Torch Dan Hiv Aids (Reproduksi)
Torch Dan Hiv Aids (Reproduksi)
2. Janin (Congenital)
. Trias karakteristik yang terdiri dari hidrosefalus,
mikrosefalus, kalsifikasi intrakranial, korioretinitis,
strabismus, kebutaan, epilepsi, retardasi psikomotor atau
mental, petekia oleh karena trombositopenia, dan anemia.
DIAGNOSIS PRANATAL
Umumnya di lakukan pada usia kehamilan
14 27 minggu (trimester II), meliputi :
Kordosentesis / amniosentesis dengan
tuntunan USG
Pemeriksaan dengan teknik PCR( Sangat
Dianjurkan pada wanita hamil)
Teknik ELISA untuk mendeteksi Antibodi Ig
M/ Ig G janin ( Anti Toksoplasma)
TERAPI
1. Kehamilan dengan infeksi akut
. Spiramisin 2-4 gram/hari PO dibagi dalam 4 dosis untuk
3 minggu, diulangi setelah 2 minggu sampai kehamilan
aterm.
. Piremitamin 1 mg/kgBB/hari PO 3-4 hari di kombinasi
dengan Sulfadiazin 50-100 mg/kgBB/hari PO di bagi 2
dosis, serta asam folinik 2 kali 5 mg IM.
2. Toxoplasma kongenital
Piremitamin 0,5-1 mg/kgBB/hari setiap 2-4 hari selama
20 hari di kombinasi dengan Sulfadiazin 50-100
mg/kgBB/hari PO, serta injeksi asam folinik 5 mg IM
setiap 2-4 hari.
3. Penderita immunodefisiensi
pengobatan sama dengan pada toxoplasma kongenital.
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Gunakan sarung tangan ketika menyentuh material
yang kemungkinan terkontaminasi dengan feses kucing
(pasir,tanah)
Cuci tangan pakai sabun
Konsumsi daging matang (>67 C)
Cuci bersih buah dan sayur sebelum dikonsumsi
Tutup rapat makanan agar tidak berkontak dengan lalat
Kucing peliharaan dijaga agar tetap didalam rumah,
diberi makanan matang, dan juga mencegah kucing
untuk berburu tikus dan burung.
Infeksi Rubella pada
Kehamilan
MORFOLOGI Epidemiologi
Penyakit ini terdistribusi secara luas
didunia
Di Amerika serikat, tahun 1964-1965
rubela merupakan penyakit endemik,
lebih dari 20.000 bayi dilahirkan cacat,
10.000 kasus keguguran dan bayi lahir
mati saat dilahirkan. Diperkirakan 25%
bayi yang terinfeksi rubela pada tiga
bulan pertama usia kandungan dilahirkan
family : Togaviridae dengan satu jenis atau lebih kecacatan.
Setelah program imunisasi rubela pada
Genus : Rubivirus tahun 1969, jumlah kasus rubela
menurun.
Spesies : Rubela Virus Tahun 1999-2012 menurun dari 900.000
kasus menjadi 94.034 kasus
RUBELLA PADA WANITA TIDAK
HAMIL DAN WANITA HAMIL
Di luar kehamilan rubella merupakan Virus rubella tidak berbahaya
penyakit yang tidak berarti dimana untuk kesehatan ibu hamil,
penderitanya hanya menggalami namun sangat berbahaya
gejala-gejala sebagai berikut
terhadap pertumbuhan dan
Demam
kehidupan janin didalam
Sakit kepala
kandungan.
Hidung tersumbat atau beringus.
Resiko penularan rubela dari ibu
Tidak nafsu makan dan mual.
ke janin adalah jika wanita hamil
Iritasi ringan pada mata.
terinfeksi saat usia
Pembengkakan kelenjar limfa pada
kehamilannya <12 minggu
telinga dan leher.
Ruam berbentuk bintik-bintik
maka risiko janin tertular 80-
90%
kemerahan yang awalnya muncul di
wajah lalu menyebar ke badan, Kehamilan 15-30 minggu maka
tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya risiko janin terinfeksi menurun
berlangsung selama 1-4 hari. menjadi 10-20%
Nyeri pada sendi, terutama pada Kehamilan >36 minggu menjadi
penderita wanita. 6%
PATOFISIOLOGI
Droplet, Saluran
Limfonodus
Kontak napas Viremia
sekitar
Langsung (nasofaring)
Infeksi pd
placenta
Kelainan
Lahir bawaan, Masuk
IUGR Melewati
Sirkulasi
placenta
Janin
Abortus
Infeksi Rubella pada kehamilan
Infeksi pada Trimester 1 : 80-90%
Dapat menyebabkan keguguran atau janin
Gejala :
PENGOBATAN PENCEGAHAN
Komplikasi dan Prognosis
Rubella Infeksi ringan
Sebagian wanita yang terkena rubella
mengalamiarthritispada jari-jari, pergelangan
tangan dan lutut, yang umumnya berlangsung
selama 1 bulan.
Dalam kasus yang cukup jarang terjadi, rubella
dapat menyebabkan infeksi telinga (otitis
media) atau radang otak (ensefalitis).
Wanita hamil dan terkena rubella,
konsekuensinya berat pada bayi yang
dikandung.
Sekitar 90% bayi yang dilahirkan dari ibu yang
mengidap rubella selamatrimester pertama kehamilan
akan mengembangkan sindrom rubella bawaan.
Hal ini akan mengakibatkan satu atau beberapa
gangguan, antara lain:
Retardasi pertumbuhan
Katarak
Tuli
Cacat jantung bawaan
Cacat pada organ lain
Keterbelakangan mental
Oligohidroamnion Mikrosefali
Polihidramnion Ventrikulomegali
Hidrops nonimun serebral (hidrosefalus)
Asites janin Klasifikasi intrakranial
Gangguan pertumbuhan Hepatosplenomegali
janin Klasifikasi intrahepatik
TERAPI DAN KONSELING
Tidak ada terapi memuaskan Obat yang digunakan untuk
yang dapat diterapkan. anti CMV untuk saat ini
Khususnya pada pengobatan adalah :
infeksi kongentital.
Ganciclovir
Foscarnet
Dengan demikian, konseling
infeksi primer yang terjadi Cidofivir
pada usia kehamilan 20 Valaciclovir
minggu dapat Namun obat-obatan tersebut
dipertimbangkan termasi dapat menimbulkan
kehamilan. intoksikasi serta resistensi.
HERPES SIMPLEKS VIRUS PADA
KEHAMILAN
Penyakit herpes merupakan penyakit
yang di sebabkan oleh virus
herpes.Penyakit herpes masuk dalam
kelompok penyakit TORCH,yang
dapat menyebabkan gangguan pada
perkembangan janin.
PENGARUH HSV PADA
KEHAMILAN
Ibu hamil yang terinfeksi virus herpes
pada minggu-minggu awal bisa
mengalami keguguran.Jika tidak
terjadi keguguran dan bayi bisa
selamat umumnya tetap berbahaya
bagi janin karena HSV dapat
menyebabkan cacat sistem syaraf
dan penglihatan.
BAGAIMANA JIKA IBU TERJANGKIT
HERPES DI AWAL KEHAMILAN ?
Pada ibu hamil yang terjangkit herpes
di awal kehamilan itu sangat
berbahaya,tetapi jika terjadi di
bawah 28 minggu kehamilan tubuh
ibu hamil akan menghasilkan
antibody untuk melawan virus dan
akan memberikan perlindungan pada
bayi.
Ibu hamil yang terkena virus dalam
waktu 6 minggu sebelum tanggal
perkiraan lahir,tubuh tidak akan
cukup waktu untuk membuat
antibodi yang bisa di teruskan pada
bayi.sehingga bayi bisa terkena
herpes saat proses kehamilan.
IBU DENGAN HERPES SEBELUM
HAMIL
Risiko bayi terkena virus
rendah.Karena tubuh telah
memberikan antibody.jika penyakit
sering kambuh ibu dapat
mengkonsumsi obat antivirus.Obat
Asiklovir,dan obat ini aman di
konsumsi selama kehamilan.
HERPES DAPAT MEMBAHAYAKAN
BAYI
Ibu dapat menularkan herpes kepada
bayi dengan 3 cara :
1. Sebelum lahir (herpes
intrauterine).ibu menularkan kepada
bayi di dalam rahim.
2. Selama persalinan dan kelahiran.
3. Setelah lahir.
HIV/AIDS PADA IBU HAMIL
Pendahuluan
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar
yang mengancam indonesia dan banyak
negara diseluruh dunia. UNAIDS,
memperkirakan jumlah ODHA diseluruh
dunia pada desember 2004 adalah 35,9-
44,3 juta orang.
Demam
Pembesaran getah bening
Diare berkepanjangan
Pusing/pening
Menurunnya berat badan
Turgor kulit menurun
Infeksi jamur, bakteri, dan virus yang
kronis
Bagaimana HIV menular?
HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau
air mani, cairan vagina, air susu ibu dancairan lainnya yang
mengandung darah.
Apakah perempuan HIV-positif boleh
mendapatkan anak?
Apakah menjadi hamil akan mempengaruhi
HIV?
Faktor risiko lain termasuk kelahiran prematur (bayi lahir terlalu dini) dan
kekurangan perawatan HIV sebelummelahirkan.
Beberapa pokok kunci:
Status HIV bayi dipengaruhi oleh kesehatan ibunya.
Status HIV bayi tidak dipengaruhi sama sekali oleh status HIV ayahnya.
Status HIV bayi tidak dipengaruhi oleh status HIV anak lain dari ibu.
Kelainan yang dapa terjadi pada janin
adalah
Berat badan lahir rendah
Bayi lahir mati
Partus preterm
Abortus spontan