Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH


EFEKTIFITAS MINYAK JINTAN HITAM SEBAGAI
HEPATOPROTEKTOR TERHADAP GAMBARAN
HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT YANG
DIINDUKSI NATRIUM BENZOAT
OLEH :
MAULINA CHAIRUNNISA (110 213
0006)
NURFATRIANI (110 213 0038)

PEMBIMBING:
dr. SYAMSU RIJAL M. Kes
dr. ARINA F ARIFIN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah

Apakah minyak jintan hitam (Nigela Sativa. L) bermanfaat sebagai hepatoprotektor pada
mencit (Mus Musculus) yang diinduksi Natrium Benzoat?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah minyak jintan hitam (Nigela sativa.L) bermanfaat sebagai hepatoprotektor
pada mencit (Mus Musculus) yang diinduksi Natrium Benzoat

1.3.2 Tujuan Khusus


Melihat pengaruh pemberian Natrium Benzoat terhadap hepar mencit

Mengetahui batas dosis penggunaan Natrium Benzoat yang dapat merusak hepar

Melihat gambaran histopatologi hepar mencit yang telah diinduksi natrium benzoate

Mengetahui dosis minyak jintan hitam sebagai hepatoprotektor


1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan tambahan informasi mengenai obat-obatan alami yang dapat dikembangkan

2. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat luas, peneliti mengharapkan penelitian ini dapat
memberi informasi mengenai obat-obatan alami yang dapat digunakan untuk kerusakan hati akibat
bahan pengawet.

3. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan yang dapat diperoleh selama penelitian mengenai kerusakan hepar akibat
Natrium benzoat.
Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan mengenai penulisan karya tulis ilmiah.
Untuk meningkatkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam meneliti di bidang kedokteran.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi dan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Histologi Hepar

Hepar dibungkus oleh sebuah kapsul Glisson

Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh


limfa, dan saraf

Kedua lobulus hepar tersusun oleh unit-unit yang


lebih kecil disebut lobulus

Lobulus terdiri atas sel-sel hepar (hepatosit)

ruangan sinusoid.
2.2 Fungsi Hepar

Membersihkan darah sebelum zat-zat toksin tersebut mencapai organ-organ tubuh yang peka
misalnya otak.

Mengolah serta menyimpan bahan makanan.

Fungsi sintesa, terutama untuk membuat protein-protein khusus.


2.3 Tinjauan Umum Tentang Natrium Benzoat

Jenis pengawet yang sering digunakan pada makanan adalah golongan benzoat. Benzoat yang umum digunakan
adalah benzoat dalam bentuk garamnya karena lebih mudah larut dibanding asamnya. Menurut ratanpersya SNI
(Standar Nasional Indonesia) 01-0222-1995 batas maksimum penggunaan natrium benzoat adalah 1 g/kgBB.

sifat fisik kimia natrium benzoate adalah sebgai berikut:


Rumus struktur :

Rumus Molekul : C7H5NaO2


Berat Molekul : 144,11
Nama Kimia : Natrium benzoat
Kandungan : Tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,50% C7H5NaO2, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; stabil di udara.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%.
2.4 Efek Natrium Benzoat Terhadap Hepar

Natrium benzoat bekerja dengan cara merusak dinding sel atau membran sel yang
mengakibatkan permeabilitas sel akan terganggu, sehingga dinding sel tidak dapat
menyaring zat-zat yang keluar masuk sel.
2.5 Tinjauan Umum Jintan Hitam (Nigella sativa)

Nigella sativa (N.sativa) atau yang di Indonesia dikenal dengan nama jintan hitam adalah
suatu tanaman obat dengan biji hitam yang berasal dari kawasan Mediterania.

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Spesies : N. Sativa
2.6 Manfaat Jintan Hitam (Nigella sativa)

Manfaat jintan hitam yang lain yaitu secara farmakologis adalah mempunyai
efek :

Antimikroba Minyak jintan hitam


Aktivitas hepatoprotektif mengandung thymoquinone
Antifertility
sebagai komponen utama (lebih
Antioxytoxic
Sitotoksik dari 50%) yang memiliki efek
Antihelmintic proteksi terhadap mekanisme
Analgesik toksisitas hati
Anti inflamasi
Antistress
Antiepilepsi
Aktivitas gastroprotektif
Antirheumatik
Agen antielastase dan
Pengurangan sel darah sabit
2.7Kerangka Teori Penelitian
2.8 Kerangka Konsep
2.9 Hipotesis Penelitian

Ekstrak jintan hitam (Nigella satva.L) bermanfaat sebagai hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi
Natrium Benzoat sehingga terjadi perbaikan pada gambaran histopatologi hepar mencit.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian : Eksperimental

