Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka
Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lain
dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T 4
yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha
mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.
Dengan menurunya jumlah sel T4, maka system imun
seluler makin lemah secara progresif. Diikuti
berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan
menurunnya fungsi sel T penolong.
Angiomatosis Baksilaris
Kandidiasis Orofaring/ Vulvavaginal (peristen,frekuen /
responnya jelek terhadap terapi
Displasia Serviks ( sedang / berat karsinoma serviks in situ )
Gejala konstitusional seperti panas ( 38,5 o C ) atau diare
lebih dari 1 bulan.
Leukoplakial yang berambut
Herpes Zoster yang meliputi 2 kejadian yang bebeda /
terjadi pada lebih dari satu dermatom saraf.
Idiopatik Trombositopenik Purpura
Penyakit inflamasi pelvis, khusus dengan abses Tubo Varii
Klasifikasi : Kategori Klinis C
Kandidiasis bronkus,trakea / paru-paru, Sarkoma Kaposi
esophagus Limpoma Burkit , Imunoblastik dan
Kanker serviks inpasif limfoma primer otak
Koksidiomikosis ekstrapulmoner / Kompleks mycobacterium avium
diseminata ( M.kansasi yang diseminata /
Kriptokokosis ekstrapulmoner
ekstrapulmoner
Kriptosporidosis internal kronis M.Tubercolusis pada tiap lokasi
Cytomegalovirus ( bukan hati,lien, atau (pulmoner / ekstrapulmoner )
kelenjar limfe ) Mycobacterium, spesies
Retinitis Cytomegalovirus ( gangguan
lain,diseminata / ekstrapulmoner
penglihatan )
Pneumonia Pneumocystic Carinii
Enselopathy berhubungan dengan Human
Pneumonia Rekuren
Immunodeficiency Virus (HIV)
Herpes simpleks (ulkus Leukoenselophaty multifokal progresiva
kronis,bronchitis,pneumonitis / esofagitis ) Septikemia salmonella yang rekuren
Histoplamosis diseminata / Toksoplamosis otak
ekstrapulmoner )Isoproasis intestinal yang Sindrom pelisutan akibat Human
kronis Immunodeficiency Virus ( HIV)
Pneumocytis Carinii Pnerumonia
Kandidiasis
Leukoplakia
Herpes Zoster
Komplikasi
a. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis
Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia
oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
b. Neurologik
- kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency
Virus (HIV) pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan
motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi social.
- Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala,
malaise, demam, paralise, total / parsial.
- Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik, dan maranik
endokarditis.
- Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci
Virus (HIV)
c. Gastrointestinal
- Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora
normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek,
penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi,
dan dehidrasi.
- Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma
Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual
muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
- Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan
inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek
inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.
d. Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza,
pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
e. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena
xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek
nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.
f. Sensorik
- Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
- Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan
pendengaran dengan efek nyeri.
Kriteria Diagnostik
Diagnostik AIDS ditegakkan bila ditemukan dua tanda mayor dan satu
tanda minor tanpa penyebab lain, yaitu : (Majalah Kedokteran
Indonesia, 1995)
1.Tanda Mayor
a.Penurunan berat badan lebih dari 10% berat badan semula.
b.Diare kronik lebih dari 1 bulan.
c.Demam menetap lebih dari 1 bulan intermitten dan konstan.
2.Tanda minor
a.Batuk menetap lebih dari 1 bulan.
b.Dermatitis generalisata.
c.Herpes zoster rekuren.
d.Infeksi herpes simpleks virus kronik progresif disseminata.
Pemeriksaan Diagnostik
Tes antibodi HIV
ELISA
Status imun
Western blot #sel-sel CD4+
Indirect Immunofluorescence assay
%sel-sel CD4+
(IFA)
Radio Immunopresipitation assay Rasio CD4:CD8
(RIPA)
Pelacakan HIV Hitung sel darah putih
Antigen p24 Kadar immunoglobulin
Reaksi rantai polimerase (PCR)
Kultur sel mononukleat darah perifer Tes fungsi sel CD4+
untuk HIV-1
Kultur sel kuantitatif
Kultur plasma kuantitatif Reaksi sensitivitas pada tes
Mikroglobulin B2 kulit
Neoprotein serum
Penatalaksanaan
Pencegahan Penularan
Ribavirin
Diedoxycytidine
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Kesehatan Diri
Pola Hubungan dengan
Pola Nutrisi Metabolik
Sesama
Pola Eliminasi Pola Reproduksi
Pola Aktivitas dan Seksualitas
Latihan Pola Mekanisme Koping