Anda di halaman 1dari 24

PSIKONEUROIMUNOLOGI

B l o k 6

Oleh :
dr. Warih Andan Puspitosari, SpKJ
PSIKOLOGIS

SISTEM
SYARAF

SISTEM
IMUNOLOGI

Psikiatrik berhubungan dgn sistem imunologik


Belum diketahui apakah merupakan defek primer atau sekunder sistem syaraf
AJOR DEPRESSION AND PHYSICAL IL
PREVALENCE
Hypertension up to 29%

Myocardial Infarction up to 22%

Epilepsy up to 30%

Stroke up to 31%

Diabetes up to 27%

Cancer up to 33%

HIV/AIDS up to 44%

Tuberculosis up to 46%

General up to 10%
[Population WHO, 2003, unpublished document
BIOLOGIS/
PSIKOLOGIS
SOMATO

MANUSIA

SOSIAL

BILA KESEIMBANGAN TERGANGGU AKAN TERJADI SAKIT


Sistem imun terlibat dalam kondisi psikistrik

Membiarkan patogen merusak jaringan syaraf

(AIDS)
Merusak jaringan syaraf sendiri (autoimun)

Peranan sistem imun : menghilangkan patogen dari


tubuh tanpa mencederai tubuh sendiri

Misal : tumor, kalor, rubor, dolor dan fungsiolesa


yang terjadi di sekitar radang/infeksi sistem imun
sdang bekerja walau hampir merusak diri sendiri
Regulasi normal terhadap imunitas

Mediator kimia dan hormonal utama dalam sistem


imun : Norepinefrin, B-endorfin, Metenchepalin dan
Kortisol

Tempat pengaturan utama : Hipothalamus,


Hipokampus, Hipofisis
Sistem imun berhubungan balik dengan sistem
syaraf pusat dengan melepaskan pembawa pesan
(masenger) kimia termasuk ACTH, B-endorfin dan
zat kimia yang disekresikan oleh limfosit
Efek Stres terhadap sistem imun
Binatang yang diberikan stres : penurunan jumlah
limfosit.

Penurunan proliferasi sebagai respon dari stimulasi


dan penurunan produksi antibodi

Perubahan pada binatang tersebut juga dilaporkan


terjadi pada manusia dalam keadaan stres
Kebiasaan (Conditioning)
Sistem imun dapat dibiasakan dengan stimulasi
yang relevan secara non biologis

Penurunan proliferasi sebagai respon dari stimulasi


dan penurunan produksi antibodi

Perubahan pada binatang tersebut juga dilaporkan


terjadi pada manusia dalam keadaan stres
Kelainan Imunologis pada Pasien Psikiatrik
Penelitian :

Penurunan proliferasi sel T pada pasangan yang


berduka cita bahkan 2 bulan setelah kematian
pasangannya.

Aktivitas sel pembunuh alami (natural killer cell)


dipengaruhi oleh tingkat stres pada penelitian
mahasiswa
Pelajar dengan ketrampilan mengatasi masalah
yang buruk atau kesepian memiliki sistem imun
abnormal
Kelainan Imunologis pada Pasien Psikiatrik

Penelitian :

Pasien Depresi Berat : penurunan proliferasi sel T dan


penurunan keseluruhan jumlah limfosit

Skizofrenia mungkin juga disertai kelainan imunologis.

Beberapa penelitian : pasien mungkin rentan terhadap


infeksi oleh virus neurotoksik yang menyebabkan
degenerasi populasi neuron selektif
Peranan Spiritualitas dalam Kesehatan Jiwa

Dan sejak tahun 1994 secara resmi WHO


memasukkan aspek spiritual sebagai salah satu
komponen dalam upaya memperoleh sehat jiwa,
dan sejak itu konsep holistik dilengkapi menjadi:
bio-psiko-sosio-spiritual
Peranan Spiritualitas dalam Kesehatan Jiwa

Agama mempunyai makna yang penting bagi manusia


karena iman dapat berfungsi

sebagai penghibur dikala duka, menjadi sumber kekuatan


batin disaat menghadapi kesulitan, pemicu semangat dan

harapan berkat doa yang dipanjatkan, pemberi sarana aman


karena merasa selalu berada dalam lindungan-Nya, penghalau
rasa takut karena merasa selalu dalam pengawasan-Nya, tegar
dalam menghadapi masalah karena selalu ada petunjuk
melalui firman-firman-Nya, menjaga kemuliaan moral dan
berperilaku baik terhadap lingkungan sebagaimana
dicontohkan para rasul-Nya
Peranan Spiritualitas dalam Kesehatan Jiwa

Agama mempunyai makna yang penting bagi manusia


karena iman dapat berfungsi

sebagai penghibur dikala duka, menjadi sumber kekuatan


batin disaat menghadapi kesulitan, pemicu semangat dan

harapan berkat doa yang dipanjatkan, pemberi sarana aman


karena merasa selalu berada dalam lindungan-Nya, penghalau
rasa takut karena merasa selalu dalam pengawasan-Nya, tegar
dalam menghadapi masalah karena selalu ada petunjuk
melalui firman-firman-Nya, menjaga kemuliaan moral dan
berperilaku baik terhadap lingkungan sebagaimana
dicontohkan para rasul-Nya
Peran Spiritualitas terhadap Kesehatan Mental

Abernethy (2000) :

beberapa mekanisme keagamaan untuk mempengaruhi kesehatan


antara lain :

1. mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat,

2. memperbaiki persepsi ke arah positif,

3. memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik,

4. mengembangkan emosi positif,

5. mendorong kepada kondisi yang lebih sehat.


Peran Spiritualitas terhadap Kesehatan Mental

Culliford (2002),

orang dengan komitmen agama yang tinggi akan meningkatkan


kualitas ketahanan mentalnya karena memiliki self control, self
esteem & confidence yang tinggi.

Juga mereka mampu mempercepat penyembuhan ketika sakit,


karena mereka mampu meningkatkan potensi diri serta mampu
bersikap tabah dan ikhlas dalam menghadapi musibah.
Peran Spiritualitas terhadap Kesehatan Mental

Dervic (2003) :

mendapatkan bukti dalam penelitiannya,

bahwa mereka yang memiliki skor religiusitas tinggi


ternyata menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi,
dan sebaliknya skor agresivitas dan
impulsivitasnya rendah.
Peran Spiritualitas terhadap Imunologis

Abernethy (2000)

orang-orang dengan skor religiusitas tinggi

kadar CD-4 (limfosit T helper) nya tinggi

Hal ini menggambarkan tingginya daya tahan


imunologiknya yang bagus.
Peran Spiritualitas terhadap Imunologis

Penelitian Sholat tahajud oleh Sholeh (2000) :


Yang melaksanakan sholat tahajud secara rutin,

4 minggu peningkatan kadar limfosit dan

kadar imunoglobulin, dan terus meningkat sampai


minggu ke delapan.

menggambarkan makin tingginya daya tahan

tubuh secara imunologik.


Peran Spiritualitas terhadap Imunologis

Pengaruh puasa Ramadhan oleh Zainullah (2005):

3 minggu sebelum Ramadhan sampai dengan hari ke 26 puasa.

Penilaian terhadap substansi imunokogik diambil pada hari-21


sebagai kontrol (tidak puasa) , hari +5 , + 16 dan +26 sebagai
kelompok perlakuan. Walaupun pada awal puasa hari +5 sebagian
menunjukkan adanya stres, yang tergambar dengan meningkatnya
kadar kortisol, tetapi setelah hari +16 dan +26 seluruh kelompok
sudah menunjukkan respon imunologik yang sama yaitu ditandai
dengan meningkatnya kadar limfosit, yang dapat diartikan
meningkatnya daya tahan imunologik.
Peran Spiritualitas terhadap Kondisi Klinis

Sedangkan Qalaji telah berhasil memperkuat keyakinan atas kebenaran


salah satu ayat al quran yaitu QS Al Isra (17) ayat 82:

Dan telah aku turunkan (Al Quran ) yang didalamnya terdapat obat
dan rahmat bagi orang mukmin

orang-orang yang mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran, baik mereka


yang paham maupun yang tidak paham bahasa Arab akan mengalami
penurunan intensitas tegangan otot mereka lebih nyata secara bermakna
bila dibandingkan dengan bila mendengarkan bacaan non quraniyah
dengan cara yang sama. Sedangkan tegangan otot dikendalikan oleh
susunan syaraf pusat. Dari informasi tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa: Hanya dengan mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran yang
dibacakan sudah dapat menyebabkan timbulnya ketenangan hati (Albar,
1992).
Peran Spiritualitas terhadap Kondisi Klinis

Tentang depresi, terdapat bukti bahwa terdapat korelasi


negatif antara tingkat religiusitas dengan skor depresi

Larson (2000) mendapatkan bukti bahwa pasien dengan


komitmen agama tinggi yang mengalami transplantasi
jantung dalam pengamatan selama satu tahun
menunjukkan survival rate nya lebih tinggi dibanding
dengan mereka yang tidak ada komitmen agama.
Peran Spiritualitas terhadap Kondisi Klinis

Fathoni (2006) mendapatkan bukti bahwa orang dengan


komitmen agama tinggi kadar CRP (C Reactive Protein)
rendah sehingga berperan terhadap pencegahan terjadinya
serangan penyakit jantung koroner.

Juga rendahnya CRP dan IL-6 dapat dipakai sebagai


prediktor baiknya prognosis pasien infark miokard.
Terima Kasih
Selamat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai