Anda di halaman 1dari 60

STANDAR PEMERIKSAAN

LABORATORIUM DDHBC
DI PUSKESMAS
MANAJEMEN
PENGELOLAAN SAMPLE
DDHBV
Sasaran Deteksi Dini
Hepatitis B dan C

Kelompok masyarakat yg mempunyai faktor


resiko,
Ibu hamil
(semua umur kehamilan)

yang datang ke puskesmas


Alur Pemeriksaan

Bukti Kesediaan ( Informed consent )


Pengambilan sampel darah di laboratorium
Tahap Persiapan
Tourniquet
Tabungvakum
Holder
Jarum, 20 22 G
Wing Needle
Kapasalkohol 70%
KapaskeringSteril
Plester
Sarungtangan
Wadahtahantusuk
Formulir Reagistrasi
Nama pasien lengkap
kode spesimen
(contoh: DEWI820325HB19-0901-008)
Usia/tanggallahir
Alamat, No telp, No Hp
Tanggal / Jam pengambilan

IDENTIFIKASI SAMPEL DDHBC


TEHNIL PENGAMBILAN SPESIMEN
Petugas laboratorium mengambil darah vena 6mL
dengan tehnik phlebotomi.
Darah vena dimasukkan ke dalam tabung tutup
merah yang sudah ditempel label identitas pasien
(nomor tabung sesuai kode label formulir lab).

www.standardia.com
PEMISAHAN SAMPEL DARAH DI LABORATORIUM PEMERIKSA
Diamkan tabung darah selama (20-30) menit sebelum disentrifugasi
untuk menghindari terjadinya hemolysis. Pisahkan serum sesuai
prosedur sbb :

sentrifugasi selama 5 menit serum dipisahkan dan


masukkan ke
kecepatan 3000 rpm dalam tabung serum tutup ulir
luar
Pindahkan serum ( 3mL) ke tabung serum
menggunakan mikropipet atau pipet Pasteur.
Beri label no tabung serum yang sama dengan
tabung darah.
Lakukan pemeriksaan skrining HBV dengan
menggunakan Rapid HBsAg.
Deteksi antigen dan antibodi spesifik.

EIA( Enzyme Immunosorbent Assay).


Pemeriksaan berdasarkan Enzyme Immunosorbant Assay
untuk mendeteksi Antigen HBV spesifik dan antibodi.
Pemerksaan awal dan bila positif harus dikonfirmasi.

RPHA (Reverse Passive Hemagglutination Assay).


Pemeriksaan ini dapat mendeteksi HbsAg melalui reaksi
aglutinasi dengan anti-HBs. Sensitifiti adalah 25ng/ml dan
spesifisity (95-98)%. Tetapi false positifnya (10-20)%.

PHA ( Passive Hemagglutination Assay).


Digunakan untuk mendeteksi anti-HBs melalui reaksi
aglutinasi dari HbaAg dan HDP (high density particle).
Sensitifity adalah 80 mIU/ml dan spesifisity adalah (80-
90)%. False positifnya adalah (10 20)%.
www.standardia.com
RIA (Radio Immuno Assay).
Dapat mengidentifikasi HbsAg atau anti-HBs
antibodi dengan reaksi antara radioisotop
menggantikan enzym.

CLIA( Chemoluminescence Immunoassay).


Menggunakan bahan kimia yang berluminesens
dan konsentrasi dibaca dengan alat CLIA analiser.

ICA(Immunochromatography Assay )=
Rapid test.
Dibuat untuk deteksi kualitatif dari antigen HBV
atau antibodinya menggunakan konjugasi emas.
Waktu pemeriksaan hanya (5 20)menit.
www.standardia.com
Keuntungan dari rapid test

1. Akurat.
sensitivity dan specificity yang tinggi.
berkorelasi baik dengan ELISA, PHA, RIA dan CLIA

2. Hasil yang cepat diperoleh


dapat dibaca dalam waktu 20 menit.

3. Sederhana dan gampang digunakan dimana saja.


hanya selangkah saja mengerjakannya sesudah
pengumpulan sample. Tidak memerlukan peralatan
yang rumit di tempat pemeriksaan.