Desain penelitian : post test only control group design

3.2 Lokasi dan waktu penelitian

3.2.1 Tempat
laboratorium fakultas kedokteran UMI

3.2.2 Waktu
Disesuaikan
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah mencit (Mus Musculus) jantan , galur Swiss Webster berumur 6-8 minggu
dengan
berat badan 20 g yang di peroleh dari laboratorium Fakultas Kedokteran UMI , Makassar.
3.3.2 Sampel

3.3.2.1 Jumlah Sampel

Sampel sebanyak 40 ekor dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10
ekor mencit.
3.3.2.2 Cara Pengambilan Sampel

dilakukan secara purposive sampling


3.3.3 Kriteria Sampel
Kriteria Inklusi
o Jenis kelamin jantan
o Mencit dalam keadaan sehat, bebas diet natrium benzoat
o Usia 6-8 minggu
o Berat badan 20-30 gr

Kriteria Eksklusi
o Mencit menderita penyakit tertentu
o Usia dibawah 6 minggu
o Bobot mencit kurang
o Mencit mati dalam masa penelitian
3.4 Alat dan Bahan Penelitian

Alat Bahan
Alat yang digunakan sebagai berikut :
a. Kandang mencit Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
b. Timbangan hewan a. Natrium Benzoat
c. Timbangan obat b. Makanan hewan percobaan (pellet)
d. Sonde lambung c. Aquades
e. Gelas ukur, mikro pipet dan d. Minyak jintan hitam
pengaduk e. Formalin 10%
f. Mikroskop f. Kloroform
g. Slide
3.4 Alur Penelitian
3.5 Pengolahan Data
Data dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji Post Hoc dengan metode Tukey.
Data diolah dengan program computer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 22.0 for
Windows.

3.6 Etika Penelitian

1. Menyertakan surat izin penelitian kepada pihak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2. Menyertakan surat izin dari Fakultas Kedokteran dan pembimbing kepada laboratorium yang akan
digunakan untuk meneliti.
3. Implikasi etik pada hewan, pengelolaan binatang coba pada penelitian ini mengikuti animal ethics.
Hal yang perlu dilaksanakan sesuai dengan etik antara lain perawatan dalam kandang, pemberian
makan minum (ad libitum), aliran udara dalam ruang kandang, perlakuan saat penelitian,
menghilangkan rasa sakit, dan pemusnahannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kawitani Adinda. Efek Pemberian Natrium Benzoat Dosis 100mg Terhadap
Gambaran Histopatologi Hati Mencit (Mus Musculus). 2010 (diakses pada
tanggal 16/05/2015).
2. Isnaini Dika. Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa.L) Sebagai Hepatoprotektor
Pada Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi Isoniazid (INH) (diakses pada
tanggal 16/05/2015)
3. Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi.Sembuhkan Penyakit dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam). Hal 18-19 (diakses pada tanggal 10/5/2015).
4. Griya Herbal. Pusat Thibbun Nabawi Dan Herbal. Multi Khasiat
Habbatussauda. 2009. (diakses pada tanggal 16/05/2015)
5. Price, S. A.Dan McCarty Wilson, L. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. Hal 472-477.
6. Corwin, J. E. 2009. Patofisiologi. EdisiRevisi 3. BukuKedokteran EGC. Hal 646-
663.
7. Sloena, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: IKAPI. Hal 291
8. Hirmawan, S. 1973. Patologi. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal 226-227.
9. Gunawan, A. H. 2012. Terapi Karsinoma Hepatoseluler. Bandung: Universitas
Padjajaran. Halaman 1.
10. Davis, A. S., Sing, H. Y., dan Kurt, J. S. 1990. Ilmu Penyakit Dalam. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta. Hal 4-14
11. Bowen, R. 2003. Hepatic Histology: The Lobule.October , 26. rbowen@colostate.edu
12. Mansyur, 2002. Toksikologi dan Distribusi Agent. Toksik. Jurnal. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
13. Sharma, S. dan T.V. Ramana, 2013. Nutritional Quality Characteristics of Pumpkin Fruit
as Revealed by Its Biochemical Analysis. International Food Research Jurnal 20(5):
2309-2316.
14. Cahyadi, W. (2008). Analisis dan Aspek Kesehatan: Bahan Tambahan Pangan. EdisiKe-
II. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 4-8,19
15. Ketaren. S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Edisi 1. Cetakan 1.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
16. (http:/www.yongkikastanyaluthana.wordpress.com/category/natrium_ benzoat/2008)
17. Vogel, A.I (1979). Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis.
Edisi Kelima. Bagian II. Penerjemah: Setiono, L., dan Pudjaatmaka, A.H. (1985). Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka. Hal 496

Anda mungkin juga menyukai