Anda di halaman 1dari 31

KRISIS PERKOTAAN

DAN UPAYA UNTUK


MEWUJUDKAN KOTA
YANG
BERKELANJUTAN

Bobi Setiawan PhD.


Universitas Gadjah Mada

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


1 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KERANGKA DISKUSI:

1. Kota Kita: Masa Depan Kita!;


2. Urbanisasi dan Perkembangan Kota;
3. Permasalahan Lingkungan Kota;
4. Kondisi Kota Kita: Dehumanisasi?;
5. Konsepsi Pembangunan Kota yang
Berkelanjutan;
6. Pengelolaan Kota dan Instrumen Pengelolaan
Kota;
7. Pengelolaan Kota yang Terpadu;
8. Catatan Penutup.
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
2 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KOTA KITA: MASA
DEPAN KITA

The battle for the environmental future of our planet


will be won or lost in the cities, particularly cities of the
developing world
(Maurice Strong, 1996)

Urbanisasi dan pertumbuhan kota merupakan


sesuatu yang inevitable;

Lingkungan Kota menjadi tumpuan perkembangan


ekonomi dan kebudayaan manusia di masa depan
pada saat yang sama berbagai persoalan
lingkungan dan sosial berkembang di kota;

Proses urbanisasi dan perkembangan kota di


negara-negara berkembang masih terus terjadi dan
masih dapat dibentuk/dikoreksi;

Perlunya perhatian yang lebih terhadap lingkungan


perkotaan.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


3 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
BEBERAPA FAKTA URBANISASI DAN
PERKEMBANGAN KOTA

Di Indonesia, perkembangan kota mengkonsumsi sekitar 25.100 Ha


lahan per tahun, belum termasuk untuk kawasan industri, parwisata,
dan pembangunan regional; Pada tahun 2020, penduduk perkotaan
di Indonesia akan mencapai 127 juta jiwa, dan akan terdapat paling
tidak 23 kota dengan penduduk di atas 1 juta jiwa;
Rata-rata kota berpenduduk 1 juta jiwa membutuhkan 625.000 ton
air; 2000 ton makanan, 9500 ton bahan bakar, dan menghasilkan
limbah air sebesar 500.000 ton, 2000 ton limbah padat, dan 950 ton
limbah udara;
Sekitar 60% penduduk kota di negara-negara berkembang tinggal di
lingkungan perumahan yang tak terencana dengan dukungan
infrastruktur yang minimal;
Dihampir semua kota-kota di negara berkembang, tiga-perempat
sampah kota tidak dapat ditangani oleh pemerintah kota.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


4 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
DAMPAK NEGATIP Perkembangan kota yang sprawling
menyebabkan inefisiensi lahan;
URBAN SPRAWL
Banyak tanah-tanah
kosong/vacant/terlantar;

Terjadi spekulasi tanah yang tidak


terkontrol;

Terjadi proses konversi tanah-tanah


pertanian subur yang berlebihan;

Terjadi travel costs yang berlebihan


karena lokasi perumahan yang
sprawling;

Tidak tersedia ruang terbuka hijau


yang cukup.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


5 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KEMUNGKINAN DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN KOTA

Konversi lahan pertanian subur/produktip;


Berkurangnya area resapan air;
Berkurangnya ruang terbuka, ruang hijau, dan ruang publik;
Over crowding/kesesakan;
Kemacetan, kebisingan, polusi udara;
Limbah: cair, padat, udara;
Berubah/rusaknya landscape alami (tepian sungai, danau, pantai,
gunung);
Terganggunya bio-diversity;
Erosi tanah, land sliding;
Berubah/rusak/hilangnya warisan budaya/heritage properties
(bangunan bernilai sejarah).

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


6 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
RUANG PUBLIK KOTA TELAH HILANG!
Terjadi proses komodifikasi/komersialisasi dan
privatisasi ruang kota;
Lingkungan kota lebih didominasi oleh buildings
Ruang-ruang publik banyak yang dirampok!
Masih terdapat ruang-ruang publik, tapi tidak
dimanfaatkan-diberdayakan-dioptimalkan;
Perlu advocacy terhadap ruang-ruang publik kota.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


7 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
jalan taman depan
malioboro smu 9

BEBERAPA JENIS RUANG PUBLIK

gang di
pajeksan KOTA YANG BERKELANJUTAN -
8 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBANISASI, PERKEMBANGAN KOTA DAN PERSOALAN: TRANSPORTASI

Terjadi peningkatan pemilikan kendaraan bermotor di


negara-negara berkembang sebesar 10% (1970-1990);

Pada tahun 1990, transportasi kontribusi sepertiga dari


total 125 billion tons carbon dioxide dalam sektor
energi;

Di Indonesia, sekitar 30 gigaton/GT dari total 35 GT


total emisi dari sektor transport disumbangkan oleh
transportasi darat;

Dari tahun 1994-1999, konsumsi energi untuk transport


di Indonesia meningkat dari 36,5% menjadi 40,1% dari
semua;

Jalan-jalan di Amerika mengkonsumsi hampir sepertiga


lahan kota, satu kilometer expressway dapat dipakai
untuk perumahan bagi 1000 jiwa;

Setiap hari, 1300 manusia meninggal karena


kecelakaan lalu-lintas.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


9 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBANISASI, PERKEMBANGAN KOTA DAN
PERSOALAN LINGKUNGAN: PERUMAHAN

Sekitar 60% penduduk kota tinggal diperumahan/kampung


dengan infrastruktur (air bersih, sanitasi) yang kurang
memadai;
Kondisi air minum di beberapa kota di Indonesia tidak/kurang
layak;
Sebagian kampung telah mengalami overcrowding
Tidak terdapat ruang-ruang publik yang memadai;
Tidak cukup taman dan ruang terbuka hijau kota;
Sebagian rumah penduduk tidak dilengkapi dengan KM/MCK;
Kapasitas daya dukung kota menurun, tidak sebanding
dengan beban/manfaatnya.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


10 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
11 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KONDISI KOTA KITA:
DEHUMANISASI?
Persoalan lingkungan kota semakin meningkat dan
kompleks;
Meningkatnya persoalan-persoalan sosial perkotaan
merefleksikan situasi-kondisi lingkungan kota yang tidak
kondusif untuk perkembangan kebudayaan manusia;
Perkembangan transportasi kota tidak mengarah pada
upaya perwujudan kota yang berkelanjutan;
Proses perkembangan kota yang market driven telah
membawa kota-kota kita pada proses dehumanisasi
yang mengkhawatirkan.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


12 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
ILUSTRASI PERSOALAN LINGKUNGAN KOTA
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
13 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
PERLUNYA PARADIGMA BARU
PERENCANAAN KOTA: SUSTAINABLE CITY?

Proses pembangunan kota yang market driven harus


dikoreksi;
Dimensi lingkungan, sosial dan kultural kota harus
mendapat perhatian;
Prinsip-prinsip keadilan antar dan lintas generasi harus
diwujudkan;
Kota harus mempunyai roh jiwa dan identitas nya
masing-masing;
Kota harus menjadi lingkungan yang kondusip bagi
proses perkembangan peradaban manusia proses
dehumanisasi yang terjadi harus distop.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


14 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
DIMENSI PEMBANGUNAN
KOTA YANG BERKELANJUTAN
SOSIAL:
pengentasan kemiskinan dan
mereka yang rentan; EKONOMI:
pemenuhan basic needs meningkatkan produktifitas kota;
and services (food pengembangan ekonomi
security, perumahan, air lokal; job creation; income
bersih, sampah, sanitasi); generating;
mengurangi ketimpangan
spasial; meningkatkan LINGKUNGAN:
keamanan dan
efisiensi lahan kota, efisiensi
kenyamanan kota;
penggunaan energi,
pengembangan identitas
pengurangan limbah dan polusi,
kota; mewujudkan Good
pengintegrasian lingkungan
Urban Governance;
alami dalam kota; Preservasi
pusaka budaya.
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
15 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
PENGELOLAAN KOTA
MENUJU KOTA YANG BERKELANJUTAN

Urban management adalah proses intervensi publik yang


menerus dan sistematis dalam pengalokasian dan pemanfaatan
sumber daya kota untuk memecahkan persoalan-persoalan kota
saat ini dan untuk membawa kota pada keadaan yang lebih baik
di masa depan

Kata kunci:
1) Activity/verb: Intervensi publik (justifikasinya: kewenangan pemerintah
vs. mekanisme pasar; isu tentang distorsi/ketidaksempurnaan pasar);
2) Sifat/adjective: Menerus dan Sistematis (activity - verb);
3) Object: Sumber daya kota (fisik/ruang; manusia/institusi; finansial);
4) Goals/obejtives/output/outcome: Persoalan kota dan keadaan yang
lebih baik (jangka pendek dan panjang)

