Anda di halaman 1dari 92

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM
DEHIDRASI
Prihatini
Departemen Patologi
Klinik
FKUWKS 2013
prihatini/fkuwks/2013 1
Pendahuluan

prihatini/fkuwks/2013 2
Susunan cairan tubuh
2/3 (65%) dari berat badan adalah
cairan intrasel (ICF)
1/3 bagian cairan ekstrasel
25 % cairan jaringan (ISF)
8 % dalam plasma (IVF intravascular
fluid)
2 % cairan meliwati sel ( transcellular
fluids) CSF, cairan dalam intra okuli ,
membran serous, GI, sal.napas &
sal.kemih
prihatini/fkuwks/2013 3
prihatini/fkuwks/2013 4
prihatini/fkuwks/2013 5
Susunan cairan dipisah membran
permeabel dg air
Perpindahan cairan berkaitan dg
tekanan hidrostatik & osmotik
Keseimbangan cairan tubuh (cairan &
elektrolit homeostasis )dipelihara
tubuh:
Keseimbangan netral: masuk =keluar
Keseimbangan positif : masuk >
keluar
Keseimbangan negatif: masuk <
keluar
prihatini/fkuwks/2013 6
prihatini/fkuwks/2013 7
Partikel larut (solut)
Elektrolit partikel bermuatan
kations muatan positif
Na+, K+ , Ca++, H+
Anions
Cl-, HCO3- , PO43-
Non-elektrolit tak bermuatan
Proteins, urea, glucose, O2,
CO2
prihatini/fkuwks/2013 8
Cairan tubuh
Sifat elektrik netral
Dipelihara tekanan
osmotik (Osmotically
maintained)
Sejumlah Partikel
tertentu /volume cair

prihatini/fkuwks/2013 9
pH Acidity/Basicity

pCO2 Lung function


pO2 Oxygen uptake
Hemoglobins Oxygen transport
Lactate Oxygen deficiency
Bilirubin From breakdown of RBC
Glucose Energy source
Hematocrit Amount of red blood cells
Electrolytes Kidney function and fluid balance
tcpO2 and tcpCO2 Transcutaneous monitoring
of blood gases
sO2 and pulse Pulse-oximetry

prihatini/fkuwks/2013 10
Homeostasis dipelihara
Peredaran ion (Ion transport)
Aliran air
Fungsi ginjal

prihatini/fkuwks/2013 11
Satuan muatan
MW (Molecular Weight) = berat
atom dalam 1 molekul
mEq (milliequivalents) = MW (in
mg)/ valence
mOsm (milliosmoles) = number
of particles in a solution

prihatini/fkuwks/2013 12
Pengaturan Cairan tubuh
Hormon ADH antidiuretic hormone +
haus
Jumlah air ditubuh menurun
Meningkat jumlah Na+ di tubuh
osmolality darah meningkat
Volume darah menurun
Rangsangan penerima osmose ( osmo-
receptors)di hypothalamus
ADH dilepas dari posterior pituitary haus
bertambah

prihatini/fkuwks/2013 13
keadaan klinik ditentukan

keseimbangan
cairan(Fluid Balance)
Gangguan endokrin
(Endocrine Disorders)
Pasien keadaan
gawat(Critically ill
patients)
prihatini/fkuwks/2013 14
Elektrolit Sodium, Na+

ion ekstrasel
Normal 140 mmol/L
Na+ sangat tinggi menyebabkan
Gagal ginjal atau kehilangan
cairan
Terlalu rendah Na+
bengkak(edema ) & masalah
jantung

prihatini/fkuwks/2013 15
Elektrolit lanjutan
Potassium, K+
.

- ion intrasel utama


- Normal 4 mmol/L dalam darah
- K+ sangat tinggi ; pengambilan
K+ >> atau
sel mati
-K+ rendah menyebabkan
dehidrasi/ gagal
ginjal prihatini/fkuwks/2013 16
Elktrolit lanjutan Calcium, Ca2+
.

