PEMASANGAN WSD

BY KELOMPOK 3

ELY QEEN SIMAMORA

FITRI ANNA SIMANJUNTAK
HARY PURNOMO
JUMPA HALAWA

M. RIDHO TANJUNG
OKY HUTAGALUNG
SRIADESTRI GULO
SUPHIANTO PASARIBU
WELLY MANURUNG
Defenisi

WSD merupakan tindakan invasive yang

dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan
(darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax;
dan mediastinum dengan menggunakan pipa
penghubung untuk mempertahankan tekanan
negatif rongga tersebut.
Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki
tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan
pleura / lubrican.
Tujuan
1. Mengeluarkan cairan atau darah, udara
dari rongga pleura dan rongga thorak
2. Mengembalikan tekanan negative pada
rongga pleura
3. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
4. Mencegah refluks drainage kembali ke
dalam rongga dada
5. Mengalirkan / drainage udara atau cairan
dari rongga pleura untuk mempertahankan
tekanan negatif rongga tersebut
Indikasi Pemasangan WSD
a. Pneumothoraks :
- Spontan > 20% oleh karena rupture bleb
- Luka tusuk tembus
- Klem dada yang terlalu lama
Kerusakan selang dada pada sistem

drainase
b. Hemothoraks :
- Robekan pleura
- Kelebihan antikoagulan
- Pasca bedah thoraks
d. Thorakotomy :
- Lobektomy
- Pneumoktomy
e. Efusi pleura : Post operasi jantung
f. Emfiema :
- Penyakit paru serius
- Kondisi indflamsi
g. Profilaksis pada pasien trauma dada
yangakan dirujuk
h. Fail Chest yang membutuhkan
pemasangan ventilator

Kontraindikasi Pemasangan
WSD

a. Infeksi pada tempat pemasangan

b. Gangguan pembekuan darah yang tidak
terkontrol
Komplikasi

a. Komplikasi primer : perdarahan, edema

paru, tension pneumothoraks, atrial aritmia
b. Komplikasi sekunder : infeksi, emfiema
c. Komplikasi lainnya : laserasi ( yang
mencederai organ: hepar, lien), perdarahan,
empisema subkutis, tube terlepas, tube
tersumbat
Macam macam
a.WSD dengan sistem satu botol
Terdiri dari botol dengan penutup segel yang
mempunyai 2 lubang selang yaitu 1 untuk ventilasi
dan 1 lagi masuk ke dalam botol. Jenis ini
mempunyai 2 fungsi, sebagai penampung dan botol
penampung.
b. WSD dengan sistem 2 botol
Digunakan 2 botol ; 1 botol mengumpulkan cairan
drainage dan botol ke-2 botol water seal.
c. WSD dengan sistem 3 botol
Sama dengan sistem 2 botol, ditambah 1 botol
untuk mengontrol jumlah hisapan yang digunakan.
Tempat Pemasangan WSD
a. Bagian apex paru (apical)
- Anterolateral interkosta ke 1-2
- Fungsi : untuk mengeluarkan udara dari
rongga pleura
b. Bagian basal
- Postero lateral interkosta ke 8-9
- Fungsi : untuk mengeluarkan cairan (darah,
pus) dari rongga pleura

Cara Pemasangan WSD

a.Persiapan
1. Pengkajian
2. Persiapan pasien

b.Pelaksanaan
c. Tindakan setelah prosedur
1. Perhatikan undulasi pada selang WSD
Perawatan WSD
Mencegah infeksi di bagian masuknya
selang. Mendeteksi di bagian dimana
masuknya slang, dan pengganti verband 2
hari sekali, dan perlu diperhatikan agar kain
kassa yang menutup bagian masuknya
slang dan tube tidak boleh dikotori waktu
menyeka tubuh pasien.
Dalam perawatan yang harus diperhatikan :

Penetapan selang.
Pergantian posisi badan.
Mendorong berkembangnya paru-paru.
Latihan napas dalam.
Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan

suction.
Perawatan slang dan botol WSD/ Bullow

drainage.
Indikasi Pelepasan WSD

Produksi cairan <50 cc/hari

Bubling sudah tidak ditemukan
Pernafasan pasien normal
1-3 hari post cardiac surgery
2-6 hari post thoracic surgery
Pada thorax foto menunjukkan

pengembangan paru yang adekuat atau

tidak adanya cairan atau udara pada
rongga intra pleura
 ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Anamnesa
- Identitas Pasien
Terdiri dari nama, umur, suku bangsa, agama,
pendidikan, dan pekerjaan.

- Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan keluhan yang paling
utama dirasakan pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat yang menceritakan perjalanan penyakit
pasien hingga pasien dibawa ke rumah sakit.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang dulu pernah diderita
klien yang berhubungan dengan penyakit
yang diderita pasien sekarang.
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit yang mungkin diderita

oleh anggota keluarga pasien