EVALUASI KINERJA PROGRAM UPAYA PERBAIKAN GIZI BAYI DAN BALITA PUSKESMAS KECAMATAN KOJA
PERIODE MARET - MEI
2014
Davis Giovano Octavius
2011.061.007 + Latar Belakang Gizi buruk perhatian dunia sejak lama.
UNICEF (2008) angka kematian anak balita di seluruh
dunia mencapai 9,2 juta jiwa dan lebih dari sepertiganya disebabkan karena masalah kurang gizi
WHO 54% angka kesakitan pada balita disebabkan
karena gizi buruk.4 Global Health
Persatuan Ahli Gizi Indonesia kemiskinan, kurang
pendidikan serta kurangnya ketrampilan pokok masalah dari gizi kurang
Masalah gizi di Indonesia kurang energi protein (KEP),
kurang vitamin A (KVA), anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan gizi buruk & overweight + 2007-2010 prevalensi gizi lebih pada anak-anak maupun pada kelompok dewasa sebesar 2 Riskesdas 2010 status gizi balita gemuk menjadi 14,2.10 Berdasarkan data cakupan usaha perbaikan gizi akan sulit untuk mencapai target nasional 2014 Usaha perbaikan gizi berkesinambungan sasaran jangka panjang masalah gizi tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat terwujudnya kesejahteraan bangsa diharapkan dapat tercapai. + Tujuan Umum
Terbinanyakeluarga dan masyarakat
wilayah kerja Puskesmas dalam mendukung perbaikan gizi dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan gizi secara efektif dan efisien + Tujuan Khusus Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan perilaku yang baik dan benar sesuai dengan gizi seimbang terutama melalui peran ibu dalam keluarganya. Meningkatkan perhatian dan usaha peningkatan keadaan gizi warga dari berbagai institusi pemerintah dan swasta. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah gizi untuk mencapai gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih. Terwujudnya rangkaian kegiatan pengamatan situasi pangan dan gizi dalam rangka meningkatkan konsumsi pangan dan gizi serta tercegahnya kemungkinan timbul masalah konsumsi pangan. Meningkatkan dan lestarinya kebiasaan menyusui bayi hingga 24 bulan dan perbaikan kebiasaan pemberian makanan pendamping ASI + Tujuan Evaluasi Kinerja Puskesmas dalam Perbaikan Gizi Balita Menilai keluaran, proses dan masukan dari program usaha
perbaikan gizi pada bayi, balita, dan ibu hamil. Menemukan adanya hambatan atau masalah yang ada dari program usaha perbaikan gizi pada bayi, balita, dan ibu hamil. Menemukan prioritas masalah mana yang harus lebih diutamakan sehingga dapat diketahui masalah mana yang perlu ditangani lebih dulu. Menemukan akar dari masalah sehingga dapat diketahui penyelesaian masalah tersebut. Menemukan solusi sebagai penyelesaian masalah dari program usaha perbaikan gizi pada balita dan ibu hamil. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program usaha perbaikan gizi pada balita di masa mendatang. + Usaha Perbaikan Gizi di Puskesmas Koja Pemantauan pertumbuhan balita dengan melakukan penimbangan berat badan dan menilai balita yang baik, gagal, atau pun perbaikan dalam pertumbuhan, serta balita yang berada di Bawah Garis Merah (BGM), Pemberian suplemen gizi, yaitu kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus, Pelayanan gizi, yaitu pemberian MP-ASI atau PMT pada balita yang BGM atau KEP serta perawatan pada balita gizi buruk, Penyuluhan gizi seimbang termasuk penyuluhan ASI eksklusif pada bayi, dan Pelayanan pemberian tablet Fe pada ibu hamil. + Kerangka Evaluasi +Indikator dan Target Keluaran berdasarkan Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 + Kerangka Pikir Mencari data-data primer dan sekunder mengenai indikator kegiatan (keluaran) program yang dilaksanakan di Puskesmas, kemudian dibandingkan dengan standar target untuk mendapatkan masalah. Mencari data-data primer dan sekunder mengenai proses, masukan, umpan balik dan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas kemudian dibandingkan dengan standar target untuk mendapatkan penyebab masalah. Membandingkan data masukan, proses, dan keluaran di Puskesmas Kecamatan Koja mengenai Program Gizi Bayi dan Balita dengan standar pelayanan kesehatan di Jakarta untuk mendapatkan penyebab masalah. Mengurutkan prioritas masalah dengan sistem skoring. Menyimpulkan penyebab masalah utama yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target keluaran / dampak dari segi kinerja puskesmas. Memberikan saran yang mampu laksana. + Data Umum Data Geografis : 1. Alamat dan luas wilayah kerja 2. Data kependudukan wilayah Kecamatan Koja Desember 2013 +3. Data fasilitas kesehatan di Kecamatan Koja + Data Demografi 1. Data kepadatan penduduk per wilayah kota tahun 2012 +2. Data kependudukan bayi dan balita Puskesmas Kecamatan Koja Mei 2014 + Data Khusus Jumlah tenaga kerja, posyandu, kader + + + + + + + + + + Prioritas Masalah +
POHON MASALAH + + Kesimpulan Program upaya perbaikan gizi di Kecamatan Koja sudah berjalan dengan cukup baik
Beberapa masalah antara lain :
- Cakupan vitamin A 2x/tahun kurang dari 85%, yaitu
79,5%
- Presentase bayi yang mendapat ASI eksklusif kurang dari
85%, yaitu 32,2%
Upaya ASI eksklusif masalah penyebab kurangnya
cakupan pemberian ASI eksklusif promosi kesehatan yang belum baik, tidak dilakukannya penyuluhan keluarga, belum adanya KP-ibu di seluruh RW, pencatatan ASI eksklusif yang kurang baik dan tidak adanya pelayanan ASI seperti pojok ASI dan tempat penyimpanan ASI + Saran Pemecahan masalah harus merupakan penyelesaian yang mampu dilaksanakan, antara lain :
Meningkatkan media promosi (leaflet, brosur, poster)
mengenai ASI eksklusif
Melakukan penyuluhan keluarga
Melakukan rapat evaluasi mengenai pembagian tugas,