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


16 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBAN MANAGEMENT
INSTRUMENTS

No Instruments Contoh Catatan


1 Regulatory Rencana Kota; Zoning, Sub- Law
Instruments division Control; Building enforcement
Mengikat,waj regulations dll. lemah
ib
2 Direct Inter Program-projects: LC, Dana Publik
Ventions Pembangunan Infrastruktur terbatas
dan Fasos-Fasum

3 Economic Pajak/Retribusi; Insentive- Social


Instruments disinsentive; jeaoulousy

4 Alternative Kemitraan, Partisipasi masy. Butuh waktu


Instruments Award, Demo Project dll.
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
17 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
KOMPONEN
URBAN MANAGEMENT

KOMPONEN TUJUAN
URBAN LAND MANAGEMENT Efisiensi dan keadilan pemilikan dan pemanfaatan tanah kota

URBAN FINANCIAL Kemandirian pembiayaan kota


MANAGEMENT
HUMAN RESOURCES Kemandirian dalam pengelolaan kota

INFRASTRUCTURES AND Peningkatan pelayanan lingkungan kota


PUBLIC FACILITIES
PRIVATE SECTORS Peningkatan partisipasi sektor swasta dan produktifitas kota

PHYSICAL ENVIRONMENT Peningkatan kualitas dan kesehatan lingkungan kota

SOCIAL ENVIRONMENT Peningkatan kondisi so-sek-bud kota

PEOPLE PARTICIPATION Peningkatan peran-serta masyarakat kota

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


18 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBAN MANAGEMENT:
TOWARD A PARADIGM SHIFT
PERAN TRADISIONAL PERAN ENTREPRENEURSHIP
Pemerintah memproduksi semua pelayanan Pem. Sebagai fasilitator/enabling factors
publik
Peran historis perusahaan negara Pem. Secara aktip mendirikan perusahaan

Semuan kebutuhan masy. Dibiayai oleh Kebutuhan masy. Dikelola sedemikian rupa
pemerintah
Peran masy. Pasif Masy. Aktip, terlibat dalam PPP

Pelayanan publik diberikan pada semua Difokuskan pada tingkat dan kelompok yang
tingkatan lebih terbatas
Pem. Menawarkan pelayanan publik Pem. Memasarkan pelayanan publik

Hubungan minimal dgn swasta Kerjasama aktip Pemerintah, Swasta, dan


Masyarakat
Fokus pada renc. Jangka pendek Jangka panjang dan strategis

Struktur organisasi birokratis Struktur organisasi longgar


KOTA YANG BERKELANJUTAN -
19 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBAN MANAGEMENT:
SCOPE OF GOVERNMENT INTERVENTION

General protection of the public;


Regulating the activities of the private sector;
Provision of public services;
Development function;
Production.

Catatan:
1) Kelima bentuk/area intervensi di atas ditujukan untuk menjamin 3
aspek dalam pembangunan kota: EFISIENSI; EQUITY; dan
SUSTAINABILITY;
2) Dalam konteks mekanisme pasar yang relatip dominan,
orientasi/tekanan urban management tentunya harus pada aspek-aspek
EQUITY dan SUSTAINABILITY of urban development.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


20 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
DIMENSI URBAN MANAGEMENT
FISIK/RUANG/
LINGKUNGAN:
FINANSIAL/EKONOMI:
(1) tanah; (2)
transport/sirkulasi; (3) Produktifitas kota; job creation;
building/structures; (4) urban marketing, urban
infrastructure; (5) investment, income
environment (hydrology, generating;
climate, energy, waste);
(6) natural MANUSIA/MASYARAKAT KOTA:
elements/landscape, SDM kota, modal sosial, partisipasi
parks, open spaces, and masyarakat, sektor swasta,
cultural heritage; institusi, peraturan dll.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


21 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
THE CHALLENGE OF
URBAN MANAGEMENT (WORLD BANK)

Improving Financial Structure and Management: by several


revenue-raising instruments: user charges, local taxes, tax sharing,
grants, loans;
Providing Urban Shelter, Services, and Infrastructure: through
enabling policies, using market mechanism; partnership;
Improving Urban Information System: to increase the efficiency of
urban management;
Strengthening Urban Informal Sector Roles: through enabling
policies; protections;
Strengthening Urban Institutional Capacities: quantity, quality,
equipment, legal and institutional backups.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


22 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
KOTA YANG TERPADU

Pengembangan Indikator kota yang berkelanjutan;


Perencanaan tata ruang yang lebih kompak dan menekankan pada
publik interest serta common sharing/publik facilities;
Pengembangan RTH dan ruang-ruang publik;
Pengembangan sistem transportasi yang berkelanjutan publik
transport dan non-motorized vehicles;
Penanganan sistem limbah yang terpadu dan ramah lingkungan;
Pengembangan instrumen pengelolaan kota yang terpadu;
Penegakan hukum, kontrol, dan evaluasi pengembangan kota;
Pengembangan peran sektor sawsta dan masyarakat.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


23 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
URBAN MANAGEMENT DALAM KONTEKS
OTONOMI DAERAH, KRISIS EKONOMI, DAN
DEMOKRATISASI

Aspek politik akan sangat mewarnai pembangunan kota


konflik manajemen;
Masyarakat semakin kritis; demand akan lingkungan kota
yang lebih baik akan meningkat; mereka akan lebih menuntut
dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan
pembangunan kota;
Pemerintah kota dihadapkan pada dilema: harus pro-market
sekaligus pro-poor (konsekeuensi krisis: kemiskinan,
persoalan sosial kota);
Kerjasama lintas kota/kabupaten harus semakin ditingkatkan.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


24 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
AYO MENGHIJAUKAN KOTA KITA:
BEBERAPA IDE PRAKTIS

Dokumentasi, Inventarisasi, dan Registrasi: jumlah,


lokasi, pemilikan, penggunaan, pengelolaan;
Perencanaan: Penyengkeran, penambahan, pengalokasian,
pengembangan, penataan, kemungkinan multi-fungsi;
Pengembangan: Kemitraan, alokasi dana publik;
Pemanfaatan/Pengorganisasian: festival, bazaar, event-
event sosial dan komersial; pemanfaatan ganda; kontrol,
monitoring;
Penumbuhan Kesadaran Publik; kampanye;
Advocacy: pendampingan/pemihakan/bantuan.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


25 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
MENUJU SISTEM TRANSPORTASI KOTA
YANG RAMAH LINGKUNGAN

Pengembangan teknologi otomotip/angkutan yang ramah


lingkungan;
Kebijakan bahan bakar yang pro-lingkungan
Penataan landuse yang kompak-efisien, dan terintegrasi dengan
sistem transportasi;
Pengembangan angkutan publik dan masal;
Pengembangan non-motorized vehicles;
Pengembangan sistem pedestrian yang sehat, aman, dan nyaman
Car-pooling;
Sistem pajak kendaraan dan angkutan yang progresip, termasuk
tarip parkir.

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


26 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
jalan malioboro taman depan smu 9

MEMANUSIAKAN KOTA DENGAN


RUANG PUBLIK DAN RUANG HIJAU

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


27 gang di pajeksan BOBI SETIAWAN PSLH UGM
pemanfaatan trotoar taman di depan smu 9 sagan,
malioboro untuk kegiatan tidak terurus
ekonomi

RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DAN BERBAGAI PEMANFAATANNYA

taman di muka gedung area hijau di depan kantor pt


agung, sebenarnya untuk telkom, dihidupkan oleh kaki
KOTA YANG BERKELANJUTAN -
28
apa? lima BOBI SETIAWAN PSLH UGM
ruang publik yang aksesibel,
masyarakat dapat dengan mudah
mengakses, termasuk yang difabel

AKSESIBILITAS UNTUK SEMUA

masyarakat juga dapat


memanfaatkannya

MENJADIKAN JALAN-JALAN
KOTA AMAN UNTUK SEMUA

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


29 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
pasar klitikan di alun-alun utara galeri publik apotek komik

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


30 BOBI SETIAWAN PSLH UGM
CATATAN AKHIR:
Giving cities a human face is more than a Utopian
dream: there are places - in a project, a neighborhood, in
a city, in the North, South or East - where the dream has
come true. This can happen when the initiatives of the
inhabitants, who are both users and builders, are
encouraged and supported.
UNESCO, 1996

KOTA YANG BERKELANJUTAN -


31 BOBI SETIAWAN PSLH UGM

Anda mungkin juga menyukai