Anda di halaman 1dari 5

Ayat Bacaan:Matius 5:3

Berbahagialah orang yang miskin


di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga.

Sudah terlalu sering kita


mendengar kalimat "wang tak akan
dapat membeli kebahagiaan".
Dalam perjalanan hidup kita, kita
sering mendengar mengenai
kehancuran dan keretakan rumah
tangga, justru ketika kemakmuran
mencapai puncaknya. Selidik
punya selidik, ketika uang tidak
MISKIN DI lagi menjadi masalah, manusia
HADAPAN TUHAN cenderung mempergunakan uang
tersebut untuk hal2 yang
mendatangkan dosa.
1
Mungkin, kalau kita jujur, banyak dari
kita yang meluangkan waktu untuk
berdoa lebih banyak ketika kita ditimpa
masalah, daripada saat kita mendapat
berkat dan menikmati kelimpahan. Ada
banyak orang kaya dan pintar, rasa2nya
mereka tidak mungkin kekurangan
apapun, tetapi batinnya menderita dan
tidak bahagia. Disisi lain, ada banyak
orang miskin dan hidup kais pagi makan
pagi dan kais petang makan petang,
tetapi jiwa mereka dipenuhi suka cita.

Tapi apakah semua orang kaya pasti


menderita, dan orang miskin pasti
bahagia? tentunya juga tidak bukan? Ini
menunjukkan bahwa apapun yg kita
usahakan itu tidak akan dapat
mendatangkan kebahagiaan yang
sebenarnya, karena kebahagiaan sejati
itu hanya ada didalam mereka yg hidup
didalam Tuhan.
2
Artinya, kaya atau miskin, selama ada
Roh Allah menyala didalam hidup kita,
kita akan merasakan kebahagiaan
yang sesungguhnya dan kedamaian
yang abadi.

Injil Mat 5 ini bercerita tentang


pengajaran Yesus kepada murid2nya,
diatas bukit mengenai kendaraan
menuju bahagia. Orang yang miskin ini
disebutkan paling awal bukan tanpa
sebab. Kemiskinan disini, bukan
diartikan kepada hal material, tetapi
lebih kepada rohani. Dalam pengertian,
apabila kita tetap merasa "miskin" dan
ingin memperoleh lebih banyak lagi
kekayaan rohani, kita akan senantiasa
mencari Tuhan.

3
Miskin, yang diartikan sebagai rasa
rendah hati, tidak berlebihan dan selalu
haus akan Tuhan.

Di dalam injil disebutkan bahwa Yesus


mengajarkan kepada murid2Nya di
ATAS bukit.. ini berbicara mengenai
suatu level tertentu, dimana kita boleh
menikmati berbagai berkat yang
dicurahkan dari atas, tentunya dengan 9
syarat yang selanjutnya disebutkan
Yesus Kristus satu persatu.

Pertanyaannya sekarang, apabila Anda


diberkati secara berlimpah, sanggupkah
Anda untuk tetap hidup "miskin" dan
mencari lebih lagi kekayaan rohani dari
Tuhan? dan pertanyaan lain, apabila
Anda belum mampu hidup layak,
sanggupkah Anda untuk tetap
bersyukur dan mencari Tuhan?

4
Ingat, Tuhan selalu mencukupi tepat
pada waktunya, asal kita melakukan
kewajiban kita.Jadi poinnya disini
adalah, bukan kaya atau miskin, tetapi
selama kita hidup jadikan hidup kita
sentiasa haus akan kebenarannya
sehingga kita menemukan indahnya
setiap janji Tuhan melalui firmanNYA,
dan berusaha terus naik hingga suatu
level tertentu seperti diatas bukit,
berbagai mukjizat, berkat, dan malah
kunci kerajaan surga, semua itu bukan
hal mustahil bagi kita.

Miskin di hadapan Tuhan adalah kita


sentiasa ingin menggali harta
terpendam melalui firmanNYA sehingga
kita seperti tidak merasa kecukupan
jika hanya sedikit yang kita pelajari
tetapi terus menggali dan mengggali
sampai kita dipusakan oleh FirmanNYA
dan kita akan menemukan kunci
menuju kerajaan Sorga.
5

Anda mungkin juga menyukai