Anda di halaman 1dari 20

KONSOLIDASI (1)

Adhi Muhtadi, ST,SE,MSi.


Konsolidasi:
Proses berkurangnya volume atau
berkurangnya volume rongga pori dari
tanah jenuh berpermeabilitas rendah
akibat pembebanan, dimana
prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan
air pori keluar dr rongga tanah
Piezometer: Alat untuk pengamatan
proses konsolidasi, utk mencatat
perubahan tek air per satuan waktu
Gambar 7.1:
a: Kondisi sistem dlm kesetimbangan
b: tekanan p dimulai, shg pembacaan tek
sebesar uo + p, kenaikan tek air pori =
kelebihan tek air pori, kondisi tak
terdrainase
c: katup V dibuka, air dpt keluar lewat lobang
piston, piston bergerak ke bawah, tanah
sedang berkonsolidasi
D: tek air pori = 0, piston & pegas tdk turun
lg, kondisi terdrainase
Gambar 7.2:
Reaksi terk air pori thd beban pondasi
A: pondasi pd tanah lempung jenuh
B: diagram perub tek air pori thd
waktu
Tanah Over consolidated
(OC):
Konsolidasi yg tjd akibat tek yg lebih besar dr
tek yg bekerja sekarang
Tanah Normally consolidated
(NC):
Tanah tidak pernah mengalami tek yg lebih
besar dr tek waktu sekarang
Tanah Under consolidated (UC):
Tanah yg baru diendapkan, belum mengalami
keseimbangan akibat beban di atasnya
OCR = Pc' / Po' (h:60)
Pc' = tekanan pra konsolidasi
Po' = tekanan overburden /
keseimbangan
OCR = 1: NC
OCR > 1 : OC
OCR < 1 : UC
Uji Konsolidasi
1 dimensi: oedometer n konsolidometer
Penambahan beban menurut Leonard
(1962):
2x beban sebelumnya; 0,25 ; 0,50 ; 1 ; 2 ; 4 ;
8 ; 16 kg/cm2
Gambar 7.4:
Grafik hub H terhadap log t
Gambar 7.5:
Grafik hub tekanan efektif thd angka pori (e)
Interpretasi Hasil Uji
Konsolidasi:
Pd konsolidasi 1 dimensi:
H = V
H V
Gambar 7.6: -----> H = H . e / 1+eo
(a) sebelum konsolidasi
(b) sesudah konsolidasi
Koefisien Pemampatan:
Koefisien pemampatan (av): koefisien yg
menyatakan kemiringan kurva e-p'
Perub volume hanya dalam arah vertikal :
V1 - V2 = (1+e1) - (1+e2) = e1-e2
V1 1+e1 1+e1
Kemiringan kurva e - p' (av):
av = e = e1 - e2
p p2' - p1'
Koefisien perub volume (mv): perub
volume pe satuan penambahan
tegangan efektif, satuan mv
kebalikan dari tekanan (cm2/kg ,
m2/kN)
Perub volume = V1 - V2 = H1 - H2 =
e1-e2
V1 H1
1+e1
mv = av.p . 1
1+e1 p
Indeks pemampatan (Cc)
Cc = e = e1-e2 = e1-e2

log p' log p2' - log p1' log (p2'/p1')


Tanah NC, tanah lempung anorganik
dan sensivitasnya < 4; Terzaghi dan
Peck (1967):
Cc = 0,009 . (LL - 10)
LL = liquid limit / batas cair
Tanah lempung yg dibentuk kembali
(remolded)
Cc = 0,007 (LL - 10)
Azzous (1976):
Cc = 0,01. wN (lempung chicago)
Cc = 0,0046 . (LL - 9) (lempung
brasilia)
Cc = 0,208 . eo + 0,0083 (lempung
chicago)
Cc = 0,115.wN (utk tnh organik,
gambut)
Indeks Pemampatan
Kembali (Cr):
Cr = e = e1-e2 =
e1-e2
log p' log p2' - logp1'
log(p2'/p1')
Hitungan penurunan
konsolidasi:
Pengurangan volume per satuan volume
lampung dinyatakan dlm pers angka pori:
V = H = eo - e1 = e
V H 1+eo 1+eo
Besarnya penurunan lapisan tanah setebal
d/h: dSc = eo-e1 . dh = eo-e1 . p1'-po' . dh
1+eo p1'-po' 1+eo
= mv. p . dh
Sc = mv. p . H
Bila H = Sc:
Sc = eo-e1 . H = e .H
1+eo 1+eo
Utk lempung NC (pc'=po'):
Sc = Cc . H . log p1'
1+eo po'
Utk lempung OC (pc'>po')
Lihat perumusan: 7.24 dan 7.25
Kecepatan Penurunan
Konsolidasi:
Derajat konsolidasi pd periode waktu
ttt dan kedalaman ttt:
U = eo - e
eo - e1
Jika kurva konsolidasi e-p' linier:
U = p' - po'
p1' - po'
U = u1-u = 1 - u
u1 u1
Koefisien konsolidasi (drainase linier)
Cv = k / w . mv
Tanah dgn drainase ke atas dan ke
bawah, Cv konstan:
persamaan 7.42, 7.43, 7.45 dan
Tv = Cv.t
H2
Gambar 7.15: Hub derajat konsolidasi
Uz pd kedalaman ttt thd faktor waktu Tv
Tabel 7.1 (h:99): Hub faktor waktu
(Tv) dan derajat kkonsolidasi (U).
Cassagrande ('38) dan Taylor ('48):
merumuskan 7.48a ; 7.48b dan
7.48c
LATIHAN SOAL:
7.6 (kel. Ganjil & genap) hal:85
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai