Anda di halaman 1dari 20

Pemerintahan di Era

Reformasi

KELOMPOK 4 :

NINDA DWIYANA

SARASWATI S.

MARINI KUSUMA DEWI

NURKAMALIA

SASKIA DAMAYANTI NAHAR


Pendahuluan

Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada


masa pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada
ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum.
Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada
tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peta Konsep

REFORMASI
Lahirnya
Kemunduran Orde Baru

Terjadi krisis ekonomi

-Kurs rupiah Rp.17.000/dolar AS

-Utang luar negeri US$ 138 miliar

-Pro kontra IMF

-Penandatanganan perjanjian IMF

-Menaikan harga BBM & listrik

-Harga bahan pokok meningkat


Kemunduran Orde Baru

Terjadi krisis politik

-Adanya KKN (korupsi,kolusi,nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan

-Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan

nepotisme dan kronisme sertamerajalelanya korupsi

-Kekuasaan orba di bawah Soeharto otoriter tertutup

-Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

-Mahasiswa menginginkan perubahan

-Keberadaan PPP, Golkar, dan PDI dianggap tidak mampu lagi memenuhi

aspirasi politik sebagian masyarakat.


Terjadi krisis sosial

-Perkembangan ekonomi dan pembangunan


nasional dianggap telah menimbulkan ketimpangan
sosial ekonomi yang lebih besar, monopoli sumber
ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi,
serta ketidakmampuan menghilangkan kemiskinan
pada sebagian besar masyarakat.
Lahirnya Reformasi

Sejak 13 mei 1998 rakyat meminta agar presiden soeharto

menundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di


Jakarta dan di Surakarta. Tanggal 15 mei 1998 prsiden soeharto
pulang dari mengikuti KTT G-15 di Kairo,mesir. Tanggal 18 Mei
para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan pada saat itu
ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden
Soeharto mengundurkan diri. Hal ini jelas berpengaruh terhadap
nilai tukar rupiah yang merosot sampai Rp15.000 per dollar.
Lahirnya Reformasi

Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21 Mei 1998

Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan


kepada B.J Habibie, yang membuka peluang
sukssesi kepemimpinan nasional kepada B.J
Habibie. Tujuan reformasi adalah terciptanya
kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya
Tuntutan Reformasi

Reformasi adalah gerakan untuk mengubah bentuk atau perilaku suatu tatanan, karena tatanan

tersebut tidak lagi disukai atau tidak sesuai dengan kebutuhan zaman ,baik karena tidak efisien

maupun tidak bersih Reformasi atau mati. Demikian tuntutan yang torehkan oleh para aktivis

mahasiswa pada spanduk-spanduk yang terpampang di kampus mereka, atau yang mereka teriakan

saat melakukan aksi protes melalui kegiatan unjuk rasa pada akhir April 1998.

Tuntutan tersebut menggambarkan sebuah titik kulminasi dari gerakan aksi protes yang tumbuh di

lingkungan kampus secara nasional sejak awal tahun 1998. Gerakan ini bertujuan untuk melakukan

tekanan agar pemerintah mengadakan perubahan politik yang berarti, melalui pelaksanaan reformasi

secara total.
Tuntutan Reformasi

Kemunculan gerakan reformasi dilatarbelakangi terjadinya krisis multidimensi yang dihadapi

bangsa Indonesia. Gerakan ini pada awalnya hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus besar.

