Sepsis neonatal
Sindrom klinik penyakit sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada bayi dalam
satu bulan pertama kehidupan
Epidemiologi
Angka kejadian sepsis neonatal adalah 1-10 per 1000 kelahiran hidup, dan
mencapai 13-27 per 1000 kelahiran hidup pada bayi dengan berat <1500gram.
Angka kematian 13-50%, terutama pada bayi premature (5-10 kali kejadian
pada neonatus cukup bulan) dan neonatus dengan penyakit berat dini.
Sepsis Onset Dini
Sumber infeksi: secara umum berasal dari jalan lahir ibu. Beberapa kondisi maternal/perinatal
berhubungan dengan peningkatan resiko EOS.
Etiologi: Beberapa mikroorganisme penyebab, seperti treponema, virus, listeria dan candida,
Transmisi ke janin :melalui plasenta secara hematogenik, dapat melalui proses persalinan dengan pecahnya
selaput ketuban,mikro-organisme dalam flora vagina atau bakteri pathogen lainnya secara asenden dapat
mencapai cairan amnion dan janin.
Sepis Onset Cepat- Early onset sepsis
Berbagai faktor yang dapat meningkatkan resiko dari sepsis nosocomial termasuk
berat lahir rendah, premature, perawatan di ICU, ventilasi mekanik, prosedur
infasif, dan saluran cairan parenteral
Sepsis Onset Lambat
A. Kultur Darah
Kultur Darah : Golden standar dalam diagnosis sepsis dan seharusnya ada
pada tiap kasus suspek sepsis sebagai langkah awal pemberian antibiotik
Hasil Kultur darah dapat diamati kurang lebih 72 jam sebelum hasil dapat
dilaporkan.
Kultur darah sekarang dapat diamati dalam waktu 12-24 jam dengan
menggunakan teknik bacterial seperti BACTEC dan BACT
B. Gambaran Sepsis (Sepsis Screen)
Manroe Chart
Gambaran Sepsis
1) Tersuspek sepsis jika memilki SATU dari
gambaran sepsis. belum diberi antibiotik
Manifestasi Manifestasi klinis dari septicemia dan meningitis sering tumpang tindih
klinis
Sepsis dan
Meningitis
Antibiotika Cara pemb. 0 4 mgg 0 7 hari > 7 hari 0 7 hari > 7 hari
Gentamisin IV / IM 2,5 / 18 jam 2,5 / 12 jam 2,5 / 8 jam 2,5 / 12 jam 2,5 / 8 jam
Metronidazol IV 7,5 / 48 jam 7,5 / 24 jam 7,5 / 12 jam 7,5 / 12 jam 15 / 12 jam
Hiperbilirubin
Definisi
Terbagi dalam 2:
1)Ikterus Fisiologis
2) Ikterus Patologis
a. Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama.
b. Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5% pada
neonatus kurang bulan.
c. Pengangkatan bilirubin lebih dari 5 mg% per hari.
d. Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
e. Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%.
f. Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik.
Manifestasi
Tatalaksana
- Foto terapi atau transfusi tukar bila ada indikasi berdasarkan Grafik
AAP pada bayi dengan masa gestasi > 35 minggu dan berdasarkan tabel
terlampir untuk bayi preterm dan bayi berat blahir rendah.
- Foto terapi dihentikan bila kadar bilirubin tidak meningkat lagi dan
kadarnya lebih dari 3 mg/dL dibawah garis resiko.
- Tranfusi tukar dilakukan dengan golongan darah yang sesuai dengan
golongan darah ibu dan anak. Jumlah darah diberikan 2 kali volume darah
bayi. Sebelum dan sesudah tranfusi tukar lakukan terapi sinar.
Hubungan Hiperbilirubinemia dan Sepsis
Berhubungan dengan infeksi yang terjadi dari saluran kemih (urinary track
infection) .
Hiperbilirubin indirect berhubungan dengan UTI berhubungan dengan proses
hemolysis yang disebabkan oleh e.coli dan bakteri gram lainnya . Dengan
sedikit proses hemolysis dapat meningkatkan level bilirubin serum pada
neonatus
Hiperbilirubin direct berhubungan dengan sepsis dari keadaan cholestasisi