Normal 1,20 mmol/L


Bila Ca2+ >> gagal ginjal (kidney failure)

Dilepaskan dari sumsum tulang


Sangat rendah Ca2+ gagal ginjal (kidney
failure) , dehidrasi / peminum alkohol
yang menahun
serangan jantung Ca2+ > 2,5 mmol/L
atau
Ca2+ < 0,5 mmol/L
prihatini/fkuwks/2013 17
Chloride, Cl-

ion utama ekstrasel: pertama


memelihara netral elektron
(electroneutrality)
Kadar plasma: 98 - 106 mmol/L
hipokloremia( Hypochloremia ):
asidosis metabolik anion
meningkat
( laktat, asetoasetate, dll )
menurun Cl-
prihatini/fkuwks/2013 18
Chloride, Cl-

Alkalosis metabolik :
meningkat HCO3 -
menurun Cl-
Hipokloremia
(Hypochloremia )
menyebabkan anion gap
meningkat
prihatini/fkuwks/2013 19
PEMBAGIAN
ELEKTROLIT(NETRAL))

prihatini/fkuwks/2013 20
ELEKTROLIT DALAM
DARAH UTUH

prihatini/fkuwks/2013 21
ELEKTROLIT DALAM
PLASMA

prihatini/fkuwks/2013 22
hasil
Kebutuhan air & cadangan
meningkat air di tubuh
meningkat,volume
bertambah & konsentrasi
Na+ menurun

prihatini/fkuwks/2013 23
Menurun jumlah air di
tubuh

Na+ meningkat di tubuh


osmolality darah
meningkat
Sirkulasi volume darah
menurun
akibat disfungsi atau
trauma
prihatini/fkuwks/2013 24
edema
Penimbunan cairan dlm ruang
intertisial :
Tekanan hidrostatik meningkat
Tekanan osmotik plasma turun
Meningkat permeabilitas
membran kapiler
saluran limfe buntu(obstruksi)

prihatini/fkuwks/2013 25
Tekanan hidrostatik
meningkat
Venus buntu(obstruksi):
thrombophlebitis (inflammation of veins)
pembuntuan hati ( hepatic obstruction)
pengetatan daerah ektremitas( tight
clothing on
extremities)
Berdiri lama
Tahanan garam/air (Salt or water retention)
gagal jantung (congestive heart failure)
gagal ginjal ( renal failure)

prihatini/fkuwks/2013 26
Perkiraan Serum
Osmolaliti
Na+ >solut di plasma menentukan osmolaliti
Perkiraan serum osmolaliti = 2 kali kadar
serum sodium
Urea (BUN) & glukose kedua partikel
meningkatkan serum osmolaliti meningkat
Bila ke 2 meningkat W serum osmolaliti akan
lebih tinggi 2 kali kadar Na+ sehingga formula
sbb:

Serum osmolaliti= 2 X serum Na+ + BUN +


glukose
3

prihatini/fkuwks/2013 27
Tekanan osmotik plasma
menurun
plasma albumin
(peny.hati,malnutrisi protein)
plasma protein hilang:
penyakit glomerular
perdarahan,luka bakar,luka
terbuka dan sirosis hati

prihatini/fkuwks/2013 28
Larutan hipertonik
Sel dalam larutan
hipertonik

prihatini/fkuwks/2013 29
Isotonik

Cairan isotonik osmolaliti=


plasma ,sehingga cairan
tetap dlm cairan ekstrasel
(ECF)
Cairan Isotonik IV digunakan
mengganti cairan ekstrasel
(ECF ) yg hilang &
prihatini/fkuwks/2013 30
Cairan isotonik
Normal Saline (NS, 0.9% NaCl) tdr Na+ & Cl - dlm
air osmolaliti = serum;kalori(-) / bebas air (air tanpa
solut)

Ringers solution mengandung Na+,K+ ,Ca+ dlm


konsentrasi sama di plasma tetapi tanpa dextrose,
magnesium /bikarbonat; kalori(-),bebas air

Lactated Ringers (LR) mengandung Na+,K+ ,Ca+,


&laktat konsentrasi sama dlm normal plasma
dextrose(-), magnesium(-)/ bebas air

prihatini/fkuwks/2013 31
hipotonik
osmolaliti < plasma normal
Air terdorong keluar pembuluh
drh msk ke dlm sel hasil
volume vaskuler & air disel
Cairan Hipotonik IV
digunakan =/=> & R/
dehidrasi sel dgn menyikapi
bebas air ke sel
prihatini/fkuwks/2013 32
hipotonik

KONTRAINDIKAS
I PD AKUT
TRAUMA DI
OTAK sebab sel
otak > sensitif
thd bebas air
,menyerap
secara cepat &
prihatini/fkuwks/2013 33
Cairan hipotonik
5% dextrose in water (D5W)
kantong isotonik IV , pengaruh
hipotonik dekstrose di tubuh
cepat dimetabolik
meninggalkan air bebas yg
berpindah dari vena ke sel
0.45% saline (1/2 NS) and 0.225 saline
(1/4 NS) cairan ini bebas air ke sel
sebaik jumlah sedikit Na+ & Cl-
prihatini/fkuwks/2013 34
Cairan hipertonik
Cairan hipertonik
mempunyai osmolaliti
tinggi >plasma normal
menyebabkan air di sel
masuk pembuluh darah &
air di sel .

prihatini/fkuwks/2013 35
Cairan hipertonik
Larutan hipertonik
digunakan untuk R/
masalah khusus yg hrs
diawasi ,dgn dosis
terbatas mencegah
volume vaskuler
berlebihan & sel
dehidrasi
prihatini/fkuwks/2013 36
Cairan hipertonik
Larutan Saline > 0.9%:digunakan kadang-
kadang
Indikasi klinik : bila serum Na+ rendah
(membahayakan) < (115 mg/dL)
Meliputi Perawatan (Nursing implications):
Infus IV (infusion pump)
Tanda kehidupan (Vital signs)
Tafsiran syaraf (Neurologic assessment)
Tafsiran napas (Respiratory assessment)
I & O

prihatini/fkuwks/2013 37
Aliran cairan tubuh
Diffusion aliran partikel dlm tingkat
kepekatan rendah movement of
particles down a concentration
gradient.

Osmosis difusi air melalui membran


permeabel selektif

Active transport aliran partikel dlm


tingkat kepekatan tinggi ,memerlukan
energi
prihatini/fkuwks/2013 38
dehidrasi

prihatini/fkuwks/2013 39
DEFINISI DEHIDRASI
kebutuhan cairan&elektrolit
AIR DALAM TUBUH BAYI 70 % DI TUBUH
DEWASA 60%Water.
Sebagian besar air berada ditubuh ruang
intrasel,yang lain di ruang ektrasel,terdiri
dari pembuluh darah (ruang intravaskuler)
dan ruang antara sel (ruang intertitial)
Jumlah air tubuh= ruang intrasel + ruang
intravaskuler + ruang intertitial
prihatini/fkuwks/2013 40
Rerata kebutuhan air perhari: (ml/kg):

-1 tahun: 130 150.


-2 to 4 tahun : 100
130.
-4 to 10 tahun : 70
100.
-10 to 18 tahun : 50- 70
prihatini/fkuwks/2013 41
Kebutuhan elektrolit perhari
(dietary refrence intake)
Sodium (mg/hari): 120 pada usia 1- 6 bulan ,
200 pada usia 7-12 bulan,
225 pada usia 1-3 tahun, &
300 pada usia 4-8 tahun
Potassium (mg/hari): 500 pada usia 1 - 6 bulan,
700 pada usia 7-12 bulan
1000 pada usia 1-3 tahun,
&
1400 pada usia 4-8 tahun

prihatini/fkuwks/2013 42
Apakah dehidrasi?
Terjadi bila sejumlah air hilang
dlm tubuh> dari yang di
butuhkan(ambil)
Secara rutin air hilang melalui:
Napas,kelembaban udara
Keringat
Air kemih
Defekasi
prihatini/fkuwks/2013 43
Hyponatremia ;

Keadaan cadangan sodium tubuh kurang


:minum air terlalu banayak .
menyebabkan confusion(tak sadar),
lethargy, agitation, seizures(kejang),
kasus berat hingga kematian ,
Gejala awal
:takspesifik,disorientasi,mual,kramp otot
Atlet yang minum banyak air akan
memperburuk keadaan

prihatini/fkuwks/2013 44
cadangan air tubuh

Normal minum sejumlah air yang


berarti untuk pengganti air yang
hilang .
Bila air intravaskuler hilang maka
akan dikompensasi dari air sel ke
pembuluh darah dlm waktu
sangat pendek .Gejala akan
timbul cepat bila persediaan air
tidak penuh
prihatini/fkuwks/2013 45
cadangan air tubuh

Tanda haus merupakan mekanisme tubuh


minum air sebab kering.
Sebagai hormon seperti anti-diuretic
hormone (ADH) bekerja membatasi
jumlah air yang hilang dalam urine
Elektrolit dalam tubuh sodium,
potassium, chloride, calcium & phosphate
, tetapi sodium bahan paling diperhatikan
bila air banyak hilang waktu latihan

prihatini/fkuwks/2013 46
Dehidrasi Hipernatremik

Khas meningkat konsentrasi


sodium & klorid di cairan ekstrasel
akibat diare pada bayi.
Kejadian hipernatremia &
hiperkloremia sebagai pemakaian
relatif yang besar air dp elektrolit
melalui kulit,paru,tinja & urine
Pada bayi kekurangan pertama di
intrasel
prihatini/fkuwks/2013 47
Dehidrasi Hipernatremik
Macam dehidrasi di bayi berragam mulai
derajat depresi SSP dari letargi sampai
koma Kejang (Konvulsi) sering diamati.
Penipisan larutan elektrolit indikasi
rehidrasi Pengaturan cepat elektrolit
sebagai indikasi rehidrasi.
Kemungkinan timbul gangguan SSP
menonjol Sebaiknya rehidrasi
dilaksanakan pelan pada periode 2-3
hari .

prihatini/fkuwks/2013 48
Apakah penyebab dehidrasi?

Diarrhea: penyebab tersering


kehilangan air.Didunia
diperkirakan 4 juta anak
meningggal ok dehidrasi karena
muntah: sebagai penyebab
kehilangan cairan.
berkeringat: kehilangan melalui
keringat karena tubuh panas
,sesudah latihan atau demam.
prihatini/fkuwks/2013 49
Apakah penyebab dehidrasi?

Diabetes: penderita diabetes, meningkat gula


darah menyebabkan gula keluar melalui urine dan
diikuti air. Akibatnya sering kencing dan haus
GGK (Chronic renal failure): dehidrasi terjadi
karena poliuria.
Kebakaran (Burns): dehidrasi terjadi karena
kehilangan air dari kulit yang
rusak(terbakar)Selain itu inflamasi menyebabkan
kehilangan air .
Tidak bisa minum cairan (Inability to drink fluids):
tidak dpt minum yang memadai berpotensi
dehidrasi

prihatini/fkuwks/2013 50
Gambaran klinik :

Pemeriksaan
- Berat badan;suhu;tanda
dehidrasi,pemeriksaan sistemik
Penampilan umum (General manifestations):
- Kulit & membran mukosa kering
- Menurun semua pengeluaran tubuh(urine,
keringat, air mata, saliva)
- ubun ubun (fontanel)cekung, mata
cowong, haus , iritasi , hipotensi lambat ,
asidosis and koma.

prihatini/fkuwks/2013 51
Derajat dehidrasi
Derajat Plan Plan Plan
dehidrasi A:dehidrasi(-) B:dehidrasi(+) C:dehidrasi
berat

Kondisi umum Sadar,tenang Restless,iritabl Letargik,Unconc


ious,

Penampakan Normal Cowong Cowong


mata
Kemampuan Normal, Haus, keinginan jelek
minum minum

Cubitan kulit Cepat kembali Lambat Sangat lambat

prihatini/fkuwks/2013 52
IMCI MANAGEMENT: Integrated management of
childhood illness ( WHO)(1)

* Plan A: memberi cairan& makan


dirawat diare dirumah
Bila anak >/=2 tahun bila Cholera
didaerah berikan antibiotik untuk
cholera
Nasehat ke ibu kalau segera kembali
Pemantauan dalam 5 hari bila tak ada
perbaikan

prihatini/fkuwks/2013 53
IMCI MANAGEMENT: Integrated management of childhood
illness ( WHO) (2)

* Plan B: beri cairan & makanan untuk


beberapa dehidrasi
Bila klasifikasi berat :
Segera kirim ke RS dgn pemberian sering
ORS dlm perjalanan
Nasihat ke ibu tetap memberi ASI
Bila anak >/=2 tahun bila Cholera
didaerah berikan antibiotik untuk cholera
Pemantauan dalam 5 hari bila tak ada
perbaikan

prihatini/fkuwks/2013 54
IMCI MANAGEMENT: Integrated
management of childhood illness ( WHO)(3)

Plan C: - Beri cairanuntuk dehidrasi berat/bila


anak masuk kategori kelas:
Segera kirim ke RS dgn pemberian
sering ORS dlm perjalanan
Nasihat ke ibu tetap memberi ASI
Bila anak >/=2 tahun bila Cholera
didaerah berikan antibiotik untuk
cholera area, give antibiotic for cholera.
Pemantauan dalam 5 hari bila tak ada
perbaikan

prihatini/fkuwks/2013 55
Manejemen dehidrasi (MANAGEMENT OF DEHYDRATION)(1)

- pindahkan fase1 ( lakukan


resusitasi akut) :
Beri Ringer laktat atau
salin normal pada 10 20
ml /kg/IV atau 30-60 menit
Diberikan bolus sampai
sirkulasi stabil

prihatini/fkuwks/2013 56
LanjutanManejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
Hitung kebutuhan 24 jam
Rumusan (Formula: )
Pertama 10 kg: (100 cc/kg/24 jam)
Kedua 10 kg: (50 cc/kg/24 jam
sisa: (20 cc/kg/24 jam)
contoh: anak berat 35 Kilogram
Sehari : 1000 cc + 500 cc + 300 cc = 1800
cc/hari
-Hitung kekurangan :
Dehidrasi ringan (mild): (40 ml/kg)
Dehidrasi sedang(moderate): (80 ml/kg)
Dehidrasi berat : (120 ml/kg)

prihatini/fkuwks/2013 57
LanjutanManejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
-hitung sisanya
Bahan cair diberikan untuk resusitasi pd fase 1
-hitung perpindahan ssd 24 jam :
Pertama 8 jam : 50% kekurangan +
pemeliharaan
Kemudian 16 jam : 50% kekurangan +
pemeliharaan
Tetntukan konsentrasi sodium serum
Hipertonik dehidrasi (Sodium Serum > 150)
Isotonik Dehidrasi
Hipotonik Dehidrasi (Sodium Serum < 130)

prihatini/fkuwks/2013 58
LanjutanManejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
Tambah Potassium cairan IV Fluids
ssd pasien kencing
Sumber Potassium
Potassium Chloride
Potassium Acetate untuk asidosis
metabolik
Dosis Potassium
berat <10 kg : 10 meq KCl /liter
glucose
berat >10 Kg: 20 meq KCl /liter
glucose prihatini/fkuwks/2013 59
Pemeriksaan
laboratorium dehidrasi

prihatini/fkuwks/2013 60
Pemeriksaan
laboratorium
Regulasi pH dan mekanisme
kompensasi
1.Cepat : paru
2.Lambat: ginjal + sal
pencernaan

prihatini/fkuwks/2013 61
Pemeriksaan lain (diare)
Blood

Stool specimen

Rectal swab

Culture blood no evidence of salmonella


stool: no shigellae, yersinia or
campylobacter

prihatini/fkuwks/2013 62
Pemerikssaan DL
Result Normal
value
Peripheral Hb: 13.2g/dl, Hb: 9.5-12.5,
blood count Hct 40% Hct 36%
White Cell 8200/mm3 4-11*103
Count /mm3
Neutrophil 40% 60%
Lymphocyte 55% 31%
s
Monocyte 63% 5%
Eosinophil 2% 3%
Platelet 300 * 103/ 150-350 * 103/
count mm3 mm3
Peripheral normal
prihatini/fkuwks/2013 63
smear
Pemeriksaan kimia klinik
Result Normal value

Serum Na 128 mmol/l 135-148 mmol/l


K 2.8 mmol/l 3.5-5 mmol/l
Cl 95 mmol/l 99-111 mmol/l
Bicarbonate 10 mg/dl 20-25 mg/dl
BUN 40 mg/dl 25-40 mg/dl
Creatinine 0.5 mg/dl 0.2-0.4 mg/dl

prihatini/fkuwks/2013 64
Pemeriksaan asam basa
Acid intake/ production = Acid
excretion.
H+ ions have a key role.
Haderson-Hasselbach Equation:
PH= Pk + log10 [base]/[acid]
PH = 7.4 +-0.02

Acid carbonic lung.


Fixed kidney.
prihatini/fkuwks/2013 65
Gangguan asam-basa
Disease: Diabetes, COPD, Renal
disease

Metabolic Acidosis: HCO3- ,


H+

Metabolic Alkalosis: HCO3- ,


H+

Respiratory Acidosis:
prihatini/fkuwks/2013
HCO3- , 66
+
Macam dehidrasi
Isotonic Hypertonic Hypotonic
(isonatremic) (hypernatrem (hyponatremi
ic) c)
Loses H2O = Na H2O > Na H2O < Na
Plasma Normal Increase Decrease
osmolality
Serum Na Normal Increase Decrease
ECV Decrease Decrease Decrease ++
ICV maintained Decrease ++ +
+ Increase
Thirst ++ +++ +/-
Skin turgor ++ Not lost +++
Mental state Irritable/letha Very irritable Lethargy/com
rgic prihatini/fkuwks/2013 a 67
pH (derajat keasaman darah) tergantung konsentrasi
ion H+ dipertahankan dalam batas normal
melalui 3 faktor

Dapar kimia
pH darah ditentukan : perbandingan
konsentrasi
bikarbonat dan asam karbonat dalam plasma

persamaan Henderson-Hasselbalch :
(HCO3-)
pH = pK + log -------------
(H2CO3)

prihatini/fkuwks/2013 68
pernapasan
PaCO2 didalam alveolus
keseimbangan dengan PaCO2
dan H2CO3 dalam darah.

Tiap perubahan pada PaCO2


akan mempengaruhi PaCO2
dan H2CO3

prihatini/fkuwks/2013 69
ginjal

Mekanismenya terdiri
dari :
Reabsorbsi ion
HCO3-.
Asidifikasi dari
garam-garam dapar.
prihatini/fkuwks/2013 70
Persiapan pasien
Istirahat 5 menit sebelum
diambil
Tenang
Alat yang dipakai siap
Pengambilan sampel harus benar

prihatini/fkuwks/2013 71
pengambilan sampel
Darah yang dipakai : darah arteri karena sifatnya
> homogen secara sistemik, > menggambarkan
fungsi pertukaran gas di paru dan bisa memberi
keterangan kualitas darah yang dibagi keseluruh
tubuh.

Pengambilan dilakukan dengan pungsi di


a. radialis, a. brachialis / a. femoralis,
dgn menggunakan semprit kaca /plastik
khusus yang telah dibasahi dengan heparin.

prihatini/fkuwks/2013 72
Pengambilan sampel
Darah arteri, dgn antikoagulan
diambil dgn semprit
Dianjurkan heparin (Na, Li) 500-
1000 IU/ml
Pengamanan : (0 4 C) es
Pengerjaan : segera
Tertunda > 15 menit
: H+, PCO2, HCO3
: pH, BE, Hb, PO2
prihatini/fkuwks/2013 73
PARAMETER
PEMERIKSAAN
ASAM BASA

prihatini/fkuwks/2013 74
PaCO2 ( Normal : 35 45 mmHg )

PaCO2 adalah tekanan yang ditimbulkan oleh


CO2
yang terlarut dalah darah.
PaCO2 merupakan parameter fungsi respirasi
Dapat digunakan untuk menentukan cukup
tidaknya ventilasi alveolar.
PaCO2 normal berarti ventilasi alveolar
normal.

prihatini/fkuwks/2013 75
CO2 CONTENT = TOTAL CO2
( 24 31 mEq/l )
TCO2 : jumlah CO2 total yg terdapat dalam plasma

asam karbonat, bikarbonat & senyawa


karbamino.
Perbandingan bikarbonat : asam karbonat adalah
20 : 1 maka TCO2 ini juga dapat digunakan
sebagai
petunjuk klinik gangguan asam basa,
memperkirakan kelebihan atau kekurangan basa.

prihatini/fkuwks/2013 76
PERBEDAAN OKSIGEN
ALVEOLAR-ARTERIAL = A-ADO2
Merupakan gambaran pintas
fisiologis didalam paru
alveoli yang mengalami perfusi
tapi tidak mengalami ventilasi.

Nilai normal A-ADO2 pada


udara kamar :
5 25 mmHg
prihatini/fkuwks/2013 77
PERSENTASE SATURASI OKSIGEN
( Sat O2 )

Saturasi oksigen setara dengan


kandungan O2 (dikurangi O2 terlarut)
dibagi dengan
kapasitas oksigen (dikurangi O2 terlarut).

Persentasi saturasi dari Hb dengan O 2


membantu menghitung banyaknya O2
total
didalam darah.

prihatini/fkuwks/2013 78
OKSIGEN CONTENT =
KANDUNGAN OKSIGEN = O2CT

O2 dlm darah terdapat 2 bentuk yaitu :


1.
Bentuk bebas atau oksigen yang larut
dalam plasma Oksigen terlarut =
PaO2 mmHg x 0,003
2. Bentuk terikat dengan Hb dalam
bentuk oksigen Hb. Sebagian besar
O2 terikat dengan Hb.

prihatini/fkuwks/2013 79
Langkah langkah interpretasi BGA:

1.Tentukan asidosis atau alkalosis


Asidosis : kadar ion H+ dalam darah atau pH
/ <7,35
Alkalosis : kadar ion H+ dalam darah atau pH
/ > 7,45

2. Tentukan penyebab primer respiratorik atau


metabolik
Asidosis respiratorik : karena hipoventilasi
pCO2 :
- kelainan paru (obstruksi paru kronis)
- depresi pernafasan, kelainan dinding dada
prihatini/fkuwks/2013 80
Asidosis metabolik
- Oksidasi lemak tidak sempurna ( asidosis
diabetes, kelaparan)
- Oksidasi KH tidak sempurna ( asidosis laktat )
Alkalosis respiratorik : karena hiperventilasi
pCO2
- perangsangan SSP misal emosi
- sepsis, hipertiroid

Alkalosis metabolik :
- muntah-muntah, penggunaan antasida
berlebihan
- efek aldosteron / steroid
- infus bikarbonat prihatini/fkuwks/2013
berlebihan 81
Tentukan apakah sudah ada kompensasi

Baca pCO2 atau HCO3


Bila menyimpang searah pH
penyebab primer
Bila menyimpang kearah berlawanan
pH ada kompensasi

prihatini/fkuwks/2013 82
MEKANISME KOMPENSASI KESEIMBANGAN ASAM BASA

Asidosis metabolik pH stimulasi pernafasan


pCO2 pH ( Alkalosis respiratorik )
Alkalosis metabolik pH depresi pernafasan
pCO2 pH ( asidosis respiratorik )
Asidosis respiratorik pH reabsorbsi HCO3 di
ginjal HCO3 darah pH ( alkalosis
metabolik )
Alkalosis respiratorik pH reabsorbsi HCO3 di
ginjal HCO3 prihatini/fkuwks/2013
pH ( asidosis metabolik )83
prihatini/fkuwks/2013 84
prihatini/fkuwks/2013 85
prihatini/fkuwks/2013 86
Prinsip koreksi asam basa
Gangguan asidosis atau alkalosis respiratorik dikoreksi
dengan perbaikan ventilasi
Gangguan asidosis atau alkalosis metabolik dikoreksi
dengan pemberian basa atau asam
- Asidosis metabolik beri Natrium Bikarbonat ( NaHCO3 )
atau Meilon.
- Alkalosis metabolik perbaikan elektrolit terutama K+ atau
Cl- asam lemah yaitu amonium chlorida ( NH4Cl )
prihatini/fkuwks/2013 87
Koreksi asidosis metabolik
berdasarkan BE(base excess)
Asidosis metabolik yang berat base excess minus
( defisit basa ) harus segera dikoreksi dengan rumus :

BB
x (-BE) = mEq total base deficit
3
-BB/3= perkiraan volume cairan ekstrasel
-(-BE)= defisit basa
-Total base deficit = volume cairan ekstrasel x (-
BE) prihatini/fkuwks/2013 88
Koreksi tidak perlu seluruh total base deficit,

-cukup ( half correction )


- pemberian 1 mEq bikarbonat
akan diikuti pembentukan 1
mEq bikarbonat oleh tubuh

prihatini/fkuwks/2013 89
Simpulan (1)
Na+,K+ & homeostasis air saling
berkaitan
K+ kation utama ECF
Na+,K+ diangkut secara aktif ditubuh
sdg air tgt solut yg ter kandung di
tubuh
Na+, dikendalikan aldosteron shgg
sodium ditahan dan potasium
berkurang di ECF
prihatini/fkuwks/2013 90
Simpulan (2)
Air dikendalikan Vasopressin(ADH);osmolaliti
& volume (ECF)
Pengeluaran potasium diatur aldosteron(tgt
Na+,H+ & pengeluaran air )
Hipokalemia sering akibat gangguan GI
Hiperkalemia sering akibat GFG(gangguan fungsi
ginjal),pemberian obat:
Hiponatremia sering: tgt penyakit yg menyertai
Hipernatremia:jarang berkaitan kehilan air di
tubuh
prihatini/fkuwks/2013 91
Selamat belajar
Semoga bermanfaat
Sebagai Dokter
Pengabdi masyarakat
prihatini/fkuwks/2013 92

Anda mungkin juga menyukai