Bab II A. Instalasi Listrik
Bab II A. Instalasi Listrik
1. PENDAHULUAN
2. DASAR TEORI
3. PERALATAN INSTALASI
4. CONTOH PERANCANGAN LISTRIK
PADA BOOKSTORE
5. SISTEM PENANGKAL PETIR
JARINGAN LISTRIK DARI PUSAT. LISTRIK KE BANGUNAN
GARDU JARINGA
SALURAN N
PUSAT TRANSMISI INDUK
DISDRIB
LISTRIK
USI
GARDU
DISTRIBU
SI
S
R JTR
.
Fungsi listrik/Penerangan
Sebagai penerangan (menbaca, bekerja/kegiatan ,keamanan)
Sebagai sumber tenaga untuk peralatan, mesin
Sinarnya direkayasa untuk keindahan
P
I=
E x Cos
P
I =
1,732 x E x L x Cos L = panjang kabel (m)
1,732 x I x L x Cost
A =
2.3 Prosedur Perancangan Kabel Instalasi Listrik
a. Menaksir pembebanan
Untuk merancang jaringan listrik suatu gedung harus terlrbih dahulu dilakukan
penaksiran atas beban total seluruh gedung dan penentuan letak tranformator dan
tabung-tabung instalasi. Beban total yang pasti baru dapat diketahui setelah
perancangan lengkap selesai, namun ini memerlukan waktu yang lama. Oleh karena
itu perlu dilakukan perhitungan pra-rencana.
Setelah penentuan semua beban yang ada pada bangunan selanjutnya dihitung
daya listriknya . Baik daya beban itu sendiri, penjumlahan daya ke setiap ruang dan
total daya seluruh gedung.
P
c. Menghitung kuat arus listrik
I=
Hitung kuat arus lisrik ( I) setiap titik beban dengan rumus diatas. E x Cos
Jenis kabel
Berdasarkan penggunaannya dibedakan menjadi :
kabel instalasi
kabel kontrol
power cable
Kabel Instalasi
Digunakan untuk instalasi dalam gedung untuk beban-beban yang bertegangan
rendah, seperti lampu, peralatan elektronik dan lain-lain.
Kabel Kontrol
Digunakan untuk instalasi dalam gedung, switching station, industrial plant,
dimana resiko kecelakaan mekanisnya kecil.
Kabel Power
Digunakan untuk instalasi dalam gedung maupun dalam tanah (underground
power cable). Berdasarkan maksimum tegangan yang ditahan :
Cara rumus
Luas penampang kabel minimum dihitung dengan menggunakan rumus
diatas. Perhitungan dengan cara ini digunakan untuk2 xinstalasi dengan beban
L x I x Cost
berdaya rendah (untuk aplikasi dalam rumah tangga).
A =
Cara tabel
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan cara tabel. Cara ini
terutama dipakai untuk instalasi dengan daya besar yang melibatkan AC, lift,
eskalator, pompa dan lain-lain. Tabel ini berisi penggunaan, spesifiksi, arus
maksimum, berat, kemampuan hantar (dalam satuan panjang), diameter dan
lain-lain.
2.3 Perancangan Sistem Pentanahan
(Grounding System)
KABEL BATANG
BEBAN TANAH
GROUND LOGAM
Keterangan
Setiap beban yang diperkirakan akan mengeluarkan ar arus induksi
dipasang terminal untuk disalurkan ke kabel groundib
Batang logam dimasukkan kedalam tanah yang mengandung air,
banyaknya batang logam yang ditanam tergantung dari banyaknya
beban. Semakin banyak beban, semakin banyak batang yang
ditanam. Biasanya batang ditanam dalam tanah di pojok-pojok gedung.
b. Bentuk-bentuk Elektroda Pentanahan
b.1 Pentanahan rod (elektroda batang)
Dibawah ini diperlihatkan distribusi tegangan yang terjadi untuk satu batang elektroda dan dua batang
elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah, dmana arus mengalir dari elektroda tersebut ke
tanah sekitarnya.
Permukaan tanah
Ux : tegangan elektroda
x pentanahan atau tegangan
Distribusi tegangan antara elektroda dengan
sekitar satu batang tanah
elektroda X : jarak dari elektroda
Permukaan tanah
x
Distribusi tegangan
sekitar dua batang
elektroda
Dengan demikian semakin banyak jumlah elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah maka
tahanan pentanahan semakin kecil dan distribusi tegangan akan semakin merata
b.2 Satu batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah
Dst lihat foto copy . perhitungan biar dilakukan oleh orang listrik
III. PERALATAN INSTALASI
Peralatan instalasi terdiri dari :
1. Isolator
2. Pipa
3. Benda bantu
4. Saklar dan
5. Hantaran
3.1 Benda isolasi (isolator)
Isolator digunakan untuk menutupi hantaran listrik agar
aman. Aturan yang berlaku dalam pemasangan isolator
adalah sbb :
Pipa PVC
. Daya isolasinya baik sehingga mengurangi kemungkinan gangguan tanah
yang dapat menyebabkan kebakaran dan tidak menjalarkan nyala api
. Tahan terhadap hampir semua bahan kimia sehingga tidak perlu dicat.
Diluar itu semua, paling sering dijumpai adalah yang empunya rumah
menggunakan kabel jenis NYM ataupun karena saking kayanya tu
orang, instalasi rumahnya menggunakan kabel jenis NYY dan
menganggap penanaman didalam beton tidak perlu
menggunakan pipa instalasi.
Berikut ide tips pada pemasangan instalasi rumah bertingkat :
Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda
untuk tiap lantai.
Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai
2,3,dst.) dapat diletakkan disisi luar tembok rumah ataupun didalam
tembok itu sendiri. Jika diletakkan disisi luar tembok rumah, pastikan
jalur tersebut terlindungi dengan baik. Anda bisa menggunakan pipa
peralon atau bahan lainnya yang tahan terhadap perubahan cuaca
dan yang terpenting harus kedap air. Gambar ilustrasinya baik di luar
maupun didalam tembok terlihat seperti gambar dibawah ini.
Usahakan pipa instalasi tidak tertanam didalam beton apalagi titik
sambungnya. Jikapun ada sebaiknya hanya pipa instalasi untuk
saluran menuju lampu penerangan, itupun juga jangan dicabangkan
didalam beton jika lampu penerangan tersebut dipasang paralel
dengan lampu lainnya. Kita ambil contoh denah sederhana dibawah
ini.
.
.
.