Namun mahasiswa akhirnya harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak mendapatkan

respon dari pemerintah. Gerakan Reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda yaitu:

1. Suksesi kepemimpinan nasional

2. Amendemen UUD 1945

3. Pemberantasan KKN

4. Penghapusan dwifungsi ABRI

5. Penegakan supremasi hukum,

6. Pelaksanaan otonomi daerah

Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari jabatan presiden.
Perkembangan Politik (Awal Reformasi)

1. Pengangkatan habibie menjadi Presiden Republik Indonesia


2. Kebebasan menyampaikan Pendapat
3. Masalah Dwifungsi ABRI
4. Reformasi Bidang Hukum
5. Sidang istimewa MPR.
6. Pemilihan umum tahun 1999.
7. Sidang umum MPR hasil pemilihan umum 1999.
Dengan adanya reformasi yang telah dicanangkan,

perubahan mulai tampak dibidang Politik biarpun


undang-undang dibidang politik belum disahkan,
namun partai-partai politik baru, sudah mulai
bermunculan. Hal ini sebagai tindakan antisipasi bila
pemilihan umum yang diselenggarakan memakai sistem
multi partai. Sampai pada bulan Agustus 1998 sekitar 50
partai telah mendeklarasikan diri.
B.PERKEMBANGAN BIDANG EKONOMI
Bidang ekonomi
1. merekapitulasi perbankan.
2. Merekonstruksi perekonomian indonesia.
3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika
hingga di bawah Rp.10.000,
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang
disyaratkan oleh IMF
PEMERINTAHAN REFORMASI
B. Masa Kepemimpinan B. J. Habibie (21 Mei
1998 20 Oktober 1999)
Pada saat pemerintahan presiden B.J Habibie
yang mengawali masa reformasi belum melakukan
perubahan-perubahan yang cukup berarti di
bidang ekonomi. Tugasnya adalah Melanjutkan
kebijakan yang telah dibuat oleh sebelumnya,
kemudian Habibie membentuk kabinet yang
diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan.
Berikut upaya-upaya yang dilakukan Habibie di
bidang ekonomi antara lain :
1). Merekapitulasi perbankan.
2). Merekonstruksi Perekonomian Indonesia.
3). Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
4). Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap
dollar hingga di bawah Rp. 10.000
5). Mengimplementasikan Reformasi ekonomi
yang diisyaratkan oleh IMF.
C. Masa Kepemimpinan Abdurrahman
Wahid (21 Mei 1998 20Oktober
1999)
Pada masa kepemimpinan presiden
Abdurrahman Wahid pun belum ada
tindakan yang cukup berati untuk
menyelamatkan Indonesia dari
keterpurukan. Kepemimpinan
Abdurraman Wahid berakhir karena
pemerintahannya mengahadapi
masalah-masalah yang kontroversial.
D. Masa Kepemimpinan Megawati
Soekarno Putri (23 Juli 2001-20 Oktober
2004)
Masa kepemimpinan Megawati mengalami
masalah-masalah yang mendesak yang harus
diselesaikan yaitu pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang
ditempuh untuk mengatasai persoalan-
persoalan ekonomi antara lain :
1). Melakukan pembayaran utang luar negeri.
2). Memelihara dan memantapkan stabilitas
Negara.
3). Memantapkan ekonomi nasional.
4). Privatisasi BUMN.
5). Memperbaiki kinerja ekspor.
E. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang
Yudhoyono (20 Oktober 2004-2014)
Berikut kondisi dan kebijakan-kebijakan masa
kepemimpinan SBY di bidang ekonomi antara
lain :
1). Hingga Maret 2005 utang luar negeri U$
$136.6 miliar dan masa penundaan utang paris
club 3 sudah habis.
2). Seratus hari pertama lebih banyak bicara
ekonomi makro dari pada secara spesifik
program peningkatan ekspor.
3). Pada tanggal 19 Desember 2004 SBY menaikkan
haraga BBM Mewah.
4). Melanjutkan pertumbuhan ekonomi Megawati,
diperkirakan pertumbuhan ekonomi nya naik hingga
4,4-4,9% dan inflasi meningkat yakni 5,5%.
5). Menaikkan pendapat perkapita dengan
mengandalkan pembangunan infrasruktur missal
dengan mendorong pertumbuhan ekonomi serta
mengundang investor dengan janji akan
memperbaiki iklim investasi.

Anda mungkin juga menyukai