Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING BERBASIS


ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR SISWA

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Leny, M.Si

Oleh :
Yuli Noor Indah Sari
A1C313047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
DESEMBER 2016
Latar Belakang

Mutu Proses Bersifat Transfer


Pendidikan Pembelajaran satu arah

Hasil Belajar
Siswa Pasif
Rendah

Model
Keaktifan Meningkat
Pembelajaran
Probing
Prompting
berbasis active
learning Hasil Belajar Meningkat
Rumusan Masalah

(1) Apa teori belajar yang mendasari model pembelajaran Probing Prompting ?

(2) Bagaimana hubungan model pembelajaran Probing Prompting berbasis Active


Laearning dengan keaktifan dan hasil belajar?

Tujuan

(1) Teori belajar yang mendasari model pembelajaran Probing Prompting.

(2) Hubungan model pembelajaran Probing Prompting berbasis Active Learning dengan
keaktifan dan hasil belajar.
Manfaat Makalah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan kajian


dan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini bermanfaat
terutama bagi pendidik dan peneliti untuk melakukan kajian lebih lanjut serta
pemerintah yang terkait dalam dunia pendidikan untuk selalu mengembangkan
pelatihan model pembelajaran Probing Prompting ini sebagai salah satu solusi
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Teori yang mendukung model pembelajaran
Probing Prompting

Menurut Al-Tabany (2014) teori belajar pada dasarnya

merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau

bagaimana informasi diproses didalam pikiran siswa itu.

Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran

diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai

hasil belajar.
Teori belajar kognitif yang
melandasi model pembelajaran ini
Teori adalah teori belajar kognitif yang
Kognitif dikemukakan oleh David
Ausubel. David Ausubel terkenal
dengan teori belajar yang
dibawanya yaitu teori belajar
bermakna (meaningful learning).

Teori belajar yang melandasi model


pembelajaran ini adalah teori belajar
konstruktivisme yaitu pengetahuan kita
Teori merupakan konstruksi dari kita yang
Konstruktivis mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu
me bukanlah suatu fakta yang tinggal
ditemukan, melainkan suatu perumusan
yang diciptakan orang yang sedang
mempelajarinya
Model Pembelajaran Probing Prompting

Pembelajaran Probing Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru

menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali

sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap siswa dan

pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya

siswa mengkonstruksi konsep-konsep, prinsip-prinsip dan aturan menjadi

pengetahuan baru, sehingga dengan demikian pengetahuan baru tidak

diberitahukan (Suyatno, 2009).


Model Pembelajaran Probing Prompting

Langkah Langkah Model Pembelajaran Probing Prompting


menurut Sudarti (2008) dalam Huda (2013) :

1. Guru menghadapkan siswa pada situasi


baru

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk


merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil

3. Guru mengajukan persoalan kepada siswa


yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil

5. Menunjuk salah satu siswa untuk


menjawab pertanyaan

6. Jika jawabannya tepat maka guru akan meminta tanggapan


kepada siswa lain, jika masih belum benar siswa akan
diberikan pertanyaan lain yang jawabannya merupakan
petunjuk untuk jawaban sebelumnya.

7. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang


berbeda untuk lebih menekankan bahwa indikator
telah dipahami siswa.
Kelebihan Model Pembelajaran Probing Prompting

(1) Mendorong siswa aktif berfikir.


(2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali.
(3) Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau
diarahkan pada suatu diskusi.
(4) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika itu siswa sedang ribut ataupun mengantuk.
(5) Sebagai cara meninjau kembali bahan pelajaran yang lampau.
(6) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
Shoimin (2014)
Kelemahan Model Pembelajaran Probing Prompting

(1) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
(2) Siswa merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani
menjawab dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
(3) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan
mudah dipahami siswa.
(4) Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
(5) Dapat menghambat cara berfikir siswa bila kurang pandai membawakan,
misalnya guru meminta siswanya menjawab persis seperti yang dia kehendaki,
kalau tidak dinilai salah.

Shoimin (2014)
Active Learning (Pembelajaran Aktif)

Pembelajaran aktif adalah pada saat anak-anak aktif, terlibat, dan peserta
yang peduli dengan pendidikan mereka sendiri. Konsep pembelajaran aktif
bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran tetapi merupakan salah satu strategi
yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Pembelajaran
yang aktif dalam proses pembelajaran adalah ketika siswa diharapkan aktif
terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk
mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan


keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari
kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang
susah diamati.
Keaktifan dapat diukur beradasarkan aktivitas yang dilakukan
siswa. Aktivitas meliputi semua kegiatan yang dilakukan siswa
yang berhubungan dengan pembelajaran yang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung (Sardiman, 2010).
Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2011) hasil belajar adalah pola-pola


perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan.

Tiga Aspek yang diperhatikan dalam Hasil Belajar Menurut


Hamalik (2014):

aspek Aspek Aspek


kognitif afektif psikomotor
Hasil Belajar

Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Hamid


(2013 ):

Faktor Internal Faktor Eksternal

Fisiologis Lingkungan Keluarga

Psikologis Lingkungan Sekolah.

Lingkungan Masyarakat
Penelitian yang Relevan

(1) Elvandari dan Supardi (2016) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa model
pembelajaran Probing Prompting berbasis active learning berpengaruh positif terhadap
ketercapaian kompetensi siswa pada materi hidrokarbon kelas di suatu MAN di Kota
Magelang. Berdasarkan penelitiannnya hasil belajar kimia siswa yang menggunakan
model pemblejaran Probing Prompting berbasis active learning mampu perolehan rata-
rata siswa dalam aspek kognitif dari 26,85 menjadi 78,78, aspek afektif dari 71,67
menjadi 85,19, dan aspek psikomotor dari 70,90 menjadi 85,09.

(2) Devi dan Mahdian (2015) dalam penelitiannya menujukkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon di kelas X SMA PGRI 6
Banjarmasin. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa dari kategori
aktif menjadi sangat aktif dan meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 23,
08%.
Penelitian yang Relevan

(3) Halim, dkk (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa model pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan active learning dapat meningkatkan persentase rata rata
ketuntasan peserta didik yang awalnya 71,01% menjadi 77,41% dan keaktifan peserta
didik dikategorikan baik. Respon siswa dalam didik terhadap pembelajaran dengan
pendekatan active learning sebesar 3,06.

(4) Fajar (2014) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Probing Prompting dapat memmberikan pengaruh positif terhadap
hasil belajar hasil belajar siswa Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar siswa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran ceramah yaitu 80,39 dan
75,44. Respon siswa juga mendapatkan hasil Rating sebesar 77,07%. Dari kriteria
penentuan presentase rating penilaian kualitatif maka respon siswa dari keseluruhan
indikator pada lembar angket siswa dikategorikan baik,.
Hubungan Penerapan Model Pembelajaran Probing
Prompting berbasis Active Learning dengan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Elvandari dan Supardi (2016)


penerapan model pembelajaran Probing Prompting berbasis Active Learning
dapat meningkatkan ketercapaian kompetensi siswa di suatu MAN di Kota
Magelang dalam materi hidrokarbon.

Aspek yang diperhatikan dalam


hasil belajar

Kognitif Afektif Psikomotorik


Penyebab Penyebab Penyebab
peningkatan hasil peningkatan hasil peningkatan hasil
belajar kognitif belajar afektif belajar psikomotor

Adanya peningkatan
Siswa terbiasa menjawab Siswa lebih aktif dalam
keterampilan siswa dalam
pertanyaan dari guru menjawab pertanyaan.
melakukan praktikum.

Adanya peningkatan
Siswa diarahkan untuk
intensitas siswa untuk
bisa menjawab
memerhatikan penjelasan
pertanyaan.
maupun permasalahan.

Siswa menjadi lebih aktif


dalam berdiskusi dengan
teman maupun dalam
kelompok.
Bentuk dan indikator aktivitas yang dapat ditingkatkan.dalam pembelajaran

Keberadaan dalam
No Bentuk Aktivitas belajar Indikator Kemunculan Aktivitas Belajar
sintaks model
Siswa terlibat dalam kegiatan merangkai alat
1 Melakukan percobaan
Guru menghadapkan percobaan dan pengambilan data.
siswa pada situasi Siswa melengkapi jawaban semua perintah dan
2 baru Mencatat pertanyaan dalam LKS berkaitan dengan hasil
kegiatan penyelidikan

Guru mengajukan Siswa dapat menggali informasi melalui


persoalan kepada Membaca membaca ketika guru memberikan suatu
3 siswa yang sesuai Memperhatikan permasalahan atau penjelasan, siswa
dengan tujuan penjelasan guru menyimak. Dalam kegiatan kelompok, siswa
pembelajaran khusus melaksanakan instruksi/penjelasan guru.

Siswa melakukan salah satu atau lebih aktivitas


berupa diskusi dalam kelompok,
Memberi kesempatan
Bertanya mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab
untuk merumuskan
4 Diskusi pertanyaan dalam kegiatan kelas, mengangkat
jawaban dan
Mengeluarkan pendapat tangan /mengajuan diri untuk mengemukakan
berdiskusi
pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan
dalam kegiatan kelas

Sardiman, (2011)
Kesimpulan

(1) Teori belajar yang mendukung model pembelajaran Probing


Prompting adalah teori belajar kognitif dan teori belajar
konstruktivisme.
(2) Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting berbasis
Active Learning diharapkan mampu memberikan pengaruh
positif dan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Saran

(1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui


kecocokan model pembelajaran Probing Prompting berbasis
Active Learning pada materi tertentu dalam pembelajaran kimia.
(2) Perlu pengembangan lebih lanjut yang mendalam untuk
menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran agar
penerapan active learning dalam pemebelajaran dapat dilakukan
dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai