Anda di halaman 1dari 30

Presentasi Kasus

Demam Berdarah
Dengue
Oleh : Pembimbing :
Anies Mediressia Dr. dr. Rosiana A.M, SpA
Pebrina Indasari dr. Dio Badriani

Fakultas Kedokteran Universitas


Sriwijaya
IDENTIFIKASI
Nama : Tri Jaya Al Fatah
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 16 kg
Panjang Badan : 101 cm
Lingkar Kepala : 50 cm
Nama Ayah : Amirul
Nama Ibu : Sinta
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : RSS Herlindo
MRS : 19 Desember 2011
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu pasien pada
tanggal 20 Desember 2011

Keluhan Utama :
Demam sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit

Keluhan Tambahan :
Nafsu makan berkurang
Riwayat Perjalanan Penyakit
5 hari SMRS
Pasien mengalami demam. Demam tinggi (+), mendadak (+),
terus-menerus (+), menggigil (-), mengigau (-). Batuk (-), pilek
(-), sesak nafas (-), sakit menelan (-), nyeri otot (-), mimisan (-),
gusi berdarah (-),bintik-bintik merah di kulit (-), nyeri perut (-),
mual (-), muntah (-), nyeri belakang mata (-), BAK sedikit (-),
nyeri/rasa panas saat berkemih (-), BAB hitam (-), nafsu makan
turun (+).

Ibu pasien membawa pasien ke dokter, diberi


Paracetamol sirup, namun keluhan hanya
berkurang sebentar.

1 hari SMRS
demam tetap tinggi, Ibu pasien lalu membawa pasien
ke dokter lalu pasien disarankan untuk dirawat di RSUD
Dr. Ibnu Sutowo Baturaja.

.
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat demam tinggi sebelumnya (-)
Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
(+)
Riwayat bercak kemerahan di belakang
telinga (-)

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Riwayat penyakit dengan keluhan yang
sama pada keluarga disangkal
Riwayat Keturunan
Pasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara
Ayah : Bpk Amirul , 41 tahun, PNS di Pemkab OKU
Ibu Sinta, 38 tahun, ibu rumah tangga.

Riwayat Kehamilan Ibu dan Kelahiran Anak


Pasien lahir dari ibu P3Ao, lahir spontan, cukup bulan,
ditolong oleh dokter.
Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir
ibu pasien lupa.
Riwayat ibu demam saat kehamilan (-), Riwayat
KPSW (-) Riwayat ketuban hijau (-), kental (-) dan bau
(-).
Riwayat Makanan

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Tengkurap : 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Duduk : 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : 9 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Bicara : 18 bulan (Normal: 12-18
bulan)
Kesan : Perkembangan sesuai usia

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kedua saudari dan
neneknya. Ayah bekerja sebagai PNS di Pemkab OKU
dengan penghasilan perbulan lebih dari Rp.5.000.000,-.
Ibu adalah ibu rumah tangga.
Kesan : Ekonomi menengah.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran: kompos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 120 kali/menit, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 30 kali/menit
Suhu : 38,1C
Berat Badan : 16 kg
Panjang Badan : 101 cm
Keadaan Gizi : BB/U : 16/16 x 100% = 100%
TB/U : 101/103 x 100% = 93,56 %
BB/TB : 16/16 x 100% = 100%
Kesan : Status gizi pasien berada diantara
persentil 25 sampai dengan persentil
75
normal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Kepala
Rambut : hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Bentuk: normocephali, UUB cekung (-)
Mata : konjungtiva palp.pucat (-), sklera ikterik (-), air mata
(+), mata cekung (-), pupil bulat, isokor, diameter 3mm,
refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya tidak langsung
(+)
Hidung: deformitas (-), NCH (-), sekret (-), mukosa hiperemis (-)
Telinga : normotia, OUE lapang, sekret/serumen (-),nyeri tarik
tragus (-), nyeri tekan mastoid (-)
Mulut : perioral sianosis (-), faring hiperemis (-), tonsil T 1-
T1 tenang
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Paru-Paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung atas : ICS 2 linea midklavikularis sinistra
Batas jantung kanan : ICS 5 linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS 5 linea midklavikularis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I dan II dalam batas normal, murmur (-),

gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi: lemas, hepar/lien tidak teraba, nyeri
tekan (-), cubitan kulit kembali cepat
Perkusi: tymphani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : edema (-)
akral sianosis (-)
akral dingin (-)
rumple leed (+)
ptekiae spontan (-)
CRT < 1
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Neurologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium (19 Desember 2011)


Hb : 13,8 g/dl
Hematokrit : 41%
Leukosit : 2900/mm3
Trombosit : 27000/mm3
DDR : Plasmodium tidak ditemukan

