ARI DIANA SUSANTI

LAHIR DI YOGYAKARTA, 23 JANUARI 1975

ANAK PERTAMA DARI 3 BERSAUDARA
BERGABUNG DI ISBI SEJAK SEPTEMBER 1999 SEBAGAI PENELITI BIDANG
PROSES
PENDIDIKAN:
SD SMA = YOGYAKARTA
S1 = TEKNIK KIMIA UGM
S2 = TEKNIK KIMIA ITB
ALAMAT : VILA NUSA INDAH 3 BLOK KK7/17
EMAIL : ariediana@yahoo.com
PROSES PRODUKSI SEMEN
(overview)

Ari Diana Susanti

Kursus Pyroprocessing
 Timeline of Cement
1.Burnt lime and clay sebagai bahan
cementing Bangsa Roma
2.Portland keberadaan alamiah
Portland stone yang bila dibakar
akan menghasilkan semen portland
3.Aspdins semen komersial
pertama, patent 1824
4.Isaac Charles Johnson industri
semen portland di Kent
 Semen?
Umum : - bahan pengikat (binder)
- bersifat adhesive dan cohesive (cementitious)

Organic binder
Binder

Inorganic binder

Non hydraulic Hydraulic

Hydraulic Binder
Semen Portland
Beton
Semen Pozzolan + H2O

Sifat SEMEN terhadap AIR:

1. Mengeras bila dicampur air
2. Tidak larut dalam air
3. Plastis sementara
4. Eksotermis
5. Melekatkan batuan
SNI-15-2049-93
Inorganic binder
(C3S, C2S) Giling
Semen Portland
CaSO4. H2O
CaSO4.2 H2O
(Gypsum)

SNI-15-2049-94
Inorganic binder
(C3S, C2S)

CaSO4. H2O Giling

CaSO4.2 H2O Semen Portland
(Gypsum)

Bahan tambahan lain

70-90 %

0-10 %

10-30 %
 Proses Pembuatan Semen

PBB BATU BARA

PENGERINGAN DAN
PENGGILINGAN
PENGHANCUR
BATU KAPUR BATU KAPUR BATUBARA

PENGHANCUR
TANAH LIAT TANAH LIAT PENGERINGAN DAN PROSES
PENGGILINGAN PEMBAKARAN DI
BAHAN BAKU KILN
PASIR SILIKA

PENDINGINAN
PASIR BESI
BURNING
GYPSUM TERAK

PENGANTONGAN PENGGILINGAN
SEMEN SEMEN

FINISH MILL
 PENYIAPAN BAHAN BAKU
C2S ~2.CaO.SiO2
Ca~CaO
Si~SiO2 C3S ~ 3.CaO.SiO2
Al~Al2O3
C3A ~ 3.CaO.Al2O3
Fe~Fe2O3
C4AF ~ 4.CaO.Al2O3.Fe2O3

Sumber alam:
1. Ca CO3 Limestone
2. Al2O3 & SiO2 Clay, Marl, Lime Marl
3. Fe2O3 Laterite, Pyrites, clay kaya Fe2O3.

Quarry / tambang biasanya lime stone dan clay karena :

- proporsi dalam bahan baku besar dan untuk menghemat biaya
transportasi dan handling
 Tahapan PBB
(Penyiapan Bahan Baku)

Bahan Pre- Drying & Homogenisasi Kiln Feed

Baku homogenisasi Grinding
Dalam pengisian
Komposisi dan A spesifik terjadi lapisan
ukuran butir material
Tube mill
seragam
-impact
storage dan
pengambilan -butir bulat
bahan baku
-kap kecil
-longitudinal
Vert mill
-circular
-gaya tekan
-butir
gepeng
-kap besar
 Fuel in Cement Production
1. Padat : coal
2. Cair : IDO, HDO
3. Gas : komponen utama metana
4. Alternative : berkaitan dengan limbah
Rotary kiln
Steel tube
40 230 m long
2.5 7.5 m diameter
Protected by refractories
Slope 2.5 4 %
 Main characteristics of a cement
kiln

Raw meal
CaO/CaCO3 Precalciner Cement Kiln
SiO2 Gas: > 900 Flame: 1800
Fe203 Raw meal: 700 Material : 1450 C
Al203

Energy

Clinker
cooler

Clinker
Tahapan
No. Temp, C Proses Reaksi Kimia

1 100 pelepasan air bebas -

Reaksi
2 100 400 pelepasan air terikat -

3 400 750 dekomposisi tanah Al4(OH)8Si4O10 2

liat (Al2O3.2SiO2) + 4H2O
4 600 900 dekomposisi Al2O3.2SiO2 Al2O3
metakaolin + 2SiO2
membentuk
campuran oksida
yang reaktif
5 600 1000 dekomposisi CaCO3 CaO + CO2
limestone dan 3 CaO + 2SiO2 +
pembentukan CS dan
Al2O3 2CS + CA
CA
6 800 1300 reaksi lime dengan CS + C C2S
CS dan CA serta
2C + S C2S
pembentukan C4AF
CA + 2C C3A
CA + 3C + F C4AF
7 1250 1450 reaksi lanjut lime C2S + C C3S
dengan C2S
8 1450 100 pendinginan terak di -
cooler
 Kebutuhan Energi
Proses Kkal/kh clinker

Evaporasi combined water + 20

Dekomposisi material clay + 35

Dekomposisi karbonat + 475

Panas pembentukan terak - 130

Panas zat yang bisa - 15

terbakar dalam rawmeal
Total energi + 385

SHC > 700 kkal/kg clinker ?

 Tolok ukur proses pembakaran
SHC
Kualitas dan kuantitas klinker hasil
T shell kiln
 COOLER
Fungsi : mendinginkan klinker karena,

a. Terak panas sulit ditransportasikan.

b. Terak panas tidak baik terhadap proses penggilingan.
c. Heat Recovery untuk mengurangi biaya produksi.
d. Pendinginan terak yang baik kualitas dan produksi semen

Jenis cooler
- Rotary cooler
- Planetary cooler
- Grate cooler
 Grate cooler
Tujuan desain : pendinginan
cepat menurunkan kristal
periclase dalam klinker
Keuntungan tambahan: heat
recovery
Eff PP = 72 75 %
T clink
1300 50 C diatas amb
 Kiln and ancillary equipment
technology

Kiln = biaya kapital tinggi, kebutuhan bahan bakar besar dan kontrol
proses yang penting

Kiln technology :
- vertical shaft rotary kiln,
- wet long and Lepol kilns SP with precalciner

heat recovery = menurunkan kebutuhan panas kiln dan menaikkan

efisiensi pendinginan klinker

Specific heat consumption =

- turun 20 % dari proses basah p. kering
- turun 50 % dari proses basah p. kering 6 stage SP + calciner
 Specific heat consumption in
various kiln systems
Kiln process Heat consumption (kcal
per kg clinker)
Wet process with internals 1400-1500
Long dry process with internals 1100
1-stage cyclone preheater 1000
2-stage cyclone preheater 900
4-stage cyclone preheater 800
4-stage cyclone preheater plus calciner 750
5- stage preheater + calciner +high 720
efficiency cooler
6-stage preheater + calciner + high < 700
efficiency cooler
 Lepol (grate preheater) kiln = kalsinasi hingga 30 %.

Wet process technology : Raw mix dalam bentuk slurry. Evaporasi-klinkerissasi

dalam kiln, ada rantai untuk transfer panas dan mencegah pembentukan
bongkahan

Suspension preheaters (SPs) = kalsinasi hingga 40 %

new suspension preheater (NSP) = dengan pre calsiner. Kiln hanya untuk
klinkerisasi

Keuntungan Precalciner :
1. KF terkalsinasi hingga 95 % kapasitas kiln meningkat hingga 2 x

2. Penurunan thermal load kiln umur refraktori di burning zone 2 x. Kebutuhan

brik / ton klinker turun menjadi nya.

3. kiln availability= 75 % 90 % karena umur refraktori makin lama. biaya

kapital turun

4. T pembakaran kalsiner rendah low grade fuel dapat digunakan

6. penurunan polusi NOx karena 60 % pembakaran bahan bakar di kalsiner

7. ukuran kiln << biaya kapital <<

 Electrical energy consumption
(tipikal)

Proportion of electrical
energy used (%)
Finish grinding 38
Raw grinding 24
Burning and cooling 22
Homogenisation 6
Packing and loading 5
Crushing and prehomogenisation 5
 Finish mill
Tugas : penggilingan klinker untuk
menghasilkan semen.
Bahan tambahan :
- Gypsum kecepatan hidrasi
- Supplementary cementitious materials
(SCMs) / cement extenders
Alat : tube mill baik dengan pre grinder
maupun tidak