Anda di halaman 1dari 77

REHABILITASI MEDIK PADA ANAK

LAKI-LAKI 6 TAHUN 7 BULAN DENGAN


AUTISME

Oleh : Dian Purnawati M


Pembimbing: dr. Fitri Hartanto, Sp. A (K)

1
IDENTITAS
IDENTITAS ANAK
Nama : An. Gabriele Bimo
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl lahir : Semarang, 17 Maret 2009 (6 tahun 7 bulan)
Alamat : Jl Kanfer Utara 1 RT 05 RW 06, Pedalangan,
Banyumanik
No CM : C522709
Tanggal periksa : 10 Oktober 2015

IDENTITAS ORANG TUA


Nama ayah : Tn. Andreas Yulianto
Umur ayah : 41 tahun
Pendidikan ayah : S1
Pekerjaan ayah : pegawai TVRI
Nama ibu : Ny. Emilia
Umur ibu : 44 tahun
Pendidikan ibu : S1
Pekerjaan ibu : pegawai BRI
ANAMNESIS
Keluhan utama: anak belum dapat diajak komunikasi
Riwayat Penyakit Sekarang:
Saat ini anak berusia 6 tahun 7 bulan, tetapi anak belum dapat diajak
komunikasi, anak baru dapat berkata 6 kata. anak sering meracau tidak jelas dan
sering mengulang kata-kata yang sama, anak terlihat acuh pada lingkungan sekitar dan
seperti hidup dalam dunianya sendiri, anak lebih sering bermain sendiri daripada
bermain bersama teman sebayanya, bila dipanggil anak tidak langsung menoleh dan
sulit untuk melakukan kontak mata dengan orang lain. Anak belum dapat melakukan
perintah sederhana seperti membuat susu sendiri, anak belum dapat menyusun balok
menjadi menara, anak belum dapat memakai baju sendiri, anak sudah dapat berdiri satu
kaki, aktivitas anak sehari-hari terkesan monoton dan selalu melakukan rutinitas sehari-
hari yang sama, sehari-hari anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan
menonton TV dan melihat promo iklan dimajalah. anak juga suka melakukan hal-hal
yang sama seperti berjalan bolak-balik sembari bersandar ditembok, anak juga memiliki
kebiasaan melompat-lompat dan lebih menyukai bagian dari suatu benda seperti
kerangka mobil dan anak suka menggigit baju. Bila anak menginginkan sesuatu anak
akan menggeret orang dewasa ke benda yang diinginkannya, bila tidak dituruti
keinginannya anak akan marah dengan memukul dan melempar barang-barang.
Aktivitas sehari-hari masih dibantu oleh nenek dan kakek.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu:


- Terdapat riwayat kejang demam pada umur
10 bulan
- Riwayat alergi makanan & obat disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :

- Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.


ANAMNESIS
Pedigree
ANAMNESIS
Riwayat
Sosial Ekonomi
Kesan sosial ekonomi: cukup
ANAMNESIS
Riwayat Perinatal
Prenatal
Anak lahir dari ibu G3P2A1, usia saat hamil 38
tahun, ANC rutin di dokter, riwayat sakit saat hamil
(-), minum jamu-jamuan (-), minum vitamin dari
dokter (+), saat hamil ibu setiap hari makan mie
instan.
Natal
Anak lahir spontan ditolong dokter, langsung
menangis, aterm, BBL : 3000 gram, PB : 50 cm, biru-
biru (-), kejang (-), kuning (-)
Postnatal
Riwayat kuning (-), kejang demam (+) saat usia 10
bulan
ANAMNESIS
Riwayat imunisasi
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia

Riwayat makan dan minum


Kesan : kualitas dan kuantitas cukup

Riwayat pertumbuhan
Saat lahir: Berat badan : 3000 gram, PB : 50 cm dan LK ibu tidak tahu
BB sekarang 30 kg, panjang badan sekarang 120 cm,
WAZ : 2,19
HAZ : 0,14
BMI-for-age : 2,88
Kesan: gizi baik, perawakan normal, mesosefal
ANAMNESIS
Riwayat perkembangan
Motorik kasar: Bahasa :
Miring 3 bulan Mengoceh 2 tahun
Tengkurap 4 bulan Papa mama spesifik 3 tahun
Duduk 7 bulan Satu kata 3,5 tahun
Merangkak 8 bulan Dua kata 4 tahun
Berdiri 12 bulan
Menunjuk gambar belum dapat
Berjalan 17 bulan
Kombinasi kata belum dapat
Berdiri 1 kaki 2 detik 4,5 tahun
Bicara dimengerti belum dapat
Motorik halus:
Memegang benda ibu lupa Personal sosial:
Meraih ibu lupa Tersenyum spontan ibu lupa
Memegang dengan ibu jari dan jari ibu lupa Mengamati tangannya ibu lupa
Mencoret-coret 2 tahun Main bola 2 tahun
Membentur 2 kubus ibu lupa Menggunakan sendok garpu 3 tahun
Membuat menara belum dapat Membuka baju belum dapat
Mengambil makan belum dapat
Menggambar orang 3 bagian belum dapat
ANAMNESIS
Kebiasaan sehari-hari
Asuh: saat ini anak diasuh oleh kakek dan neneknya dari ayah yg
berusia 70 tahun, ayah bekerja dari pagi s/d malam, ibu dan kakak
pasien tinggal diluar kota karena alasan pekerjaan ibu sehingga anak
bertemu dengan ibu dan kakaknya seminggu sekali. Dari lahir s/d 5
tahun anak tinggal bersama orangtua tetapi sehari-hari diasuh oleh
pengasuh dan kesehariannya anak hanya diperlihatkan TV, serta
terdapat riwayat diberi obat tidur oleh pengasuh, sehingga anak banyak
tidur, ibu dan ayah bekerja s/d malam hari sehingga tidak dapat
memantau perkembangan anak. Bila anak tidak dituruti permintaanya
anak selalu marah dengan memukul dan membanting barang sehingga
orangtua selalu menuruti yang diinginkan anak.
Asih: kasih sayang diberikan oleh keluarganya yang lebih didominasi
oleh kakek dan neneknya yang mengasuh setiap harinya.
Asah: saat stimulasi fisik maupun mental didapatkan dari kakek dan
neneknya
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kesadaran: kompos mentis, hiperaktif (+)
Tanda vital : HR : 100x/mnt Suhu 36,9 0C
Nadi : isi tegangan cukup RR 24x/mnt
Kepala : LK 51 cm, mesosefal (+).
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
strabismus (-),hipertelorisme (),
THT : discharge (-), pembesaran KGB (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
Trunkus : skoliosis (-)
Thorax : C/P : dalam batas normal
Abdomen : BU (+) normal, hepar lien tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan ekstremitas :
PEMERIKSAAN KHUSUS & PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin ( 01-07-2015 )
Kesan : dalam batas normal
Pemeriksaan status gizi:
Kesan: gizi lebih, BB lebih, perawakan normal
Pemeriksaan DENVER II
- Personal sosial sesuai 2 tahun
- Bahasa sesuai 18 bulan
- Motorik kasar sesuai usia
- Motorik halus sesuai usia 3 tahun 6 bulan
Kesan: global developmental delayed
Abbreviated Conners Rating Scale : Skor 7
( bukan GPPH )
Pediatric Symptoms Checklist 17 ( PSC-17) : Skor 15
( gangguan perilaku )
PEMERIKSAAN KHUSUS & PENUNJANG
Kuesioner deteksi dini masalah mental emosional :
Hasil : suspek masalah mental emosional
Checklist for Autism in Toddlers ( CHAT ) :
Hasil : resiko tinggi autism
CARS Autism :
Hasil : skor 42 ( autis berat )
Kuesioner pola asuh :
Hasil : pola asuh permisif
Konsul bagian THT (24-07-15 )
Hasil : fungsi pendengaran cenderung normal
terdapat keterlambatan perkembangan batang otak
Konsul bagian Psikiatri ( 25-02-15 )
Hasil : Autism spectrum disorder ( DSM V)
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSIS
Diagnosa Utama : Autistic disorder
Diagnosa komorbiditas : - Global developmental delayed
- Masalah mental emosional - Gangguan perilaku
Komplikasi :-
Diagnosa pertumbuhan : BB normal, perawakan normal,
mesosefal
Diagnosa perkembangan : Global developmental delayed
Diagnosis Gizi : Gizi lebih, perawakan normal
Diagnosis imunisasi : Imunisasi lengkap, booster
sudah diberikan
Diagnosis sosial ekonomi : Cukup
1. Autisme
INITIAL PLANS
Dx : S :-
O : DSM V, CHAT, CARS
Tx : Program rehabilitasi medik
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - menjelaskan mengenai kondisi anak, dan pentingnya latihan secara teratur di
bagian rehabilitasi medik serta di rumah
- melakukan stimulasi latihan yang disukai anak , yang dapat meningkatkan atensi &
konsentrasi anak serta memberikan edukasi tentang pola asuh yang benar
- disarankan agar orang tua lebih sabar dalam mengasuh anak dengan kondisi tersebut
2. Global developmental Delayed
Dx : S : -
O : DDST II
Tx : Program rehabilitasi medik
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keterlambatan perkembangan yang dialami pasien dan
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.
- Edukasi untuk melakukan latihan dirumah (home program)
INITIAL PLANS
3. Gangguan mental emosional
Dx : S : -
O : Kuesioner deteksi dini masalah mental emosional
Tx : Program psikiatri
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keadaan yang dialami pasien
- Edukasi untuk mengatasi gangguan emosional di rumah
- Edukasi untuk memperbaiki pola asuh

4. Gangguan perilaku
Dx : S : -
O : PSC-17
Tx : Program psikiatri
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keadaan yang dialami pasien
- Edukasi untuk mengatasi gangguan perilaku di rumah
- Edukasi untuk memperbaiki pola asuh
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Program : Belum ada program
Okupasi terapi :
Program : - Latihan peningkatan konsentrasi dan
atensi dengan aktivitas
- Latihan di ruangan Snozellen dan
sensori integrasi
- Latihan peningkatan motorik halus
dengan permainan
Terapi Wicara
Program: - Latihan peningkatan bahasa reseptif dan
ekspresif
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Psikologi
Program:
- Terapi perilaku dengan metode ABA ( Applied Behaviour Analysis )
- Tes IQ dilakukan bila anak mulai dapat mengikuti perintah
sederhana
- Memotivasi orang tua untuk melakukan pendampingan, memperbaiki
pola asuh dan terus menstimulasi perkembangan anak serta melakukan
terapi latihan secara teratur.
- Memotivasi orang tua untuk selalu teratur membawa anaknya terapi di
instalasi Rehabilitasi Medik dan kontrol teratur di poli tumbuh kembang
RSDK.
- Menjelaskan kepada orang tua agar melakukan latihan yang diajarkan di
instalasi rehabilitasi medik sebagai home program

Sosial Medik
Program : Belum ada program
TINJAUAN PUSTAKA
AUTISME
Definisi

Suatu kondisi yang secara biologis didasarkan pada


gangguan perkembangan neurologis yang ditandai
adanya (1) gangguan komunikasi dan interaksi sosial
dan (2) keterbatasan pola tingkah laku, perhatian atau
aktivitas.

Kelainan ini akan muncul dalam waktu 3 tahun pertama


kehidupan anak dan menetap pada masa dewasa.

DSM V dan ICD 10


22
Epidemiologi

Pada semua negara di dunia, tidak memandang ras,


etnis, agama, latar belakang sosial ekonomi.
1 : 5000 anak (Leo Kanner, 1943) 1 : 150 kelahiran
(Centre of Disease Control Prevention, 2007).
Pria : wanita = 3-5 : 1
Di Indonesia : Dari 2-4 per 10.000 anak (1993)
152 per 10.000 anak (2003)

23
Etiologi

24
Etiologi lainnya

25
Etiologi lain

26
Karakteristik

27
TANDA-TANDA AUTISME
ASD (AUTISM SPECTRUM DISORDER) dpt dibedakan
dengan anak normal dan anak RM pada usia 1 tahun
Anak ASD jarang melihat pada orang lain dan kurang bereaksi
bila namanya disebut dibandingkan anak RM
Anak usia 4-5 th :
Bila anak berbicara, sering echolalic
Menunjukkan nada suara yang aneh
Merasa sangat tgg bila ada perub rutin pada kegiatan sehari-
hari
Kontak mata msh sgt terbatas
Tantrum dan agresi
Melukai diri sendiri

28
Gejala klinis

29
Gejala klinis

30
Gejala klinis

Gangguan dalam bidang perilaku

Berlebihan (excessive) Kurang (deficient)


Hiperaktif Gangguan bicara
Tantrum (mengamuk): Perilaku sosial kurang sesuai
menjerit, menyepak, Defisit sensoris dikira tuli
menggigit, mencakar, Tertawa, menangis tanpa
memukul, menyakiti diri sebab
sendiri
Melamun

31
Gejala klinis

32
Gejala klinis

33
Diagnosis
Diagnosis ASD dibuat secara klinis berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan dan pengamatan perilaku
3 tanda mayor :

1. gangguan kualitatif interaksi sosial


2. gangguan kualitatif dalam komunikasi
3. pola tingkah laku yang repetitif dan stereotipik,
keinginan/perhatian dan aktivitas.
Onset sangat dini (usia < 3 tahun).

34
Kriteria Diagnosa Menurut DSM-5
Kurangnya komunikasi dan interaksi sosial dalam berbagai
pengaturan, ditunjukan oleh ggn dlm 3 hal (saat ini atau
sebelumnya):
Timbal balik sosial-emosional (m/, kegagalan kembali
dan bicara terus, menurunnya ketertarikan untuk
berbagi, emosional)
Perilaku komunikasi nonverbal digunakan untuk interaksi
sosial (m/, rendahnya integrasi komunikasi verbal dan
nonverbal, tidak adanya kontak mata atau bahasa tubuh,
kurangnya pemahaman dan gerak tubuh)
Hubungan perkembangan, pertahanan dan pemahaman
(m/, sulit mengatur perilaku pd aturan sosial, kesulitan
dg teman, kurangnya perhatian terhadap pasangan)

35
Kriteria Diagnosa
Menurut DSM-5

Hambatan, pola perilaku berulang, perhatian atau aktivitas,


ditunjukkan oleh 2 mengikuti (saat ini atau sebelumya):
Stereotipe atau gerakan berulang, penggunaan obyek atau
bicara (stereotipe, ekolalia, mengambil mainan, dll)
Desakan thd hal yg sama, kepatuhan thd rutinitas atau pola
perilaku yang ritual (verbal atau nonverbal)
Hambatan yg tinggi, pemusatan perhatian yg tidak normal
dalam kekuatan atau fokus (pekerjaan sebelumnya dg suatu
obyek, perhatian yg kokoh)
Peningkatan atau penurunan respon terhadap sensoris yg
masuk atau ketertarikan yg luar biasa thd aspek sensori dari
lingkungan (respon terhadap suara, suhu, bau)

36
Kriteria Diagnosa
Menurut DSM-5

Gejala harus mengganggu fungsi ( sosial, pendidikan)


Gejala harus muncul dalam periode perkembangan awal.
Namun mereka menjadi nyata hanya setelah tjd kerusakan
yang berlebihan, di hidupnya kemudian, gejala ditutupi oleh
statergi belajar.
Gejala yg tidak membaik dijelaskan oleh gangguan
intelektual atau keterlambatan perkembangan secara global

37
Derajat ASD
Komunikasi dan interaksi sosial
Level 1 (Memerlukan bantuan) Ggn yg nyata tanpa
dukungan; kesulitan memulai interaksi sosial, menurunnya
respon sosial, penurunan ketertarikan pd interaksi sosial;
kegagalan kembali dan ggn bicara, mencoba utk membuat
teman aneh dan tidak berhasil
Level 2 (Memerlukan bantuan yg substansial) Ditandai
kurangnya komunikasi; gangguan nyata saat dh dukungan;
keterbatasan mengawali interaksi sosial; respon sosial yang
menurun/tidak normal
Level 3 (Sangat memerlukan bantuan yg substasial)
Gangguan fungsional yg berat, sangat terlambat dalam
mengawali interaksi sosial, respon yg minim terhadap
tawaran sosial dari yg lainnya
38
Derajat ASD
Hambatan/Perilaku mengulang-ulang
Level 1 (Memerlukan bantuan) Perilaku yg secara
nyata mengganggu fungsi, kesulitan menukar/beralih
aktivitas, terbatasnya kemandirian dengan merencanakan
dan mengatur masalah
Level 2 (Memerlukan dukungan yg mendasar) Perilaku
yg cukup sering menjadi nyata pd pengamatan sepintas
lalu, perilaku mengganggu dg fungsi pd beberapa
pengaturan, kesulitan dan/ sulit merubah perhatian
Level 3 ( Sangat memerlukan bantuan mendasar)
Perilaku yg secara nyata ditandai dg fungsi pd seluruh
bidang, kusulitan yg ekstrim tembok dg perubahan,
kesulitan merubah perhatian atau aksinya.

39
Instrumen Diagnosis
DSM-V 1913 (Diagnostic and Statistical Manual)
CHAT (Checklist for Autism in Toodlers)
CARS (Childhood Autism Rating Scale)
ADOS (Autism Diagnostic Observation
Schedule)
ADI-R (Autism Diagnostic Interview-Revised)
Autism Behaviour Checklist

40
Penilaian Derajat Autis

CARS (Childhood Autism Rating Scale):


Skor: 15-30: tidak autis
30-37: autis ringan-sedang
37-60: autis berat

41
Diagnosis Banding
1. Gangguan perkembangan pervasif lain
Sindroma Rett:
penyakit otak progresif
khusus mengenai anak perempuan
Perkembangan anak sampai umur 5 bulan normal,
setelah itu mengalami kemunduran, lingkar kepala
menurun kemunduran perkembangan bahasa, interaksi
sosial, motorik.
Sindroma Asperger: High Functioning Autism
mempunyai ciri-ciri autisme
intelegensinya baik
kemampuan bahasa terganggu derajat ringan
42
Diagnosis Banding

2. Sindroma Disintegratif pada Anak


kemunduran setelah umur 2 tahun, paling sering terjadi
pada umur 3-4 tahun.
kemunduran dalam bahasa, ketrampilan motorik,
kemampuan adaptif atau sosial, kontrol kandung kemih
dan buang air besar sampai pada taraf austitik.
Anak laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan.

3. Gangguan perkembangan bahasa (disfasia)


tidak dijumpai perilaku repetitif atau obsesif

4. Retardasi mental
autisme juga sering disertai dengan retardasi mental.
pada RM, tiga ciri pokok autisme tidak dijumpai.

43
Prognosis
Berat-ringan kelainan
Usia anak saat pertama kali ditangani
Intensitas terapi
IQ anak
Keutuhan pusat bahasa di otak: lobus parietalis kiri
2 faktor paling menentukan: IQ & komunikasi
Indikator: IQ pada usia 5 th, bila belum bisa bicara
pada usia 5 th prognosa kurang bagus

44
HASIL TERAPI
Anak menunjukkan perbaikan dalam hal :
- Konsentrasi & atensi
- Perilaku
- Toleransi dlm. perubahan lingkungan
- Sosialisasi
- Kemampuan melakukan ADL
- Kemampuan orientasi thd. rangsangan
- Kemampuan akademik
Rehabilitasi Medik

46
Terapi Perilaku ABA
( Applied Behaviour Analysis )
Umur penanganan terbaik : <5th
Tempat terapi : memahami keberadaan rumah
tempat tinggalnya & lingkungannya
Waktu terapi: 40 jam/minggu, tiap sesi 2-3 jam
Evaluasi dan kriteria keberhasilan tugas (drill)

47
Program Umum
1. Kepatuhan (complience): duduk, perhatian
2. Mengurangi/menghilangkan perilaku self stimulatory &agresif
3. Konsep imitasi (menirukan)
4. Komunikasi (verbal, gambar, isyarat)
5. Bermain secara independen dan bersama teman
6. Pre-school skills (menggunting, menempel)
7. Bantu diri /self-help skills (toileting)
8. Sosialisasi (hello,dah)
9. Motorik (gross & fine)
10. Bahasa reseptif/ekspresif (kata benda, kerja, preposisi,
percakapan)
48
Prinsip ABA
( Applied Behaviour Analysis )
Kurikulum
Tingkat Materi
Dasar & Kemampuan mengikuti pelajaran
Intermediate (kepatuhan, kontak mata)
Kemampuan imitasi
Kemampuan bahasa reseptif (kognitif)
Kemampuan bahasa ekspresif
Kemampuan pre akademik
Kemampuan bantu diri
Advance Kemampuan sosialisasi
Kemampuan bahasa abstrak
Kesiapan masuk sekolah

50
SENSORI INTEGRASI
Dasar : otak adalah suatu organ yang berfungsi secara
terintegrasi, tetapi terdiri atas struktur yang terorganisasi.
Struktur subkortikal (batang otak & talamus): menerima,
menyaring, memperhalus input-input sensorik, melanjutkan
ke korteks otak
kegiatan fisik yang memberikan masukan input-input
vestibuler (perubahan gerakan dan titik tumpu tubuh
terhadap gravitasi), proprioseptif (peregangan otot secara
aktif) dan taktil (sentuhan pada kulit)
Partisipasi anak penting reaksi adaptif pengaruhi
plastisitas otak
Pada autisma: kegagalan mengelola masukan sensorik &
persepsi, kesulitan dalam perencanaan dan eksekutif
51
Terapi SI pada ASD
Terapi SI sering digunakan pd anak dg ASD karena
beberapa perilaku berhubungan dg menurunnya sistem
sensori
Namun validitas model SI dan terapi SI masih kontroversial
Pola terapi SI pd ASD belum jelas. Namun terapi SI
dimasukkan sbg bagian yg komprehenif yg difokuskan pd
intervensi perilaku dan pendidikan utk menenangkan anak,
menekan perilaku atau membantu dg mentransmisikan dg
aktivitas
Dilanjutkan penggunaan SI berdasarkan pd respon
penanganan pd anak secara individual
Komponen SI:
Tekanan dalam 2 kali/hr @ 15 menit, masase
tubuh, menyikat dan mengusap-usap
Stimulasi vestibuler secara perlahan @ 10-12
kali/ menit
Dietsensory: program di rumah dan kelas
berdasarkan aktivitas dg tujuannya merasakan
kebutuhan sensory anak, mendengar, melihat,
membaui, keseimbangan, gerakan (motorik
halus dan kasar) dan proprioceptif
Tujuan

54
SNOZELLEN

Kegiatan yang dilakukan dalam suatu lingkungan yang


menenangkan dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi
dengan manusia dan lingkungan dengan penekanan pada
persepsi sensorik.
Kafetaria sensorik: dilengkapi perlengkapan yg menstimulasi
indera: feeling, hearing, looking,tasting, smelling

55
Terapi Musik
Tujuan:
Mengembangkan:
kemampuan anak
persepsi dan fungsi kognitif
potensi anak
kemampuan emosi
kemampuan sosialisasi
Meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik

56
Latihan Terapi Musik
Macam-macam latihan dalam terapi musik:
Latihan motorik halus: petik jari sesuai irama
Latihan motorik kasar: jalan, tepuk tangan sesuai irama
Kemampuan persepsi: mendengarkan
Latihan konsentrasi: jalan pada pola lantai sesuai irama dan
ketukan
Menyanyi: mendengarkan dan meniru
Menggunakan alat musik sederhana
Menari
Improvisasi: menirukan gerakan kupu-kupu terbang
Relaksasi: menggunakan musik klasik yang lembut, suara
air, kicau burung
57
Terapi Wicara
Program terapi wicara pada anak autis dapat
dibagi menjadi 4 tahap:
- Tahap pertama: Kepatuhan (mulai mampu
merespon jika diberikan perintah/tugas.
- Tahap kedua: Memberikan modalitas
bahasa ( Konsep Bahasa, Isi Bahasa,
Penggunaan Bahasa )
- Tahap ketiga: Penting mengajarkan
komunikasi.
- Tahap keempat: Mengajar wicara. 58
KRITERIA DIAGNOSIS DSM IV

1. Kurangnya komunikasi dan interaksi sosial (m/


kurangnya timbal balik sosial, dan perilaku komunikasi
nonverbal dan pemahaman hubungan antar personal)
2. Hambatan, pola perilaku mengulang2, pemahaman
dan aktivitas.
Gejala timbul pada awal perkembangan, namun tidak
menjadi manifes sampai gangguan sosial berlebihan
KRITERIA DIAGNOSIS DSM IV

A. 6 hal dari 1,2,3 :


1. Secara kualitatif, tdp hendaya dlm interaksi sosial: (min 2
hal)
a. Hendaya dalam perilaku nonverbal seperti pandangan
mata ke mata, ekspresi wajah, sikap tubuh dan gerak
terhadap rutinitas dalam interaksi sosial
b. Kegagalan dlm membentuk hubungan dg kawan2
sesuai tingkat perkembangannya
c. Kurang kespontanan dlm membagi kesenangan, daya
pikat/pencapaian akan orang lain spt kurang
memperlihatkan, menunjukkan objek yg menarik
d. Kurang sosialisasi /emosi yang labil

61
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM IV

2. Secara kualitatif terdapat hendaya dlm komunikasi: (min1)


a. Keterlambatan dalam/ berkurangnya perkembangan
berbicara (tidak menyertai usaha mengimbangi cara
komunikasi melalui alternatif seperti gerakan isyarat /
gerakan meniru-niru)
b. Individu cukup adekuat, hendaya dalam memulai atau
meneruskan pembicaraan dengan orang lain
c. Menggunakan kata berulang kali dan stereotip atau
kata-kata aneh
d. Kurang memvariasikan gerakan spontan yg seolah-olah
atau pura-pura bermain sesuai tingkat perkembangan

62
KRITERIA
DIAGNOSIS DSM IV

3. Perilaku berulang dan terbatas, tertarik, dan aktif (min 1):


a. Keasyikan meliputi 1 stereotip dan kelainan dlm
intensitas maupun fokus ketertarikan akan sesuatu yg
terbatas
b. Ketaatan terhadap hal tertentu tampak kaku, rutinitas /
ritual tidak fungsional
c. Gerakan stereotip dan berulang (eg. Memukul atau
memutar arah jari dan tangan, meruwetkan gerakan
seluruh tubuhnya)
d. Keasyikan terhadap bagian obyek yang menetap

63
KRITERIA
DIAGNOSIS DSM IV

B. Keterlambatan/ kelainan fungsi dengan serangan sebelum


usia 3 tahun (min 1):
1. Interaksi sosial
2. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial
3. Bermain simbol/berkayal

C. Gangguan ini tidak lebih baik dari gangguan Rett/ gangguan


disintegrasi masa kanak-kanak

64
Back-up

65
Checklist ICD-10
KEL NO GEJALA V JMLH KET
1 a Interaksi sosial
Kontak mata sangat kurang
MIN 2
Ekspresi muka kurang hidup GEJALA
Gerak-gerik yang kurang tertuju
Menolak untuk dipeluk
Tidak menengok ketika dipanggil (cuek)
Menangis atau tertawa tanpa sebab
Tidak tertarik pada mainan
Bermain dengan benda yang bukan mainan
b Tak bisa bermain dengan teman sebaya

c Tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain


66
d Kurangnya hubungan social & emosional yg timbal balik
ICD-10
2 gejala komunikasi dan kelompok
a Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tak
berkembang (dan tak ada usaha untuk mengimbangi MIN 1
komunikasi dg cara lain tanpa bicara), menarik GEJALA
tangan apabila ingin sesuatu, bahasa isyarat tak
berkembang
b Bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk
berkomunikasi
c Sering mengunakan bahasa yg aneh & diulang2
d Mempertahankan sesuatu minat atau lebih, dengan
cara yang sangat khas dan berlebih-lebihan

67
ICD-10

3 gejala perilaku tak wajar


a Terpaku terhadap suatu kegiatan yang ritualistic atau
rutinitas yang tak ada gunanya, misalnya makanan MINIMAL 1
dicium dahulu GEJALA
b Ada gerakan-gerakan yang aneh dan khas/ diulang-
ulang
c Sering sangat terpukau pada bagian-bagian benda

d
JUMLAH
DIAGNOSA DAPAT DI TEGAKKAN APABILA JUMLAH GEJALA SEMUANYA 6

68
M-CHAT (Indonesia)
No Pertanyaan Y T
1 Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang ?
2 Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain ?
3 Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya tangga ?
4 Apakah anak anda menyukai permainan ciluk ba ?
5 Apakah anak anda pernah bermain \\\\\\\"sandiwara\\\\\\\", misalnya : Pura-
pura bicara di telpon ? Menjadi tokoh tertentu ? Bicara pada boneka ?
Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu ?
6 Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk menunjukkan rasa
tertariknya pada sesuatu ?
7 Dapatkah anak anda bermain dengan mainan kecil (mobil-mobilan/balok)
dengan sewajarnya tanpa hanya memasukkannya ke dalam mulut, kutak
8 kutik atau menjatuhkannya saja ?

69
No Pertanyaan Y T
9 Apakah anak anda pernah membawa obyek/benda dan diperlihatkan pada
anda ?
10 Apakah anak anda melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik ?
Apakah anak anda sangat sensitif terhadap bunyi ?
11 Apakah anak anda tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda ?
12 Apakah anak anda meniru anda ? (Misalnya bila anda membuat raut wajah
tertentu, anak anda menirunya ?)
13 Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil ?
Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak
14 anda melihat pada mainan tersebut ?
15 Apakah anak anda dapat berjalan ?

16

70
No Pertanyaan Y T
17 Apakah anak anda juga melihat pada benda yang anda lihat ?
18 Apakah anak anda membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar
wajahnya ?
19 Apakah anak anda mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang
sedang dilakukannya ?
20 Apakah anda pernah berpikir bahwa anak anda tuli ?
21 Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang lain ?
22 Apakah anak anda terkadang menatap dengan tatapan kosong atau mondar-
mandir tanpa tujuan ?
23 Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk melihat reaksi anda ketika
ia dihadapkan pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti ?

- 3 atau lebih dari pertanyaan M-CHAT dijawab TIDAK atau- minimal 2 dari pertanyaan yang
dicetak tebal dijawab TIDAK

71
CARS

72
Medikamentosa

Stimulan

Deksamfetamin dan Levoamfetamin.


Metilfenidat.
Dapat meningkatkan atensi dan mengurangi
distraktibilitas.
Dosis: 0,3 mg/kg.

73
AntiEpilepsi
Anti epilepsi (Asam valproat) digunakan bila
penderita autisme mengalami epilepsi ( 1/3 kasus
autisme mengidap epilepsi).

Nootropik

Nootropik (Pirasetam) digunakan untuk


memperbaiki gangguan perkembangan bahasa,
karena terbukti obat ini mampu memperbaiki fungsi
hemisfer kiri otak.

74
Agonis Reseptor Alpha Adrenergik
Agonis reseptor alpha adrenergik (Klonidin)
dilaporkan dapat menurunkan agresivitas, temper
tantrum, impulsivitas dan hiperaktivitas.

Mulai dengan dosis rendah: 0,025-0,05 mg 2 kali/hari


dinaikkan secara bertahap sampai dosis maksimum
0,3-0,6 mg/hari dalam 3-4 kali/hari.

Beta Adrenergik Blocker


Beta adrenergik blocker (Propanolol) dipakai dalam mengatasi
agresivitas terutama yang disertai dengan agitasi dan anxietas.
Dosis: 1-5 mg/kg/hari atau lebih.

75
Potent Long Acting Opioid Antagonist
Potent long acting opioid antagonist (Naltrekson)
memiliki potensi untuk mengatasi perilaku melukai diri
sendiri dan ritual
Dosis: 0,5-2 mg/kg/hari.

Spesifik Serotonin Reuptake Inhibitor (Ssri)


SSRI digunakan untuk mengatasi perilaku stereotipik seperti perilaku yang
melukai diri sendiri, resisten terhadap perubahan hal-hal rutin, ritual obsesif
dengan anxietas yang tinggi. Pemberian SSRI dimulai dari dosis terkecil
dan secara bertahap dinaikkan sampai mencapai dosis terapeutik.
1.Fluoxetine.
2.Fluvoksamin.

76
Neuroleptik
Neuroleptik tipikal potensi rendah (Thioridazine).
Dapat menurunkan agreivitas dan agitasi.
Dosis: 0,5-3 mh/kg/hari, dibagi dalam 2-3 kali/hari.
Neuroleptik tipikal potensi tinggi (Haloperidol dan
Pimozide)
Dalam dosis kecil: 0,25-3 mg/hari, dapat menurunkan
agresivitas,hiperaktivitas, iritabilitas dan stereotipik.
Neuroleptik atipikal (Risperidon).
Bila digunakan dalam dosis yang direkomendasikan:
0,5-3 mg/hari dibagi dalam 2-3 kali/hari, dapat dinaikkan
0,25 mg setiap 3-5 hari sampai dosis inisial tercapai
1-2 mg/hari dalam 4-6 minggu, akan tampak perbaikan
pada hubungan sosial, atensi dan gejala obsesif.

77

Anda mungkin juga menyukai