Pemeriksaan Laboratorium (19 Desember 2011)


Hb : 13.0 g/dl
Trombosit : 30000/mm3
Hematokrit : 37%
PEMERIKSAAN ANJURAN

PEMERIKSAAN ANJURAN
Dengue Blood (Ig G dan Ig M)
uji serologi HI (Haemagglutination
inhibiting antibody)
Dengue Blot
Clotting time Bleeding time
Laboratorium urin rutin

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS BANDING
TDBD derajat I
Demam Chikungunya
Malaria
Campak
ISK
Idiophatic trombocytopenic purpura (ITP)

DIAGNOSIS KERJA
TDBD derajat I
PENATALAKSANAAN

IVFD Ringer Laktat tetes/menit


Paracetamol syrup 3x2 cth
Observasi KU, Vital sign,
perdarahan
Balance cairan per 24 jam
Pemeriksaan darah rutin tiap 24
jam
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Bonam


Quo ad Functionam : Bonam
Tinjauan Pustaka

Definisi:
Demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi disebabkan oleh virus
dengue ditandai demam tinggi akut
dengan ciri-ciri demam manifestasi
perdarahan, dan bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian.
Etiologi
Virus dengue terdiri dari 4 serotipe :
DEN 1, 2, 3, dan 4. Serotipe yang
paling banyak ditemukan di
Indonesia adalah DEN 3.
Vektor nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk Aedes albopictus, Aedes
polynesiensis, dan beberapa spesies
lain merupakan vektor yang kurang
berperan.
Dasar diagnosis DBD ( WHO 1997 ):
1. Demam akut 2-7 hari, bersifat bifasik.
2. Terdapat minimal Sslah satu manifestasi perdarahan
yang
biasanya berupa :
- uji tourniquet positif
- petekie, ekimosis, atau purpura
- Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat
bekas suntikan
- Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia < 100.000/ul
4. Minimal salah satu tanda kebocoran plasma yang
ditandai dengan :
- Peningkatan nilai hematrokrit >20 % dari nilai baku
sesuai umur
dan jenis kelamin.
- Penurunan nilai hematokrit >20 % setelah
Derajat Penyakit :
Derajat I : Demam disertai gejala tidak
khas dengan uji bendung (+)
Derajat II : Derajat I ditambah dengan
perdarahan spontan di bawah kulit
atau perdarahan lainnya.
Derajat III : Nadi cepat dan lemah,tekanan
nadi < 20 mmHg, hipotensi,akral
dingin, lembab dan pasien menjadi
gelisah.
Derajat IV : Syok berat,nadi tidak teraba
,tekanan darah tak terukur
Pemeriksaan
Anamnesis :
1. Demam tinggi,
mendadak terus
menerus 5 hari.
2. Nafsu makan
turun
Pemeriksaan Penunjang
DBD :
Leukosit : 2900/mm3
grade Hematokrit: 41%
Pemeriksaan Fisik : I Trombosit: 27000/mm3
Rumple Leed (+)
Pemeriksaan Penunjang
Hb, Ht, Leukosit, Trombosit
DDR
Dengue Blood (Ig G dan Ig M)
Uji serologi HI (Haemagglutination
inhibiting antibody)
Uji serologi CF ( Complement Fixing
antibody )
Clotting time Bleeding time
Urin rutin
Tatalaksana
Tatalaksana
Untuk DBD derajat I tanpa
peningkatan
HT > 45% diberikan cairan rumatan
sesuai berat badan.
Perhitungan pemberian cairan
maintanance/rumatan dapat dihitung
dengan rumus Holliday-Segar (WHO
2009) :
4 mL/kgBB/jam untuk 10 kg pertama
2 mL/kgBB/jam untuk 10 kg berikutnya
1 mL/kgBB/jam untuk 10 kg berikutnya
Kriteria Pulang
Keadaan umum baik : nafsu makan
membaik,
Status hemodinamik stabil, output urin >
1cc/kgBB/jam
Tidak demam paling sedikit 48 jam tanpa
antipiretik
Tidak dijumpai distress pernafasan minimal
3 hari
setelah syok teratasi
Trombosit >50.000/mm3 dengan
kecenderungan meningkat
Komplikasi

Overload cairan
Edema paru
Syok hipovolemik
Prognosis
Secara umum, pasien DBD derajat I
memiliki prognosis yang baik,
terutama tindakan dan
penatalaksanaan diberikan secara
cepat dan tepat. Akan tetapi, bila
DBD menjadi lebih parah hingga
sampai ke derajat III ataupun IV
maka, prognosis akan semakin
memburuk pula dan gejala
perdarahan dan syok dapat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai