LABORATORIUM DDHBC
DI PUSKESMAS
MANAJEMEN
PENGELOLAAN SAMPLE
DDHBV
Sasaran Deteksi Dini
Hepatitis B dan C
www.standardia.com
PEMISAHAN SAMPEL DARAH DI LABORATORIUM PEMERIKSA
Diamkan tabung darah selama (20-30) menit sebelum disentrifugasi
untuk menghindari terjadinya hemolysis. Pisahkan serum sesuai
prosedur sbb :
ICA(Immunochromatography Assay )=
Rapid test.
Dibuat untuk deteksi kualitatif dari antigen HBV
atau antibodinya menggunakan konjugasi emas.
Waktu pemeriksaan hanya (5 20)menit.
www.standardia.com
Keuntungan dari rapid test
1. Akurat.
sensitivity dan specificity yang tinggi.
berkorelasi baik dengan ELISA, PHA, RIA dan CLIA
Koloid emas
Antibodi
Prinsip :
Sample Conjugate Patient Control
pad pad Window Window
Patient Control
Serum Selenium colloid Recombinant
HBsAg antigen conjugate antibodi &
synthetic
peptides
Positive
20 mins.
Negative
www.standardia.com
Prosedur pemeriksaan
POS NEG
Internal.
Pegang pipet vertikal ketika mengaspirasi
Letakkan ujung pipet persis di bawah
spesimen
Hindari gelembung udara
Buang ujung yang terkontaminasi ke
dalam wadah yang tepat setelah selesai
www.standardia.com
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Gunakan kit RDT HBsAg yang belum
kadaluarsa.
Simpan kit reagen ditempat yang sesuai
dengan anjuran di kit insert dan jauhkan kit
reagen dari cahaya matahari .
Teteskan volume serum sesuai prosedur dalam
kit insert.
Baca hasil sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan dalam kit insert.
Jangan gunakan serum yang hemolisa
positif palsu.
Gunakan 1 tip atau 1pipet Pasteur untuk satu
sample. www.standardia.com
Metode pemeriksaan :
Dengan metode CLIA .
Dilakukan pemeriksaan :
HBsAg
Anti HCV
Pelaporan hasil :
Hasil pemeriksaan:
Reaktif (+).
Non Reaktif (-).
Bila hasil reaktif, maka konfirmasi lebih
lanjut, spesimen dikirim ke laboratorium
rujukan (BBLK, Labkesda, Laboratorium
rumah sakit)untuk pemeriksaan CLIA
(chemiluminescent immu-noassay)
Bila hasil pemeriksaan dengan CLIA dari
laboratorium rujukan reaktif, maka pasien
dirujuk ke rmh sakit yang mampu
melaksanakan tatalaksana hepatitis B dan
atau C yg ditunjuk oleh dinas kesehatan
provinsi
CARA PENGIRIMAN SAMPEL
DARAH KE LABORATORIUM
RUJUKAN
Sample dengan hasil skrining HBsAg : Reaktif /(+)
Seal tutup tabung serum dengan parafilm.
PEWAWANCARA
PETUGAS PHLEBOTOMI
-Wawancara terhadap
- Ambil darah vena 5 mL
responden sesuai dengan
dengan tehnik phlebotomi.
isi formulir responden .
- Kirim ke
- mengarahkan untuk
BBLK/BLK/Labkesda rujukan.
diambil sample darah
Pelaporan hasil :
Hasil pemeriksaan:
Reaktif (+).
Non Reaktif (-).
Pengiriman hasil pemeriksaan :
Semua hasil pemeriksaan yang sudah
dilakukan dikirim ke Dinas kesehatan
Propinsi
Juga ke SubDit Hepatitis dan ISP P2PL
Isi hasil pemeriksaan pada formulir
pelaporan hasil pemeriksaan
LABORATORIUM RUJUKAN/PEMERIKSA
perhatikan
kualitas, jarak,waktu
Olehkarena :
Cara pengambilansalah --->
Arah tusukan tidak tepat
Sudut tusukan terlalu kecil atau terlalu
besar
Keliru menentukan vena yang dipilih
Tusukan terlalu dalam atau kurang
dalam
Pembuluh bergeser karena tidak
terfiksasi
GAGAL PEROLEH DARAH
Hemolisis
Akibat pecahnya sel darah merah --->
hemoglobin keluardarisel --->
plasma / serum kemerahan
Hemolisis mengganggu pemeriksaan
--->hasil salah (POSITIF
PALSU/NEGATIF PALSU )
KEGAGALAN TEKNIS
Sebab-sebabhemolisis (lanjutan):
Mengocok tabung / semprit berisi darah
mengeluarkan darah dari semprit
dengan tekanan keras
memaksa memindahkan serum sebelum
menggumpal sempurna
terlalu banyak menggoyang gumpalan
darah
peralatan masih basah atau tercemar
alkohol
terpapar suhu panas
KESALAHAN ADMINISTRASI
Ketidaksesuaian data
Apabila tidak sesuai ---> data pasien pada
form permintaan dengan label pasien
--->periksa semua kemungkinan
tertukar
Apabila tetap ragu --->ambil spesimen
baru
Bahantertukar --->dapat fatal !
Waspada terhadap Kecelakaan
Tertusuk Jarum
50
Membangun Kebiasaan Kerja
Cuci tangan sebelum
dan setelah melakukan
tes setiap pasien
Pakai sarung tangan
yang baru untuk setiap
pasien
Kenakan jas lab atau
apron
Buang benda-benda
tajam dan sampah
terkontaminasi segera
setelah tes
51
Membangun Kebiasaan Kerja
(Lanjutan)
Jangan pernah
menyedot dengan mulut
Jangan makan, minum
atau merokok di lokasi
pemeriksaan
Jangan menyimpan
makanan atau minuman
didalam lemari es
penyimpan spesimen
darah atau reagen.
52
Memelihara Lokasi Bersih dan
Teratur
WASTE
54
Dilakukan dan Jangan Dilakukan:
Benda-benda Tajam dan Wadah Sampah
Jangan mematahkan,
membengkokkan
lanset atau jarum
suntik
Jangan pernah
menggoyang-goyang
wadah benda-benda
tajam untuk
menciptakan ruang
55
2.4
Dilakukan dan Jangan Dilakukan:
Benda-benda Tajam dan Wadah Sampah
57
2.4
Diletakkan di tempat kerja Ditutup ketika sudah
Ditutup jika tidak digunakan penuh
59
TerimaKasih