Anda di halaman 1dari 11

Ilmu Kedokteran Forensik

Dan Medikolegal

Pembimbing :
dr. Meivy Isnoviana, SH, MH

Oleh :
Raka D.H
15710146
Kelompok G

LAB/SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKALAN
TAHUN 2016
KASUS
Tn A datang ke RS bersama
keluarganya, Tn A mengalami sesak yang
mengganggu aktivitas dan kedua kaki
bengkak sejak 4 hari lalu sebelum masuk RS.
Berdasarkan anamnesa di dapatkan juga
pasien setiap BAK jumlah yang dikeluarkan
sedikit meskipun sudah banyak minum dan
suka gatal di kulit.Lalu pasien di lakukan
pemeriksaan lab. Dokter mendiagnosa pasien
Penyakit Ginjal Kronis dan disarankan
dilakukan hemodialisa,
namun dokter merujuk di lakukan hemodialisa di surabaya
karena pasien juga mengidap Hepatitis B dan agar cepat di
tangani supaya pasien tidak tambah berat karena RSUD
Bojonegoro tidak bisa melakukan hemodialisa pada pasien
karena tidak kelengkapan hemodialisa untuk pasien yang
disertai Hepatitis B.
Setelah dokter menjelaskan semuanya, namun pasien dan
keluarga menolak rujukan ke surabaya di karenakan
masalah biaya dan tempat tinggal di surabaya. Dokter juga
menjelaskan di surabaya ada rumah singgah tanpa dan
ambulance untuk mengantarkan tanpa biaya namun biaya
hidup sendiri
Tetapi pasien tetap menolak karena biaya hidup dan
memilih di rawat di RSUD bojonegoro
KDB 1
(Beneficence)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban)
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh
menguntung dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7.Pembatasan Goal-Based
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9.Minimalisasi akibat buruk.
10. Menghargai hak pasien secara keseluruhan
11. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
12.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
13.Mengembangkan profesi secara terus-menerus
14. Menerapkan Golden Rule Principle
KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak ada
1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
a.Pasien dalam keadaan berbahaya.
b.Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.

c.Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif

d.Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko
minimal).
3. Mengobati pasien yang luka.
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
5. Tidak menghina/caci maki.
6. Tidak memandang pasien sebagai objek
7.Mengobati secara tidak proporsional
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
11. Tidak memberikan semangat hidup
12. Tidak melindungi pasien dari serangan
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak
ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai
martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
(pada kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi.
5. Menghargai rasionalitas pasien.
7. Melaksanakan informed consent
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada
kasus non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan
pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)

6
KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak
ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability,
equality,accessibility,availability,quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanki) secara
adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
7
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat
KAIDAH DASAR BIOETIK
BENEFICENCE
Dokter menganjurkan pasien dirujuk ke
surabaya agar cepat ditangani

Autonomy
Pasien menolak di rujuk karena masalah biaya
hidup di sana

Non-maleficence
Kasus ini adalah harus segera di rujuk agar
kondisi pasien tidak bertambah buruk
PRIMA FACIE

Non-maleficence
Kasus ini adalah harus segera
ditangani karena bisa menyebabkan
memperburuk kondisi pasien.
4 BOX METHOD OF CLINICAL
ETHICS

MEDICAL INDICATIONS
Pasien penyakit ginjal kronis CLIENT PREFERENCE :
dan hepatitis B apabila ditunda Pasien membuat
mengakibatkan kondisi pasien keputusannya sendiri
jadi buruk

QUALITY OF LIFE :
Tindakan yang dilakukan CONTEXTUAL FEATURE
dokter untuk memperbaiki Keadaan sosial ekonomi
kondisi pasien dengan tidak memiliki biaya biaya
merujuknya ke RS di Surabaya hidup lebih untuk berobat ke
karena harus hemodialisa dan surabaya
mengidap hepatitis B
PRINSIP PROFESIONALISME
Accountability(+) : dokter bertanggung jawab terhadap kondisi
pasien (emergency) karena menjelaskan secara baik dan
lengkap dengan tindakan dan rujukan yang akan di lakukan ke
RS surabaya
Alturism (+): dokter membantu pasien tanpa pamrih dan

berusaha meminta pasien untuk berobat ke RS di surabaya


Duty(+) : dokter melakukan kewajibannya dalam memberi

pelayanan medis yang baik dan sesuai dengan prosedur


menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Respect(+) : dokter menghormati hak kesembuhan dari pasien

dan mengetahui komplikasi yang akan terjadi sehingga pasien


segera dirujuk.
Humanity(+) :Dokter menyadari bahwa RSUD bojonegoro tidak

mampu menangani kasus tersebut karena kurangnya


kelengkapan fasilitas sehingga dirujuk ke RS di surabaya

Anda mungkin juga menyukai