Dalam elektrolisis, anodanya terbuat dari
grafit atau titanium dan katodanya adalah
kolam aliran raksa (merkuri).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Katoda : 2Na+(aq) + 2e-2Na(l) (dalam Hg)
Anoda : 2Cl-(aq) Cl2(g)+ 2e-
NaHg masuk ke dalam denuder. Di dalam
denuder ditambahkan air, kemudian natrium
almagam mengalami hidrolisis.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Na(l) (dalam Hg)+ 2H2O H2(g) + 2NaOH (aq) +
Hg(l)
Hg(l) yang dihasilkan kemudian dikembalikan
lagi ke dalam sel elektrolisis. Bila untuk proses
tersebut digunakan air dalam jumlah yang
tepat, maka hasilnya ialah NaOH 50% dengan
kandungan garam yang sangat rendah (30
ppm).
Elektrolisis Sel Membran
Dalam sel membran terdapat dua ruang yang dipisahkan oleh sel
membran yaitu ruang anoda dan ruang katoda.
Membran tersebut dapat dilalui oleh kation atau bisa juga disebut
membran penukar ion.
Membran ini berperan penting untuk menjadi media yang
memungkinkan terjadinya perpindahan ion natrium (Na+) dari
ruang anoda ke katoda.
Tapi membran juga mencegah mengalirnya ion Cl- ke ruang
katoda dan mencegah sebagian besar OH- ke ruang anoda
sehingga soda kostik yang dihasilkan tidak bercampur dengan
larutan garam.
Konversi kimia dalam industri klor-alkali adalah sebagai
berikut:
- Evaporasi dan Pemisahan Garam
- Evaporasi Akhir
- Penyelesaian Kaustik dalam Periuk
- Pemurnian kaustik secara Khusus
- Pendinginan Klor
- Pengeringan Klor
- Pendinginan hidrogen
Proses Pembuatan Klor-Alkali di PT.
Asahimas Subentra Chemical
Memanfaatkan teknologi penukaran membran kation yang dianjurkan karna dapat menghasilkan
produk berkualitas tinggi, efisien dan teknologi paling ramah lingkungan. Proses pembuatan klor-alkali
melibatkan elektrolisis larutan natrium klorida (NaCl atau air garam) dalam klorin sel membran
memproduksi (Cl2) dan co-produk soda kaustik (sodium hidroksida, NaOH) dan gas hidrogen (H2).

Dalam sel membran, ruang anoda dan katoda dipisahkan oleh membran kation-permeabel. Larutan
garam (NaCl) yang terdiri dari ion Na+ dan Cl- diumpankan ke ruang anoda. Arus DC dilewatkan
melalui sel.

Pada anoda, ion klor (Cl) di larutan garam (NaCl) dioksidasi menjadi klorin (Cl2):
2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) 2 NaOH(aq) + Cl2(g) + 2 H+ + 2 e
Dan pada katoda, ion hidrogen (H+) dalam air direduksi menjadi gas hidrogen (H2):
2 H+ + 2 e H2(g)

Membran ion-permeabel di tengah sel memainkan peran penting memungkinkan ion natrium (Na+) di
ruang anoda untuk lolos ke ruang katoda dimana mereka bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) untuk
menghasilkan soda kaustik (NaOH ). Maka reaksi elektrolisis larutan garam sepenuhnya adalah:
2NaCl(aq) + 2H2O(l) Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq)
Keunggulan dan Kelemahan dalam
Proses Industri Klor-Alkali
1) Sel Diafragma
Sel diafragma memiliki keunggulan antara lain:
Beroperasi pada tegangan yang lebih rendah
dibandingkan sel merkuri.
Dapat beroperasi dengan air garam kurang murni
daripada yang dibutuhkan oleh sel membrane.
Sel diafragma memiliki kelemahan yaitu bila
menggunakan diafragma asbes, proses diafragma pada
dasarnya menimbulkan masalah lingkungan. Asbes
merupakan bahan beracun, menyebabkan kanker paru-paru
dan asbestosis, dan tumor ganas pada paru-paru.
2) Sel Merkuri
Sel merkuri memiliki keunggulan yaitu menghasilkan
NaOH pekat dengan kemurnian tinggi sehingga tidak
memerlukan prosedur lanjutan lebih banyak.
Adapun kelemahannya sel merkuri antara lain:
Sel merkuri memerlukan voltase yang lebih tinggi (kira-
kira 4,5 V) dibandingkan sel diafragma (3,5 V) dan juga
menggunakan energi listrik yang cukup banyak, yaitu
sekitar 3100 kWh/t (kilo Watt tons per metric ton)
dibandingkan dengan 2700 kWh/t dalam sel diafragma.
Merkuri mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan.
Tragedi yang dikenal dengan Minamata Disease
(penyakit Minamata)
3) Sel Membran
Sel membran memiliki keunggulan antara lain:
Dapat memproduksi larutan soda kaustik murni
dan menggunakan listrik kurang dari proses lainnya
(2200-2500 kWh/t).
Proses membran tidak menggunakan bahan yang
sangat beracun seperti merkuri dan asbes.
Sel membran memiliki kelemahan yaitu air garam
memasuki sel membran harus dengan kemurnian
sangat tinggi sehingga sering membutuhkan langkah
pemurnian mahal tambahan sebelum elektrolisis .
Manfaat Produk
1. Soda kaustik (NaOH)
.Industri pulp dan kertas.
.Rayon.
.Industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses
pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester).
.Industri sabun dan deterjen.
.Industri minyak dan gas bumi (migas).
.Industri kimia (sebagai bahan baku pembuatan
plastik, obat-obatan, pelarut, kain sintetik, zat
pewarna, cat, tinta, dan lain-lain).
2. Klorin
.Sebagai disinfektan air dalam proses pembuatan air
minum.
.Obat-obatan.
.Pulp dan kertas, pelarut, zat pewarna, tekstil,
perminyakan, antiseptik, insektisida, makanan, cat,
plastik, pemutih.
.Unsur halogen klorin dalam Kalium Klorida (KCl)
digunakan sebagai pupuk tanaman.
.Fungsi klorin dalam ammonium klorida (NH4Cl) yang
digunakan sebagai bahan pengisi batu baterai.
.Klorin dalam Kalsium hipoklorit [Ca (OCl2)2]
digunakan sebagai desifektan dan bahan pemutih.
.Fungsi klorin dalam bentuk Kalium klorat (KCl)
bahanbaku pembuat mercon dan korek api.
3) Hidrogen
Hidrogen sering dibuat menjadi senyawa,
misalnya asam klorida dan amonia, atau
digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik.
Gas ini dapat pula dibakar untuk pembangkitan
kalor atau digunakan di dalam sel bahan bakar
untuk pembangkitan listrik
KESIMPULAN
Bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali adalah larutan
garam (brine), air, Na2CO3, merkuri dan H2SO4.
Proses industri klor-alkali ada tiga, yaitu sel diafragma, sel merkuri,
sel membran.
Proses industri klor-alkali di PT. Asahimas Subentra Chemical
menggunakan teknik sel membran.
Soda kaustik (NaOH) biasanya digunakan pada Industri pulp dan
kertas , rayon, industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses
pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester), industri sabun
dan deterjen, industri minyak dan gas bumi (migas), industri kimia
(sebagai bahan baku pembuatan plastik, obat-obatan, pelarut, kain
sintetik, zat pewarna, cat, tinta, dan lain-lain).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai