Keadaan
Tetap 1.0 1.0
Umum
Pada waktu yang cukup lama rangkak dan susut akan mencapai
harga konstan
Aksi dan Beban Tetap
Pengaruh Prategang akan menyebabkan
pengaruh sekunder pada komponen-komponen
yang terkekang pada bangunan statis tidak tentu.
Pengaruh sekunder tersebut harus diperhitungkan
baik pada batas daya layan ataupun batas ultimit.
Prategang harus diperhitungkan sebelum (selama
pelaksanaan) dan sesudah kehilangan tegangan
dalam kombinasinya dengan beban-beban
FAKTOR BEBAN (Prategang)
lainnya.
Jangk
a
Waktu Deskripsi Ks (Service) Ku (Ultimate)
Tekanan Tanah
1.0 1.25 (1) 0.8
Vertikal
Tekanan Tanah
Tetap Lateral
1.0 1.25 0.8
-Aktif
1.0 1.40 0.7
-Pasif
1.0 - -
-Keadaan Diam
Aksi dan Beban Tetap
Pengaruh Tetap Pelaksanaan, adalah beban
muncul disebabkan oleh metoda dan urut-urutan
pelaksanaan jembatan beban ini biasanya
mempunyai kaitan dengan aksi-aksi lainnya,
seperti pra-penegangan dan berat sendiri. Dalam
hal ini, pengaruh faktor ini tetap harus
dikombinasikan dengan aksi-aksi tersebut dengan
faktor beban yang sesuai.
FAKTOR BEBAN (Pengaruh Tetap Pelaksanaan)
Jangk Ku (Ultimate)
a Ks
Waktu Deskripsi (Servic Terkurang
e) Biasa
i
q
q
1m
5.5
m (b - 5.5)
b m
Beban Lalu Lintas
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai
intensitas q kPa, dimana besarnya q tergantung
pada panjang total yang dibebani L seperti
berikut:
L = 30 m : q = 9,0 kPa (1)
L > 30 m : q = 9,0 (0.5+15/L) kPa (2)
Dengan pengertian : q adalah intensitas beban
terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang
jembatan L adalah panjang total jembatan yang
dibebani (meter).
Beban Lalu Lintas
Beban garis (BGT) dengan intensitas p kN/m
harus ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu
lintas pada jembatan. Besarnya intensitas p
adalah 49,0 kN/m.
la
ja
p
r
p
e
B
n
5.5
m
b
Beban Lalu Lintas
Intensitas dari beban D, Beban lajur "D"
terdiri dari beban tersebar merata (BTR) yang
digabung dengan beban garis (BGT).
q
q
1m
5.5
m (b - 5.5)
b m
Beban Lalu Lintas
Penyebaran beban "D" pada arah melintang,
Beban "D" harus disusun pada arah melintang
sedemikian rupa sehingga menimbulkan momen
maksimum.
p
GAYA GESER
q
MAX
5.5 (b - 5.5) m
m
b
Beban Lalu Lintas
Respon terhadap beban lalu lintas D,
Distribusi beban hidup dalam arah melintang
digunakan untuk memperoleh momen dan geser
dalam arah longitudinal pada gelagar jembatan
dengan mempertimbangkan beban lajur D
tersebar pada seluruh lebar balok (tidak termasuk
kerb dan trotoar) dengan intensitas 100% untuk
panjang terbebani yang sesuai.
Beban Lalu Lintas
Pada arah memanjang jembatan, cara
meletakkan beban UDL dan KEL harus diatur
sedemikian rupa sehingga mendapatkan
reaksi yang
KEL maksimum
UDL
KEL
UDL
UDL KEL
Beban Lalu Lintas
Pembebanan Truk "T" terdiri dari kendaraan
truk semi-trailer yang mempunyai susunan dan
berat as seperti terlihat dalam Gambar . Berat
dari masing-masing as disebarkan menjadi 2
beban merata sama besar yang merupakan
bidang kontak antara roda dengan permukaan
lantai. Jarak antara 2 as tersebut bisa diubah-
ubah antara 4,0 m sampai 9,0 m untuk
mendapatkan pengaruh terbesar pada arah
FAKTOR BEBAN (Pembebanan Truk T)
memanjang
Jangk
jembatan. Ku (Ultimate)
a Ks
Waktu Deskripsi (Servic
e)
Transie
Keadaan Umum 1.0 1.8
n
Beban Lalu Lintas
Beban Lalu Lintas
Faktor Beban Dinamis (FBD)
Besarnya FBD tergantung kepada frekuensi dasar
dari suspensi kendaraan. (2Hz~5Hz).
Untuk pembebanan "D, FBD merupakan fungsi
dari panjang bentang ekuivalen.
Untuk pembebanan truk "T, FBD diambil 30%.
FBD Untuk Pembebanan D
Beban Lalu Lintas
Gaya Rem, Bekerjanya gaya-gaya di arah
memanjang jembatan, akibat gaya rem dan
traksi, harus ditinjau untuk kedua jurusan lalu
lintas.
Beban Lalu Lintas
Gaya Rem, Bekerjanya gaya-gaya di arah
memanjang jembatan, akibat gaya rem dan
traksi, harus ditinjau untuk kedua jurusan lalu
lintas.
FAKTOR BEBAN (Gaya Rem)
Jangk Ku (Ultimate)
a Ks
Waktu Deskripsi (Servic
e)
Transie
Keadaan Umum 1.0 1.8
n
Beban Lalu Lintas
Pembebanan Untuk Pejalan Kaki, Semua
elemen dari trotoar atau jembatan
penyeberangan yang langsung memikul pejalan
kaki harus direncanakan untuk beban nominal 5
kPa.
Beban Lalu Lintas
Pembebanan Untuk Pejalan Kaki, Semua
elemen dari trotoar atau jembatan
penyeberangan yang langsung memikul pejalan
kaki harus direncanakan untuk beban nominal 5
kPa.
FAKTOR BEBAN (Pejalan Kaki)
Jangk Ku (Ultimate)
a Ks
Waktu Deskripsi (Servic
e)
Transie
Keadaan Umum 1.0 1.8
n
Aksi Lingkungan
Penurunan, Jembatan harus direncanakan untuk
bisa menahan terjadinya penurunan yang
diperkirakan, termasuk perbedaan penurunan,
sebagai aksi daya layan.