DISUSUN OLEH :
DR. SHINTA KHARISMA DEWI
PEMBIMBING :
DR. EKO NUGROHO
IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 62 th
Agama : Islam
No RM : 656845
KELUHAN UTAMA:
Nyeri dada sebelah kiri
Nyeri
Dada bagian Keluhan
menjalar ke
kiri terasa Nyeri terasa dirasakan
bahu
nyeri pada memberat,
bagian kiri, Pasien pergi
seperti seluruh sulit
tidak dibawa ke
ditindih bagian dada, bernafas,
membaik IGD oleh
mendadak makin lama keringat
dgn istirahat rekan kerja
saat pasien semakin dingin dan
duduk
sedang memberat dada
atau
aktivitas berdebar
berbaring
Didapati pasien
1 jam memiliki kebiasaan
Saat ini
1jam
SMRS merokok sejak usia 20 kemudian
tahun
Riwayat penyakit dahulu
Laboratorium
Irama: Sinus
Frekuensi: 100 kali permenit
Regularity: Reguler
Aksis: normal
Gelombang P: normal
PR interval: normal
Kompleks QRS:
gelombang Q : normal tidak ada q patologis
R wave progression positif
ST segmen: ST elevasi pada lead v2 v4
(anteroseptal)
Gelombang T: meninggi pada lead v5 dan v6 (lateral)
DIAGNOSIS
DIAGNOSA BANDING
STEMI
Atas dasar:
Nyeri dada khas pada dada sebelah kiri menjalar ke bahu sebelah kiri,
nafas sesak, dan keringat dingin
Hasil EKG meninjukan elevasi dari segmen ST
Kenaikan titer enzim jantung berupa Trop T dan CKMB
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Planning IGD :
O2 4L Nasal Kanul
ISDN 5 mg
Clopidogrel 300mg
Aspilet 160 mg kunyah
IVFD Asering /8 jam
Non Madekamentosa
Tirah baring
DC
PROGNOSIS
Quo ad Quo ad
Quo ad vitam:
fungtionam: dubia sanactionam:
dubia ad malam
ad malam dubia ad malam
Alasan: bila Alasan: bila Alasan: biasanya
penyakit tidak terjadi kematian penyakit dapat
segera diobati otot jantung kembali
mengikuti yang luas dan berulang bila
protap yang ada mengganggu tidak merubah
kerja jantung pola hidup dan
konsumsi obat
rutin
Dilakukan terapi reperfusi dengan
menggunakan fibrinolitik karena onset
kejadian masih < 3 jam
Bila terdapat kontraindikasi mutlak atau
Lanjut
pasien menolak u/ dilakukan th/
fibrinolitik dapat disarankan u/ terapi PCI
Rawat di ruangan khusus CVCU
Tindakan
Edukasi kepada keluarga mengenai
penyaki pasien, pengobatan dan prognosis
penyakit
SINDROM KORONER AKUT
STEMI
Pengertian
Umur Hiperlipidemia
Jenis kelamin Hiperhomosisteinemia
Riwayat keluarga Hipertensi
Ras Merokok
Diabetes melitus
Kontrasepsi oral
Obesitas
Inaktivasi fisik
Stres dan kecemasan
Differentiating cardiac chest pain and non-cardiac chest pain
Jenis Nyeri Dada EKG Enzim Jantung
UAP Angina pada waktu Depresi segmen ST Tidak meningkat
istirahat atau aktivitas. Inversi gelombang T
Hilang dengan istirahat Tidak ada gelombang
Q
NSTEMI Lebih berat dan lama Depresi segmen ST Meningkat
(>30 menit). Tidak Inversi gelombang T minimal 2 kali
hilang dengan istirahat batas atas
STEMI Lebih berat dan lama Elevasi segmen ST Meningkat
(> 30 menit). Tidak Hiperakut T minimal 2 kali
hilang dengan istirahat batas atas
INFARK MIOKARD AKUT
Anamnesis
Nyeri dada tipikal (angina) berupa nyeri dada substernal,
retrosternal, dan prekordial.
Nyeri seperti ditekan, ditindih benda berat, rasa terbakar,
seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir
Nyeri menjalar ke leher, lengan kiri, mandibula,gigi,
punggung/interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan
Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat
atau tidak
Nyeri dicetuskan oleh latihan fisik, stres emosi, udara dingin
dan sesudah makan
Dapat disertai gejala mual, muntah, sulit bernapas, keringat
dingin, dan lemas.
Elektrokardiogram
Angina pectoris tidak stabil : depresi segmen ST
dengan atau tanpa inversi gelombang T, kadang-
kadang elevasi segmen ST sewaktu ada nyeri, tidak
dijumpai gelombang Q
Infark miokard ST elevasi :hiperakut T, elevasi
segmen ST, gelombang Q inversi gelombang T
Infark miokard non ST elevasi : depresi segmen ST,
inversi gelombang T dalam
Jenis Gambaran EKG
UAP
NSTEMI
STEMI
Petanda Biokimia
CK, CKMB, Troponin-T,dll
Enzim meningkat minimal 2 kali nilai batas atas
normal
Pemeriksaan penunjang
EKG
Foto Rontgen dada
Pertanda biokimia : darah rutin, CK, CKMB,
Troponin T, dll
Profil lipid, gula darah, ureum kreatinin
Ekokardiografi
Tes treadmill (untuk stratifikasi setelah infark
miokard)
Angiografi koroner
Intervensi dini IMA ditujukan pada:
1. Mengatasi nyeri dada dan perasaan takut
2. Menstabilkan hemodinamik (TD dan denyut nadi)
3. Reperfusi miokard secepatnya dengan trombolitik,
guna mencegah terjadinya nekrosis jaringan dan
membatasi perluasan infark.
4. Mencegah komplikasi.
ALGORITMA TATALAKSANA
Reperfusi Miokard