Anda di halaman 1dari 13

PLATYHELMINTES

PLATYHELMINTHES
(Cacing Pipih)(Cacing Pipih)

OLEH:
OLEH: NUR AZIZAH FAELASUFAH
RADA NAJMAH SFC
NUR AZIZAH FAELASUFAH
RADA NAJMAH SFC
FILUM PLATYHELMINTHES
(Cacing Pipih)
Platyhelmintes (dalam bahasa Yunani,
platy=pipih, helmintes=cacing) atau cacing cipih
(flat worm) yang struktur tubuhnya lebih maju
dibanding Porifera dan Coelenterata.
Lapisan tubuh Tripoblastik.
Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 cm.
Tubuh simetri bilateral, pipih dan paling
sederhana diantara hewan simetri bilateral.
Tidak memiliki rongga tubuh (acoelomata).
Pencernaan terdiri dari: mulut, faring, usus
(tanpa memiliki anus).
Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi, hermaprodit.
Habitat: air tawar, air laut, tempat lembab, dalam
tubuh hewan lain (parasit).
FILUM PLATYHELMINTHES
(Cacing Pipih)

Ciri-ciri umum filum platyhelmintes:


Platyhelmintes memiliki struktur tubuh pipih, ada
yang berbentuk seperti pita lunak dan tidak
bersegmen (kecuali Cestoda). Susunan tubuhnya
simetri bilateral.
Platyhelmintes merupakan hewan triploblastik
aselomata dan tidak memiliki sistem peredaran darah
dan respirasi. Alat pencernaannya belum sempurna
hanya memiliki mulut dan tidak memiliki anus. Sistem
syarafnya terdiri atas sepasang gangglion anterior
atau dinding syaraf yang dihubungkan oleh satu
sampai tiga pasang tali syaraf. Hewan ini bersifat
hemaprodit.
CARA PERKEMBANGBIAKAN
PLATYHELMINTHES

Dilakukan secara Aseksual dan Seksual:

Dilakukan dengan pembelahan tiap-tiap hasil


pembelahan akan meregenari bagian yang hilang. Cara ini
bisa dilakukan oleh Tubellaria sp. Secara seksual dilakukan
dengan perkawian silang meskipun cacing pipih bersifat
hermafrodit. Zigot kuning yang terbungkus kapsul akan
menempel pada batu atau tumbuhan, kemudian menetes
menjadi embrio yang mirip induknya.
klasifikasi plathyhelmintes
Klasifikasi
platyhelmintes
1. turbellaria

Turbellaria (cacing berambut getar), silia


pada permukaan tubuh digunakan untuk
bergerak.

Satu-satunya kelas yang hidup bebas,


contohnya: Planaria yang mempunyai sistem
ekskresi sel-sel api (Flame Cell).
contoh

PLANARIA
2. trematoda

Trematoda (cacing isap), alat isap digunakan


untuk menempel dan menghisaap makanan
pada inangnya.

Jenis-jenis ini adalah:


1. Fasciola hepatica (cacing hati)
2. Clonorchis sinensis/Opistorchis sinensis
3. Schistosoma
4. Paragonimus
contoh
FASCIOLA CLONORCHIS
HEPATICA SINENSIS
(Cacing Hati)

SCHISTOSOMA PARAGONIMUS
. 3. cestoda
Cestoda (cacing pita), bentuk seperti pita,
tubuh terdiri dari bagian skoleks, leher, dan
proglotit

Contoh dari kelas ini adalah:


1. Taenia solium (Babi)
2. Taenia saginata (Sapi)
3. Diphyllobothrium latum
4. Echinococcus granulosus (Anjing)
contoh
TAENIA SOLIUM TAENIA SAGINATA
(Cacing Babi) (Cacing Sapi)

DIPHYLLOBOTRHIUM ECHINOCOCCUS
LATUM GRANULOSUS
(Cacing Anjing)
PERANAN
PLATYHELMINTHES
Pada umumnya Platyhelminthes merugikan,
sebab parasit pada manusia maupun hewan,
kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan
untuk makanan ikan. Agar terhindar dari infeksi
cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan
beberapa cara, antara lain:
Memutuskan daur hidupnya.
Menghindari infeksi dari larva cacing.
Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai
denga syarat-syarat hidup sehat).
Tidak memakan daging mentah atau
setengah matang (masak daging sampai
matang).

o u
Y
nk
ha
T

Anda mungkin juga menyukai