Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

ENSEFALITIS PADA
ANAK
Pembimbing:
dr. Lilis Diah Hendrawati, SpA

Disusun Oleh:
Mohamad Ali Hardityan Febrianto
DEFINISI
Ensefalitis merupakan proses inflamasi pada
parenikim otak yang menyebabkan disfungsi
serbral, baik bersifat difus atau terlokalisir.
TIPE

1st (acute
viral 2nd (post
ensefalitis) infeksi
ensefalitis)
FAKTOR YANG BERPERAN
Lokasi
musim geograf
usia
Sistem imun
iklim tubuh
INSIDEN & EPIDEMIOLOGI
Di AS, terdapat 5 virus utama yang disebarkan
nyamuk:
1. West Nile
2. Eastern Equine Encephalitis
3. Western Equine Encephalitis
4. La Crosse
5. St. Louis Encephalitis.
Laporan kasus dari seluruh dunia melaporkan
insidensi 3,5-7,4/100.000 orang, mencapai
16/100.000 pada anak.anak.

VirusJapanese Encephalitisadalaharbovirus
yang paling umumdi dunia bertanggung
jawab untuk50.000 kasusdan 15.000
kematian per tahun disebagian besar
dariCina,Asia Tenggara, dananak benua
India.
Kejadian terbesar adalah pada anak-anak di
bawah 4 tahun dengan kejadian tertinggi
pada mereka yang berusia 3-8 bulan
ETIOLOGI
BANYAK JARANG

Herpes simpleks Enterovirus


arbovirus (Coxsackie dan
Eastern and Echovirus)
Western Equine, La parotitis
Crosse Lassa virus
St. Louis rabies
encephalitis cytomegalovirus
(CMV)
KLASIFIKASI ROBIN
VIRUS
Epidemi Pasca
Sporadik
k infeksi
Golongan Rabies pasca morbili
enterovirus Herpes simplex pasca varisela
Herpes zoster pasca rubela
Limfogranuloma pasca vaksinia
Golongan Mumps pasca
virus ARBO Lymphocytic mononukleosis
infeksious dan jenis-
choriomeningitis
jenis yang mengikuti
infeksi traktus
respiratorius yang
PATOGENESIS
Pada keadaan permulaan akan timbul demam
pada pasien, tetapi belum ada kelainan
neurologis. Virus akan terus berkembang biak,
kemudian menyerang susunan saraf pusat
dan akhirnya diikuti oleh kelainan neurologis.
[5]

HSV-1 mungkin mencapai otak dengan


penyebaran langsung sepanjang akson saraf.
[7]
1. Setempat: virus hanya terbatas
menginfeksi selaput lendir permukaan
atau organ tertentu.

2. Penyebaran hematogen primer: virus


masuk ke dalam darah kemudian
menyebar ke organ dan berkembang biak
di organ-organ tersebut.
3. Penyebaran hematogen sekunder:
virus berkembang biak di daerah pertama
kali masuk (permukaan selaput lendir)
kemudian menyebar ke organ lain.

4. Penyebaran melalui saraf: virus


berkembang biak di permukaan selaput
lendir dan menyebar melalui sistem saraf.
Kel.neurologis disebabkan oleh:

1. Invasi dan pengrusakan langsung pada


jaringan otak oleh virus yang sedang
berkembang biak.

2. Reaksi jaringan saraf pasien terhadap


antigen virus yang akan berakibat
demielinisasi, kerusakan vaskular dan
paravaskular.

3. Reaksi aktivitas virus neurotopik yang


bersifat laten.
Pada umumnya, virus bereplikasi diluar
SSP dan menyebar baik melalui
peredaran darah atau melalui sistem
neural.

Setelah melewati sawar darah otak,virus


memasuki sel-sel neural yang
mengakibatkan fungsi-fungsi sel menjadi
rusak, kongesti perivaskular, dan respons
inflamasi yang secara difus menyebabkan
ketidakseimbangan substansia abu-abu
(nigra) dengan substansia putih (alba).
Sangatlah sukar untuk menentukan etiologi
dari ensefalitis, bahkan pada postmortem.

Kecuali pada kasus-kasus non viral seperti


malaria falsifarum dan ensefalitis fungal,
dimana dapat ditemukan indentifkasi
morfologik.

Pada kasus viral, gambaran khas dapat


dijumpai pada rabies (badan negri) atau virus
herpes (badan inklusi intranuklear)
MANIFESTASI KLINIS
Kesadar
an

kejang demam

kha
s
MANIFESTASI KLINIS TERGANTUNG
1. Berat dan lokasi anatomi susunan saraf yang
terlibat, misalnya :
- Virus Herpes simpleks yang kerapkali menyerang
korteks serebri, terutama lobus temporalis
- Virus ARBO cenderung menyerang seluruh otak.
2. Patogenesis agen yang menyerang.
3. Kekebalan dan mekanisme reaktif lain penderita.

DIAGNOSIS
dx

radiolo
Klinis Lab gi
Demam akut non Analisis LCS CT scan
spesifk

Tanda-tanda PCR MRI


neuroloogis
EEG
Temuan CSS pada berbagai infeksi
DIAGNOSIS BANDING
1. Sepsis dan bakteremia
2. Kejang demam
3. Sakit kepala
4. Meningitis
5. Reye Syndrome
PENATALAKSANAAN
dirawat di rumah sakit
Penanganan ensefalitis biasanya tidak
spesifk, tujuan dari penanganan tersebut
adalah mempertahankan fungsi organ
mengusahakan jalan napas tetap terbuka,
pemberian makanan secara enteral atau
parenteral, menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit, koreksi terhadap gangguan asam
basa darah.
Diazepam 0,3-
kejang 0,5 mg/kgBB IV
fenobarbital.

dema Paracetamol 10
mg/kgBB
m kompres dingin
Dexamethasone 1 mg/kgBB/hari
dilanjutkan pemberian 0,25-0,5

TIK mg/kgBB/hari
Mannitol juga dapat diberikan
dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB IV
dalam periode 8-12 jam

Ganggua drainase postural


aspirasi mekanis yang periodik

n
menelan
Adenosine Arabinose
herpes 15 mg/kgBB/hari IV
diberikan selama 10
ensefalit hari.

is (EHS)
Dosis Acyclovir 30
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis selama
10 hari.[5]
KOMPLIKASI
dapat menyebabkan kerusakan otak
permanen dan komplikasi tetap seperti
kesulitan belajar
masalah berbicara
kehilangan memori
berkurangnya kontrol otot
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari :

keparahan penyakit klinis


etiologi spesifk
umur anak.
Jika penyakit klinis berat dengan bukti adanya
keterlibatan parenkim maka prognosisnya
jelek dengan kemungkinan defsit yang
bersifat intelektual, motorik, psikiatri,
epileptik, penglihatan atau pendengaran.

Sekuele berat juga harus dipikirkan pada


infeksi yang disebabkan oleh virus Herpes
simpleks
PENCEGAHAN
1 Early treatment pada
demam tinggi atau infeksi

Hindari menghabiskan waktu


2 di luar rumah pada waktu
senja

Pengendalian nyamuk atau


3 surveilans melalui
penyemprotan
4 Indikasi seksio sesar jika ibu memiliki
lesi aktif herpes

5 Imunisasi/vaksin anak terhadap virus


yang dapat menyebabkan ensefalitis

Japanese Encephalitis dapat dicegah

6 dengan 3 dosis vaksin ketika akan


berpergian ke daerah dimana virus
penyebab penyakit ini berada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai