Anda di halaman 1dari 19

Rumusan

Masalah
Penelitian
Kualitatif
kelompok 12
Deden Ardiansyah
Gian Tresna Hidayat
Hani Tresnawati
Apa itu rumusan
masalah??

suatu rumusan yang mempertanyakan suatu


fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai
fenomena mandiri, maupun dalam
kedudukannya sebagai fenomena yang saling
terkait diantara fenomena yang satu dengan
yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun
sebagai akibat.
Apa itu penelitian
kualitatif?

suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk


memahami suatu fenomena dalam konteks
sosial secara alamiah dengan mengedepankan
proses interaksi komunikasi yang mendalam
antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Masalah
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber
dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda
tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya
untuk mencari sesuatu jawaban ( Guba, 1978 : 44;
Linclon dan Guba, 1985 : 218 ; dan Guba Linclon,
1981 : 88).

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2010) masalah


diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi,
antara teori dengan praktek, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.
Selain itu, masalah juga dapat diartikan sebagai
suatu kesulitan yang dirasakan atau suatu perasaan
tidak menyenangkan atas situasi atau gejala
tertentu (Hatimah, Susilana, & Aedi, 2010).
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga
kemungkinan terhadap masalah yang di bawa oleh
peneliti dalam penelitian :
Masalah yang di bawa oleh peneliti tetap, sehingga
sejak awal sampai akhir penelitian sama.
Masalah yang di bawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang yaitu memperluas atau
memperdalam masalah yang telah di siapkan. Dengan
demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul
penelitian cukup di sempurnakan.
Masalah ketidaksesuaian, dengan demikian judul
proposal dengan judul penelitian tidak sama dengan
judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang
diganti ini sering mengalami kesulitas administrasi.
Tujuan dan Manfaat Rumusan
Masalah
Tujuan membuat rumusan masalah yaitu untuk memudahkan peneliti
dalam merumuskan hipotesis penelitian, untuk mencari jawaban
masalah atau pemecahan masalah yang diteliti dan rumusan masalah
yang dibuat harus mencerminkan dari masalah yang akan diteliti.
Manfaatnya yaitu:
1.Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian
2.Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian
3.Sebagai penentu jenis data macam apa yang diperlukan dan harus
dikumpulkan oleh peneliti
4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian,
maka para peneliti menjadi dapat
dipermudah dalam menentukan
sample dan populasi penelitian.
Rumusan Masalah Penelitian
Kualitatif
1. Pembatasan Masalah Penelitian Melalui Fokus

Dua maksud yang ingin dicapai peneliti dalam merumuskan masalah


penelitian:
a. Penetapan fokus dapat membatasi study
b. Penetapan fokus itu berfungsi umtuk memenuhi kriteria inklusi-
eksklusi.
Pembatasan masalah merupakan tahap yang sangat menentukan
dalam penelitian kualitatif, walau pun sifatnya masih tentatif.
Spradley (sanapiah faisal, 1988 dan sugiyono, 2007) dalam Andi
Prastowo (2011:137) mengemukakan empat alternative untuk
menetapkan fokus yaitu :
Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh
informal
Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing
domain
Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan
iptek
Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan
teori-teori yang telah ada.
2. Prinsip-Prinsip Perumusan Masalah

a.Prinsip yang berkaitan dengan teori dari dasar


b.Prinsip yang berkaitan dengan maksud perumusan masalah
c.Prinsip hubungan faktor
d.Fokus sebagai wahana untuk membatasi study
e.Prinsip yang berkaitan dengan inklusi-eksklusi
f.Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan
masalah, ada tiga bentuk:
secara diskusi, proposional, dan gabungan
g. Prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah
h. Prinsip yang berkaitan dengan hasil penelaahan
kepustakaan
i. Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan
bahasa.
3. Menemukan sumber-sumber masalah penelitian
Kriteria analisis:
Rumusan masalah tersebut telah menghubungkan dua atau lebih hal
atau factor (defenisi masalah)
Rumusan masalah itu dipisahkan dari tujuan penelitian
Uraian dalam bentuk deskriptif saja atau deskriptif disertai
pertanyaan penelitian
Uraian masalah dipaparkan secara khusus sehingga telah dapat
memenuhi criteria inklusi ekslusi.
Hipotesis kerja dinyatakan secara eksplisit dan berkaitan dengan
masalah penellitian
Pembatasan study dinyatakan dengan istilah focus
Sumber masalah biasanya dapat diangkat menjadi topik dari sebuah
penelitian, ada beberapa sumber masalah, antara lain: kehidupan
sehari-hari, masalah praktis, hasil penelitian sebelumnya, dan teori.
5. Langkah-Langkah Perumusan Masalah

a.Tentukan fokus penelitian.


b.Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan fokus
tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
c.Dari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian mana
yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang
akan dipilih.
d.Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan
fokus penelitian.
Contoh Rumusan Masalah Penelitian Kualitatif

Masalah:
Masalah ini juga dapat dijumpai oleh guru di sekolah manapun. Ada
beberapa murid yang kesulitan menangkap pelajaran sehingga
membutuhkan pengulangan kembali dari guru. Masalah ini dapat
ditemukan ketika guru memberikan soal dan menunjuk murid untuk
mengerjakan soal tersebut, dan murid yang ditunjuk tersebut belum
bisa menjawab dengan cepat.

Fokus:
Mengatasi kesulitan belajar siswa.
Faktor Yang berkaitan:
a.Faktor Intern
Faktor ini meliputi gangguan psiko fisik siswa, yakni :
Yang bersifat kognitif seperti rendahnya rendahnya kapasitas
intelektual.
Yang bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan
emosional, seperti merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri serta
ketidakmatangan emosi.
Yang bersifat psikomotor antara lain terganggunya alat indra, cacat
tubuh, serta kurang berfungsinya organ-organ perasaan.
Motivasi. Kurangnya motivasi belajar akan menyebabkan anak atau
siswa malas untuk belajar.
Konsentrasi belajar yang kurang baik.
Rasa percaya diri. Rasa percaya diri timbul dari keinginan berhasil
dalam belajar.
Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar akan mempengaruhi
kemampuannya dalam berlatih da menguasai materi yang telah
disampaikan oleh guru.
Kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas
dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran .
b. Faktor Ekstern
Faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan siswa yang
tidak kondusif bagi terwujudnya aktifitas-aktifitas belajar. Yang
termasuk dalam faktor ini adalah :
Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antara
ayah dan ibu, dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga.
Lingkungan masyarakat, seperti wilayah yang kumuh, teman
sepermainan yang nakal.
Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak gedung sekolah
yang buruk, seperti dekat pasar kondisi guru, serta alat-alat
belajar yang berkualitas rendah.
Guru sebagai pembina siswa belajar. Guru adalah pengajar yang
mendidik. Dia tidak hanya menajar bidang studi yang sesuai
dengan keahliannnya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda
generasi bangsa.
Kurikulum sekolah. Adanya kurikulum baru akan menimbulkan
masalah seperti tujuan yang akan dicapai mungkin juga berubah,
isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar juga berubah
serta evaluasi berubah.
Terlalu berat beban belajar siswa maupun guru.
Metode belajar yang kurang memadai.
Sikap orangtua yang tidak memperhatikan anaknya.
Keadaan ekonomi.
Faktor yang dipilih:
Konsentrasi belajar yang kurang baik.
Kaitkan faktor dengan fokus:
Misalkan, siswa kesulitan memahami pelajaran karena dia memiliki
konsentrasi belajar yang kurang baik. Konsentrasinya mudah
hilang atau teralihkan oleh sesuatu.
Maka akan didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya guru untuk mengatasi siswa yang
memiliki konsentrasi belajar yang kurang baik? (rumusan
masalah deskriptif)
2. Apakah tanggapan guru akan sama terhadap siswa yang
konsentrasi belajarnya kurang baik dengan siswa yang
konsetrasi belajarnya baik? (rumusan masalah
komperatif)
3. Apakah penyebab siswa yang memiliki konsentrasi
belajar kurang baik? (rumusan masalah asosiatif)
4. Bagaimana pengaruhnya bagi siswa lain yang memiliki konsentrasi
belajar yang baik dengan adanya siswa yang memiliki konsentrasi
belajar yang kurang baik? (rumusan masalah deskriptif)
Lets Discuss !!!

Anda mungkin juga menyukai