Anda di halaman 1dari 61

OBAT-OBAT PADA

GANGGUAN LAMBUNG
DAN USUS

Nurliyasman, MPH, Apt, Bag. Farmakoterapi FK


Uniba
Struktur Lambung-Usus
1. Lambung
Lambung dibagi tiga bagian :
Bagian atas (fundus)
Bagian tengah (corpus)
Bagian bawah (antrum)

Ada 2 katup :
- Bagian atas : sfingter kerongkongan-
lambung (katup gastro-osephagus)
- Bagian bawah : otot penutup pylorus
Fungsi lambung
Sebagai penampung
makanan dan ditempat inilah
makanan diaduk secara
intensif dengan getah
lambung dan terjadi absorpsi
(minimal) dari bahan
makanan tertentu.
2. Usus halus
Panjangnya kl. 6 m dan disini
berlangsung
hampir seluruh proses pencernaan.

Usus halus terdiri 3 bagian utama


- Duodenum (usus duabelas jari) yg
berbentuk huruf C
- Jejunum (usus kosong)
- Ileum (ujung usus halus), bag.
tersempit usus halus.
Fungsi usus halus :
- Pencernaan karbohidrat, protein
dan lemak dengan bantuan
enzim-enzim pencernaan
(disaccharida, protease) yang
dihasilkan oleh usus halus dan
lipase dari pankreas
- Penyerapan dari bahan gizi
(as.amino, asam lemak dan
glukosa), vitamin yang larut air,
mineral (kalsium, besi) dan
sebagian besar air.
3. Usus besar (colon)
Bagian pertama dinamakan
coecum dgn usus buntu pd
dinding belakangnya. Panjang
usus besar kl. 1,5 m terdiri atas
bag. menaik (ascending, dan
bag.mendatar (transversal),
bagian menurun dan bagian
sigmoid yang menghubungi
usus besar dgn bagian
terkhirnya, yakni poros rectum.
Gangguan Saluran
Cerna
- Muntah : Antiemetik
- Diare : Anti Diare
- Konstipasi : Laksatif
- Infeksi Usus : Antibiotik
Penyakit Saluran
Lambung-Usus
- Radang Kerongkongan
(oesophagitis)
- Radang Lambung (gastritis)
- Tukak lambung-usus (ulkus
peptikum)
- Kanker lambung.
Penyakit Saluran
Pencernaan lainnya
- Peradangan usus kronis
- Irritable Bowel Syndrome
(IBS)
- Diverticulosis
- Polip-polip
- Wasir (haemoroid)
A. Muntah
Muntah (emesis) suatu cara perlindungan alamiah dari
tubuh terhadap zat-zat merangsang dan beracun
yang ada dalam makanan. Segera setelah zat-zat
tersebut dikeluarkan dari saluran cerna, muntah juga
berhenti.
Penyebab
- Mabuk kendaraan
- Infeksi bakteri dan virus
- Intoleransi makanan
- Bedah
- Kehamilan
- Nyeri
- Syok
- Obat-obat tertentu (antineoplastik
- Radiasi
- Gangguan di telinga tengah yg menyerang
equilibrium
Mekanisme muntah
Chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan Pusat
muntah menyebabkan muntah bila
terangsang.
CTZ menerima rangsang dari obat-obat, toksin
dan pusat vestibular di telinga dan
meneruskannya ke pusat muntah.
Beberapa impuls sensori ditransmisikan secara
langsung ke pusat muntah, seperti bau, rasa
dan iritasi mukosa lambung.
Ketika pusat muntah di rangsang neuron motor
memberikan respon menyebabkan kontraksi
diafragma, otot abdomen anterior dan
lambung. Glotis menutup dinding abdomen
bergerak ke atas, terjadilah muntah.
Non farmakologis
Untuk mengurangi mual dan muntah
- Pemberian teh encer, minuman
berkarbon, gelatin, pocari, pedialite
(anak-anak).
- Pemberian biskuit krakers, roti panggang
yang kering.

Bila dehidrasi berat beri cairan iv untuk


memulihkan keseimbangan cairan tubuh.
Obat-obat Bebas Anti muntah
- Dimenhidrinat ( Antimo)
- Siklizin hidroklorida
- Meklizin hidroklorida
- Dimenhidramin hidroklorida
Digunakan untuk mencegah mual, muntah dan
pusing (vertigo) karena mabuk kendaraan.
Dimenhidramin HCl juga berguna untuk mencegah
atau menghilangkan reaksi alergi obat, serangga
dan makanan.
Trimetovenzamid diberikan pada ibu hamil
muntah berat yang bisa membahayakan ibu dan
janin.

Efek Samping :
- Serupa dengan antikolinergik seperti mengantuk,
mulut kering dan konstipasi.
Anti Emetik dg Resep
Klasifikasi
1. Antikolinergik dan Anti histamin
2. Antagonis dopamin
3. Antagonis serotonin
4. Lain-lain
Anti histamin dan
Antikolinergik
Mekanisme Kerja :
Antihistamin dan antikolinergik mengurangi
perangsangan CTZ
dan jalur vestibular
1. Anti Histamin
- Hidroksizin
- Siklizin
- meklizin
- sinarizin
- Prometazin
- dimenhidrinat

2. Antikolinergik
- Skopolamin
Efek Samping
- mengantuk,
- mulut kering,
- penglihatan kabur
- Takikardi (pd pemakaian
antikolinergik)
- Konstipasi
Antagonis dopamin
a. Propulsiva (prokinetik)
- metoklopramida
- domperidone
b. Derivat butirofenon
- haloperidol
- droperidol
c. Derivat fenotiazin
- proklorperazin
- thietilperazin
Antagonis Serotonin
- Granisetron
- Ondansetron
- Tropisetron
Lain-lainnya
-Kortikosteroid, al, deksametason,
metilprednisolon
- Dronabinol (marihuana, THC =
tetrahidroca nabinol)
- Alizaprida
- Benzodiazepin
1. Mabuk darat
Pecegahan ; siklizin utk perjalanan singkat
(sampai 4 jam), meklizin dan skopolamin
utk perjalanan sampai 16 jam.
Dimenhidrinat dan prometazin juga efektif,
tetapi efek sampingnya sering timbul.
Sinarizin 20 mg + domperidone 15 mg
manjur utk kl.63% pencegah mabuk laut.
Jahe bisa utk mabuk darat dan mual
kehamilan, dosis yang dianjurkan :
1 g serbuk = kl. 1 sendok teh sebelum
berangkat.
2. Muntah kehamilan (morning sickness)
Terjadi minggu ke6 dan ke14 akibat
kenaikan HCG (human chorion
gonadotropin).
Pd kasus hebat sebaiknya siklizin 3 dd 50
mg, meklizin 1 dd 12,5-25 mg atau
proklorperazin 2 dd 25 mg rektal,
Vitamin B6 3 dd 25 mg.
Obat tradisional jahe.
3. Muntah akibat sitostatika
a. Pada obat-obat emetogen
ringan/sedang
- Metoklorpramida oral 10-20 mg atau
50 -100 mg i.v sbelum permualaan
terapi, dikombinasi dgn deksametason
3-4 dd 4 mg atau lorazepam 1-2 mg.
b. Pada obat-obat emetogen kuat.
Dianjurkan kombinasi 3 obat (triple terapi)
yaitu antagonis serotonin bersama
deksametason dan lorazepam.
4. Muntah akibat radioterapi dan pasca
bedah
- Metoklopramida iv./i.m 2-3 dd 10-20 mg
atau secara rektal dgn dosis ganda.
- Dapat ditambahkan deksametason utk
memperkuat efeknya.
B. Diare
Diare : tinja cair berulang-ulang
Penyebab :
1. Makanan (pedas, busuk)
2. Pengerasan tinja
3. Toksin bakteri atau virus
4. Reaksi obat
5. Pemakaian laksatif
6. Sindrom malabsorbsi
7. Stres dan kecemasan
8. Tumor usus
9. Penyakit usus inflamasi
Diare dapat menimbulkan kehilangan elektrolit dan
dehidrasi ringan sampai berat. Pasien yang diare
harus menjauhi makanan yg byk mgd lemak,
dan produk-produk dari susu
Tindakan-tindakan non
farmakologi
Pengobatan non farmakologi
direkomendasikan sampai
penyebab diare ditemukan
Tindakan :
1. Minum air dan cairan oralit
2. Mengkonsumsi makanan yg bisa
mengeraskan massa feses.
Antidiare
Anti diare dikelompokkan :
1. Opium
2. Obat obat yg berkaitan dg opium
3. Adsorben
4. Antidiare kombinasi.
1. Opium
Opium menurunkan motilitas usus, shg
mengurangi peristaltik. Efek Samping
konstipasi.
Cth :
1. Tingtur opium
2. Paregorik (champhorate opium tinctur).
3. Kodein.
Antidiare opium dpt menyebabkan penekana
SSP bila diminum dgn alkohol, sedatif
atau penenang.
Lama kerjanya kira-kira 2 jam
Zat-zat opium related
1. Difenoksilat (Lomotil)
2. Loperamid (imodium)
Merupakan obat sintetik yg berkaitan dg
narkotik meperidin (Demerol).
Obat-obat ini menurukan motilitas usus
(peristaltik) dan diberikan pd diare
perjalanan.
ES : mual, muntah, rasa mengantuk, dan
distensi abdominal (perut kembung).
Farmakokinetik
Difenoksilat diabsorbsi baik oleh GI,
dimetabolisme di hati, waktu paruh 2
jam. Dieksresi melalui tinja dan air
kemih.

Farmakodinamik
Mula kerja sedang 45-60 menit, dan
masa kerjanya 3-4 jam.
2. Adsorben
Digunakan utk diare ringan dan sedang
Cth :
- Kaolin dan Pektin, kombinasi Kaopectate
dosis 3 dd 50 -100 mg
- Parepectolin, kombinasi paregorik dan
kaopectat
- Garam-garam bismuth (pepto-bismol)
adsorben menyerap toksin-toksin bakteri
C. Konstipasi
Penimbunan bahan tinja yg keras di
dalam usus besar.
Penyebab :
1. Pengerasan tinja
2. Obstruksi usus
3. Pemakaian laksatif kronik
4. Gangguan neurologik
5. Menunda keinginan bab
6. Kurang olahraga
7. Obat-obat tertentu.
Tindakan non Farmakologi
1. Konsumsi makanan yg mgd serat
dan air
2. Olahraga
3. Bab secara teratur
Laksatif
Laksatif : melunakan tinja
Katartik : tinja lunak sampai berair dg sedikit
kram (rasa nyeri)
Pencahar : katartik kuat
Ada 4 tipe Laksatif :
1. Osmotik (salin)
2. Kontak (stimulan atau iritan)
3. Pembentuk bulk
4. Emolien
1. Osmotik laksatif
Garam Magnesium Sulfat/Sitrat dan
natrium sulfat, gliserol, manitol dan
sorbitol, laktulosa dan laktitol.
Tinja menjadi lebih lunak dan
volumenya diperbesar yang
merupakan suatu rangsangan
mekanis atas diniding usus. Peristaltik
diperkuat yang mempermudah
pengeluaran isi usus.
2. Laksatif kontak
Stimulan atau iritan, meningkatkan
peristaltik dengan mengiritasi ujung-ujung
saraf sensoris pada mukosa usus.
- Fenoftalein 50 -200 mg (maks 300 mg) pd
malam hari sblm tidur.
- Bisakodil (dulcolax) 1-2 tab 5 mg, supp 10
mg, klisma 10 mg/5 ml.
- Cascara sagrada
- Senna (senokot)
- Minyak kastrol = minyak jarak (pencahar)
dewasa15-30 ml, anak2 4-15ml
3. Laksatif pembentuk bulk
Bahan bahan berserat yg meningkatkan
ukuran tinja dengan menyerap air ke dalam
usus, meningkatkan ukuran tinja dan
peristaltik.
- Psilium (Metamucil) 1-3 dd 4-10 g dlm air.
- Zat-zat lendir (agar-agar, metilselulosa, CMC),
4 dd 1-1,5 g dalam segelas air.
- Gom sterculia 2 dd 5-10 g granulat (600
mg/g) p.c
- Katul 20-30 g sehari 2-3 kali
Yang sangat penting sekali adalah minum
banyak air sampai 3 liter sehari.
4. Emolien
Pelunak tinja dan pelumas, seperti :
Natrium docusat, natriumlauril sulfo
asetat,
parafin cair.
D. Penyakit Saluran Lambung-
Usus
Tukak peptik :
Tukak yang timbul di esofagus, lambung, atau
duodenum pada saluran gastrointestinal
atas.
1. Tukak esofagus
2. Tukak lambung
3. Tukak duodenum.

Pelepasan HCL dari sel2 parietal lambung


dipengaruhi oleh :
Histamin, gastrin dan asetil kolin
Tukak peptik disebabkan oleh hipersekresi HCl
dan pepsin yang mengikis lapisan mukosa
gastrointestinal
Faktor-faktor predisposisi tukak peptik :
- Gangguan mekanik
- Pengaruh genetik
- Faktor lingkungan
- Dan obat-obat tertentu
Penyembuhan tukak peptik perlu waktu 4- 8
minggu.
Gejala tukak peptik
Nyeri. Pada tukak lambung rasa sakit timbul 30
menit 11/2 jam sesudah makan, pada tukak
duodenum 2-3 jam sesudah makan. Dengan
pengobatan rasa sakit menghilang dalam 10 hari,
tetapi penyembuhan berlangsung 1 sampai 2
bulan.
Penyakit Saluran Lambung-Usus
1. Radang kerongkongan (Oesophagitis)
Otot penutup cardia (di permulaan lambung) tidak
menutup sempurna, peristaltik tdk bekerja baik,
terjadi aliran balik dari isi lambung ke esofagus
(reflux), mukosa dpt dirusak oleh asam lambung-
pepsin, luka erosi yg timbul berubah jadi
peradangan (oesophagitis)
Gejala perasaan terbakar (pyrosis, heartburn) dan
perih di belakang tulang dada, yg disebabkan krn
luka-luka mukosa bersentuhan dgn makanan atau
minuman yg merangsang (alkohol, sari buah,
minuman bersoda).
Timbul pula rasa asam atau pahit di mulut akibat
mengalirnya kembali isi lambung (reflux).
Pengobatan : antasida, H2 blockers, penghambat
pompa proton, atau obat yg menstimulasi
peristaltik lambung (prokinetik, propulsiva)
Tukak esofagus terjadi krn refluks sekresi
asam lambung ke dalam esofagus
karena adanya kesalahan atau
kekurangan dari sfinkter kardia
Tukak duodenum disebabkan oleh
hipersekresi dari asam lambung yang
masuk ke duodenum karena :
- kurangnya buffer utk menetralkan
asam lambung
- kerusakan atau kurang baiknya
sfinkter pilorik
- hipermotilitas lambung
2. Radang lambung (Gastritis)
Mekanisme penutupan pylorus tdk bekerja sempurna,
shg terjadi reflux, mukosa lambung sering
bersentuhan dgn aliran balik getah duodenum yg
alkalis, terjadi peradangan dan akhirnya tukak
lambung. Mukosa lambung dikikis oleh garam-garam
empedu dan lysolesitin.
Penyebab lain hipersekresi asam shg dinding lambung
dirangsang secara kontinu dan akhirnya terjadi
gastritis dan tukak.
Turunnya daya tangkis mukosa, yg dalam keadaan
sehat sangat tahan thd sifat agresif HCl-pepsin
Gejala-gejala kurang nyata, berupa
gangguan pencernaan, nyeri lambung
dan muntah-muntah akibat erosi kecil
di selaput lendir, terkadang terjadi
perdarahan.

Penanganan : hindari makanan yg


merangsang (cabe, merica), juga
makanan terlalu banyak sekaligus.

Pengobatan : H2 blockers utk


mengurangi sekresi asam.
3. Tukak lambung-usus (ulcus pepticum)
Sering terjadi pada usia 20-50 th (terutama lansia)
4x lebih banyak pd pria drpd wanita. Kira-kira
90% disebabkan oleh infeksi kuman Helobacter
pylori,
a. Tukak lambung
yang menstimulasi terjadinya tukak
- gastritis kronis
- gangguan motilitas lambung
- stress, ketegangan psikis dan emosional
dgn produksi kortisol berlebihan dan
merokok,
b. Tukak usus
Bila mukosa duodenum utk jangka waktu lama
bersentuhan dgn asam timbul radang usus halus
(duodenitis) dan kemudian tukak duodenum.
Gejala :
Pada tukak lambung permulaan perasaan
terbakar dan perih di lambung 15-60 menit
setelah makan, adakalanya memancar ke
punggung.
Pada tukak usus rasa terbakar timbul lebih lambat,
yakni 1-4 jam setelah makan, jadi lazimnya pada
perut agak kosong ataupun pada waktu malam.
Penanganan
- Makan 3 kali sehari pd waktu-waktu tertentu
- Hindari makanan merangsang spt : makanan
pedas, alkohol, kafein(kopi, teh, cola)
- Pola hidup harus tenang jauhkan dari kesibukan,
kegelisahan dan stres.
Pengobatan
- Antasida, H2 blockers, penghambat pompa proton,
antikolinergik, atau obat penutup tukak dgn lapisan
pelindung (bismut).
- Terapi eradikasi H.pylori terapi kombinasi
triple therapy : 2 antibiotik + satu proton inhibitor
selama seminggu, misal : metronidazole 400 mg +
klaritromisin 500 mg + omeprazole 20 mg dua kali
sehari.
kombinasi klasik : amoksisilin atau tetrasiklin
+metronidazol+sediaan bismut.
quadruple therapy, digunakan bila triple therapy
kurang efektif. Kombinasi 4 macam obat, misal
omeprazol 2x20 mg + bismut subsalisilat (BSS) 4x120mg
+ metronidazol 3 x 500 mg + tetrasikin 4x 500 mg
selama 1-2 minggu.
disamping itu juga digunakan obat-obat yg memperkuat
peristaltik (domperidon, metoklopramida)
4. Kanker Lambung
Sejenis kanker saluran cerna, kl 10% dari kanker
lambung berupa limfoma (Non Hodgkin), yakni
terdiri dari jaringan-jaringan limfoid (mirip
jaringan kelenjer limfe) yg tidak terdapat di
lambung sehat.
Kanker lambung disebabkan awalnya oleh tukak
lambung yg disebabkan oleh H.pylori.
Kuman H. Pylori melalui gastritis kronis dan
atrofia sel diduga berangsur-angsur
menyebabkan berkembangnya tumor ganas.
Faktor resiko akan kanker lambung meningkat
dgn al. Merokok, alkohol, dan makanan yang
mengandung banyak garam dan nitrat.
Obat Anti tukak
1. Transqualizer : mengurangi aktivitas
vagal
2. Obat antikolinergik : mengurangi
asetilkolin dengan menghambat reseptor
kolinergik
3. Antasid : menetralkan asam lambung
4. Penghambat hiatamin2 (H2) : memblok
reseptor histamin2
5. Menekan sekresi asam lambung
(omeprazol) : menghambat sekresi asam
lambung walaupun ada pelepasan
histamin atau asetilkolin
6. Inhibitor pepsin sukralfat : melapisi tukak
1. Transqualizer
Mengurangi perangsangan vagal dan
menurunkan kecemasan
Librax
Kombinasi ansiolitik klordiazepoksid
(Librium) an antikolinergik clidinium
(Quarzan)
2. Antikolinergik
- Menghilangkan nyeri dengan menurunkan motilitas
dan sekresi gastrointestinal,
- Menghambat asetil kolin, histamin dan HCl
- Antikolinergik memperlambat waktu pengosongan
lambung, shg sering untuk tukak doudenum drpd
tukak lambung, harus diminum sbl mkan utk
mengurangi sekresi asam yang tiimbul saat makan.
Antasid dpt memperlambat absorbsi antikolinergik
shg hrs diminum 2 jam sdh pemberian antikolinergik.

Efek samping :
- Mulut kering, pengurangan sekresi, takikardi, retensi
urin, dan konstipasi
- Karena antikolinergik menurunkan motilitas
gastrointestinal, waktu pengosongan lambung
dihambat, sehingga dapat merangsang sekresi
lambung dan semakin memberatkan tukak.
3. Antasid
Mempercepat penyembuhan tukak dengan
menetralisir HCl dan mengurangi aktifitas pepsin,
tidak menutupi tukak
Antasid efek sistemik dan efek non sistemik.
- Natrium bikarbonat (efek sistemik)
efek samping : kelebihan natrium (hipernatremia)
dan retensi air, alkalosis metabolik karena kelebihan
bikarbonat, rebound asam (kelebihan sekresi asam)
- Kalsium Karbonat
paling efektif menetralkan asam tetapi dapat diserap
secara sistemik dan menyebabkan rebound asam.
- Aluminium hidroksida, aluminum hidroksida dan
magnesium hidroksida, magnesium fosfat (efek
nonsistemik). Obat-obat ini hanya sedikit diserap.
Magnesium hidroksida lebih kuat netralkan asam
dprd aluminium hidroksida. Efek samping diare atau
konstipasi. Saat ini banyak sediaan kombinasi.
Farmakokinetik
Produk-produk Al sering dipakai utk
menurunkan fosfat serum yg tinggi
(hiperfosfatemia).
Aluminium hidroksida dapat
menyebabkan sembelit. Dan
Magnesium dapat menyebabkan
diare.
Obat-obat ini terikat dengan fosfat
dan dikeluarkan melalui tinja.
Sejumlah kecil yang diserap
disekresikan melalui urin.
Farmakodinamik
Lama kerja obat tergantung apakah
dipakai bersama atau tanpa makan.
Jika antasid dimakan setelah makan,
maka kerjanya bisa mencapai 3 jam,
krn makanan memperlambat
pengosongan lambung.

Interval dosis yg ideal utk antasid 1- 3


jam sesudah makan. Sewaktu perut
kosog antasid 30-60 menit obat akan
sampai ke duodenum.
Antasid yang mgd Mg kontraindikasi
utk os gangguan ginjal.
4. Penghambat Histamin H2
Menghambat refluks asam ke dalam esofagus (refluks
esofagitis). Obat-obat ini memblok reseptor H2 pada sel-
sel parietal lambung sehingga mengurangi sekresi dan
konsentrasi asam lambung.

a. Simetidin
waktu paruh lama kerja singkat, menghambat kira2 70 %
sekresi asam selama 4 jam. Kira2 50-80 % obat ini
dikeluarkan tanpa diubah melalui urin. Antasid dapat
diberikan 1 jam sbl atau ssdh simetidin, bila serentak akan
mengurangi efek Blok H2 simetidin

b. Ranitidin
lebih kuat dari simetidin, selain menghambat seksresi
asam lambung juga mempercepat penyembuhan tukak
dengan menyingkirkan penyebabnya. Lama kerja lebih
panjang shg mengurangi frekwensi pemberian obat, efek
samping lebih sedikit dibanding simetidin.
Farmakokinetik
Simetidin dan Ranitidin diabsorbsi baik
oleh GI, memiliki waktu paruh yang
singkat dan efek ikatan protein yang
kecil. 50% simetidin oral dan 75%
dari simetidin iv dikeluarkan tanpa
diubah melalui air kemih, sedangkan
70 % ranitidin disekresikan tanpa
diubah ke urin.
Farmakodinamik
Simetidin dan Ranitidin menghambat histamin pada
Reseptor H2. Obat-obat ini efektif dalam
mengobati tukak duodenum dan lambung dan
dapat dipakai untuk pencegahan. Juga untuk
menghilangkan gejala refluks esofagitis,
mencegah tukak stres yang dapat terjadi sesudah
pembedahan, dan mencegah pneunomia aspirasi
yang dapat terjadi akibat aspirasi asam.

Interaksi Obat
Simetidin meningkatkan efek teofilin, beta bloker,
antikoagulan, fenitoin, diazepam dan
antidisretmia, meningkatkan BUN Blood Urea
Nitrogen, kreatinin serum dan fasfatase alkali
serum.
5. Inhibitor Pepsin
Pelindung mukosa seperti Sukralfat (kompleks
sukrosa sulfat dan aluminium hidroksida).
Obat ini tidak diserap dan bergabung dengan
protein untuk membentuk substansi kental
yang menutupi tukak dan melindunginya dari
asam dan pepsin. Obat ini tidak menetralkan
asam atau menurunkan sekresi asam.

Dosis 1 gram 4 x sehari sebelum makan dan


tidur, Jika tambah antasid maka diberikan 30
menit sebelum atau sesudah pemberian
sukralfat.
Farmakokinetik
Kurang dari 5% Sukralfat diserap GI. Waktu
paruh 6-20 jam. 90 % obat ini dieksresi
melalui tinja.

Farmakodinamik
Sukralfat mempercepat penyembuhan
dengan melekat pada permukaan tukak.
mula kerja 30 menit dan lama kerja
pendek.
Sukralfat menurunkan absorbsi tetrasiklin,
fenitoin, vitamin yang larut lemak dan
antibiotik siprofloksasin dan norfloksasin.
Antasid mengurangi efek sukralfat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai