RHINOSINUSITI
S AKUT
Preseptor : dr. Puti Alia Saus, Sp.THT-KL
Etiologi
Faktor etiologi dan predisposisi yang tersering adalah infeksi
saluran pernafasan akut akibat virus, rhinitis, polip hidung,
kelainan anatomi hidung
Klasifikasi
Berdasarkan lama gejala :
Rhinosinusitis akut : durasi gejala <12 minggu
Rhinosinusitis kronik : durasi gejala 12 minggu
Berdasarkan penyebab :
Rhinosinusitis akut viral (RSA viral/common cold), jika
durasinya kurang dari 10 hari
RSA post viral : gejala meningkat setelah 5 hari atau gejala
persisten
RSA bacterial : jika terdapat 3 gejala minimal :
Sekret purulen
Nyeri pada wajah
Demam <380C
Peningkatan LED
dengan gejala kurang dari 12 minggu
Patogenesis
Adanya edem mukosa menyebabkan obstruksi pada muara sinus,
diperburuk dengan infeksi virus dan bakteri sehingga
menyebabkan gangguan pergerakan silia yang mentransport
mukus. Kondisi ini menyebabkan stagnasi sekresi lender dan
berkurangnya tekanan di dalam sinus, ini lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan kuman.
Jika terapi tidak berhasil, inflamasi akan berlanjut, bakteri
anaerob akan berkembang. Mukosa makin membengkak dan ini
merupakan siklus yang akan terus berputar sehingga akhirnya
perubahan mukosa menjadi kronik yaitu hipertrofi, polypoid atau
pembentukan polip dan kista.
Gejala
1. Gejala mayor :
o Hidung tersumbat
o Keluar sekret dari hidung atau pst nasal discharge yang purulen
o Nyeri pada wajah
o Hiposmia/anosmia
2. Gejala minor :
o Sakit kepala
o Demam
o Halitosis
o Rasa lemah
o Sakit gigi
o Sakit atau rasa penuh di telinga
o batuk
Diagnosis
Sesuai EPOS 2012 rhinosinusitis bila terdapat :
Inflamasi pada hidung dan sinus paranasal dengan
dua atau lebih gejala yang salah satunya harus ada
sumbatan pada hidung, dapat disertai dengan nyeri
tekan pada wajah
Atau salah satu dari hasil pemeriksaan endoskopi
ditemukan :
Polip nasi
Sekret mukopurulen
Edema terutama di meatus media
Atau dari hasil pemeriksaan CT scan ditemukan
perubahan mukosa pada kompleks osteomeatal atau
sinus paranasal.
Tatalaksana
Tujuannya adalah mengeradikasi infeksi, mengurangi
beratnya dan durasi gejala, serta mencegah komplikasi.
Komplikasi
1.Kelainan orbita
2.Kelainan intracranial
3.Komplikasi lain, terutama rhinosinusitis kronik dapat
berupa osteomyelitis mexila, abses subperiosteal,
bronchitis kronik, dan bronkiektasis.
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Tn. F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 tahun
Alamat : Payakumbuh
Tanggal Pemeriksaan : 2 November 2016
Anamnesis
Keluhan Utama : hidung tersumbat sejak 7 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Hidung tersumbat sejak 7 hari yang lalu, dirasakan hilang timbul, berkurang
dengan membuang ingus
Sekret ada sejak 7 hari yang lalu, awalnya secret hidung berwarna jernih kemudian
berubah menjadi hijau hingga kecoklatan. Sekret terus mengalir di belakang
hidung ke tenggorok, tidak berbau.
Gangguan penciuman tidak ada
Bersin dirasakan sudah lama yaitu ketika cuaca dingin
Nyeri kepala di bagian dahi sejak 5 hari yang lalu
Nyeri telinga tidak ada
Gangguan pendengaran tidak ada
Nyeri menelan tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat rhinitis alergi terhadap cuaca sudah dirasakan sejak lama
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang menderita keeluhan yang sama
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan kebiasaan :
Pasien merupakan pekerja kantoran dengan aktivitas sedang
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Keadaan Umum: Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis Cooperatif
Nadi : 80x/menit
Nafas : 16x/menit
Suhu : afebris
Pemeriksaan Sistemik :
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva subanemis, sklera subterik
Jantung : tidak diperiksa
Paru : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Ekstremitas: tidak diperiksa
Status Lokalis THT
Telinga
Daun telinga : dalam batas normal
Liang dan dinding telinga : dalam batas normal
Sekret dan serumen : tidak ada dan serumen masih dalam batas normal
Membran timpani : masih dalam batas normal
Mastoid : tidak ada kelainan
Tes penala : tidak dilakukan
Hidung kanan kiri
Hidung luar : tidak ada kelainan
Sinus paranasal:
o Deformitas : tidak ada tidak ada
o Nyeri tekan : ada ada
o Nyeri ketok : ada ada
Rinoskopi Anterior
Vestibulum kanan kiri
o Vibrise : ada ada
o Radang : tidak ada tidak ada
Kavum nasi
o Cukup lapang : tidak lapang tidak lapang
o Sempit : + +
o Lapang : - -
Sekret
o Lokasi : memenuhi kavum nasi memenuhi kavum nasi
o Jenis : purulent purulent
o Jumlah : banyak banyak
o Bau : - -
Konka inferior : edem edem
Konka media : sukar dinilai
Septum nasi : masih dalam batas normal
Massa : tidak ada
2. Pemeriksaan Fisik
Hidung : - dextra : kavum nasi sempit, sekret purulent
- sinistra : kavum nasi sempit, sekret purulen.
Sinus paranasal: nyeri tekan pada sinus maxilla dan frontalis