Anda di halaman 1dari 40

PRESENTASI KASUS

SINDROM KORONER AKUT


STEMI

DISUSUN OLEH :
DR. SHINTA KHARISMA DEWI

PEMBIMBING :
DR. EKO NUGROHO
IDENTITAS

Nama : Tn. S

Umur : 62 th

Alamat : Perum Daru Indah

Pekerjaan : Tukang Parkir

Agama : Islam

Suku bangsa : Batak

No RM : 656845

Datang ke RS : 20 November 2015 (11.06)


ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA:
Nyeri dada sebelah kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Nyeri
Dada bagian Keluhan
menjalar ke
kiri terasa Nyeri terasa dirasakan
bahu
nyeri pada memberat,
bagian kiri, Pasien pergi
seperti seluruh sulit
tidak dibawa ke
ditindih bagian dada, bernafas,
membaik IGD oleh
mendadak makin lama keringat
dgn istirahat rekan kerja
saat pasien semakin dingin dan
duduk
sedang memberat dada
atau
aktivitas berdebar
berbaring

Didapati pasien
1 jam memiliki kebiasaan
Saat ini
1jam
SMRS merokok sejak usia 20 kemudian
tahun
Riwayat penyakit dahulu

Riwayat sakit seperti ini : disangkal


Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit keluarga:
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit lain : disangkal

Riwayat sosial ekonomi:


Biaya berobat pasien tidak ditanggung oleh BPJS
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit berat


Kesadaran Umum : Compos mentis
Tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 100 x/ mnt, reguler, isi cukup
RR : 30 x / mnt
Status Generalis
Kepala :
- Bentuk : normocephal
- Mata : CA -/-, SI -/-, reflex cahaya +/+, Pupil
isokor
- THT : Tonsil T1-T1, hiperemis - , mukosa faring
merah muda.
- Leher: KGB submandibula, servikal, supraclavicula
tidak membesar, trakea lurus ditengah, tiroid N.
Paru Kanan Kiri
- Inspeksi :
Pergerakan dada saat nafas simetris, tidak ada sisi
tertinggal
-Perkusi
Anterior Sonor Sonor
Posterior Sonor Sonor
-Palpasi Krepitasi Krepitasi
Anterior Stem fremitus sama Stem fremitus sama kuat
Posterior kuat Stem fremitus sama kuat
Stem fremitus sama
kuat
-Auskultasi
Anterior Vesikuler Vesikuler
Posterior Vesikuler Vesikuler
Rhonki Rhonki
Wheezing - Wheezing -
Jantung
- Inspeksi Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
-Perkusi Batas Jantung kanan, kiri, Pinggang jantung N

-Palpasi Pulsasi ictus cordis tidak teraba


-Auskultasi BJ I II normal irama ireguler, murmur -,gallop -
Abdomen
- Inspeksi Rata, supel
-Perkusi Timpani pada 4 kuadran
-Palpasi Nyeri tekan -, hepatomegali -
-Auskultasi Bising usus +
Ekstremitas Superior Inferior
Akral udem -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Akral dingin +/+ +/+
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

Pemeriksaan Kimia 20/11 21/11


Satuan Nilai Rujukan
Darah
SGOT 24 g/dL 13,5 -17,5
SGPT 26 % 33-45
CKMB 18 277 U/L <24
52 >2000
<50 : masih mungkin
IMA ulangi 3-6 jam
50 2000 : mungkin
Trop T mg/L
IMA
> 2000: sangat
mungkin IMA

Ureum darah 34 25 mg/dL 20-40


Kreatinin darah 32 mg/dL 0.17 1.50
20/11 21/11
Pemeriksaan Darah Satuan Nilai Rujukan
14,7
Hemoglobin g/dL 13,5 -17,5
42
Hematokrit % 33-45
11.5
Leukosit 103/ul 4,5-11
354
Trombosit 103/ul 150-450
0
Basofil % 0-1
9
Neutrofil % 1-3
0
Neutrofil Batang % 50-70
48
Neutrofil Segmen % 25-40
5
Limfosit % 2-8
4
Monosit % <4
Pemeriksaan Gas 20/11 21/11
Satuan Nilai Rujukan
Darah dan Elektrolit

PH 7.4 7.37 7.42


SPO2 36 mmHg 33 - 44
O2 92 mmHg 71- 100
Saturasi O2 97 % 94-98
PO2 16.5 mmol/L 22 29
HCO3- 19.6 mmol/L
HCO3 Stand 17 mmol/L 19 -24
Natrium 140 138 mmol/L 135 147
Kalium 4.1 4.2 mmol/L 3.5- 5.0
Klorida 104 100 mmol/L 98 - 108
Pemeriksaan EKG
Interpretasi EKG

Irama: Sinus
Frekuensi: 100 kali permenit
Regularity: Reguler
Aksis: normal
Gelombang P: normal
PR interval: normal
Kompleks QRS:
gelombang Q : normal tidak ada q patologis
R wave progression positif
ST segmen: ST elevasi pada lead v2 v4
(anteroseptal)
Gelombang T: meninggi pada lead v5 dan v6 (lateral)
DIAGNOSIS

Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

STEMI, NSTEMI, UAP STEMI


Pembahasan

DIAGNOSA BANDING

NSTEMI: disingkirkan karena adanya hasil pemeriksaan EKG dengan


elevasi segmen ST

UAP: disingkirkan karena adanya kenaikan enzim jantung berupa Trop T


dan CKMB
DIAGNOSA KERJA

STEMI
Atas dasar:
Nyeri dada khas pada dada sebelah kiri menjalar ke bahu sebelah kiri,
nafas sesak, dan keringat dingin
Hasil EKG meninjukan elevasi dari segmen ST
Kenaikan titer enzim jantung berupa Trop T dan CKMB
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa
Planning IGD :
O2 4L Nasal Kanul
ISDN 5 mg
Clopidogrel 300mg
Aspilet 160 mg kunyah
IVFD Asering /8 jam
Non Madekamentosa
Tirah baring
DC
PROGNOSIS

Quo ad Quo ad
Quo ad vitam:
fungtionam: dubia sanactionam:
dubia ad malam
ad malam dubia ad malam
Alasan: bila Alasan: bila Alasan: biasanya
penyakit tidak terjadi kematian penyakit dapat
segera diobati otot jantung kembali
mengikuti yang luas dan berulang bila
protap yang ada mengganggu tidak merubah
kerja jantung pola hidup dan
konsumsi obat
rutin
Dilakukan terapi reperfusi dengan
menggunakan fibrinolitik karena onset
kejadian masih < 3 jam
Bila terdapat kontraindikasi mutlak atau
Lanjut
pasien menolak u/ dilakukan th/
fibrinolitik dapat disarankan u/ terapi PCI
Rawat di ruangan khusus CVCU
Tindakan
Edukasi kepada keluarga mengenai
penyaki pasien, pengobatan dan prognosis
penyakit
SINDROM KORONER AKUT
STEMI
Pengertian

Suatu keadaan gawat darurat jantung dengan


manifestasi klinis perasaan tidak enak di dada atau
gejala- gejala lain sebagai akibat iskemia miokard.
Sindrom koroner akut mencakup :
1. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST
2. Infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST
3. Angina pektoris tak stabil (unstable angina pectoris)
Faktor Resiko

Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi

Umur Hiperlipidemia
Jenis kelamin Hiperhomosisteinemia
Riwayat keluarga Hipertensi
Ras Merokok
Diabetes melitus
Kontrasepsi oral
Obesitas
Inaktivasi fisik
Stres dan kecemasan
Differentiating cardiac chest pain and non-cardiac chest pain
Jenis Nyeri Dada EKG Enzim Jantung
UAP Angina pada waktu Depresi segmen ST Tidak meningkat
istirahat atau aktivitas. Inversi gelombang T
Hilang dengan istirahat Tidak ada gelombang
Q
NSTEMI Lebih berat dan lama Depresi segmen ST Meningkat
(>30 menit). Tidak Inversi gelombang T minimal 2 kali
hilang dengan istirahat batas atas
STEMI Lebih berat dan lama Elevasi segmen ST Meningkat
(> 30 menit). Tidak Hiperakut T minimal 2 kali
hilang dengan istirahat batas atas
INFARK MIOKARD AKUT

IMA adalah kerusakan jaringan miokard akibat


iskemi hebat yang terjadi secara tiba-tiba.
Berhubungan erat dengan adanya trombus yang
terbentuk akibat plak ateroma.
Patogenesis
Diagnosis

Anamnesis
Nyeri dada tipikal (angina) berupa nyeri dada substernal,
retrosternal, dan prekordial.
Nyeri seperti ditekan, ditindih benda berat, rasa terbakar,
seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir
Nyeri menjalar ke leher, lengan kiri, mandibula,gigi,
punggung/interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan
Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat
atau tidak
Nyeri dicetuskan oleh latihan fisik, stres emosi, udara dingin
dan sesudah makan
Dapat disertai gejala mual, muntah, sulit bernapas, keringat
dingin, dan lemas.
Elektrokardiogram
Angina pectoris tidak stabil : depresi segmen ST
dengan atau tanpa inversi gelombang T, kadang-
kadang elevasi segmen ST sewaktu ada nyeri, tidak
dijumpai gelombang Q
Infark miokard ST elevasi :hiperakut T, elevasi
segmen ST, gelombang Q inversi gelombang T
Infark miokard non ST elevasi : depresi segmen ST,
inversi gelombang T dalam
Jenis Gambaran EKG

UAP

NSTEMI

STEMI
Petanda Biokimia
CK, CKMB, Troponin-T,dll
Enzim meningkat minimal 2 kali nilai batas atas
normal
Pemeriksaan penunjang

EKG
Foto Rontgen dada
Pertanda biokimia : darah rutin, CK, CKMB,
Troponin T, dll
Profil lipid, gula darah, ureum kreatinin
Ekokardiografi
Tes treadmill (untuk stratifikasi setelah infark
miokard)
Angiografi koroner
Intervensi dini IMA ditujukan pada:
1. Mengatasi nyeri dada dan perasaan takut
2. Menstabilkan hemodinamik (TD dan denyut nadi)
3. Reperfusi miokard secepatnya dengan trombolitik,
guna mencegah terjadinya nekrosis jaringan dan
membatasi perluasan infark.
4. Mencegah komplikasi.
ALGORITMA TATALAKSANA
Reperfusi Miokard

Trombolitik (diberikan pada STEMI)


Trombolitik awal (< 6 jam) dengan streptokinase
atau tissue plasminogen efektif menghambat
perluasan infark, menurunkan mortalitas dan
memperbaiki fungsi ventrikel kiri.
Antikoagulan

Anda mungkin juga menyukai