Anda di halaman 1dari 36

HIV/AIDS

HIV dan AIDS...


HIV: Human Immunodeficiency
Virus, adalah virus yang
menyerang dan bertahap
merusak sistem kekebalan
tubuh dan berkembang menjadi
AIDS.

AIDS: Acquired Immune


Deficiency Syndrome adalah
sekumpulan tanda atau gejala
berat dan kompleks yang
disebabkan oleh penurunan
respon immunitas tubuh.

HIV tidak sama dengan AIDS


HIV melemahkan sistem kekebalan
tubuh manusia
HIV menyerang sel darah putih

Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu


melawan infeksi

Namun, setelah HIV memasuki sel darah


putih untuk perkembangbiakannya,
HIV merusak sel tersebut, akhirnya
membunuhnya
CD4
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin
menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi
rentan terhadap segala serangan penyakit
-----AIDS
Sejarah HIV
Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur
Perancis) mengisolasi virus dari kelenjar getah bening.
Dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).
Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional
(NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA. Dinamakan
Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III).
Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS,
dinamakan AIDS Related Virus (ARV).
Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Asal-usul AIDS
Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya
HIV/AIDS muncul.
Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang
terinfeksi HIV di Amerika adalah darah tahun 1969.
Di Afrika, darah tahun 1959.
Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah berkembang
dan meluas di daerah Sub Sahara Afrika.
Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS
adalah laporan Gottlietb dkk di Los Angeles pada 5
Juni 1981.
HIV/AIDS di Indonesia
1983, berita tidak resmi menyatakan sedikitnya 3 kasus
AIDS di Jakarta.
1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada
seorang turis asing di Bali.
Hingga April 1999, tercatat 671 kasus HIV+ dan 238
kasus AIDS (total HIV/AIDS = 855).
Pemerintah memperkirakan sekitar 90.000 hingga
130.000 orang telah terinfeksi HIV pada akhir tahun 2002.
Jumlah pasien HIV 191.073 Kasus, AIDS 77.940 kasus
(2016)
Data tahun 2016 tercatat kasus HIV sebanyak 5.445 dan
AIDS sebanyak 2.257 kasus
Cara penularan HIV
Lewat cairan darah
Transfusi darah
Pemakaian jarum suntik
yang tidak steril dan dipakai
bersama-sama
Pemakaian alat tusuk yang
menembus kulit (yang tidak
steril dan dipakai bersama-
sama)
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang
dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
Cara Penularan HIV

Penularan melalui cairan kelamin


Melalui hubungan seksual tanpa kondom.
Vaginal Seks
Oral Seks
Anal Seks
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada
anaknya

Penularan dapat
terjadi selama:
Proses kehamilan
Proses persalinan
Menyusui

Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan
Resiko terhadap penularan HIV menjadi
lebih tinggi bila ada perilaku :

Suka berganti-ganti pasangan


Tidak menggunakan kondom
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
dan menggunakannya bersama-sama
(sharing)
HIV tidak menular melalui
HIV hidup dalam .
Darah
Cairan vagina
Cairan mani dan cairan pre-cum/getah penis
Air susu ibu yang tertular HIV
Cairan infeksi penderitanya
Bagaimana tanda orang yang
terkena HIV ?
Bagaimana tanda orang yang
terkena HIV ?
Tidak ada tandanya
Tampak sehat seperti orang lain yang tidak
tertular HIV (sebelum HIV berubah jadi AIDS,
kira-kira 5-10 tahun)
Bagaimana HIV menjadi Aids?
Tahapan infeksi HIV
Tahap Serokonversi : infeksi awal, belum ada
antibodi
Tahap Asimtomatik : belum ada gejala yang
dirasakan
Tahap Simtomatik : Mulai merasakan gejala :
Infeksi Oportunistik
Tahap AIDS
TBC :
Candidiasis :
Batuk, kelenjar bengkak,
Gumpulan putih kecil seperti keringat basah waktu malam
busa di mulut dan vagina
Infeksi
opportunistik
Herpes
Simpleks :

Luka yang
sangat sakit
dekat mulut
(HSV-1); pada
kelamin (HSV-2)

PCP :
Sesak napas, batuk
kering
Penyakit lain terkait HIV

Kelelahan Demam

Diare

Limpadenof
ati
Wasting
Tes HIV
Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk
mengetahui status seseorang. Jenis tes HIV
antara lain :

Rapid test
Elisa
Western Blood
SELALU TEPATKAH HASIL TES?
TIDAK
Karena:
Periode jendela
Kerusakan sampel
darah
Reagen rusak
Kesalahan pada
prosedur pelaksanaan
tes darah
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Merupakan penyakit yang salah satu
penularannya melalui hubungan seksual.
IMS = pintu masuk HIV
Dengan adanya IMS, HIV dapat lebih mudah
menular karena adanya cairan tubuh atau
darah pada luka IMS.
HIV dapat dicegah melalui
Menggunakan kondom untuk seks yang
penetratif
Tidak berbagi jarum suntik dan perlengkapan
menyuntik
Perawatan HIV bagi ibu yang positif,
mengganti ASI dengan susu formula jika
memungkinkan.
Meneliti darah dan produk darah
Dinamika Penularan
FAKTOR PENYEBAB AKSELERASI
PENYEBARAN HIV/AIDS:
Industri seks yang berkembang sangat cepat
Adanya prevalensi penyakit kelamin yang sangat
tinggi
Frekuensi penggunaan kondom yang rendah
Urbanisasi dan migrasi penduduk yang tinggi
Perubahan perilaku seksual yang cenderung lebih
bebas
Pemakaian injeksi dan jarum suntik yang tidak steril
Meningkatnya industri pariwisata dan lalu lintas ke
luar negeri
Pengobatan HIV

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat


menyembuhkan HIV
Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti
Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi
untuk menghambat berkembangbiaknya virus
dalam tubuh
Terapi ARV memberi kesempatan pada ODHA
untuk hidup lebih produktif
Jenis Anti Retroviral (ARV)

Nucleoside reverse transcriptase inhibitors


(NRTI)
Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors
(NNRTI)
Protease inhibitors (PI)
Cara Kerja NRTI & NNRTI
Mencegah HIV RNA menjadi HIV DNA
Dampak 1: HIV tidak dapat masuk tempat
pembentukan sel
Dampak 2: HIV tidak dapat menjadi bagian
material sel T
Cara Kerja PI
Bagian DNA virus HIV tidak dapat dipotong
menjadi bagian2 kecil
Dampak 1: HIV tidak dapat menyusun
tubuhnya
Dampak 2: Tidak tersusun virus2 baru
Obat-obat ARV
NRTI NNRTI PI

Zidovudin (AZT) Nevirapine Saquinavir (SQV)


Lamivudine (NVP) Indinavir (IDV)
(3Tc) Efavirenz Nelfinavir (NFV)
Stavudine (d4T) (EFV) Lopinavir/Ritonavir
Didanosine (ddI) (LPV/r)
Abacavir (ABC) Amprenavir (AMV)
Manfaat ARV/ART
Memperpanjang hidup
Memperbaiki kualitas hidup
Mengurangi viral load
Manfaat ARV (lanjutan)
Meningkatkan pertahanan tubuh
Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak
Menurunkan biaya perawatan IO
Meningkatkan produktifitas: ODHA bisa
bekerja
Perlukah mendukung ODHA ?
Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih
mempunyai hak hidup dan sosial yang sama dengan
orang yang sehat

ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan buruk)


atau diskriminasi dari masyarakat

Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman tentang


penularan HIV
Kesimpulan
Tingkat penularan HIV terus meningkat pada
masyarakat yang terpantau
Perilaku penularan HIV tidak berkurang secara
bermakna sehingga mempengaruhi epidemi
Sudah terasa peningkatan kebutuhan upaya
dukungan dan pengobatan bagi ODHA yang
membutuhkannya

Anda mungkin juga menyukai