Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh kekeringan pada

tanaman pangan

OLEH :
SUDIRMANK
Pengaruh kekeringan pada tanaman pangan

Pada prinsipnya, setiap tumbuhan memiliki kisaran


tertentu terhadap factor lingkungannya. Prinsip
tersebut dinyatakan sebagai Hukum Toleransi Shelford,
yang berbunyi Setiap organism mempunyai suatu
minimum dan maksimum ekologis, yang merupakan
batas bawah dan batas atas dari kisaran toleransi
organism itu terhadap kondisi factor lingkungannya
(Dharmawan, 2005).
Campbell (2003), mendefinisikan cekaman sebagai
kondisi lingkungan yang dapat memberi pengaruh buruk
pada pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup
tumbuhan
Pada umumnya cekaman lingkungan pada
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Cekaman biotik :
a) kompetisi intra spesies dan antar spesies
b) infeksi oleh hama dan penyakit

) Cekaman abiotik :
a)suhu (tinggi dan rendah),
b) air (kelebihan dan kekurangan),
c)radiasi
(ultraviolet, infra merah, dan radiasi
mengionisasi),
d)kimiawi (garam, gas, dan pestisida)
e)angin, dan
f) suara. Menurut Sipayung (2006),
kerusakan yang timbul akibat stres dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis kerusakan sebagai
berikut :
Kerusakan stres langsung primer
Kerusakan stres tak langsung primer
Kerusakan stres sekunder (dapat terjadi juga stres
tersier)
1.Respon Terhadap Cekaman Air

Faktor air dalam fisiologi tanaman merupakan faktor utama


yang sangat penting. Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa
air, karena air adalah matrik dari kehidupan, bahkan makhluk
lain akan punah tanpa air.
Kramer menjelaskan tentang betapa pentingnya air bagi
tumbuh-tumbuhan; yakni air merupakan bagian dari
protoplasma (85-90% dari berat keseluruhan bahagian hijau
tumbuh-tumbuhan (jaringan yang sedang tumbuh) adalah air.
Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-
gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuh
tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk
menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas
bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata,
kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan.
a. Respon Terhadap Cekaman Kelebihan Air

Dampak genangan air adalah menurunkan pertukaran gas antara


tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan
O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan
mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah
maupun menghambat laju difusi).
Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawi
antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan
hara, penyematan N. Genangan menyebabkan kematian akar di
kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu pembentukan akar
adventif pada bagian di dekat permukaan tanah pada tanaman
yang tahan genangan. Kematian akar menjadi penyebab
kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis (Staff Lab Ilmu
Tanaman, 2008).
b. Respon Terhadap Cekaman
Kekeringan
Cekaman kekeringan pada tanaman disebabkan oleh
kekurangan suplai air di daerah perakaran dan permintaan air
yang berlebihan oleh daun dalam kondisi laju evapotranspirasi
melebihi laju absorbsi air oleh akar tanaman. Serapan air oleh
akar tanaman dipengaruhi oleh laju transpirasi, sistem
perakaran, dan ketersediaan air tanah (Lakitan, 1996).
Lanjutan
Secara umum tanaman akan menunjukkan respon tertentu bila
mengalami cekaman kekeringan. Staff Lab Ilmu Tanaman (2008)
mengemukakan bahwa cekaman kekeringan dapat dibagi ke
dalam tiga kelompok yaitu:

a) Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau
kandungan air nisbi menurun 8 10 %

b) Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5
Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 20 %

c) Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau
kandungan air nisbi menurun > 20%
lanjut
Respon tanaman yang mengalami cekaman kekeringan mencakup
perubahan ditingkat seluler dan molekuler seperti perubahan
pada pertumbuhan tanaman, volume sel menjadi lebih kecil,
penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut pada
daun, peningakatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata,
penurunan laju fotosintesis, perubahan metabolisme karbon dan
nitrogen, perubahan produksi aktivitas enzim dan hormon, serta
perubahan ekspresi (Sinaga, 2008).
Tumbuhan merespon kekurangan air dengan mengurangi laju
transpirasi untuk penghematan air. Terjadinya kekurangan air
pada daun akan menyebabkan sel-sel penjaga kehilangan
turgornya. Kekurangan air juga merangsang peningkatan sintesis
dan pembebasan asam absisat dari sel-sel mesofil daun. Hormon
ini membantu mempertahankan stomata tetap tertutup dengan
cara bekerja pada membrane sel penjaga
2. Respon Terhadap Cekaman Salinitas

Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau


konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam
tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam tanaman
pada tanah salin. Stres garam meningkat dengan
meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi
tertentu yang dapat mengakibatkan kematian tanaman.
Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain
ialah NaCl, NaSO4, CaCl2, MgSO4, MgCl2 yang terlarut dalam air
(Sipayung, 2006).
Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek
yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi
protein serta penambahan biomass tanaman
3. Respon Terhadap Cekaman Suhu

Suhu sebagai faktor lingkungan dapat mempengaruhi produksi


tanaman secara fisik maupun fisiologis. Secara fisik, suhu
merupakan bagian yang dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari
dan dapat diestimasikan berdasarkan keseimbangan panas.
Secara fisiologis,
Cekaman suhusuhu dapat
terbgi mempengaruhi pertumbuhan
menjadi
2
tanaman, fotosintesis, pembukaan stomata, dan respirasi
a. Cekaman Panas
b. Cekaman Dingin
4. Respon Terhadap Kekurangan Oksigen

Tumbuhan yang disiram terlalu banyak air bisa mengalami


kekurangan oksigen karena tanah kehabisan ruangan udara
yang menyediakan oksigen untk respirasi seluler akar
(Campbell, 2003). Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut

hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O2 disebut anoksia


(mengalami cekaman aerasi) (Staff Lab Ilmu Tanaman, 2008).
Beberapa tumbuhan secara structural diadaptasikan ke
habitat yang sangat basah. Sebagai contoh, akar pohon bakau
yang terendam air, yang hidup di rawa pesisir pantai, adalah
sinambungan dengan akar udara yang menyediakan akses ke
oksigen (Campbell, 2003).
5. Respon Terhadap Cekaman Cahaya

Cahaya merupakan salah satu kunci penentu dalam proses


metabolisme dan fotosintesis tanaman. Cahaya dibutuhkan
oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan biji sampai
tanaman dewasa. Respon tanaman terhadap cahaya berbeda-
beda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Ada tanaman yang
tahan ( mampu tumbuh ) dalam kondisi cahaya yang terbatas
atau sering disebut tanaman toleran dan ada tanaman yang
tidak mampu tumbuh dalam kondisi cahaya terbatas atau
tanaman intoleran.
6. Respon Terhadap Herbivora

Herbivora adalah suatu cekaman yang diahadapi tumbuhan


dalam setiap ekosistem. Tumbuhan menghadapi herbivore
yang begitu banyak baik dengan pertahanan fisik, seperti
duri, maupun pertahanan kimia, seperti produksi senyawa
yang tidak enak atau bersifat toksik. Sebagai contoh
beberapa tumbuhan menghasilkan suatu asam amino yang
tidak umum yang disebut kanavanin yang dinamai
berdasarkan salah satu sumbernya, jackbean (Cannavalia
ensiformis). Kanavanin mirip arginin. Jika suatu serangga
memakan tumbuhan yang mengandung kanavanin, molekul
itu bergabung dengan protein serangga di tempat yang
biasanya ditempati oleh arginin, yang dapat menyebabkan
matinya serangga tersebut (Campbell, 2003).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai