PP Autisme
PP Autisme
1
IDENTITAS
IDENTITAS ANAK
Nama : An. Gabriele Bimo
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl lahir : Semarang, 17 Maret 2009 (6 tahun 7 bulan)
Alamat : Jl Kanfer Utara 1 RT 05 RW 06, Pedalangan,
Banyumanik
No CM : C522709
Tanggal periksa : 10 Oktober 2015
Riwayat pertumbuhan
Saat lahir: Berat badan : 3000 gram, PB : 50 cm dan LK ibu tidak tahu
BB sekarang 30 kg, panjang badan sekarang 120 cm,
WAZ : 2,19
HAZ : 0,14
BMI-for-age : 2,88
Kesan: gizi baik, perawakan normal, mesosefal
ANAMNESIS
Riwayat perkembangan
Motorik kasar: Bahasa :
Miring 3 bulan Mengoceh 2 tahun
Tengkurap 4 bulan Papa mama spesifik 3 tahun
Duduk 7 bulan Satu kata 3,5 tahun
Merangkak 8 bulan Dua kata 4 tahun
Berdiri 12 bulan
Menunjuk gambar belum dapat
Berjalan 17 bulan
Kombinasi kata belum dapat
Berdiri 1 kaki 2 detik 4,5 tahun
Bicara dimengerti belum dapat
Motorik halus:
Memegang benda ibu lupa Personal sosial:
Meraih ibu lupa Tersenyum spontan ibu lupa
Memegang dengan ibu jari dan jari ibu lupa Mengamati tangannya ibu lupa
Mencoret-coret 2 tahun Main bola 2 tahun
Membentur 2 kubus ibu lupa Menggunakan sendok garpu 3 tahun
Membuat menara belum dapat Membuka baju belum dapat
Mengambil makan belum dapat
Menggambar orang 3 bagian belum dapat
ANAMNESIS
Kebiasaan sehari-hari
Asuh: saat ini anak diasuh oleh kakek dan neneknya dari ayah yg
berusia 70 tahun, ayah bekerja dari pagi s/d malam, ibu dan kakak
pasien tinggal diluar kota karena alasan pekerjaan ibu sehingga anak
bertemu dengan ibu dan kakaknya seminggu sekali. Dari lahir s/d 5
tahun anak tinggal bersama orangtua tetapi sehari-hari diasuh oleh
pengasuh dan kesehariannya anak hanya diperlihatkan TV, serta
terdapat riwayat diberi obat tidur oleh pengasuh, sehingga anak banyak
tidur, ibu dan ayah bekerja s/d malam hari sehingga tidak dapat
memantau perkembangan anak. Bila anak tidak dituruti permintaanya
anak selalu marah dengan memukul dan membanting barang sehingga
orangtua selalu menuruti yang diinginkan anak.
Asih: kasih sayang diberikan oleh keluarganya yang lebih didominasi
oleh kakek dan neneknya yang mengasuh setiap harinya.
Asah: saat stimulasi fisik maupun mental didapatkan dari kakek dan
neneknya
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kesadaran: kompos mentis, hiperaktif (+)
Tanda vital : HR : 100x/mnt Suhu 36,9 0C
Nadi : isi tegangan cukup RR 24x/mnt
Kepala : LK 51 cm, mesosefal (+).
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
strabismus (-),hipertelorisme (),
THT : discharge (-), pembesaran KGB (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
Trunkus : skoliosis (-)
Thorax : C/P : dalam batas normal
Abdomen : BU (+) normal, hepar lien tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan ekstremitas :
PEMERIKSAAN KHUSUS & PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin ( 01-07-2015 )
Kesan : dalam batas normal
Pemeriksaan status gizi:
Kesan: gizi lebih, BB lebih, perawakan normal
Pemeriksaan DENVER II
- Personal sosial sesuai 2 tahun
- Bahasa sesuai 18 bulan
- Motorik kasar sesuai usia
- Motorik halus sesuai usia 3 tahun 6 bulan
Kesan: global developmental delayed
Abbreviated Conners Rating Scale : Skor 7
( bukan GPPH )
Pediatric Symptoms Checklist 17 ( PSC-17) : Skor 15
( gangguan perilaku )
PEMERIKSAAN KHUSUS & PENUNJANG
Kuesioner deteksi dini masalah mental emosional :
Hasil : suspek masalah mental emosional
Checklist for Autism in Toddlers ( CHAT ) :
Hasil : resiko tinggi autism
CARS Autism :
Hasil : skor 42 ( autis berat )
Kuesioner pola asuh :
Hasil : pola asuh permisif
Konsul bagian THT (24-07-15 )
Hasil : fungsi pendengaran cenderung normal
terdapat keterlambatan perkembangan batang otak
Konsul bagian Psikiatri ( 25-02-15 )
Hasil : Autism spectrum disorder ( DSM V)
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSIS
Diagnosa Utama : Autistic disorder
Diagnosa komorbiditas : - Global developmental delayed
- Masalah mental emosional - Gangguan perilaku
Komplikasi :-
Diagnosa pertumbuhan : BB normal, perawakan normal,
mesosefal
Diagnosa perkembangan : Global developmental delayed
Diagnosis Gizi : Gizi lebih, perawakan normal
Diagnosis imunisasi : Imunisasi lengkap, booster
sudah diberikan
Diagnosis sosial ekonomi : Cukup
1. Autisme
INITIAL PLANS
Dx : S :-
O : DSM V, CHAT, CARS
Tx : Program rehabilitasi medik
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - menjelaskan mengenai kondisi anak, dan pentingnya latihan secara teratur di
bagian rehabilitasi medik serta di rumah
- melakukan stimulasi latihan yang disukai anak , yang dapat meningkatkan atensi &
konsentrasi anak serta memberikan edukasi tentang pola asuh yang benar
- disarankan agar orang tua lebih sabar dalam mengasuh anak dengan kondisi tersebut
2. Global developmental Delayed
Dx : S : -
O : DDST II
Tx : Program rehabilitasi medik
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keterlambatan perkembangan yang dialami pasien dan
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.
- Edukasi untuk melakukan latihan dirumah (home program)
INITIAL PLANS
3. Gangguan mental emosional
Dx : S : -
O : Kuesioner deteksi dini masalah mental emosional
Tx : Program psikiatri
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keadaan yang dialami pasien
- Edukasi untuk mengatasi gangguan emosional di rumah
- Edukasi untuk memperbaiki pola asuh
4. Gangguan perilaku
Dx : S : -
O : PSC-17
Tx : Program psikiatri
Mx : Penilaian kemajuan dari program yang diberikan tiap 1 bulan
Ex : - Menjelaskan mengenai keadaan yang dialami pasien
- Edukasi untuk mengatasi gangguan perilaku di rumah
- Edukasi untuk memperbaiki pola asuh
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Program : Belum ada program
Okupasi terapi :
Program : - Latihan peningkatan konsentrasi dan
atensi dengan aktivitas
- Latihan di ruangan Snozellen dan
sensori integrasi
- Latihan peningkatan motorik halus
dengan permainan
Terapi Wicara
Program: - Latihan peningkatan bahasa reseptif dan
ekspresif
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Psikologi
Program:
- Terapi perilaku dengan metode ABA ( Applied Behaviour Analysis )
- Tes IQ dilakukan bila anak mulai dapat mengikuti perintah
sederhana
- Memotivasi orang tua untuk melakukan pendampingan, memperbaiki
pola asuh dan terus menstimulasi perkembangan anak serta melakukan
terapi latihan secara teratur.
- Memotivasi orang tua untuk selalu teratur membawa anaknya terapi di
instalasi Rehabilitasi Medik dan kontrol teratur di poli tumbuh kembang
RSDK.
- Menjelaskan kepada orang tua agar melakukan latihan yang diajarkan di
instalasi rehabilitasi medik sebagai home program
Sosial Medik
Program : Belum ada program
TINJAUAN PUSTAKA
AUTISME
Definisi
23
Etiologi
24
Etiologi lainnya
25
Etiologi lain
26
Karakteristik
27
TANDA-TANDA AUTISME
ASD (AUTISM SPECTRUM DISORDER) dpt dibedakan
dengan anak normal dan anak RM pada usia 1 tahun
Anak ASD jarang melihat pada orang lain dan kurang bereaksi
bila namanya disebut dibandingkan anak RM
Anak usia 4-5 th :
Bila anak berbicara, sering echolalic
Menunjukkan nada suara yang aneh
Merasa sangat tgg bila ada perub rutin pada kegiatan sehari-
hari
Kontak mata msh sgt terbatas
Tantrum dan agresi
Melukai diri sendiri
28
Gejala klinis
29
Gejala klinis
30
Gejala klinis
31
Gejala klinis
32
Gejala klinis
33
Diagnosis
Diagnosis ASD dibuat secara klinis berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan dan pengamatan perilaku
3 tanda mayor :
34
Kriteria Diagnosa Menurut DSM-5
Kurangnya komunikasi dan interaksi sosial dalam berbagai
pengaturan, ditunjukan oleh ggn dlm 3 hal (saat ini atau
sebelumnya):
Timbal balik sosial-emosional (m/, kegagalan kembali
dan bicara terus, menurunnya ketertarikan untuk
berbagi, emosional)
Perilaku komunikasi nonverbal digunakan untuk interaksi
sosial (m/, rendahnya integrasi komunikasi verbal dan
nonverbal, tidak adanya kontak mata atau bahasa tubuh,
kurangnya pemahaman dan gerak tubuh)
Hubungan perkembangan, pertahanan dan pemahaman
(m/, sulit mengatur perilaku pd aturan sosial, kesulitan
dg teman, kurangnya perhatian terhadap pasangan)
35
Kriteria Diagnosa
Menurut DSM-5
36
Kriteria Diagnosa
Menurut DSM-5
37
Derajat ASD
Komunikasi dan interaksi sosial
Level 1 (Memerlukan bantuan) Ggn yg nyata tanpa
dukungan; kesulitan memulai interaksi sosial, menurunnya
respon sosial, penurunan ketertarikan pd interaksi sosial;
kegagalan kembali dan ggn bicara, mencoba utk membuat
teman aneh dan tidak berhasil
Level 2 (Memerlukan bantuan yg substansial) Ditandai
kurangnya komunikasi; gangguan nyata saat dh dukungan;
keterbatasan mengawali interaksi sosial; respon sosial yang
menurun/tidak normal
Level 3 (Sangat memerlukan bantuan yg substasial)
Gangguan fungsional yg berat, sangat terlambat dalam
mengawali interaksi sosial, respon yg minim terhadap
tawaran sosial dari yg lainnya
38
Derajat ASD
Hambatan/Perilaku mengulang-ulang
Level 1 (Memerlukan bantuan) Perilaku yg secara
nyata mengganggu fungsi, kesulitan menukar/beralih
aktivitas, terbatasnya kemandirian dengan merencanakan
dan mengatur masalah
Level 2 (Memerlukan dukungan yg mendasar) Perilaku
yg cukup sering menjadi nyata pd pengamatan sepintas
lalu, perilaku mengganggu dg fungsi pd beberapa
pengaturan, kesulitan dan/ sulit merubah perhatian
Level 3 ( Sangat memerlukan bantuan mendasar)
Perilaku yg secara nyata ditandai dg fungsi pd seluruh
bidang, kusulitan yg ekstrim tembok dg perubahan,
kesulitan merubah perhatian atau aksinya.
39
Instrumen Diagnosis
DSM-V 1913 (Diagnostic and Statistical Manual)
CHAT (Checklist for Autism in Toodlers)
CARS (Childhood Autism Rating Scale)
ADOS (Autism Diagnostic Observation
Schedule)
ADI-R (Autism Diagnostic Interview-Revised)
Autism Behaviour Checklist
40
Penilaian Derajat Autis
41
Diagnosis Banding
1. Gangguan perkembangan pervasif lain
Sindroma Rett:
penyakit otak progresif
khusus mengenai anak perempuan
Perkembangan anak sampai umur 5 bulan normal,
setelah itu mengalami kemunduran, lingkar kepala
menurun kemunduran perkembangan bahasa, interaksi
sosial, motorik.
Sindroma Asperger: High Functioning Autism
mempunyai ciri-ciri autisme
intelegensinya baik
kemampuan bahasa terganggu derajat ringan
42
Diagnosis Banding
4. Retardasi mental
autisme juga sering disertai dengan retardasi mental.
pada RM, tiga ciri pokok autisme tidak dijumpai.
43
Prognosis
Berat-ringan kelainan
Usia anak saat pertama kali ditangani
Intensitas terapi
IQ anak
Keutuhan pusat bahasa di otak: lobus parietalis kiri
2 faktor paling menentukan: IQ & komunikasi
Indikator: IQ pada usia 5 th, bila belum bisa bicara
pada usia 5 th prognosa kurang bagus
44
HASIL TERAPI
Anak menunjukkan perbaikan dalam hal :
- Konsentrasi & atensi
- Perilaku
- Toleransi dlm. perubahan lingkungan
- Sosialisasi
- Kemampuan melakukan ADL
- Kemampuan orientasi thd. rangsangan
- Kemampuan akademik
Rehabilitasi Medik
46
Terapi Perilaku ABA
( Applied Behaviour Analysis )
Umur penanganan terbaik : <5th
Tempat terapi : memahami keberadaan rumah
tempat tinggalnya & lingkungannya
Waktu terapi: 40 jam/minggu, tiap sesi 2-3 jam
Evaluasi dan kriteria keberhasilan tugas (drill)
47
Program Umum
1. Kepatuhan (complience): duduk, perhatian
2. Mengurangi/menghilangkan perilaku self stimulatory &agresif
3. Konsep imitasi (menirukan)
4. Komunikasi (verbal, gambar, isyarat)
5. Bermain secara independen dan bersama teman
6. Pre-school skills (menggunting, menempel)
7. Bantu diri /self-help skills (toileting)
8. Sosialisasi (hello,dah)
9. Motorik (gross & fine)
10. Bahasa reseptif/ekspresif (kata benda, kerja, preposisi,
percakapan)
48
Prinsip ABA
( Applied Behaviour Analysis )
Kurikulum
Tingkat Materi
Dasar & Kemampuan mengikuti pelajaran
Intermediate (kepatuhan, kontak mata)
Kemampuan imitasi
Kemampuan bahasa reseptif (kognitif)
Kemampuan bahasa ekspresif
Kemampuan pre akademik
Kemampuan bantu diri
Advance Kemampuan sosialisasi
Kemampuan bahasa abstrak
Kesiapan masuk sekolah
50
SENSORI INTEGRASI
Dasar : otak adalah suatu organ yang berfungsi secara
terintegrasi, tetapi terdiri atas struktur yang terorganisasi.
Struktur subkortikal (batang otak & talamus): menerima,
menyaring, memperhalus input-input sensorik, melanjutkan
ke korteks otak
kegiatan fisik yang memberikan masukan input-input
vestibuler (perubahan gerakan dan titik tumpu tubuh
terhadap gravitasi), proprioseptif (peregangan otot secara
aktif) dan taktil (sentuhan pada kulit)
Partisipasi anak penting reaksi adaptif pengaruhi
plastisitas otak
Pada autisma: kegagalan mengelola masukan sensorik &
persepsi, kesulitan dalam perencanaan dan eksekutif
51
Terapi SI pada ASD
Terapi SI sering digunakan pd anak dg ASD karena
beberapa perilaku berhubungan dg menurunnya sistem
sensori
Namun validitas model SI dan terapi SI masih kontroversial
Pola terapi SI pd ASD belum jelas. Namun terapi SI
dimasukkan sbg bagian yg komprehenif yg difokuskan pd
intervensi perilaku dan pendidikan utk menenangkan anak,
menekan perilaku atau membantu dg mentransmisikan dg
aktivitas
Dilanjutkan penggunaan SI berdasarkan pd respon
penanganan pd anak secara individual
Komponen SI:
Tekanan dalam 2 kali/hr @ 15 menit, masase
tubuh, menyikat dan mengusap-usap
Stimulasi vestibuler secara perlahan @ 10-12
kali/ menit
Dietsensory: program di rumah dan kelas
berdasarkan aktivitas dg tujuannya merasakan
kebutuhan sensory anak, mendengar, melihat,
membaui, keseimbangan, gerakan (motorik
halus dan kasar) dan proprioceptif
Tujuan
54
SNOZELLEN
55
Terapi Musik
Tujuan:
Mengembangkan:
kemampuan anak
persepsi dan fungsi kognitif
potensi anak
kemampuan emosi
kemampuan sosialisasi
Meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik
56
Latihan Terapi Musik
Macam-macam latihan dalam terapi musik:
Latihan motorik halus: petik jari sesuai irama
Latihan motorik kasar: jalan, tepuk tangan sesuai irama
Kemampuan persepsi: mendengarkan
Latihan konsentrasi: jalan pada pola lantai sesuai irama dan
ketukan
Menyanyi: mendengarkan dan meniru
Menggunakan alat musik sederhana
Menari
Improvisasi: menirukan gerakan kupu-kupu terbang
Relaksasi: menggunakan musik klasik yang lembut, suara
air, kicau burung
57
Terapi Wicara
Program terapi wicara pada anak autis dapat
dibagi menjadi 4 tahap:
- Tahap pertama: Kepatuhan (mulai mampu
merespon jika diberikan perintah/tugas.
- Tahap kedua: Memberikan modalitas
bahasa ( Konsep Bahasa, Isi Bahasa,
Penggunaan Bahasa )
- Tahap ketiga: Penting mengajarkan
komunikasi.
- Tahap keempat: Mengajar wicara. 58
KRITERIA DIAGNOSIS DSM IV
61
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM IV
62
KRITERIA
DIAGNOSIS DSM IV
63
KRITERIA
DIAGNOSIS DSM IV
64
Back-up
65
Checklist ICD-10
KEL NO GEJALA V JMLH KET
1 a Interaksi sosial
Kontak mata sangat kurang
MIN 2
Ekspresi muka kurang hidup GEJALA
Gerak-gerik yang kurang tertuju
Menolak untuk dipeluk
Tidak menengok ketika dipanggil (cuek)
Menangis atau tertawa tanpa sebab
Tidak tertarik pada mainan
Bermain dengan benda yang bukan mainan
b Tak bisa bermain dengan teman sebaya
67
ICD-10
d
JUMLAH
DIAGNOSA DAPAT DI TEGAKKAN APABILA JUMLAH GEJALA SEMUANYA 6
68
M-CHAT (Indonesia)
No Pertanyaan Y T
1 Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang ?
2 Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain ?
3 Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya tangga ?
4 Apakah anak anda menyukai permainan ciluk ba ?
5 Apakah anak anda pernah bermain \\\\\\\"sandiwara\\\\\\\", misalnya : Pura-
pura bicara di telpon ? Menjadi tokoh tertentu ? Bicara pada boneka ?
Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu ?
6 Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk menunjukkan rasa
tertariknya pada sesuatu ?
7 Dapatkah anak anda bermain dengan mainan kecil (mobil-mobilan/balok)
dengan sewajarnya tanpa hanya memasukkannya ke dalam mulut, kutak
8 kutik atau menjatuhkannya saja ?
69
No Pertanyaan Y T
9 Apakah anak anda pernah membawa obyek/benda dan diperlihatkan pada
anda ?
10 Apakah anak anda melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik ?
Apakah anak anda sangat sensitif terhadap bunyi ?
11 Apakah anak anda tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda ?
12 Apakah anak anda meniru anda ? (Misalnya bila anda membuat raut wajah
tertentu, anak anda menirunya ?)
13 Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil ?
Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak
14 anda melihat pada mainan tersebut ?
15 Apakah anak anda dapat berjalan ?
16
70
No Pertanyaan Y T
17 Apakah anak anda juga melihat pada benda yang anda lihat ?
18 Apakah anak anda membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar
wajahnya ?
19 Apakah anak anda mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang
sedang dilakukannya ?
20 Apakah anda pernah berpikir bahwa anak anda tuli ?
21 Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang lain ?
22 Apakah anak anda terkadang menatap dengan tatapan kosong atau mondar-
mandir tanpa tujuan ?
23 Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk melihat reaksi anda ketika
ia dihadapkan pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti ?
- 3 atau lebih dari pertanyaan M-CHAT dijawab TIDAK atau- minimal 2 dari pertanyaan yang
dicetak tebal dijawab TIDAK
71
CARS
72
Medikamentosa
Stimulan
73
AntiEpilepsi
Anti epilepsi (Asam valproat) digunakan bila
penderita autisme mengalami epilepsi ( 1/3 kasus
autisme mengidap epilepsi).
Nootropik
74
Agonis Reseptor Alpha Adrenergik
Agonis reseptor alpha adrenergik (Klonidin)
dilaporkan dapat menurunkan agresivitas, temper
tantrum, impulsivitas dan hiperaktivitas.
75
Potent Long Acting Opioid Antagonist
Potent long acting opioid antagonist (Naltrekson)
memiliki potensi untuk mengatasi perilaku melukai diri
sendiri dan ritual
Dosis: 0,5-2 mg/kg/hari.
76
Neuroleptik
Neuroleptik tipikal potensi rendah (Thioridazine).
Dapat menurunkan agreivitas dan agitasi.
Dosis: 0,5-3 mh/kg/hari, dibagi dalam 2-3 kali/hari.
Neuroleptik tipikal potensi tinggi (Haloperidol dan
Pimozide)
Dalam dosis kecil: 0,25-3 mg/hari, dapat menurunkan
agresivitas,hiperaktivitas, iritabilitas dan stereotipik.
Neuroleptik atipikal (Risperidon).
Bila digunakan dalam dosis yang direkomendasikan:
0,5-3 mg/hari dibagi dalam 2-3 kali/hari, dapat dinaikkan
0,25 mg setiap 3-5 hari sampai dosis inisial tercapai
1-2 mg/hari dalam 4-6 minggu, akan tampak perbaikan
pada hubungan sosial, atensi dan gejala obsesif.
77