Anda di halaman 1dari 11

Sumber:Konsil Kedokteran Indonesia,

2006, Komunikasi Efektif Dokter-Pasien


Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke praktek dokter
gigi dengan keluhan diare dan demam yang
berkepanjangan dan disertai dengan berat badan yang
turun hingga 7 kilogram. Pasien juga mengeluhkan rasa
gatal pada kulit dan rongga mulutnya. Pada saat melakukan
anamnesis dokter gigi mendengarkan keluhan pasien
sambil merapikan alat diagnostik. Menurut Bylund &
Makoul, berapakah Level empati tipe komunikasi yang
dilakukan oleh dokter gigi tersebut?
A. Level 0 (dokter menolak sudut pandang pasien)
B Level 1 (dokter mengenal sambil lalu)
C. Level 2 (dokter mengenal secara implisit)
D. Level 3 (dokter menghargai pendapat pasien)
E. Level 4 (dokter mengkonfirmasi ke pasien)
1
Sumber:Konsil Kedokteran Indonesia,
2006, Komunikasi Efektif Dokter-Pasien
Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke
dokter gigi dengan keluhan langit-langit terasa sakit
terbakar. Dari anamnesis, pasien tersebut
menanyakan tentang penyakit yang dideritanya
kemudian dokter gigi menjelaskan kemungkinan
diagnosis. Apakah tipe komunikasi yang disampaikan
kepada pasien?
A. Informasi
B. Persuasi
C. Edukasi
D. Kursif
E. Diskusi

2
Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke dokter
gigi dengan keluhan sariawan pada pipi bagian dalam.
Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya lesi putih
oval berbentuk jala retikular dan dikelilingi eritema.
Pemeriksaan ekstra oral terlihat eritema berbentuk
seperti kupu-kupu. Apakah kelainan sistemik yang
paling memungkinkan pada kasus tersebut?
A. Psoriasis (bersisik)
B. Scleroderma (kulit mengeras menebal)
C. Acantosis Nigricans (kulit gelap tebal seperti beludru
D. Lichen planus erosiva (seperti jala)
E. Systemic Lupus Erythematous (butterfly)

3
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya
datang ke klinik RSGM untuk mengkonsultasikan keadaan
gigi anaknya yang terlihat celah/diastema diantara gigi seri
atas. Ibu tersebut menceritakan kalau sebelumnya gigi
anaknya tersusun rapi. Apakah diastema yang terjadi pada
kasus ini? (harusnya penyebabnya)

A. Diastema sentralis
B. Diastema fisiologis (gigi 12 dan c nya belum
tumbuh)
C. Diastema patologis(akibat penyakit)
D. Diastema multiple
E. Diastema general

4
Seorang anak berusia 7 tahun datang ke RSGM
bersama orang tuanya dengan keluhan malu
karena gigi depan atas terasa maju dan
bertumpuk. Pemeriksaan intraoral terlihat gigi 51
masih ada tapi gigi 11 sudah erupsi. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Crowding
B. Mesioden
C. Persistensi (harusnya persistensi ) ????
D. Premature erupsi
E. Prolonged retensi

5
Seorang anak perempuan usia 7 tahun bersama
ibunya datang ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi
rutin. Pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi bebas
karies. Gigi 36 dan 46 baru saja erupsi. Ibunya
menginginkan kesehatan gigi anak tersebut di
pertahankan. Apakah tindakan paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Surface protesa
B. Topikal aplikasi flour (free caries)
C. Fissure sealant dengan GIC (pada pit fissure dalam)
D. Fissure sealant dengan resin (pada pit fiss dalam)
E. Preventif Resin Restoration (caries)

6
Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke RSGM setelah mengalami
kecelakaan 2 jam yang lalu. Dari anamnesis rahang bawahnya terbentur ke
aspal dengan posisi tepat pada dagu. Pemeriksaan ekstraoral pada saat
membuka dan menutup mulut terasa, terjadi pendarahan melalui meatus
aucuesticus externa, tidak ditemukan step defect pada dagu. Pemeriksaan
intraoral terlihat maloklusi.
Bagian manakah dari tulang mandibula yang mengalami fraktur pada kasus
diatas?

A. Ramus
B. Corpus
C. Condylus
D. Coronoideus
E. Infra mandibula

Ref:
Tjiptono, TR et al (1986 ). Ilmu Bedah Mulut

7
Seorang bayi laki-laki berusia 1 tahun dibawa orang tuanya ke RSGM
untuk memeriksakan benjolan pada bibir bawahnya yang muncul
sejak 3 bulan lalu. Dari anamnesis diperoleh keterangan bahwa
benjolan tidak terasa sakit namun semakin membesar. Pemeriksaan
intra oral terlihat benjolan berdiameter 2 cm pada bibir bawah,
memucat bila dipalpasi, tekstur licin, warna biru kehitaman. Apakah
diagnosis yang paling memungkinkan pada kasus tersebut?
A. Ranula (dibawah lidah)
B. Hematom ( memar karena trauma)
C. Mucocele (pada dewasa)
D. Echimosis (memar bukan karena trauma)
E. Hemangioma (sering terjdi pda bayi baru lahir)

Ref:
Fragiscos, F.D., 2007, Oral Surgery, Springer, Greece

8
Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke RSGM dengan keluhan
adanya pembengkakan di pipi kiri atas sejak 8 bulan yang lalu.
Pemeriksaan ekstra oral tampak pembesaran pada mandibula kiri.
Pemeriksaan intra oral gigi 38 tidak erupsi. Gambaran radiografis terdapat
radiolusensi berlobus-lobus seperti gelembung sabun, batas tidak jelas,
meliputi area angulus dan korpus mandibula, tidak melibatkan simfisis
mandibula. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut
A.Osteomyelitis (mouth eaten orwarm eaten)
B.Ameloblastoma (Radiolusen berlobus lobus) sblah rahang saja
C.Fibrous dysplasia (kulit jeruk)
D.Abses dentoalveolar (abses periapikal)
E.Ameloblastic sarcoma (sudah ganas)

Ref:
Tjiptono, TR et al (1986 ). Ilmu Bedah Mulut
Pederson, G W (1996 ). Buku Ajar Praktis Bedah Mulut

9
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke RSGM ingin mencabut
giginya yang goyang. Dari anamnesis, jika pasien terluka lama
sembuh, sering buang air kecil, banyak makan dan minum serta
sebagian besar gigi mengalami kegoyangan derajat tiga. Apakah
pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan?
A. pemeriksaan SGPT
B. pemeriksaan SGOT
C. Pemeriksaan Albumin
D. Pemeriksaan glukosa darah
E. pemeriksaan Laju Endap Darah

Ref
Tjiptono, TR et al (1986 ). Ilmu Bedah Mulut
Pederson, G W (1996 ). Buku Ajar Praktis Bedah Mulut

10
Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang ke RSGM dengan keluhan
malu karena gigi depan jarang. Pemeriksaan intra oral gigi anterior
atas diastema, gigi 13 tidak tumbuh, median line sedikit miring ke kiri.
Hasil pemeriksaan radiografis terlihat gigi kaninus impaksi dan
terletak vertikal di processus alveolaris di antara gigi 12 dan 14.
A. kelas I (palatum)
B. kelas II (bukal)
C. kelas III (melintang)
D. kelas IV (vertikal I dan P)
E. kelas V ( anodontia)

Ref:
Fragiskos, D.F. 2007. Oral Surgery. Springer. Verlag Berlin Helderberg.
Peterson. 2004. Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. BC Decker
Inc. Hamilton London. Ed 2.

11

Anda mungkin juga menyukai