Anda di halaman 1dari 23

SISTEM ENDOKRIN

NS. WIWI SUSANTI PIOLA, S.Kep


DEFINISI

Suatu sistem yang dalam pelaksanaan


tugasnya selalu melibatkan HORMON dan
PEMBULUH DARAH
Berperan pada: pertumbuhan dan
perkembangan, homeostasis, dan
reproduksi
Perbedaan
Kelenjar Endokrin:
Organ yang menghasilkan hormon yang tidak memiliki
duktus/pembuluh/saluran (duct), sehingga hormon yang
dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah

Kelenjar Eksokrin
Organ yang tersusun dari sel epithel, mampu
mensekresikan senyawa kimia keluar membran sel
(lumen/permukaan tubuh/rongga tubuh) melalui saluran
(duct).
Contoh: Kelenjar keringat, kelenjar mamae, dan seluruh
organ yang bermuara ke saluran pencernaan (hati,
pankeas, kelenjar saliva, kelenjar lambung dan usus).
KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON
KELENJAR EKSOKRIN
HORMON VS NEUROTRANSMITTER
Perbedaan
Hormon didistribusikan ke target organ
melalui darah sedangkan neurotransmitter
melalui cairan ekstrasellular di synapse.

Persamaan, dilihat dari aktivitas


fisiologis, antara lain:
Organ yang dipengaruhi harus memiliki
reseptor yang spesifik
Efek penggabungan
hormon/neurotransmitter dengan
reseptornya memberikan efek pengaturan
pada target organ
Harus ada efek yang mengembalikan ke
INTERAKSI ANTAR
HORMON
a. Sinergisme:
contoh: estrogen, prolaktin, dan oksitosin
bekerja sinergis untuk memproduksi ASI.
b. Permisif:
menyebabkan peningkatan/penambahan
aktivitas hormon lainnya.
Contoh: Paratiroid hormon bersifat
permisif terhadap Vitamin D3 dalam
membantu penyerapan Kalsium (Ca).
c. Antagonis:
Contoh: insulin bekerja berlawanan
dengan glukagon
Kontrol Hormon
Hormon mengendalikan dirinya sendiri
melalui mekanisme feedback control

Feedback control pada dasarnya


adalah penghentian produksi hormon
ketika suplai hormon telah mencukupi

Ketika level hormon rendah, glandula


akan mensekresikan lagi sampai
levelnya meningkat lagi
Organ yang terlibat dalam
sistem endokrin
Hipotalamus : stimulating hormon/ relasing
factor
Hipofisis : 2/3 anterior & 1/3 posterior
Kel. Tiroid : TSH
Kel. Adrenal : ACTH
Ovarium / testis : FSH/LH
Kel. Payudara : Prolaktin dan Oksitocin
Uterus : Oksitocin
Tulang & jar. Lunak : GH
Kulit : MSH
HIPOTALAMUS
GRF = Growth Hormon Releasing Factor.
GIF = Growth Hormon Inhibiting Factor.
PRF = Prolactin Releasing Factor.
PIF = Prolactin Inhibiting Factor.
FRF = Folicle Stimulating Hormon Releasing
factor.
TRF = Thyrotropine Releasing Factor.
LRF = Luteinizing Hormon Releasing Factor.
CRF = Corticotropine Releasing Factor.
Hipofisis
Makroskopis
Letak di dasar otak.
Di sella tursica.
1.5x1x0,5cm (Transv).
65gr, pria < wanita.
Pd kehamilan, tambah berat,
menetap stl persalinan.

Dua bagian:
1. Anterior (lunak kemerahan)
/ adeno hypophyse.
2. Posterior (kenyal pucat
putih) / neuro hypophyse
Anterior
1. GH : Growth Hormon
2. ACTH : adenokortikotropic hormon
3. TSH : Thyroid/tirotropin Stimulating
Hormon
4. FSH : Follicel stimulating Hormon
5. LH : Luteinizing Hormon
6. Hormon Prolactin
7. MSH : Melanocyte stimulating hormon
Posterior :
1.ADH : Anti diuretik hormon
2.Hormon oxytocin
Growth Hormon
Disebut juga hormon somatotropin
Fungsi :

meningkatkan sintesis protein dalam jaringan

dan tulang
meningkatkan penguraian asam lemak dalam
jaringan adiposa
Meningkatkan kadar glukosa darah

Meningkat bila stres, latihan dan kadar glukosa

menurun
Sekresi : (<) pada anak = dwarfisme

(>) pada anak = gigantisme


(>) pada anak dewasa= akromegali
TSH
Disebut : Thyroid/tirotropin Stimulating
Hormon
Fungsi :
Mengendalikan kecepatan pelepasan

hormon tiroid
Pengaturan laju metabolisme
Ditentukan oleh kadar hormon tiroid dalam

darah
ACTH
Disebut : Adenocorticotropic Hormon
Fungsi :
Merangsang pelepasan hormon dari

korteks adrenal (kortisol & aldosteron)


dan medula adrenal (katekolamin)
Ditentukan oleh kadar hormon

glukokortikoid dalam darah


FSH
Disebut : Gonadotropik Hormon / Follicel
Stimulating Hormon
Fungsi :

Mengontrol maturasi folikel de graft di

ovarium dan pembentukan spermatozoa di


testis
Mempengaruhi ovulasi

Mempengaruhi pertumbuhan maturitas

fungsi organ seks primer & sekunder


seks sekunder ; pertumbuhan bulu dan
mamae
LH
Disebut : Luteinizing Hormon
Fungsi :
Mengontrol aktivitas ovarium
Mempengaruhi siklus haid
Merangsang aktivitas testis pada pria dan

korpus luteum pada wanita


Meningkatkan sekresi progesteron pada

wanita dan testoteron pada pria.


Tidak dikeluarkan selama periode pra

puberitas
HORMON PROLACTIN
Fungsi :
Menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas

sekretori jaringan payudara selama hamil


dan laktasi
Produksi susu dan mempertahankan

laktasi
MSH
Disebut : melanocyte stimulating Hormon
Fungsi :
Merangsang pembentukan melanin =

pigmentasi
ADH
Disebut : Anti diuretik Hormon
Fungsi :
Meningkatkan reabsorbsi air di tubulus

ginjal
Dipengaruhi oleh penurunan kadar air

dalam tubuh
Alkohol menghambat ADH
HORMON OXITOCIN
Fungsi :
Meningkatkan kontraksi uterus saat

persalinan
Meningkatkan pelepasan ASI dari kel.

Mamae
Berdasarkan struktur kimia hormon
diklasifikasikan sbb:

Amina: molekul hormon paling sederhana,


modifikasi dari senyawa asam amino tyrosine.
Contoh: hormon thyroid, epineprin dan
norepineprin.
Protein dan peptida: molekulnya tersusun
oleh rantai asam amino. Contoh: Oxytocin,
calcitonin, hormon parathyroid dan insulin.
Steroid: molekulnya disusun dari kolesterol.
Contoh: aldosteron, cortisol, estrogen,
progesteron dan testosteron.

Anda mungkin juga menyukai