Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

ANGGOTA
Arisya Fairuz
Almaidatul Jannah
Hani Rhamadhani
Fadilla Putri Ristianti
Melya Ariana
Ita Merin P
Khairunnisa K
M. Dwi Fredinando
Ravina Islamianty
Sherin Septianingsih
Syifa Rachmania
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA
Pengertian:

Istilah ideologi berasal dari kata


Yunani idein (melihat) dan logia
yang berarti kata, ajaran.

Pertama kali diperkenalkan oleh


A. Destult de Tracy untuk
menyebut cabang filsafat, science
des idees, ilmu tentang terjadinya
cita-cita, gagasan-gagasan atau
buah pikiran (science of idea).
Secara praktis:
Ideologi diartikan sebagai sistem
dasar seseorang tentang nilai-nilai
dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana
pokok untuk mencapainya.
Jika diterapkan untuk negara, ideologi
diartikan sebagai seperangkat atau
kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang disusun secara sistematis dan
dianggap menyeluruh tentang
manusia dan kehidupannya, baik
secara individu, sosial maupun dalam
kehidupan bernegara.
Ideologi merupakan suatu belief system berkaitan
dengan sebuah keyakinan yang tentu saja lebih
bersifat subjektif (pribadi, masyarakat) yang
meyakininya.
Tujuan ideologi bagi suatu bangsa adalah
sebagai:
1. Landasan untuk memahami dan
menafsirkan realitas hidup berdasarkan
atas nilai-nilai dasar yang terdapat
dalam ideologi tersebut, yang terjabar
dalam berbagai sistem kehidupan
berbangsa dan bernegara
2. Orientasi dasar yang memberikan
makna dan tujuan dalam kehidupan
bangsa
3. Nilai (kualitas yang dianggap baik) yang
dipakai sebagai pedoman dan pegangan
untuk melangkah dan bertindak
4. Bekal dan jalan untuk menemukan jati diri
dan identitas
5. Kekuatan yang dapat memberi semangat
dan motivasi dalam penyelenggaraan
hidup berbangsa dan bernegara.
6. Pendidikan bagi bangsa untuk memahami
serta memolakan penyelenggaraan
kehidupannya sesuai dengan nilai,
norma, dan hukum yang berdasar pada
ideologi tersebut.
Tipe Ideologi:
1. Ideologi Tertutup
2. Ideologi Terbuka
Ideologi dalam arti sempit atau
ideologi tertutup adalah gagasan-
gagasan atau teori menyeluruh
tentang makna hidup dan nilai-nilai
yang dimutlakkan sebagai dasar
bertindak, tidak terbuka terhadap
kritik.
Ideologi tertutup sering disamakan
dengan istilah ideologis.
Ideologi terbuka:
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak
dipaksakan dari luar, melainkan digali
dan diambil dari kekayaan khasanah
rohani, moral, dan budaya
masyarakatnya sendiri.
Dasarnya adalah konsensus masyarakat.
Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh
negara melainkan diketemukan dalam
masyarakatnya sendiri.
Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.
Ideologi terbuka memiliki ciri-ciri:
1. Realitas
2. Idealitas
3. Fleksibilitas
Realitas, artinya sistem nilai, gagasan pemikiran
yang mendasar dan mendalam itu selalu ada di
dalam masyarakat, selalu tercermin di dalam
kehidupan masyarakat
Idealitas, artinya kadar dan kualitas
ideologI itu merupakan sesuatu
yang ideal, cita-cita yang
diharapkan oleh seluruh bangsa.
Idealisme yang terkandung di
dalamnya itu mampu memberikan
harapan, optimisme, mampu
menggugah motivasi
pendukungnya, mampu
menggerakkan pendukungnya
untuk berupaya mewujudkan apa
yang menjadi cita-cita ideologi
tsb.
Fleksibilitas, artinya ideologi itu
mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan yang terus menerus
berkembang dan mampu memberi
arah melalui interpretasi-
interpretasi baru.
Penafsiran baru ini tentunya tidak
boleh bertentangan dengan nilai-
nilai dasar, sehingga tetap relevan,
tetap dibutuhkan, tetap sesuai
dengan cita-cita seluruh bangsa.
Pancasila adalah ideologi negara yang bersifat
Terbuka
Pancasila merupakan Weltanschauung, landasan
filosofis yang menjadi dasar negara dan ideologi dari
negara kebangsaan Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi (dasar falsafah bangsa)
memiliki nilai-nilai dasar yang merupakan nilai
instrinsik (nilai yang ada pada dirinya sendiri) .
Sifatnya masih umum universal, belum berupa
perintah-perintah atau aturan-aturan yang dipakai
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
konkrit atau praktis.
Agar dapat dipakai sebagai acuan yang
konkrit dibutuhkan nilai-nilai
instrumental, misalnya dalam bentuk
pasal-pasal UUD dan produk peraturan
perundangan yang berada di bawahnya.

Nilai utama ideologi Pancasila adalah


kebersamaan dengan bentuk ideal
kebersamaan hdiup bermasyarakatnya
adalah masyarakat kekeluargaan yang
ditunjukkan dengan kebersamaan hidup
antara sejumlah manusia yang
terselenggara melalui interaksi saling
memberi .
Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka karena
memiliki: nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
Nilai Dasar Pancasila memiliki nilai-nilai essensial
(mendasar) yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilai ini dipakai sebagai staatfundamentalnorm
(Pokok kaidah negara yang fundamenatal )
Nilai instrumental disebut dengan nilai alat yang merupakan
norma-norma yang lebih operasional rumusannya.
Berisi aturan-aturan pokok yang dipergunakan sebagai landasan
bagi pengambilan kebijakan dan pembuatan perundangan
yang lebih konkrit. Dalam konteks pemerintahan negara
Republik Indonesia nilai instrumental ini berupa UUD 1945.
Rumusan-rumusan nilai instrumental dapat diubah dan
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Nilai Praksis berkaitan dengan aturan-
aturan konkrit yang dipakai untuk
mengatur dan menyelesaikan persoalan-
persoalan kehidupan negara yang
khusus, berkaitan dengan berbagai yaitu
bidang politik, ekonomi, sosial-budaya,
hukum, hankam dsb.
Nilai praksis berupa undang-undang
yang dijabarkan dari UUD, mulai UU
sampai peraturan daerah.
Semua produk perundangan yang
berlaku di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila sebagai
sumber nilainya (nilai dasar).

Anda mungkin juga menyukai