4. Biaya lebih irit.


biaya yang lebih murah dan waktu pemeriksaan yang lebih
cepat.
www.standardia.com
Prinsip Imunokromatografi

Koloid emas

Antibodi
Prinsip :
Sample Conjugate Patient Control
pad pad Window Window
Patient Control
Serum Selenium colloid Recombinant
HBsAg antigen conjugate antibodi &
synthetic
peptides

Serum pasien dengan HBsAg berikatan dengan Selenium colloid


antigen conjugate dan kemudian berikatan juga dengan antibodi
yang terdapat di jendela pasien sehingga terbentuk garis merah pada
jendela pasien

Jika serum tidak mengandung HBsAg , Selenium colloid antigen


conjugate mengalir melewati jendela pasien sehingga tidak
terbentuk garis merah pada jendela pasien

Pada jendela kontrol: selalu terbentuk garis merah


Alat pelengkap yang tidak
disediakan dari kit reagen
APD (Alat Pelindung Diri) : sarung tangan,
jas lab.
Desinfektan.
Wadah limbah infeksius.
Timer.
Mikropipet dan tip.
Spidol.
Formulir hasil pemeriksaan
distandarisasi
www.standardia.com
Device type/casette

Positive

20 mins.
Negative

www.standardia.com
Prosedur pemeriksaan

1. Add 10 of serum, plasma 2. Add 3 drops of assay diluent


to the sample well (s). Into the sample well (s).
Interpretation

POS NEG

( +++ ) ( ++ ) (+) weak(+) trace (-) Invalid


Sample yang digunakan untuk mengerjakan
Pemantapan Mutu Internal DDHBV-HCV
Simpan serum dengan hasil DDHBV-HCV Non
Reaktif/(-) di dalam cup sample tutup ulir
sebanyak 10 tabung (0.5 mL) di freezer (0)0 C.
Beri nomor tabung (1-10).
Simpan serum dengan hasil DDHBV-HCV

Reaktif/(+) di dalam cup sample tutup ulir


sebanyak 10 tabung (0.5 mL) di freezer (0)0 C.
Sisanya dikirim ke laboratorium konfirmasi.
Beri nomor tabung (1-10).
Gunakan sample ini sebagai bahan kontrol

Internal.
Pegang pipet vertikal ketika mengaspirasi
Letakkan ujung pipet persis di bawah
spesimen
Hindari gelembung udara
Buang ujung yang terkontaminasi ke
dalam wadah yang tepat setelah selesai

JANGAN GUNAKAN LAGI


- Tip pipet
- Pipet Transfer
Apa yang menyebabkan hasil pemeriksaan
false negative (negatif palsu)
Kondisi penyimpanan reagensia yang tidak normal atau tidak sesuai
dengan yang dianjurkan pada kit insert.

Konsentrasi rendah dari HBV antigens


- Rapid : 1~5 ng/ml
(SD BIOLINE HBsAg Rapid 2 ng/ml )
- jadi, bila pemeriksaan HBsAg rapid test dengan konsentrasi sangat rendah
antara 0.1~1ng/ml, maka hasil false negatif bisa terjadi.

Walaupun garis hasil yang sangat halus warnanya dapat


diinterpretasikan sebagai hasil (+).

www.standardia.com
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Gunakan kit RDT HBsAg yang belum
kadaluarsa.
Simpan kit reagen ditempat yang sesuai
dengan anjuran di kit insert dan jauhkan kit
reagen dari cahaya matahari .
Teteskan volume serum sesuai prosedur dalam
kit insert.
Baca hasil sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan dalam kit insert.
Jangan gunakan serum yang hemolisa
positif palsu.
Gunakan 1 tip atau 1pipet Pasteur untuk satu
sample. www.standardia.com
Metode pemeriksaan :
Dengan metode CLIA .
Dilakukan pemeriksaan :
HBsAg
Anti HCV

Pelaporan hasil :
Hasil pemeriksaan:
Reaktif (+).
Non Reaktif (-).
Bila hasil reaktif, maka konfirmasi lebih
lanjut, spesimen dikirim ke laboratorium
rujukan (BBLK, Labkesda, Laboratorium
rumah sakit)untuk pemeriksaan CLIA
(chemiluminescent immu-noassay)
Bila hasil pemeriksaan dengan CLIA dari
laboratorium rujukan reaktif, maka pasien
dirujuk ke rmh sakit yang mampu
melaksanakan tatalaksana hepatitis B dan
atau C yg ditunjuk oleh dinas kesehatan
provinsi
CARA PENGIRIMAN SAMPEL
DARAH KE LABORATORIUM
RUJUKAN
Sample dengan hasil skrining HBsAg : Reaktif /(+)
Seal tutup tabung serum dengan parafilm.

