Anda di halaman 1dari 21

BED SIDE TEACHING

RHINOSINUSITI
S AKUT
Preseptor : dr. Puti Alia Saus, Sp.THT-KL

Oleh : Ryan Aditya


Akhmad Rizky Subki
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Hidung
Hidung terdiri dari pangkal, batang, puncak, ala nasi, kolumeta dan lubang hidung.
Hidung luar dibentuk dari kerangka tulang dan tulang rawan, jaringan ikat dan
beberapa otot kecil.
Kerangka tulang :
Prosesus frontalis os maksila
Prosesus nasalis os frontal
Kerangka tulang rawan :
Sepasang kartilago nasalis lateralis superior
Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior
Alar mayor dan tepi kartilago septum
Septum :
Tulang lamina perpendicular os etmoid
Vomer
Krista nasalis os maxilla
Krista nasalis os palatina
Kartilago septum
kolumela
4 buah konka :
Konka inferior
Konka media
Konka superior
Konka supreme (rudimenter)
3 buah meatus :
Meatus superior
Meatus media
Meatus inferior
Sinus Paranasal
Sinus ada 4 pasang :
Sinus frontalis
Sinus ethmoid
Sinus maxilla
Sinus sfenoid
Sinus frontalis, sinus
maxillaris, sinus ethmoidalis
anterior bermuara ke meatus
media. Sinus etmoidalis
posterior dan sinus sfenoid
bermuara ke meatus superior.
Di dalam sinus terdapat
mukosa bersilia.
Rhinosinusitis
Definisi
Rhinosinusitis adalah inflamasi pada hidung dan sinus paranasal
yang ditandai dengan adanya dua atau lebih gejala, salah satunya
harus termasuk sumbatan hidung/obstruksi/kongesti atau sekret
hidung dapat disertai nyeri atau tertekan di daerah wajah.

Etiologi
Faktor etiologi dan predisposisi yang tersering adalah infeksi
saluran pernafasan akut akibat virus, rhinitis, polip hidung,
kelainan anatomi hidung
Klasifikasi
Berdasarkan lama gejala :
Rhinosinusitis akut : durasi gejala <12 minggu
Rhinosinusitis kronik : durasi gejala 12 minggu
Berdasarkan penyebab :
Rhinosinusitis akut viral (RSA viral/common cold), jika
durasinya kurang dari 10 hari
RSA post viral : gejala meningkat setelah 5 hari atau gejala
persisten
RSA bacterial : jika terdapat 3 gejala minimal :
Sekret purulen
Nyeri pada wajah
Demam <380C
Peningkatan LED
dengan gejala kurang dari 12 minggu
Patogenesis
Adanya edem mukosa menyebabkan obstruksi pada muara sinus,
diperburuk dengan infeksi virus dan bakteri sehingga
menyebabkan gangguan pergerakan silia yang mentransport
mukus. Kondisi ini menyebabkan stagnasi sekresi lender dan
berkurangnya tekanan di dalam sinus, ini lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan kuman.
Jika terapi tidak berhasil, inflamasi akan berlanjut, bakteri
anaerob akan berkembang. Mukosa makin membengkak dan ini
merupakan siklus yang akan terus berputar sehingga akhirnya
perubahan mukosa menjadi kronik yaitu hipertrofi, polypoid atau
pembentukan polip dan kista.
Gejala
1. Gejala mayor :
o Hidung tersumbat
o Keluar sekret dari hidung atau pst nasal discharge yang purulen
o Nyeri pada wajah
o Hiposmia/anosmia
2. Gejala minor :
o Sakit kepala
o Demam
o Halitosis
o Rasa lemah
o Sakit gigi
o Sakit atau rasa penuh di telinga
o batuk
Diagnosis
Sesuai EPOS 2012 rhinosinusitis bila terdapat :
Inflamasi pada hidung dan sinus paranasal dengan
dua atau lebih gejala yang salah satunya harus ada
sumbatan pada hidung, dapat disertai dengan nyeri
tekan pada wajah
Atau salah satu dari hasil pemeriksaan endoskopi
ditemukan :
Polip nasi
Sekret mukopurulen
Edema terutama di meatus media
Atau dari hasil pemeriksaan CT scan ditemukan
perubahan mukosa pada kompleks osteomeatal atau
sinus paranasal.
Tatalaksana
Tujuannya adalah mengeradikasi infeksi, mengurangi
beratnya dan durasi gejala, serta mencegah komplikasi.
Komplikasi
1.Kelainan orbita
2.Kelainan intracranial
3.Komplikasi lain, terutama rhinosinusitis kronik dapat
berupa osteomyelitis mexila, abses subperiosteal,
bronchitis kronik, dan bronkiektasis.
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Tn. F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 tahun
Alamat : Payakumbuh
Tanggal Pemeriksaan : 2 November 2016
Anamnesis
Keluhan Utama : hidung tersumbat sejak 7 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Hidung tersumbat sejak 7 hari yang lalu, dirasakan hilang timbul, berkurang
dengan membuang ingus
Sekret ada sejak 7 hari yang lalu, awalnya secret hidung berwarna jernih kemudian
berubah menjadi hijau hingga kecoklatan. Sekret terus mengalir di belakang
hidung ke tenggorok, tidak berbau.
Gangguan penciuman tidak ada
Bersin dirasakan sudah lama yaitu ketika cuaca dingin
Nyeri kepala di bagian dahi sejak 5 hari yang lalu
Nyeri telinga tidak ada
Gangguan pendengaran tidak ada
Nyeri menelan tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat rhinitis alergi terhadap cuaca sudah dirasakan sejak lama
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang menderita keeluhan yang sama
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan kebiasaan :
Pasien merupakan pekerja kantoran dengan aktivitas sedang
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Keadaan Umum: Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis Cooperatif
Nadi : 80x/menit
Nafas : 16x/menit
Suhu : afebris

Pemeriksaan Sistemik :
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva subanemis, sklera subterik
Jantung : tidak diperiksa
Paru : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Ekstremitas: tidak diperiksa
Status Lokalis THT
Telinga
Daun telinga : dalam batas normal
Liang dan dinding telinga : dalam batas normal
Sekret dan serumen : tidak ada dan serumen masih dalam batas normal
Membran timpani : masih dalam batas normal
Mastoid : tidak ada kelainan
Tes penala : tidak dilakukan
Hidung kanan kiri
Hidung luar : tidak ada kelainan
Sinus paranasal:
o Deformitas : tidak ada tidak ada
o Nyeri tekan : ada ada
o Nyeri ketok : ada ada
Rinoskopi Anterior
Vestibulum kanan kiri
o Vibrise : ada ada
o Radang : tidak ada tidak ada
Kavum nasi
o Cukup lapang : tidak lapang tidak lapang
o Sempit : + +
o Lapang : - -
Sekret
o Lokasi : memenuhi kavum nasi memenuhi kavum nasi
o Jenis : purulent purulent
o Jumlah : banyak banyak
o Bau : - -
Konka inferior : edem edem
Konka media : sukar dinilai
Septum nasi : masih dalam batas normal
Massa : tidak ada

Rinoskopi posterior tidak dilakukan


Orofaring
Uvula : masih dalam batas normal
Arkus faring : masih dalam batas normal
Dinding faring : masih dalam batas normal
Tonsil : ukuran T1 kiri dan kanan
Peritonsil : masih dalam batas normal
Gigi : terdapat carries
Lidah : masih dalam batas normal

Laringoskopi indirek tidak dilakukan

Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening


Inspeksi : tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
RESUME
1. Anamnesis
Hidung tersumbat sejak 7 hari yang lalu disertai secret
Nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu
Demam 7 hari yang lalu selama 2 hari
Sakit gigi

2. Pemeriksaan Fisik
Hidung : - dextra : kavum nasi sempit, sekret purulent
- sinistra : kavum nasi sempit, sekret purulen.
Sinus paranasal: nyeri tekan pada sinus maxilla dan frontalis

3. Diagnosis Utama : Rhinosinusitis akut


4. Diagnosis Banding : Sinusitis Dentogen
5. Pemeriksaan Anjuran : -nasoendoskopi
-CT Scan sinus paranasal
6. Terapi :
Analgetik
Cuci hidung
Dekongestan
Antibiotik
7. Prognosis :
Ad vitam : bonam
Ad sunctionam : bonam
Ad sanationam : bonam
DISKUSI
Telah dilaporkan pasien laki-laki berumur 29 tahun dengan diagnosis
Rhinosinusitis akut. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan utam hidung tersumbat disertai adanya
sekret. Sekret awalnya berwarna jernih kemudian berwarna hijau hingga kecoklatan.
Sekret dirasakan masuk ke tenggorok. Dari keluhan hidung tersumbat dan adanya
sekret dapat diarahkan diagnosis rhinosinusitis. Hal ini diperkuat dengan adanya
nyeri pada bagian dahi, bersifat akut Karena gejala masih kecil dari 12 minggu.
pada pemeriksaan fisik didapatkan kavum nasi kedua hidung sempit dengan
sekret purulen. Ditemukan nyeri tekanpada sinus maxilla dan frontalis. Nyeri tekan
ini menandakan adanya proses inflamasi pada sinus maxilla dan frontalis akibat
adanya sumbatan pada muara sinus. Sumbatan ini terjadi akibat edemamukosa yang
berdekatan di muara sinus berasal. Sumbatan ini menyebabkan penumukan sekret di
sinus menjadi media tumbuhnya bakteri sehingga sekret menjadi purulen.
untuk tatalaksana selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan endoskopi dan CT
scan sinus paranasal untuk dapat melihat sejauh mana struktur di sekitar hidung
yang terlihat shingga penatalaksanaan selanjutnya dapat dilakukan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai