Fisika ITS?
Bagaimana merancang sistem pengkondisian udara ruang sidang
TUJUAN
Menghitung beban pendinginan ruang sidang S2 Teknik Fisika ITS
Fisika ITS
Menganalisis kenyamanan termal ruang sidang S2 Teknik Fisika ITS
Studi
Literatu
r
Pengambilan
data
temperatur
dan
kelembapan
ruang
Phsycometh Perhitungan Perhitungan
ric chart Cooling Load OTTV
Simulasi
Software
Desain AC
bertingkat
Analisis dan
Pembahasa
n
Pembuatan
Laporan
Selesa
i
DESKRIPSI BANGUNAN
Lokasi: Teknik Fisika ITS
Fungsi: Ruang Sidang
Letak geografis: 7.2840 LS, 112.7961 BT
Arah bangunan: Timur
Luas bangunan: 15,6 m2
Temperatur Dry Bulb ruang: 30 C (86 F)
Kelembaban ruang: 67% RH
Temperatur luar ruang: 30.1 C (86.18 F)
Kelembaban luar ruang: 76.1% RH
DENAH RUANG
Latent 10 550
Lampu 4 172.8
Appliances TV 1 55.00
Laptop 10 800.00
total 2327.80
KALOR LATEN
Room Latent Heat (RLH)
2560.58 watt
watt
Btu/hr
EFFECTIVE ROOM TOTAL
HEAT
watt
TOTAL BEBAN KALOR
Dimana :
ERSH = Effective Room Sensible Heat (Btu/hr)
cfmda = Dehumidified Air Quantity (CFM)
tDB = Dry Bulb Temperature (C)
tad = Apparatus Dewpoint Temperature (C)
CFM
TOTAL BEBAN KALOR
5248.28 W
OVERALL THERMAL
TRANSFER VALUE (OTTV)
Merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk membandingkan performa termal suatu
bangunan. OTTV menghitung pertambahan panas rata-rata yang masuk ke dalam
bangunan melalui selubung bangunan.
Standar OTTV di Indonesia: SNI 03-6389-2000, bangunan yang memiliki nilai OTTV tidak
lebih dari 45 Watt/m merupakan bangunan hemat energi.
OTTV = a.[(Uw x (1 WWR)] x TDEk + (SC x WWR x SF) + (Uf x WWR x DT)
Dimana :
OTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atauorientasi
tertentu (Watt/m)
a = absorbtansi radiasi matahari
Uw = transmitansi termal dinding tak tembus cahaya (Watt/ m.K)
WWR = perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi yang ditentukan
TDEk = beda temperatur ekuivalen (K)
SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi
SF = faktor radiasi matahari (W/m)
Uf = transmitansi termal fenestrasi (W/ m.K)
DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam
Orientasi Luas area dinding
Timur 14.9872
Barat 14.9872
Utara 10.8528
Selatan 10.8528
GAMBAR 3D RUANGAN
SIMULASI ECOTECT
MATERIAL BANGUNAN
Objek Material
Atap ConcreteRoof_Gypsum
(Terdiri atas lapisan beton, air gap, papan gypsum)
Dinding luar BrickPlaster
(Terdiri atas bata yang dilapisi plaster pada kedua
sisinya
Dinding dalam FramedPlasterboard
(Terdiri atas lapisan ganda plasterboard dengan udara
di antara keduanya)
Jendela Single glazed_AlumFrame
(Kaca dengan single glazing dan kisi jendela dari
aluminium)
Pintu SolidCore_PineTimber
(Pintu berbahan kayu pinus solid setebal 40 mm)
Lantai ConcFLr_Tiles_Suspended
(Lantai beton yang dilapisi dengan ubin keramik)
SIMULASI ECOTECT
General Settings
Internal Design Conditions
Clothing 1.00 (Light Business Suit)
Humidity 67% (Sesuai hasil pengukuran)
Air Speed 0,00 m/s (Still)
Lighting Level 2 lux (sesuai hasil pengukuran)
Occupancy and Operation
No. of People 10
Activity 55 W (Reading)
Sensible Gain 51.49
(Sesuai data tabel untuk 10 laptop (550W) dan 1 televisi (80W)
dibagi luas ruangan)
PENGKONDISIAN
Latent Gain 0
Air change rate 0.00 (Asumsi tidak ada infiltrasi karena ruang di dalam
RUANG
bangunan)
Wind sensitivity 0.00 (Asumsi tidak ada infiltrasi karena ruang di dalam
bangunan)
Thermal Properties
Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC)
Type of system Cooling only
Efficiency 95%
Thermostat Range Lower Band: 21.2C
Upper Band: 26.7C
Hours of Operation
Weekdays On: 10
Off: 15
(Ruang dipakai jam 10.00 - 15.00)
Weekend On: 0
Off: 0
(Ruang tidak dipakai sama sekali)
SIMULASI ECOTECT
DIAGRAM Ph
DESAIN AC MULTI STAGE
ERTH m 1 h1 h7
5722,286 m 1 409840 227400
m 1 0,031kg / s
h1 h7
COP
h h
h2 h1 2 7 h4 h3
h3 h6
409,84 227,4
444 227,4
444 409,84 440 411,93
411,93 233,05
2,84
DESAIN AC SINGLE STAGE
DIAGRAM Ph
DESAIN AC SINGLE STAGE
ERTH m h1 h4
5722,286 m 1 409840 238770
m 1 0,033kg / s
h1 h4
COP
h2 h1
409,84 238,77
455 409,84
3,788
KESIMPULAN
Dapat dilihat ternyata dengan
menggunakan single stage cycle COP
yang didapatkan lebih tinggi, dan mass
flow rate yang digunakan tidak berbeda
jauh. Oleh karena itu, untuk ruangan ini
lebih disarankan untuk menggunakan
single stage cycle.