Simpan sisa sample di lemari pendingin


(refrigerator) suhu (2-8)0 C sampai akan dikirim
ke laboratorium rujukan (BBLK/BLK/Labkesda)
untuk pemeriksaan konfirmasi.
Sample harus sudah dikirim sesudah 3 hari dari
sejak pengambilan darah vena.
Catat semua data sample yang sudah dilakukan
skrining awal HBV. www.standardia.com
Catat jumlah tabung sampel yang hasil
skrining HBsAg Reaktif (+), letakkan di rak
tabung sampel.
Susun rak tabung di dalam cool-box yang
sudah diberi ice-pack, tutup tabung arah ke
atas dan segera kirim ke laboratorium
rujukan (BBLK/BLK/Labkesda).
Ice pack dibungkus kedalam koran, agar
tidak basah.
Jangan sampai tabung serum menempel
dengan ice pack.
TRANSPORT SPESIMEN
Pengiriman sampel darah ke laboratorium
rujukan (BBLK/BLK/Labkesda) untuk
pemeeiksaan konfirmasi

1. Masukkan daftar sample kedalam amplop.


2. Cocokkan sample darah dengan daftar sampelnya.
3. Beri alamat tujuan dengan lengkap dan beri
label hati hati, bahan cair mudah pecah.
4. Tuliskan nama & alamat pengirim.
5. Setelah dikirim, petugas puskesmas
sebaiknya menelpon petugas di
laboratorium rujukan untuk
memberitahukan bahwa sample sudah
dikirim.
6. - Pengiriman sampel serum dari
Puskesmas dilakukan setiap 2 hari, ke
Labkesda Kabupaten
7. Di Labkesda kabupaten sebelum sample
dikirim disimpan di deep-freezer (-20) 0 C
- Setiap 3 hari semua sample HBsAg
Reaktif /(+) dari semua Puskesmas
dikirim oleh petugas dari Dinas
Kesehatan Propinsi ke laboratorium
rujukan/konfirmasi
BBLK/BLK/Labkesda.
Ada koordinasi yang baik antara pengirim,
kurir pengiriman dan laboratorium penerima,
menjamin spesimen dapat diterima dalam
keadaan aman dan baik.
Cara Pengiriman dari DinKes Propinsi ke
Laboratorium Rujukan
Sertakan
formulir
daftar
sampel
setiap kali
mengirim
sampel.
Si pengirim
harus
mempunyai
arsip
pengiriman.
LABORATORIUM
RUJUKAN(KONFIRMASI)BBLK/BLK/LABKESDA
Sample rujukan diperiksa HBsAg dengan
metode CLIA.
Hasil pemeriksaan dicatat dan diserahkan ke
dinas propinsi pengirim sample tidak lebih
dari 2 minggu sesudah penerimaan sample
rujukan.
Hasil pemeriksaan juga dikirimkan ke SubDit
Hepatitis dan ISP P2PL.
Sisa sample rujukan disimpan dan
dimusnahkan bila ada instruksi dari Dinas
kesehatan Propinsi pengirim sample rujukan.
www.standardia.com
PEMILIHAN TARGET
SURVEY(RESPONDEN)

PEWAWANCARA
PETUGAS PHLEBOTOMI
-Wawancara terhadap
- Ambil darah vena 5 mL
responden sesuai dengan
dengan tehnik phlebotomi.
isi formulir responden .
- Kirim ke
- mengarahkan untuk
BBLK/BLK/Labkesda rujukan.
diambil sample darah

Laboratorium rujukan (BBLK/BLK/Labkesda :

- Pemeriksaan HBsAg dan Anti HCV


3. Beberapa masalah tehnis yang harus
diperhatikan:
- Posisi pasien duduk atau berbaring.
- Torniquette terpasang tidak lebih
dari 1 menit.
- Pengambilan darah diutamakan pada
vena mediana cubiti lengan kanan.
- Pengambilan darah vena dengan
tabung vakum dan sesuaikan volume
tabung vakum yang akan digunakan.
- Nomor label tabung harus sesuai
dengan nomor label pada formulir
laboratorium.
Pengolahan spesimen di laboratorium
rujukan (BBLK/BLK/Labkesda)
- Putar tabung darah dengan sentrifugasi
kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.
- Pisahkan serum (2-3)mL serum dengan
menggunakan mikropipet atau pipet
Pasteur (1pipet untuk 1 pasien) dan
pindahkan ke tabung serum (tabung tutup
ulir luar).
- beri label dengan identitas sama pada
tabung serum.
- pemisahan serum dilakukan maksimum 6
jam sesudah pengambilan darah.
PEMISAHAN SAMPEL DARAH DI LABORATORIUM PEMERIKSA
Lakukan pemisahan serum dari darah maksimal 6 jam setelah
pengambilan darah untuk menghindari terjadinya hemolysis.
Pisahkan serum sesuai prosedur sbb :

sentrifugasi selama 5 menit serum dipisahkan dan


masukkan ke
kecepatan 3000 rpm dalam tabung serum tutup ulir
luar
Metode pemeriksaan :
Dengan metode CLIA .
Dilakukan pemeriksaan :
HBsAg
Anti HCV

Pelaporan hasil :
Hasil pemeriksaan:
Reaktif (+).
Non Reaktif (-).
Pengiriman hasil pemeriksaan :
Semua hasil pemeriksaan yang sudah
dilakukan dikirim ke Dinas kesehatan
Propinsi
Juga ke SubDit Hepatitis dan ISP P2PL
Isi hasil pemeriksaan pada formulir
pelaporan hasil pemeriksaan
LABORATORIUM RUJUKAN/PEMERIKSA

perhatikan
kualitas, jarak,waktu

Sehingga harus mempersiapkan semua


proses pengiriman yang baik dan
berkoordinasi antara pengirim dan
penerima.
Potensi kesalahan:
Tumpah, tertukar.
Spesimen berubah (rusak, hemolisa).
Otomatik macet, misal sentrifus mati
(problem alat/listrik).
Ekspedisi gagal.
Laboratorium rujukan tidak siap
menerima di luar jam kerja.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG
SERING
DALAM CARA MEMPEROLEH
SAMPLE DARAH
Kualitas dan susunan darah
yang diambil untuk
pemeriksaan mungkin berubah
oleh salah tindakan waktu
mengambil sample darah
tersebut.
Beberapa kesalahan-kesalahan
yang mungkin bisa terjadi
seperti hal-hal disebutkan
dibawah ini
Darah vena:
1. Menggunakan jarum dan tabung syringe
yang basah.
2. Mengenakan ikatan pembendung terlalu
lama atau terlalu keras, akibatnya terjadi
hemokonsentrasi.
3. Terjadinya bekuan dalam jarum/needle
atau tabung karena lambatnya bekerja.
4. Darah hemolisa.
5. Volume yang diambil sangat
sedikit,sehingga serum yang diperoleh
tidak cukup untuk pemeriksaan.
Potensi kesalahan lain:
Salah identifikasi pasien dan
penomoran pada tabung sample.
Salah penyusunan tabung pada rak
tabung yang tidak sesuai susunannya
pada formulir pengiriman sample
Menggunakan jenis,ukuran tabung
sample yang tidak sesuai.
Pengemasan sample yang tidak
mengukuti prosedur selama
pengiriman.
FAKTOR PENYULIT
PENGAMBILAN DARAH
GAGAL PEROLEH DARAH

Olehkarena :
Cara pengambilansalah --->
Arah tusukan tidak tepat
Sudut tusukan terlalu kecil atau terlalu
besar
Keliru menentukan vena yang dipilih
Tusukan terlalu dalam atau kurang
dalam
Pembuluh bergeser karena tidak
terfiksasi
GAGAL PEROLEH DARAH

Tusukan sudah tepat --->tetapi darah


Tidak cukup terhisap, kemungkinan :
Kesalahantehnik -->kalaubukantehnik,
olehkarena :
Pembuluh darah vasokonstriksi
(menyempit) karena rasa
takutberlebihan
Pembuluh darah menyempit (kolaps)
karena volume darahkurang---
>perdarahan berat, kekurangan
cairantubuh, tekanan darah turun
KEGAGALAN TEKNIS

Hemolisis
Akibat pecahnya sel darah merah --->
hemoglobin keluardarisel --->
plasma / serum kemerahan
Hemolisis mengganggu pemeriksaan
--->hasil salah (POSITIF
PALSU/NEGATIF PALSU )
KEGAGALAN TEKNIS

Sebab-sebabhemolisis (lanjutan):
Mengocok tabung / semprit berisi darah
mengeluarkan darah dari semprit
dengan tekanan keras
memaksa memindahkan serum sebelum
menggumpal sempurna
terlalu banyak menggoyang gumpalan
darah
peralatan masih basah atau tercemar
alkohol
terpapar suhu panas
KESALAHAN ADMINISTRASI

Ketidaksesuaian data
Apabila tidak sesuai ---> data pasien pada
form permintaan dengan label pasien
--->periksa semua kemungkinan
tertukar
Apabila tetap ragu --->ambil spesimen
baru
Bahantertukar --->dapat fatal !
Waspada terhadap Kecelakaan
Tertusuk Jarum

Hal apa yang dapat


menyebabkan kecelakaan
tertusuk jarum?
Kurang konsentrasi
Tidak pengalaman
Kurang perhatian
Buang benda-benda tajam yang tidak
tepat

50
Membangun Kebiasaan Kerja
Cuci tangan sebelum
dan setelah melakukan
tes setiap pasien
Pakai sarung tangan
yang baru untuk setiap
pasien
Kenakan jas lab atau
apron
Buang benda-benda
tajam dan sampah
terkontaminasi segera
setelah tes
51
Membangun Kebiasaan Kerja
(Lanjutan)
Jangan pernah
menyedot dengan mulut
Jangan makan, minum
atau merokok di lokasi
pemeriksaan
Jangan menyimpan
makanan atau minuman
didalam lemari es
penyimpan spesimen
darah atau reagen.
52
Memelihara Lokasi Bersih dan
Teratur

Jaga lokasi kerja bersih


Desinfeksi tempat kerja
setiap hari
Batasi atau larang orang
masuk ketika sedang
bekerja
Jaga peralatan di tempat
yang aman dan terkunci
Jaga alat untuk
membersihkan mata dan
lihat tanggal kadaluarsa
Biohazard
53
Membuang Benda-Benda Tajam
Bekas Pakai di Wadah Khusus

WASTE

54
Dilakukan dan Jangan Dilakukan:
Benda-benda Tajam dan Wadah Sampah

Jangan mematahkan,
membengkokkan
lanset atau jarum
suntik
Jangan pernah
menggoyang-goyang
wadah benda-benda
tajam untuk
menciptakan ruang
55
2.4
Dilakukan dan Jangan Dilakukan:
Benda-benda Tajam dan Wadah Sampah

pa yang salah dengan gambar ini?


56
Jangan Pernah Menaruh Jarum Suntik atau Benda-benda tajam di Wadah Sampah Kantor

57
2.4
Diletakkan di tempat kerja Ditutup ketika sudah
Ditutup jika tidak digunakan penuh

Wadah Benda-Benda Tajam Harus:


58
Ketika terjadi Percikan atau
Tumpahan
Pakai sarung tangan disposabel baru
Cuci kulit yang tekena percikan darah
dengan segera
Tumpahan yang banyak - Tutupi dengan kain
dan basahi dengan larutan pemutih 10% dan
biarkan selama 5 menit
Tumpahan sedikit Gosok dengan kain yang
sudah dibasahii dengan larutan pemutih
Buang kain yang tekontaminasi ke wadah
sampah terinfeksi

59
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai