Pembimbing :
Dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
Oleh :
Metha Dharma
Identitas
Nama lengkap : Oma Fransisca Djuhartono
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 4 Mei 1940
Usia : 71 tahun
Alamat : Jl. Hanura VI/1 Jakarta Barat
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : Fakultas Hukum
Universitas
Parahyangan Bandung
Pekerjaan terakhir : Asisten Notaris
Status perkawinan : Tidak menikah
Tanggal masuk PWK :19 Mei 2010
Riwayat Medis
(autoanamnesa)
Keluhan Utama
Sering BAK pada malam hari
Keluhan Tambahan
Mata kiri yang berkedut-kedut
Riwayat Penyakit
Sekarang
Sejak lebih dari 4 tahun yg lalu (Januari 2010)
oma F mengeluh sering BAK terutama pada
malam hari, semalaman frekuensi BAK 3-4x
Oma juga mengalami penurunan berat badan
yg signifikan.
Kemudian oma memeriksakan dirinya ke
dokter dan didiagnosa mengidap diabetes
melitus karena pada saat dilakukan
pemeriksaan gula darah sewaktu > 200mg/dl
Pada saat itu oma F memang tidak menjaga
pola makannya dan suka memakan makanan
yg manis secara berlebihan, seperti coklat
dan permen.
Oma sudah mencoba obat anti-diabetes oral
tetapi tidak cocok karena efek sampingnya
mual dan nyeri perut, serta glukosa darahnya
tidak terkontrol (januvia 1x100 mg dan
glucophage 3x500 mg)
Sejak Maret 2010 oma mulai memakai suntik
insulin novorapid dan lantus yg
dikombinasikan dengan januvia
Mulai Bulan April 2011, oma hanya
menggunakan suntik insulin novorapid dan
lantus untuk mengendalikan gula darahnya.
Saat ini oma juga menjalani diet dan rutin
berolah raga
Saat ini oma juga mengeluhkan tentang
kedutan pada mata kirinya yg sudah ada
sejak 30 tahun yg lalu. Oma mengatakan
awal munculnya kedutan karena stress
dengan pekerjaannya. Terkadang
kedutan itu akan berhenti dengan
sendirinya. Namun ketika sedang banyak
pikiran, secara tidak sadar, mata kirinya
akan terus berkedut-kedut secara
spontan dan tidak terkendali.
Oma juga bercerita tentang tekanan
darahnya yg cukup tinggi. Namun tidak
pernah timbul keluhan, selama ini oma
minum obat anti-hipertensi, olah raga,
dan diet rendah garam, sehingga
tekanan darahnya cukup stabil dan
terkontrol dengan baik.
Oma F mengatakan ia ada alergi
terhadap telur dan makanan laut.
Bila mengonsumsi makanan tsb,
akan muncul kemerahan di
beberapa bagian tubuh oma F
(pipi, lengan, paha) dan terasa
gatal
Riwayat Makan dan
Minum
Nafsu makan baik, 3 kali sehari
dengan porsi cukup. Sejak menderita
diabetes melitus oma F mengurangi
porsi nasinya (sekitar 5-6 sendok),
mengurangi makanan dan minuman
manis dan mengurangi konsumsi
gula, kalau perlu terkadang
menggunakan gula rendah kalori.
Oma juga mempunyai riwayat alergi
terhadap telur dan makanan laut.
Riwayat BAK dan BAB
Riwayat buang air kecil
Lancar, kuning jernih, tidak ada
darah, tidak ada nyeri saat
berkemih, frekuensi 6-10x kali/hari.
Katarak ODS
Oma sudah melakukan operasi katarak
sekitar bulan Januari 2014
Riwayat Penyakit Keluarga
Jantung : diakui, diderita oleh ayah
dan ibu Oma F
Diabetes Melitus : diakui, diderita oleh ibu
Oma F
Hipertensi : diakui, diderita oleh Ibu Oma F
Glaukoma : diakui, diderita oleh ayah Oma
F
Gastritis : diakui, diderita oleh ayah Oma
F
Asma : disangkal
Alergi obat : disangkal
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal, perinatal, masa
kanak kanak dan remaja
Oma F lahir di Jakarta pada
tanggal 4 Mei 1940. Oma lahir
sebagai anak ke-1 dari 2
bersaudara. Menurut Oma tidak
ada masalah bermakna pada saat
dan setelah lahir. Masa kanak-
kanak Oma dirasa cukup bahagia.
Oma F lahir dari keluarga yang
berkecukupan. Sampai masa
remaja Oma mudah untuk bergaul
dan mempunyai banyak teman.
Riwayat Kehidupan Pribadi
II. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Oma F memiliki jenjang pendidikan
yang baik dari SD hingga SMA. Oma
bersekolah di sekolah Belanda.
Kemudian Oma melanjutkan ke
universitas Parahyangan Bandung dan
mengambil jurusan hukum dan lulus
sebagai Sarjana Hukum. Oma sempat
mengambil Program Magister
Kenotariatan di Universitas Indonesia
namun tidak sempat
menyelesaikannya
b. Riwayat Pekerjaan
Oma F bekerja sebagai asisten
notaris di kantor temannya dari
tahun 1980-2010.
c. Riwayat Perkawinan
Oma F tidak menikah, karena
merasa tidak menemukan pria
yang cocok dengan dirinya.
d. Riwayat Keluarga
Oma F adalah anak ke-1 dari 2
bersaudara. Ayah oma F bekerja di
perusahaan Belanda, sedangkan
ibunya mempunyai toko kebaya. Adik
Oma F saat ini tinggal di Jerman dan
menikah dengan orang Jerman dan
mempunyai 2 orang anak. Oma F
sangat sayang dengan adiknya dan
sering ke Jerman untuk mengunjungi
adiknya. Kedua orang tua Oma sudah
meninggal karena penyakit jantung.
e. Riwayat Kehidupan Sosial
Oma F dikenal sbg orang yang suka bergaul,
mandiri, tidak suka tergantung dengan orang
lain dan punya banyak teman. Pada saat oma
masih bekerja sbg asisten notaris, Oma pandai
bergaul dengan orang-orang disekitarnya
dimana saja dan kapan saja.
f. Riwayat Agama
Kedua orangtua Oma bukanlah seorang Kristen
melainkan menganut agama Buddha, namun
pada tahun 1950 pindah agama menjadi
Kristen. Oma sendiri menganut agama Kristen
Protestan. Oma merupakan jemaat yg rajin
pergi ke gereja dan sering mengikuti kegiatan
yg diadakan oleh gerejanya.
g. Situasi Kehidupan Sekarang
Saat ini Oma berada di Asrama baru Panti Werda
Hana yang dihuni bersama banyak oma-oma
lainnya. Oma belum pernah tinggal di bagian
asrama lain di PWK Hana. Oma masuk ke Panti
Werda Hana atas dorongan teman-temannya,
karena teman-teman oma khawatir kalau terjadi
sesuatu dengan oma, sebab oma tinggal sendiri
di rumah.
Sampai saat ini oma tidak begitu betah tinggal di
PWK Hana karena oma merasa terkurung dan
tidak bisa pergi kemana-mana karena lokasinya
yang jauh dan oma tidak ada transport. Tetapi
Oma rajin mengikuti kegiatan di PWK Hana,
seperti pergi ke gereja serta senam pagi.
h. Persepsi Oma F Tentang Diri dan
Kehidupannya
Oma merasa kurang puas dengan
kehidupannya sekarang, dan oma
merasa kesepian dan tidak berdaya.
Oma merasa kehidupannya sekarang
ini sangat membosankan karena Oma
tidak bisa melakukan aktivitas seperti
dulu lagi. Oma sangat ingin pindah ke
Jerman dan tinggal bersama dengan
adiknya, tetapi oma menyadari hal itu
sangat tidak mungkin karena oma
sudah tidak punya uang lagi untuk
pergi ke Jerman.
Oma juga sangat khawatir dengan
penyakit diabetes melitus yg
dideritanya, karena gula darah
oma tidak bisa stabil dan sering
naik turun. Bila memikirkan ingin
pindah ke Jerman dan penyakit
diabetes melitus yang dideritanya,
oma sering merasa putus asa.
Sekarang ini oma hanya bisa
pasrah dengan kehidupannya.
Pemeriksaan Diagnostik
Status Internis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/70
Nadi : 64 x/menit, reguler
Pernapasan : Thoraco-abdominal
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan :160 Cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 45
TB2 (m) (1,6)2
= 17,57 kg/m2
= underweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk bulat, tidak teraba
benjolan, rambut hitam sedikit beruban,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut,
tidak tampak kelainan pada kulit kepala.
6. Pengendalian Motorik
Oma F dapat mengontrol gerakannya dengan baik
dan sesuai kehendak.
7. Kemampuan baca tulis
Baik, tidak ada kesulitan dalam membaca
dan menulis.
8. Tingkat Kepercayaan
Secara umum didapatkan bahwa perkataan
Oma F dapat dipercaya.
JUMLAH 30 30
MMSE
Nilai MMSE :
25-30 : tidak ada gangguan kognitif
20-24 : dicurigai ada gangguan
kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
0 Incontinence
1. Mengontrol BAB 1 Kadang-kadang incontinence
2 Continence teratur
0 Incontinence
2. Mengontrol BAK 1 Kadang-kadang incontinence
2 Continence teratur
3. Membersihkan diri
0 Butuh pertolongan orang lain
( lap muka, sisir rambut,
1 Mandiri
sikat gigi )
Indeks ADL Barthel
Fungsi Nilai Keterangan
0 Tidak mampu
2 Mandiri
Tidak mampu
0
6. Berpindah tempat dari Perlu pertolongan untuk bisa duduk
1
kursi Bantuan minimal 2 orang
2
ke tempat tidur Mandiri
3
Indeks ADL Barthel
Fungsi Nilai Keterangan
Tidak mampu
0
Bisa berjalan dengan kursi roda
1
7. Mobilisasi / berjalan Berjalan dengan bantuan orang lain
2
Mandiri
3
INTERPRETASI
20 : Mandiri
11 19 : Ketergantungan ringan
9 11 : Ketergantungan sedang
58 : Ketergantungan berat
04 : Ketergantungan total
DIAGNOSA UTAMA
Diabetes Melitus tipe 2
DIAGNOSA TAMBAHAN
Hipertensi primer
Dermatitis alergica
Episode depresif ringan (F32.0)
Tic facialis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan glukosa darah mandiri secara rutin.
Pengukuran berat badan secara berkala dan konsul ke
dokter gizi.
Pemeriksaan jasmani lengkap (funduskopi, neurologis, dan
ekstremitas).
Cek profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol
LDL, trigliserida).
Cek ulang kadar ureum dan creatinin dalam darah.
Cek ulang keton, albumin dan sedimen lain dalam urin.
Pengukuran tekanan darah secara rutin.
Konsul ulang ke cardiolog, pemeriksaan elektrokardiografi,
dan pemeriksaan ekokardiografi.
Pemeriksaan foto thorax.
Cek enzim CK/CKMB, troponin.
Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil
Tes eliminasi makanan
Pemeriksaan geriatric depression scale (GDS) secara
berkala.
Periksa TIO dan lapang pandang.
Rencana Penatalaksanaan
Diabetes Melitus tipe 2
Farmakologi
Injeksi insulin rapid acting
(novorapid/insulin aspart) 3x4
U/hari (diberikan segera
sebelum/sesudah makan)
Injeksi insulin long acting
(lantus/insulin glargine) 1x10 U/hari.
(diberikan pada waktu malam
sebelum tidur)
Non-Farmakologi
1. Edukasi, meliputi pemahaman tentang
:
Makna dan perlunya pengendalian dan
pemantauan DM.
Penyulit akut dan menahun DM serta
perjalanan penyakit.
Interaksi antara asupan makanan, aktivitas
fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin.
Cara pemantauan glukosa darah dan
pemahaman hasil glukosa darah mandiri.
Mengatasi sementara keadaan gawat
darurat, seperti hipoglikemia atau
hiperglikemia.
Pentingnya perawatan diri.
2. Terapi gizi
Makanan yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu.
Perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan,
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan,
terutama pada mereka yang menggunakan obat
hipoglikemik oral atau insulin.
Karena pada saat pengukuran IMT, didapatkan hasil
underweight, kebutuhan kalori ditingkatkan 20-30%
dari kebutuhan total berat badan ideal untuk
meningkatkan berat badan makan sedikit dengan
frekuensi sering.
3. Latihan jasmani
Latihan jasmani yang teratur (3-4 kali seminggu)
selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai
CRIPE (continous, rhythmical, interval, progressive,
endurance training).
Latihan jasmani selain untuk dapat menjaga
kebugaran, dapat pula memperbaiki sensitivitas
insulin.
Hipertensi
Farmakologis
Bisoprolol fumarate (-blocker) 5 mg/hari.
Valsartan (diovan/ARB/angiotensin receptor
blocker) 80 mg/hari. Untuk keadaan emergency
(misalnya tekanan darah tiba-tiba tinggi)
Non farmakologi
Menghentikan merokok.
Menurunkan berat badan berlebih.
Menghentikan konsumsi alkohol.
Olahraga yang teratur.
Menurunkan asupan garam.
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta
menurunkan asupan lemak jenuh.
Istirahat yang cukup dan hindari stress yang
berlebihan
Dermatitis Alergica
Farmakologi
Grafachlor (dexamethasone +
dexchlorpheniramine maleat) 7,5
mg/hari.
Non farmakologi
Menghindari faktor alergen, dalam
hal ini eliminasi diet terhadap telur,
ikan, udang dan makanan laut
lainnya
Episode Depresif Ringan
Farmakologi
(F32.0)
Fluoxetine (antiprestin/SSRI) 20-
40 mg/hari.
Non farmakologi
Psikoterapi jangka pendek (terapi
kognitif, terapi interpersonal,
terapi perilaku)
Psikososial (terapi keluarga)
Tic Facialis
Farmakologi
Kapsul campuran haloperidol 0,5
mg dan clonazepam (rivotril/
benzodiazepin) 0,5 mg, 1x/hari.
Non farmakologi
Hindari stress yang berlebihan
yang dapat memicu timbulnya
kedutan pada mata.
Glaukoma sudut terbuka
(glaukoma simpleks / glaukoma
Farmakologi :
kronik)
Timol (timolol maleate 0,5%)
untuk maintenance 1 tetes,
1x/hari.
Prognosa
Diabetes Melitus tipe 2
Ad vitam : dubia ad malam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Tic Facialis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungtionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam